Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Penyuluhan Dengan Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Sadari Pada Siswi MAN 1 Sleman Yogyakarta Bisyarotul Walidah; Anjarwati; Intan Mutiara Putri
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v7i2.116

Abstract

Data Globocan tahun 2020 menyebutkan jumlah kasus kanker payudara sebesar 11,5% dari seluruh penderita kanker di dunia dengan angka kematian sebesar 6,9%. Tingginya angka kejadian kanker payudara disebabkan kurangnya informasi dan edukasi tentang kanker payudara untuk melakukan deteksi dini dengan SADARI sejak remaja. Penggunaan media penyuluhan memiliki pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan salah satunya adalah media audio visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan melalui media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan SADARI pada remaja. Penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimental Design dengan rancangan One Group Pre test dan Post test Design. Sampel berjumlah 56 remaja putri dengan pengambilan sampel secara teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar pengetahuan siswi sebelum diberikan intervensi dalam kategori cukup yakni 76,8% dan sesudah diberikan intervensi dalam kategori baik yakni 51,8%. Hasil Uji Wilcoxon diperoleh p value = 0,00 < 0,05 yang menunjukkan ada pengaruh penyuluhan melalui media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri di MAN 1 Sleman Yogyakarta mengenai pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada siswi di MAN 1 Sleman hendaknya lebih kritis khususnya pada indikator pengetahuan dan faktor resiko kanker payudara, bisa dengan sering melihat audio visual yang ditampilkan saat penyuluhan agar mendapatkan pengetahuan yang lebih baik dan berkualitas.
Analysis management and referral process for victims of violence in house ladder in first level health services Rosida, Luluk; Putri, Intan Mutiara
International Journal of Health Science and Technology Vol. 7 No. 1 (2025): Juli
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/ijhst.v7i1.4247

Abstract

The health impacts experienced by victims of domestic violence, especially women, are quite widely reported. From the results of research obtained in the United States, as many as 37% of women who experienced violence from perpetrators and underwent examinations at health services ended up in hospitalisation in emergency services. The purpose of this study is to analyse the Management and Referral Process of Victims of Domestic Violence (Case Study at first-level health services). The research method employed is descriptive research, specifically analysing primary data to describe the violence that existed over 3 years. The research location was at one of the first-level health services (community health centres) in Bantul Regency. The results showed that the characteristics of victims of domestic violence based on gender were mostly experienced by women, as many as 15 people (78.9%), and men, as many as 4 people (21.1%). Based on interviews with officers, the management provided ranged from first aid for injuries to counselling by community health centre officers or a referral process for serious injuries. However, most victims did not want to continue reporting to the authorities or the legal realm. And most victims reported that they would resolve the matter internally within their respective families. The findings of this research contribute to describing the management and referral process for victims of domestic violence to primary health care.
PKM edukasi cerdik dalam upaya pencegahan penyakit tidak menular Rosida, Luluk; Putri, Intan Mutiara; Ariyanto, Andry
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/hayina.4330

Abstract

Indonesia tengah mengalami pergeseran pola penyakit yang sering disebut transisi epidemiologi, ditandai dengan meningkatnya angka kesakitan penyakit tidak menular (stroke, jantung, diabetes, kanker) dan menjadi penyebab utama kematian. Salah satu upaya yang digagas opleh pemerintah adalah perilaku CERDIK. CERDIK adalah salah satu program pemerintah melalui Kemenkes yang merupakan akronim atau singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stress. Program CERDIK dapat mencegah penyakit tidak menular, seperti diabetes, kanker, gagal ginjal kronis, jantung koroner, dan penyakit tidak menular lainnya. Kegiatan yang dilakukan meliputi memberikan edukasi terkait 6 hal dalam Program CERDIK. Melakukan Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), komposisi tubuh, elestisitas tulang, pengecekan darah sederhana (pemeriksaan Gula darah dan Kolesterol darah), dan tekanan darah. Melakukan edukasi kegiatan aktivitas fisik dan atau olah raga bersama, serta pengenalan beberapa senam seperti senam Hipertensi, senam diabetes, senam jantung sehat. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit tidak menular. Setelah kegiatan ini berlangsung, masyarakat menjadi mengetahui kondisi kesehatan melalui pengecekan darah sederhana dan mengetahui terkait program CERDIK yang bisa dilakukan secara mandiri. Kegiatan ini membantu menumbuhkan kesadaran kesehatan, melakukan deteksi dini resiko Pentakit Tidak menular yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kemandirian kesehatan.
Gambaran Tindakan Indikasi Episiotomi Pada Persalinan Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Sleman Yogyakarta Kurniaty Asa; Rosmita Nuzuliana; Intan Mutiara Putri
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 8 No. 1 (2026)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v8i1.165

Abstract

Episiotomi adalah tindakan medis yang sering dilakukan saat persalinan untuk memperbesar jalan lahir dengan membuat sayatan pada perineum, area antara vagina dan anus. Di Indonesia, sekitar 75-83% ibu yang melahirkan secara pervaginam mengalami laserasi perineum, dan 63% dari kasus tersebut memerlukan jahitan akibat episiotomi atau robekan spontan. Di RS PKU Muhammadiyah Gamping, tercatat 106 kasus episiotomi selama tahun 2024. Luka akibat episiotomi dapat menimbulkan rasa sakit yang mengganggu aktivitas seharihari seperti berjalan, duduk, dan buang air kecil selama 2– 3 minggu, serta berisiko mengalami infeksi jika tidak dirawat dengan baik. Oleh karena itu, tindakan episiotomi harus dilakukan berdasarkan indikasi medis yang tepat dan teknik yang sesuai, sejalan dengan program pemerintah yang mengedepankan asuhan sayang ibu dan bayi. Penelitian deskriptif dengan total sampling ini bertujuan menggambarkan indikasi episiotomi pada persalinan di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Hasil menunjukkan indikasi utama episiotomi adalah perineum kaku (30,19%), diikuti oleh bayi premature (23,58%), vakum ekstraksi (19,81%), bayi besar (10,38%), gawat janin (10,38%), dan persalinan sungsang (5,66%). Simpulan: Episiotomi masih sering dilakukan berdasarkan indikasi klinis tertentu yang berhubungan dengan resiko komplikasi persalinan dengan indikasi utama perineum kaku. Saran: Ibu hamil dianjurkan rutin senam kegel dan pijat perenium, petugas melakukan episiotomi berdasarkan indikasi medis yang jelas,bukan dilakukan secara rutin.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman Yogyakarta Siti Hadija Laitupa; Rosmita Nuzuliana; Intan Mutiara Putri
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.491

Abstract

Latar Belakang: Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari atau sama dengan 2.500 gram dan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Faktor penyebab BBLR adalah anemia ,usia , pendidikan, paritas, preeklampsia, kehamilan gemeli dan ketuban pecah dini (KPD) . Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR). Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan case control, melibatkan populasi 548 bayi. Sampel terdiri dari 88 kasus dan 88 kontrol, diambil dengan total sampling untuk kasus dan random sampling untuk kontrol. Data dikumpulkan melalui rekam medis dan lembar checklist. Hasil: Dari 176 sampel, 86 ibu hamil (48,9%) mengalami anemia, sedangkan 90 (51,1%) tidak. Jumlah bayi yang mengalami BBLR adalah 88 (50,0%). Analisis statistik menggunakan Chi-square menunjukkan p-value 0,001 untuk anemia,0,034, usia ibu,0,044, pendidikan 0,005, paritas 0,044, preeklampsia dengan 0,002,dan ketuban pecah dini 0,000 yang menunjukkan adanya hubungan antara anemia, usia ,pendidikan ,paritas, preeklampsia dan ketuban pecah dini (KPD) pada ibu hamil dengan kejadian BBLR.sedangkan kehamilan gemeli tidak terdapat hubungan dengan kejadian bblr. Kesimpulan:tidak ditemukan hubungan kehamilan gemeli dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR). Sedangkan terdapat hubungan antara anemia, usia, pendidikan, paritas, preekalmpsia dan ketuban pecah dini pada ibu hamil dengan kejadian BBLR.
Gender-Based Violence against Men and Women Warsiti, Warsiti; Rosida, Luluk; Putri, Intan Mutiara; Fajarini, Nurbita
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 21 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang in collaboration with Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI Tingkat Pusat) and Jejaring Nasional Pendidikan Kesehatan (JNPK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v21i1.13707

Abstract

Based on data from the Indonesian National Commission on Violence Against Women (INCVAW/Komnas Perempuan) from 2007 to 2019, there was a very significant increase in cases of Gender-Based Violence (GBV), reaching eightfold (792%). The majority of GBV victims are women, but men can also be potential victims. However, most research on GBV focuses only on women. Gender-based violence has short-term and long-term impacts on physical and mental health. Female victims of GBV usually experience anxiety, depression, post-traumatic stress disorder (PTSD), and even suicidal thoughts. This study aims to provide an overview of GBV that occurs in both men and women. This study is based on data on reported cases of violence obtained from the Women’s Empowerment and Child Protection Service (WECPS/DP3A) of Sleman Regency, Yogyakarta, for the period 2020-2024. Of the 1,001 reported GBV cases, 817 (81.6%) victims were women and 184 (18.4%) were men. The majority of female victims of GBV are of reproductive age (19-44 years), while the majority of male victims are adolescents (11-18 years). There is a significant relationship between gender, location of the incident, and the type of violence experienced. Currently, both men and women experience violence in the public sphere (50.5% and 53.2%, respectively). Psychological violence is the most common experience for both sexes. Men mostly experience neglect, exploitation, and other forms of violence. Meanwhile, women mostly experience physical, sexual, and human trafficking violence. Innovation in reporting forms that are easily accessible to the public is also needed to facilitate victims seeking help.
Hubungan Dukungan Keluarga Tentang Konsumsi Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Madrasah Aliyah Nur Iman Sleman Yogyakarta Novalia, Ega Putri; Intan Mutiara Putri; Evi Wahyuntari
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 8 No. 1 (2026)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v8i1.266

Abstract

Anemia defisiensi zat besi merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang paling sering terjadi pada remaja putri, terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi selama masa pertumbuhan, serta faktor-faktor seperti menstruasi, kurangnya asupan makanan bergizi, dan rendahnya penyerapan zat besi. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, prevalensi anemia pada remaja putri meningkat signifikan, terutama di Kabupaten Sleman.Salah satu upaya pemerintah adalah pemberian tablet tambah darah .Kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dapat dimaksimalkan melalui dukungan keluarga.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kejadian anemia pada remaja putri di Madrasah Aliyah Nur Iman Sleman Yogyakarta. Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas X dan XI yang berjumlah sebanyak 51 siswi dengan pengambilan sample secara teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pemeriksaan Hb menggunakan easy touch GCHb, kemudian dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil menunjukkan nilai p- value = 0,001 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian anemia pada remaja putri. Harapan selanjutnya bagi remaja lebih sadar pentingnya konsumsi TTD secara teratur dan terbuka kepada keluarga tentang kondisi kesehatannya untuk mencegah anemia.