Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Panrita: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah serta Pembelajarannya

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DIALOG ACARA MATA NAJWA “KENAPA PERLU KULIAH ALA MAUDY, ANDHIKA, DAN AMANDA” Apriliani, Risma Sri; Djumingin, Sulastriningsih; Syamsudduha, Syamsudduha
Panrita: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah serta Pembelajarannya Vol 4, No 3 (2024): PANRITA: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is a descriptive qualitative research that aims to (1) Describe the form of directive speech acts in Mata Najwa's Dialogue Show “Why Do I Need to Study ala Maudy, Andhika, and Amanda”. (2) To describe the function of directive speech acts in Mata Najwa's Dialogue Show “Why Do I Need to Go to College ala Maudy, Andhika, and Amanda”. The data in this study are transcripts of speech or fragments of conversations in the video of Mata Najwa Show “Why Do I Need to Go to College ala Maudy, Andhika, and Amanda”. The source of the data is the dialog conversation contained in Mata Najwa Show “Why Do I Need to Go to College ala Maudy, Andhika, and Amanda”. Data collection is done by listening technique, data transcription and note taking technique. Data analysis is done by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. From the analysis, it is found that there are six forms of directive speech acts, namely: requests, questions, orders, prohibitions, giving permission, and advice.
GAYA BAHASA DALAM TEKS BARZANJI BUGIS OLEH H. ABDUL KARIM ‘ALY Nurfadilah, Nurfadilah; Syamsudduha, Syamsudduha; Yunus, Andi Fatimah
Panrita: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah serta Pembelajarannya Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.814 KB)

Abstract

Gaya Bahasa dalam Teks Barzanji Bugis oleh H. Abdul Karim ‘Aly. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa yang digunakan dalam teks barzanji Bugis oleh H. Abdul Karim ‘Aly beserta maknanya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengkaji gaya bahasa dalam teks barzanji Bugis yang digunakan H. Abdul Karim ‘Aly dengan menggunakan pendekatan stilistika. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik baca, dan teknik catat. Hasil dari penelitian ini mendapatkan jenis gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, yaitu satu gaya bahasa antiklimaks, dan mendapatkan jenis gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna yaitu dua gaya bahasa asindeton, satu gaya bahasa pleonasme, dua belas gaya bahasa simile, tiga gaya bahasa metafora, dan enam gaya bahasa personifikasi. Kedua, makna dari setiap gaya bahasa yang didapatkan erat kaitannya dengan perjalanan kenabiannya Nabi Saw, silsilah keturunannya, masa kanak-kanak, remaja, hingga diangkat menjadi rasul, hijrah, akhlaq, peperangan, hingga wafatnya. 
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DALAM BAHASA BUGIS BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 2 SOPPENG Amaliah, Nurul; Syamsudduha, Syamsudduha; Nurhusna, Nurhusna
Panrita: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah serta Pembelajarannya Vol 5, No 1 (2025): PANRITA: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v5i1.72491

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen dalambahasa Bugis berdasarkan pengalaman siswa kelas XII SMA Negeri 2 Soppeng. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 1, XII IPS 2, XII IPS 3 SMA Negeri 2 Soppeng. Sampel yang ditetapkan sebanyak 90 siswa menggunakan teknik sampel total sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik tes. Keseluruhan data yang di peroleh di analisis melalui beberapa tahap: (1) membuat daftar skor mentah, (2) membuat distribusi frekuensi dari skor mentah. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis cerpen dalam bahasa Bugis, diperoleh kesimpulan bahwa siswa kelas XII SMA Negeri 2 Soppeng mampu menulis cerpen dalam bahasa Bugis Berdasarkan Pengalaman. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa dari 90 siswa yang dijadikan sampel, yang memperoleh nilai ≥75 berjumlah 80 siswa dengan persentase 89%  dan sampel yang memperoleh nilai <75 berjumlah 10 siswa dengan persentase 11%. Kriteria yang ditetapkan sebagai patokan yaitu siswa dikatakan mampu jika 75% sampel memperoleh nilai ≥75 dan dinyatakan mampu jika lebih dari 75% memperoleh nilai ≥75. Jadi, secara kuantitatif disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen dalam bahasa Bugis berdasarkan Pengalaman siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Soppeng dinyatakan mampu.
EKSISTENSI PAPPASENG BAGI GENERASI MILENIAL MASYARAKAT BUGIS DI BARRU Pammu, Suryatin; Daeng, Kembong; Syamsudduha, Syamsudduha
Panrita: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah serta Pembelajarannya Vol 5, No 2 (2025): PANRITA: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v5i2.73667

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Eksistensi pappaseng bagi generasi milenial masyarakat Bugis di Barru. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan. Teknik Pengumpualan data yang digunakan yaitu pemberian angket dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan model Miles dan Hubberman, yaitu meliputi reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pappaseng masih eksis bagi generasi  milenial masyarakat Bugis, tetapi praktik dan pemahamannya mulai berkurang. Faktor utama yang mempengaruhi adalah globalisasi dan modernisasi. Namun, upaya pelestarian tetap dilakukan melalui berbagai cara, seperti peran orang tua mendidik anaknya dengan nilai-nilai pappaseng, penyelenggaraan kegiatan kebudayaan serta pemanfaat media sosial sebagai sarana memperkenalkan pappaseng yang lebih menarik dan relevan dalam kehidupan modern saat ini.