Kegiatan pertambangan batubara di Indonesia, meskipun memberikan keuntungan ekonomi, berdampak signifikan terhadap kualitas lingkungan, khususnya kualitas air dan tanah di sekitar area penambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi laju erosi dan sedimentasi di area reklamasi dan revegetasi di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Metode Revised Universal Soil Loss Equation (RUSLE) digunakan untuk menghitung laju erosi tanah, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, serta tindakan konservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area reklamasi seluas 38,62 ha mengalami erosi rata-rata bulanan antara 0,45 hingga 0,84 ton/ha, menghasilkan sedimen antara 9,74 hingga 18,43 ton/hari. Konsentrasi sedimen di badan air mencapai rata-rata 13,72 mg/l. Meskipun laju erosi dan konsentrasi sedimen masih berada pada tingkat yang tidak membahayakan, akan tetapi manajemen reklamasi yang lebih baik diperlukan untuk meminimalkan dampak erosi dan sedimentasi yang dapat merugikan kualitas air dan kesehatan masyarakat sekitar.