Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Peranan Guru dalam Pendidikan Islam Khoiri, Qolbi; Yunita Putri, Ardianti
GHAITSA : Islamic Education Journal Vol. 5 No. 3 (2024): Oktober
Publisher : Yayasan Darusssalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/ghaitsa.v5i1.1221

Abstract

The teacher is the most important role in the ongoing learning process because a teacher will change behavior and improve the quality of students to become better individuals. The task of a teacher is to guide, educate and direct students to always be devoted to Allah SWT. This article aims to find out that teachers have a higher and special role in Islamic education. This research uses library data sources in the form of books, journals and other sources collected from several references related to the title of this article. The technique used in collecting data is by looking for reference sources related to the discussion of this article. The results of this research show that teachers have a higher role in Islamic education. Allah will also give higher positions and degrees to people with knowledge. A teacher has an obligation to create the nation's children into intelligent human beings who have good morals.
Upaya Mahasantri Dari Latar Belakang Non Pesantren Dalam Menghafal Al-Qur'an Di Ma'had Al- Jami'ah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Apriyanti, Ginta; Khoiri, Qolbi; Chandra, Pasmah
Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP)
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/jkip.v5i2.998

Abstract

Based on initial observations, this study explores the obstacles and challenges faced by non-pesantren students in the process of memorizing the Qur'an at Ma'had al-Jamiah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Compared to pesantren students, non-pesantren students face unique challenges due to their lack of previous experience in studying the Qur'an, different learning environments, and limited knowledge of the Qur'an. Nevertheless, non-pesantren students have great potential to succeed in memorizing the Qur'an and contribute to the development of education at Ma'had al-Jamiah. This study discusses the efforts of students from non-pesantren backgrounds in the process of memorizing the Qur'an at Ma'had Al-Jami'ah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. This type of research is qualitative field research. The subjects of this study were students from non-pesantren backgrounds consisting of 20 students. Data collection was carried out by researchers through observation, interviews and documentation. Data analysis techniques used data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The primary data sources of this study were 20 students from non-Islamic boarding school backgrounds and Quran memorization instructors at the Al-Jami'ah Islamic Boarding School, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Based on the results of this study, it shows that the efforts of students in memorizing the Qur'an involve consistency in intentions and goals, setting time targets, time effectiveness, consistency in memorization, various memorization methods, and setting daily memorization targets. Factors that influence non-Islamic boarding school students in memorizing the Qur'an include family support, optimization of memorization targets, college assignments, memorizing long verses, and laziness. In addition, social support and the surrounding environment also play an important role, including the environment of friendship, guidance from ustadz/ustadzah, and guidance from musrifah/musrifah at the Al-Jami'ah Islamic Boarding School.
Upaya Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Life Kill Santri Raflesia, Indriani Puspa; Khoiri, Qolbi; Efendi, Hamdan
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.6879

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem pendidikan pondok pesantren Al-Ihsan dalam meningkatkan life skill santri. Metode penelitian kualitatif observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya sistem pendidikan pondok pesantren dalam meningkatkan life skill santri di Pondok Pesantren Al-Ihsan telah menerapkan model pendidikan kecakapan hidup (life skill) melalui program-program yang disediakan di pondok pesantren. Pendidikan life skill yang diterapkan yaitu personal skill: shalat 5 waktu berjamaah, social skill: Organisasi Santri Al-Ihsan Sungai Rumbai (OSAR), academic skill: Pendidikan adab, muhadharah dan penggunaan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, vocational skill: ekstrakulikuler pramuka, hadroh, seni baca Al-Quran dan terdapat juga faktor penghambat dari faktor guru, faktor santri, faktor orang tua serta faktor sarana dan prasarana. Simpulan penelitian ini dalam meningkatkan life skill santri di Pondok Pesantren Al-Ihsan sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari terlaksananya kegiatan life skill di Pondok Pesantren Al-Ihsan dan berbagai prestasi yang telah diraih oleh santri. Kata Kunci: Kecakapan Hidup. Pondok Pesantren, Sistem Pendidikan.
Analisis Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Persfektif Akidah Akhlak Nurlaili, Nurlaili; Khoiri, Qolbi; Hidayat, Sandra; Pusvita Dewi, Yenni
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1829

Abstract

Strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar. Dalam mengembangkan strategi pembelajaran, setidaknya guru harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain: cara mengaktifkan siswa, cara siswa membangun peta konsep, cara mengumpulkan informasi dengan stimulus pertanyaan yang efektif, cara mengekstrak informasi dari media cetak. Pembelajaran membentuk suatu strategi, karena strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh guru dan siswa agar tujuan kegiatan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pendapat lain juga menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah seperangkat bahan dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menghasilkan hasil belajar bagi siswa. Aqidah merupakan salah satu mata pelajaran agama Islam yang dijadikan sebagai sumber hukum untuk mencapai kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohani. Pelajaran aqidah merupakan ruang lingkup pendidikan agama Islam, yaitu upaya sadar dan terencana dalam mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan beriman kepada Allah serta mewujudkannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui bimbingan, pengajaran, pelatihan, dan penggunaan pengalaman. Strategi yang digunakan untuk pembelajaran tersebut berbagai macam, diantaranya bisa menggunakan strategi ceramah, tanya jawab, demonstrasi, diskusi dan juga dapat menggunakan contoh-contoh atau perandaian yang dapat mendekatkan kepada pemahaman peserta didik tersebut. Dengan menggunakan strategi yang jitu, tepat sasaran pembelajaran aqidah pun berkesan terhadap peserta didik, memperkokoh keimanan, baik keimanan kepada yang nampak maupun yang ghaib sehingga dapat diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari.
Teaching Islam in the Palembang Malay During the Dutch Colonial Era Riyadi, Dayun; Suradi, Ahmad; Khoiri, Qolbi; Marpuah, Siti
Jurnal Sejarah Citra Lekha Vol 9, No 2 (2024): Colonialism, Nationalism, and Social Transformation
Publisher : Department of History, Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/vol%viss%ipp%p

Abstract

This paper examines the impact of Dutch colonial policies on Islamic education in Palembang during the colonial period. Under Dutch rule, strict regulations were enforced on Islamic education, primarily aimed at controlling religious teachers and preventing them from using educational institutions to foster anti-colonial sentiment. The colonial government sought to weaken local resistance, often targeting influential ulama who played a key role in the dissemination of Islamic knowledge. In Palembang, traditional Islamic education was the dominant system during the Sultanate period, but with the rise of Dutch colonial power, Islamic education became marginalized, with a particular emphasis on the role of ulama and traditional Islamic teaching. Over time, the local society began to recognize the need for Dutch-style education, driven by the promise of better job opportunities for those holding Dutch school diplomas. Despite the establishment of Dutch-run schools, educational standards in Palembang remained low compared to other regions of Indonesia. This was due to both the limited public awareness of the importance of education and the inability of the colonial government to fulfill the educational aspirations of the local population. The paper highlights the complex interplay between colonial educational policies, local traditions, and the changing perceptions of education in Palembang during the colonial era.
Literacy Culture of Islamic Education Teachers in Senior High School of Bengkulu City Khoiri, Qolbi; Bustomi, Bustomi
Dinamika Ilmu Vol 20 No 1 (2020): Dinamika Ilmu, 20(1), June 2020
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.906 KB) | DOI: 10.21093/di.v20i1.2156

Abstract

The present article is aimed at revealing and analyzing the literacy culture implemented by Islamic education (PAI) teachers in Bengkulu city. This study explores and analyzes the problem qualitatively. The method used in collecting data is deep observation of 37 SMA(s) in Bengkulu city. In addition, interviews and surveys were also used by distributing questionnaires to representatives of PAI teachers from 37 SMA/SMK when they were invited to attend a workshop on enhancing literacy culture for PAI teachers. After collecting the data, it was analyzed with the Miles and Huberman style flow model, namely data collection, data reduction: the presentation of data in the form of a percentage of indicators of low reading and percentage of written papers made by PAI teachers; and conclusions. The results showed that literacy culture of PAI teachers, in the context of the habit of reading scientific books and writing scientific papers, was a relatively low. This is influenced by the lack of practice and habit of writing scientific papers such as PTK. The use of digital media such as e-book applications, e-learning, and google shcolar for learning is also low. However, teachers always tell students to visit the library to read books when assignments are given. It was followed that the literacy culture of PAI teachers in Bengkulu city is quite good, but the utilization of digital literacy is still low.
Acculturation of Modern Civilization for Jungle Tribes in Southeast Asia: The Case Study Kubu Tribe Suradi, Ahmad; Sukarno, Sukarno; Khoiri, Qolbi; Nilawati, Nilawati
Journal of The Community Development in Asia Vol 4, No 2 (2021): May 2021
Publisher : AIBPM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32535/jcda.v4i2.1099

Abstract

The Kubu tribe life is governed by the rules, norms and customs that apply in accordance with their belief. With these conditions, the problem which need to be discussed is how to acculturate modern civilization in the Kubu tribe. This research method is descriptive qualitative, the research intended to investigate the circumstances, conditions or other things that have been mentioned, the results of which are presented in the form of research reports. In this study, data were obtained from interviews with community leaders, traditional leaders, and the Kubu community. The results show that the implementation of acculturation of modern civilization in the Kubu Tribe is approaching the Kubu Tribe group, because they are still ashamed and inferior about mingling with the outside community. One strategy used by community leaders in introducing modern civilization to the Kubu tribe groups is approaching and providing counseling and model community life patterns as usual such as providing counseling in the fields of law, politic, education, religion, trading and introducing other community cultures. Unfortunately, the percentage of the allocation of funds for the empowerment of Kubu tribe is still relatively small compared to other social problems such as unemployment, homeless people and education problems.
Nilai–Nilai Religius dalam Film Atap Padang Mahsyar dan Relevansinya Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam Anshori, M.Farouk Albakhar; Khoiri, Qolbi; Efendi, Hamdan
GHAITSA : Islamic Education Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Yayasan Darusssalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/ghaitsa.v4i2.920

Abstract

Film Nilai–Nilai Religius Dalam Film Atap Padang Mahsyar Dan Relevansinya Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam adalah salah satu serial yang dinikmati dalam semua kalangan. Tokoh-tokoh dengan karakter unik dengan cerita yang yang menarik sesuai dengan kehidupan nyata. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis nilai-nilai religius yang muncul di film Atap Padang Mahsyar dan Relevansinya terhadap Materi Pendidikan Agama Islam. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Kepustakaan dengan sumber data yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Teknik yang penelitian yang digunakan yaitu analisis isi (content analysis). Dalam pengambilan data-datanya penulis mengambil dari data primer yaitu Film Atap Padang Mahsyar dalam Channel You Tube ACT. Berdasarkan penelitian ini menunjukkan nilai-nilai religius yang terkandung dalam film Atap Padang Mahsyar, yaitu nilai akidah yang meliputi enam rukun iman, nilai akhlak meliputi akhlak terhadap diri sendiri, orang tua,keluarga dan masyarakat, nilai ibadah meliputi shalat, mengajarkan ketepatan waktu dalam mengerjakan shalat dibuktikan dengan sholat berjamaah. Secara keseluruhan nilai religius dalam film Atap Padang Mahsyar memiliki relevansi terhadap materi Pendidikan Agama Islam yaitu nilai pendidikan akidah relevan dengan KD kurikulum 2013 di MTS kelas VII semester ganjil KI.1(menghayati dan meyakini akidah Islam), nilai pendidikan akhlak relevan dengan materi rumpun PAI kurikulum 2013 pada mata pelajaran akidah akhlak tingkat MI kelas IV semester genap pada KI (memiliki akhlak yang baik dalam beribadah dan berinteraksi dengan diri sendiri, sesama, dan lingkungan) dan KD 2.1, dan nilai pendidikan ibadah (syari’ah) relevan dengan MTS kelas VII semester genap kurikulum 2013 tentang materi solat pada KI dan KD 1.2 (terbiasa melaksanakan solat fardu dalam berbagai keadaan).
Perbandingan Sistem Pendidikan Islam dan Pendidikan Kolonial Belanda Norvaizi, Ikhrom; Khoiri, Qolbi
Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam Vol 22, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/tarbawi.v22i1.8102

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membandingkan sistem pendidikan Islam dan pendidikan kolonial Belanda di Indonesia, yang memiliki perbedaan mendasar dalam tujuan, metode, dan dampaknya terhadap masyarakat. Pendidikan Islam, yang telah ada jauh sebelum kedatangan kolonial, berakar pada tradisi pesantren, madrasah, dan halaqah yang menekankan pengajaran agama Islam serta pembentukan akhlak mulia. Sementara itu, pendidikan kolonial Belanda diperkenalkan dengan tujuan pragmatis untuk menciptakan tenaga kerja terdidik yang dapat mendukung administrasi pemerintahan kolonial. Sistem pendidikan Belanda lebih menekankan pada ilmu pengetahuan sekuler dan bahasa Belanda, dengan akses yang sangat terbatas bagi pribumi. Artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan serta menggunakan pendekatan historis untuk menganalisis interaksi antara kedua sistem pendidikan tersebut serta dampaknya terhadap perkembangan sosial, budaya, dan identitas masyarakat Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pendidikan kolonial membawa modernisasi dalam metode pengajaran, ia juga menciptakan stratifikasi sosial dan marginalisasi terhadap pendidikan Islam. Sebaliknya, pendidikan Islam tetap bertahan dengan melakukan adaptasi terhadap perubahan zaman, sehingga menjadi landasan penting bagi identitas keagamaan masyarakat Indonesia pasca kolonial.
Peran Pendidikan Islam dalam Membangun Kultur Good Governance Rosalina, Nofa; Khoiri, Qolbi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.27613

Abstract

Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu dan budaya masyarakat yang mendukung terwujudnya good governance. Melalui pengajaran nilai-nilai Islam seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan amanah, pendidikan Islam menanamkan prinsip moral yang kuat dalam diri peserta didik. Nilai-nilai ini menjadi landasan dalam membentuk kepemimpinan yang etis dan akuntabel. Selain itu, prinsip musyawarah (syura) yang diajarkan dalam Islam mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan, sehingga menciptakan sistem tata kelola yang transparan dan inklusif. Dengan demikian, pendidikan Islam tidak hanya membina aspek spiritual, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam membangun kultur good governance yang berkelanjutan.