cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sari Pediatri
ISSN : 08547823     EISSN : 23385030     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 27, No 3 (2025)" : 10 Documents clear
Manfaat Terapi Pijat pada Anak Usia Prasekolah dengan Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas Wirahmadi, Angga; Imanillah, Risa
Sari Pediatri Vol 27, No 3 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp27.3.2025.193-201

Abstract

Latar belakang. Tata laksana Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (GPPH) menggunakan pendekatan terapi multimodal sebagai standar, dimana klinisi menggabungkan terapi perilaku dengan farmakoterapi. Namun, farmakoterapi kurang direkomendasikan pada anak usia prasekolah. Terapi pijat pada anak dengan GPPH mulai dikembangkan di berbagai negara, sebagai salah satu terapi komplementer untuk memperbaiki gejala GPPH.Tujuan. Menilai efektivitas kombinasi terapi standar dan terapi pijat dibandingkan dengan terapi standar saja terhadap gejala GPPH.Metode. Penelusuran literatur melalui database elektronik PubMed, The Cochrane Library, Google Scholar, dan Scopus dengan kata kunci “massage”, “tuina”, “Attention Deficit Hyperactivity Disorder”, “children”, dan “pre-school”.Hasil. Kombinasi dengan terapi pijat dapat memperbaiki gejala GPPH dengan berbagai scoring yang tervalidasi pada anak usia prasekolah.Kesimpulan. Respons tehadap terapi pijat memiliki hasil yang bervariasi, namun tetap memiliki kemampuan untuk memperbaiki gejala GPPH pada anak usia prasekolah.
Durasi Penggunaan Gawai Sebelum Tidur sebagai Prediktor Kualitas Tidur Buruk pada Remaja di Manado Claresta, Claresta; Lestari, Hesti; Wangke, Lydia; Manoppo, Jeanette; Waworuntu, David; Wuisantono, Dennis; Andika, Andika
Sari Pediatri Vol 27, No 3 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp27.3.2025.148-52

Abstract

Latar belakang. Dalam beberapa dekade terakhir, penggunaan gawai sebelum tidur di kalangan remaja meningkat pesat yang dapat memengaruhi sleep hygiene dan kualitas tidur. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui durasi penggunaan gawai sebelum tidur yang dapat memengaruhi kualitas tidur pada remaja.Metode. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada bulan Februari sampai Juli 2023 di dua Sekolah Menengah Pertama dan tiga Sekolah Menengah Atas di Manado. Kualitas tidur dinilai menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Data dianalisis menggunakan analisis regresi logistik.Hasil. Sebanyak 308 responden berusia 12-17 tahun dilibatkan dalam penelitian ini. Separuh responden (50,6%) memiliki durasi penggunaan gawai >1 jam sebelum tidur dan 83,3% di antaranya memiliki kualitas tidur yang buruk. Durasi penggunaan gawai sebelum tidur yang lebih lama merupakan prediktor terhadap kualitas tidur yang buruk, dimana responden dengan durasi penggunaan gawai >1 jam memiliki risiko 6,57 kali (OR=6,57; IK95% :2,66;16,25) dan 30-60 menit memiliki risiko 2,61 kali (OR=2,61; IK95% 0,96; 7,01) lebih tinggi untuk mengalami kualitas tidur buruk.Kesimpulan. Durasi penggunaan gawai lebih dari satu jam meningkatkan risiko tidur buruk secara signifikan, sementara durasi 30-60 menit menunjukkan tren peningkatan risiko meskipun tidak signifikan. Semakin lama durasi penggunaan gawai sebelum tidur, maka semakin tinggi pula risiko penurunan kualitas tidur.
Faktor Risiko Mortalitas pada Pasien Anak dengan Sepsis di Rumah Sakit Ngoerah Denpasar Tahun 2023 Berdasarkan Skor PELOD-2 dan Skor Vasoaktif Inotropik Haning, Joy Aprianis; Hartawan, I Nyoman Budi; Witarini, Komang Ayu; Suwarba, I Gusti Ngurah Made; Putra, I Gusti Ngurah Sanjaya; Wati, Dyah Kanya
Sari Pediatri Vol 27, No 3 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp27.3.2025.166-72

Abstract

Latar belakang. Sepsis merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak yang dirawat di ruang intensif. Identifikasi faktor risiko kematian pada pasien anak dengan sepsis penting untuk menunjang deteksi dini dan pengambilan keputusan klinis yang lebih tepat guna menurunkan angka kematian. Namun, penelitian mengenai faktor risiko mortalitas anak dengan sepsis di Indonesia, khususnya yang memanfaatkan skor prognostik seperti PELOD-2 dan Vasoactive-Inotropic Score (VIS), masih sangat terbatas sehingga diperlukan data lokal untuk memperkuat bukti klinis.Tujuan. Mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan mortalitas pada pasien anak dengan sepsis yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Metode. Penelitian ini menggunakan desain case-control retrospektif dengan data diambil dari rekam medis pasien anak usia satu bulan hingga 18 tahun yang dirawat karena sepsis selama periode Januari hingga Desember 2023. Subjek dibagi menjadi kelompok kasus (meninggal) dan kontrol (hidup). Variabel yang diteliti meliputi usia, status gizi, penggunaan ventilator, skor PELOD-2, skor vasoaktif-inotropik, mikroorganisme penyebab, dan lama rawat. Analisis statistik dilakukan dengan uji chi-square dan regresi logistik multivariat. Hasil. Sebanyak 62 pasien sepsis memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari 31 pasien meninggal dan 31 pasien hidup. Analisis bivariat menunjukkan bahwa penggunaan ventilator, skor PELOD-2 ?7, skor vasoaktif-inotropik ?20, dan lama rawat ?12 hari berhubungan signifikan dengan peningkatan risiko mortalitas. Kesimpulan. Penggunaan ventilator, skor PELOD-2 tinggi, skor vasoaktif-inotropik tinggi, dan lama rawat yang singkat merupakan faktor risiko utama mortalitas pada pasien anak dengan sepsis. Penilaian dini terhadap faktor-faktor ini dapat meningkatkan efektivitas intervensi dan perbaikan luaran klinis.     
Penjepitan Tali Pusat Tertunda Terhadap Kadar Hemoglobin dan Hematokrit pada Bayi Baru Lahir Fariyasni, Fariyasni; Darnifayanti, Darnifayanti; Anidar, Anidar; Andid, Rusdi; Sovira, Nora; Herdata, Heru Noviat
Sari Pediatri Vol 27, No 3 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp27.3.2025.153-8

Abstract

Latar belakang. Anemia pada anak dengan penyebab utama kekurangan zat besi. Salah satu faktor yang memengaruhi jumlah total besi dalam sirkulasi sebagai hemoglobin saat lahir adalah waktu penjepitan tali pusat. Delayed cord clamping (DCC) meningkatkan simpanan zat besi. Penjepitan dan pemotongan tali pusat saat lahir merupakan intervensi paling lama, tetapi tidak ada definisi pasti mengenai waktu optimal untuk penjepitan tali pusat.Tujuan. Mengetahui pengaruh waktu DCC terhadap kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht) pada bayi baru lahir.Metode. Penelitian kuasi eksperimen ini dengan rancangan nonequivalent control group posttest-only pada kelahiran pervaginam di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh sejak Juli 2023 hingga September 2023 yang memenuhi kriteria penelitian. Sampel kelompok I DCC ?30- – 60 detik dan kelompok II DCC >1-3 menit. Nilai Hb dan Ht bayi diukur maksimal 2 jam setelah lahir. Analisis data menggunakan independent t-test.Hasil. Empat puluh bayi baru lahir dilibatkan dalam penelitian ini, 20 kelompok I dan 20 kelompok II. Karakteristik dasar kedua kelompok sebanding. Rerata kadar Hb pada kelompok I 16,41±1,16 g/dL dan kelompok II 19,79±1,51 g/dL (p=0,001; IK95%: 2,5-4,2). Rerata kadar Ht pada kelompok I 50,07±4,57% dan kelompok II 61,06±4,53% (p=0,001; IK95%: 8,06-13,9). Menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik antara kedua kelompok.Kesimpulan. Penundaan penjepitan tali pusat >1-3 menit memiliki rerata kadar Hb dan Ht yang lebih tinggi
Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Balita di Poli Anak Rumah Sakit Pendidikan Berbasis Kuesioner Praskrining Perkembangan Nailurrahmah, Qonita; Sari, Maria Galuh Kamenyangan; Narendra Putri, Anak Agung Alit Kirti Estuti
Sari Pediatri Vol 27, No 3 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp27.3.2025.180-6

Abstract

Latar belakang. Masa balita merupakan periode emas yang bersifat urgen & irreversible pada proses tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang yang sehat pada balita berperan penting dalam mempersiapkan anak yang sehat dan produktif pada masa dewasa untuk mencapai potensi maksimal.Tujuan. Mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan balita berbasis Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP).Metode. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross- sectional dilakukan pada bulan September hingga November 2023 di Poli Anak Rumah Sakit pendidikan di Kabupaten Sukoharjo. Total sampel berjumlah 100 balita dipilih melalui teknik quota sampling kemudian dianalisis menggunakan uji Spearman.Hasil. Pada hasil uji statistik Spearman diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,008 dengan tingkat kekuatan 0,263 (rendah) yang menunjukkan adanya hubungan positif antara status gizi dengan perkembangan balita berbasis KPSP.Kesimpulan. Terdapat hubungan antara status gizi dengan perkembangan balita berbasis KPSP.
Kadar Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin dan Urinary Albumin Creatinine Ratio sebagai Indikator Awal Disfungsi Ginjal pada Remaja Obesitas Umboh, Adrian; Rampengan, Novie Homenta; Umboh, Valentine; Liow, Jackli Eugene; Phan, Sardito; Corona, Fidel
Sari Pediatri Vol 27, No 3 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp27.3.2025.173-9

Abstract

Latar belakang. Obesitas remaja meningkat secara global dan dapat menyebabkan komplikasi berupa disfungsi ginjal. Deteksi dini disfungsi ginjal diperlukan untuk mencegah perkembangan menuju penyakit ginjal kronis (PGK). Biomarker seperti Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin (NGAL) urin dan Urinary Albumin-Creatinine Ratio (UACR) digunakan untuk menilai fungsi ginjal, tetapi data komparatif pada remaja obesitas masih terbatas. Tujuan. Penelitian ini bertujuan menilai korelasi kadar NGAL urin dan UACR dengan tingkat keparahan obesitas pada remaja.Metode. Penelitian potong lintang ini melibatkan 38 remaja obesitas usia 10-18 tahun, dipilih secara konsekutif. Kadar NGAL diukur dengan metode ELISA, sedangkan UACR dianalisis menggunakan penganalisis kimia otomatis. Uji korelasi Pearson dan regresi linier digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara keparahan obesitas, NGAL, dan UACR.Hasil. Remaja dengan obesitas berat memiliki kadar NGAL dan UACR lebih tinggi dibandingkan obesitas ringan. Terdapat korelasi positif kuat antara persentil IMT-usia dengan NGAL (r=0,843) dan UACR (r=0,828), keduanya bermakna (p<0,001). Regresi linier menunjukkan NGAL dan UACR secara signifikan memprediksi keparahan obesitas (R²=0,778).Kesimpulan. Kadar NGAL dan UACR urin meningkat seiring keparahan obesitas, sehingga berpotensi sebagai indikator awal disfungsi ginjal pada remaja obesitas.
Hubungan Anemia Defisiensi Besi dengan Kejadian Pneumonia pada Anak Usia 6 Bulan – 5 Tahun Akbar, Andri Nugraha; Hutabarat, Sabar; Miftahurrahma, Miftahurrahma; Maulina, Nisa Haska; Halim, Rita
Sari Pediatri Vol 27, No 3 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp27.3.2025.143-7

Abstract

Latar belakang. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu masalah kesehatan yang signifikan di negara berkembang, terutama pada anak anak, karena dapat meningkatkan risiko infeksi seperti pneumonia. Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di negara berkembang.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara anemia defisiensi besi dan kejadian pneumonia pada anak usia 6 bulan hingga lima tahun.Metode. Penelitian dilakukan secara potong lintang pada 61 anak di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi. Data demografi, status gizi, kadar hemoglobin, mean corpuscular volume dan diagnosis pneumonia dikumpulkan dari rekam medis dengan pendekatan retrospektif. Analisis statistik menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi p<0,05 untuk mengetahui hubungan anemia defisiensi besi dan pneumonia.Hasil. Sebagian besar subjek adalah laki-laki (60,7%), dengan status gizi normal (59%), dan berusia di bawah dua tahun (85,2%). Berdasarkan uji chi-square didapatkan hubungan signifikan antara anemia defisiensi besi dan pneumonia (RR=1,69; IK95% 0,96-2,872; p=0,023).Kesimpulan. Anemia defisiensi besi berhubungan dengan kejadian pneumonia pada anak usia enam bulan hingga lima tahu
Peran Pengetahuan Orang Tua dalam Tindakan Swamedikasi Demam Akut pada Anak Ariani, Fauzia Endri; Umma, Husnia Auliyatul; Candrarukmi, Dewinda
Sari Pediatri Vol 27, No 3 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp27.3.2025.159-65

Abstract

Latar belakang. Demam adalah gejala umum pada anak-anak dan keputusan orang tua dalam merawat demam anak mereka dapat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan anak. Pengetahuan orang tua tentang tindakan swamedikasi untuk demam akut diidentifikasi sebagai faktor penting dalam pengambilan keputusan perawatan.Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah menyelidiki hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua dengan tindakan swamedikasi demam akut pada anak.Metode. Penelitian ini menggunakan dengan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling untuk memilih subjek penelitian dengan jumlah 58 orang. Data primer dikumpulkan dengan pengisian kuesioner oleh subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Analisis menggunakan univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji Regresi Logistik Berganda dengan perangkat lunak analisis statistik. Hasil. Terdapat 58 subjek untuk dianalisis terdapat korelasi antara tingkat pengetahuan orang tua dengan tindakan swamedikasi demam akut pada anak (p=0,000, OR=24,583, IK95%=2,845-193,611). Selain itu, terdapat faktor lain yang memiliki hubungan signifikan dengan tindakan swamedikasi yaitu pekerjaan orang tua pekerjaan orang tua (p=0,018, OR=7,904, IK95%=1,435-43,545) dan pendidikan orang tua (p=0,028, OR=17,423 IK95%=1,360-223,179).Kesimpulan. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua dengan tindakan swamedikasi demam akut pada anak. Terdapat faktor lain yang memiliki hubungan dengan tindakan swamedikasi yaitu pekerjaan orang tua dan pendidikan orang tua.
Multichannel Intraluminal Impedance-pH: Tinjauan Naratif tentang Peran dan Aplikasinya dalam Diagnosis Penyakit Refluks Gastroesofagus pada Anak Septiana, Mega; Syarif, Badriul Hegar
Sari Pediatri Vol 27, No 3 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp27.3.2025.202-10

Abstract

Latar belakang. Pemeriksaan pH-metri konvensional terbatas karena hanya mendeteksi refluks asam, sedangkan MII-pH mampu mendeteksi refluks asam maupun non-asam serta mengaitkannya dengan gejala.Tujuan. Merangkum bukti terkini mengenai prinsip, indikasi, teknik, serta kelebihan dan keterbatasan MII-pH pada anak.Metode. Penelusuran pustaka dilakukan melalui PubMed, Embase, The Cochrane Library, dan portal jurnal pediatrik nasional. Artikel yang relevan ditelaah secara naratif.Hasil. MII-pH dapat mendeteksi berbagai jenis refluks, menentukan arah dan ketinggian refluks, serta mengevaluasi klirens bolus esofagus. Meskipun demikian, pemeriksaan ini masih terbatas karena ketersediaan alat, kebutuhan keahlian interpretasi, dan ketidaknyamanan prosedur.Kesimpulan. MII-pH merupakan modalitas yang lebih akurat dibandingkan pH-metri konvensional dan dapat berperan menjadi teknologi diagnostik yang mengubah cara memahami dan mengobati penyakit refluks gastroesofagus pada anak.
Pengetahuan Tenaga Kesehatan Mengenai Diagnosis dan Tata Laksana Hemofilia: Studi Analisis Pra-Pasca Sesi Edukasi pada Delapan Provinsi di Indonesia Chozie, Novie Amelia; Primacakti, Fitri; Sarita, Raisa Cecilia; Gatot, Djajadiman; Abigail, Dina Clarisa Rumora; Atmakusuma, Tubagus Djumhana
Sari Pediatri Vol 27, No 3 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp27.3.2025.187-92

Abstract

Latar belakang. Tingkat pengetahuan tenaga kesehatan (nakes) memiliki peranan penting dalam diagnosis dan penanganan hemofilia, terutama dokter umum sebagai tenaga kesehatan lini pertama. Maka dari itu, kami mengadakan sesi edukasi untuk nakes mengenai manajemen dan diagnosis hemofilia. Tujuan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak sesi edukasi bagi pengetahuan nakes terhadap diagnosis dan tata laksana hemofilia di delapan provinsi di Indonesia.Metode. Studi ini menggunakan desain potong-lintang, deskriptif, analisis data sekunder dari kuesioner terstruktur, yang diisi secara mandiri sebelum (pra) dan sesudah (pasca) sesi edukasi, berisikan pilihan ganda berjumlah 8 soal berkaitan dengan pengetahuan dasar hemofilia untuk menemukan dampak sesi edukasi. Analisis data menggunakan Tes Wilcoxon.Hasil. Total partisipan sesi edukasi berjumlah 1231 dengan 983 mengisi data diri lengkap dan 565 memenuhi kriteria inklusi. Mayoritas dari partisipan yang memenuhi kriteria adalah dokter umum (46,7%) diikuti dokter anak (9,2%), dan dokter penyakit dalam (3,4%). Hasil tes pra dan pasca sesi edukasi dilakukan analisis. Skor median untuk tes pra-sesi adalah 5 (0-8) dan pasca-sesi adalah 7 (3-8). Hasil dari Tes Wilcoxon didapatkan p<0,0001.Kesimpulan. Perbaikan skor setelah sesi edukasi menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan pada nakes mengenai hemofilia, yang dapat berkontribusi pada diagnosis dan tata laksana hemofilia di Indonesia.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 27, No 3 (2025) Vol 27, No 2 (2025) Vol 27, No 1 (2025) Vol 26, No 6 (2025) Vol 26, No 5 (2025) Vol 26, No 4 (2024) Vol 26, No 3 (2024) Vol 26, No 2 (2024) Vol 26, No 1 (2024) Vol 25, No 6 (2024) Vol 25, No 5 (2024) Vol 25, No 4 (2023) Vol 25, No 3 (2023) Vol 25, No 2 (2023) Vol 25, No 1 (2023) Vol 24, No 6 (2023) Vol 24, No 5 (2023) Vol 24, No 4 (2022) Vol 24, No 3 (2022) Vol 24, No 2 (2022) Vol 24, No 1 (2022) Vol 23, No 6 (2022) Vol 23, No 5 (2022) Vol 23, No 4 (2021) Vol 23, No 3 (2021) Vol 23, No 2 (2021) Vol 23, No 1 (2021) Vol 22, No 6 (2021) Vol 22, No 5 (2021) Vol 22, No 4 (2020) Vol 22, No 3 (2020) Vol 22, No 2 (2020) Vol 22, No 1 (2020) Vol 21, No 6 (2020) Vol 21, No 5 (2020) Vol 21, No 4 (2019) Vol 21, No 3 (2019) Vol 21, No 2 (2019) Vol 21, No 1 (2019) Vol 20, No 6 (2019) Vol 20, No 5 (2019) Vol 20, No 4 (2018) Vol 20, No 3 (2018) Vol 20, No 2 (2018) Vol 20, No 1 (2018) Vol 19, No 6 (2018) Vol 19, No 5 (2018) Vol 19, No 4 (2017) Vol 19, No 3 (2017) Vol 19, No 2 (2017) Vol 19, No 1 (2017) Vol 18, No 6 (2017) Vol 18, No 5 (2017) Vol 18, No 4 (2016) Vol 18, No 3 (2016) Vol 18, No 2 (2016) Vol 18, No 1 (2016) Vol 17, No 6 (2016) Vol 17, No 5 (2016) Vol 17, No 4 (2015) Vol 17, No 3 (2015) Vol 17, No 2 (2015) Vol 17, No 1 (2015) Vol 16, No 6 (2015) Vol 16, No 5 (2015) Vol 16, No 4 (2014) Vol 16, No 3 (2014) Vol 16, No 2 (2014) Vol 16, No 1 (2014) Vol 15, No 6 (2014) Vol 15, No 5 (2014) Vol 15, No 4 (2013) Vol 15, No 3 (2013) Vol 15, No 2 (2013) Vol 15, No 1 (2013) Vol 14, No 6 (2013) Vol 14, No 5 (2013) Vol 14, No 4 (2012) Vol 14, No 3 (2012) Vol 14, No 2 (2012) Vol 14, No 1 (2012) Vol 13, No 6 (2012) Vol 13, No 5 (2012) Vol 13, No 4 (2011) Vol 13, No 3 (2011) Vol 13, No 2 (2011) Vol 13, No 1 (2011) Vol 12, No 6 (2011) Vol 12, No 5 (2011) Vol 12, No 4 (2010) Vol 12, No 3 (2010) Vol 12, No 2 (2010) Vol 12, No 1 (2010) Vol 11, No 6 (2010) Vol 11, No 5 (2010) Vol 11, No 4 (2009) Vol 11, No 3 (2009) Vol 11, No 2 (2009) Vol 11, No 1 (2009) Vol 10, No 6 (2009) Vol 10, No 5 (2009) Vol 10, No 4 (2008) Vol 10, No 3 (2008) Vol 10, No 2 (2008) Vol 10, No 1 (2008) Vol 9, No 6 (2008) Vol 9, No 5 (2008) Vol 9, No 4 (2007) Vol 9, No 3 (2007) Vol 9, No 2 (2007) Vol 9, No 1 (2007) Vol 8, No 4 (2007) Vol 8, No 3 (2006) Vol 8, No 2 (2006) Vol 8, No 1 (2006) Vol 7, No 4 (2006) Vol 7, No 3 (2005) Vol 7, No 2 (2005) Vol 7, No 1 (2005) Vol 6, No 4 (2005) Vol 6, No 3 (2004) Vol 6, No 2 (2004) Vol 6, No 1 (2004) Vol 5, No 4 (2004) Vol 5, No 3 (2003) Vol 5, No 2 (2003) Vol 5, No 1 (2003) Vol 4, No 4 (2003) Vol 4, No 3 (2002) Vol 4, No 2 (2002) Vol 4, No 1 (2002) Vol 3, No 4 (2002) Vol 3, No 3 (2001) Vol 3, No 2 (2001) Vol 3, No 1 (2001) Vol 2, No 4 (2001) Vol 2, No 3 (2000) Vol 2, No 2 (2000) Vol 2, No 1 (2000) More Issue