Komplikasi kesehatan dapat berdampak pada psikologis dan sosial pasien dengan DM tipe 2, seperti depresi dan spiritualitas yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien dengan DM tipe 2. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubugan tingkat spiritual dan depresi terhadap kualitas hidup pasien dengan DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan total 63 total sampel pasien dengan diagnosa DM Tipe 2 di RSUD Kota Baubau. Sampel diambil secara purposive menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Spiritual Well Being Scale (SWBS) untuk menilai tingkat spiritualitas, Beck Depression Inventory (BDI) untuk menilai tingkat depresi dan Diabetes Quality of Life (DQOL) untuk mengukur kualitas hidup pasien. Analisis data dilakukan dengan uji statistik Spearmen Rank. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara tingkat spiritualitas dan tingkat depresi terhadap kualitas hidup pasien DM Tipe 2 di RSUD Kota Bau-bau. Didapatkan hasil uji tingkat spiritualitas terhadap kualitas hidup memberikan nilai koefisien r = 0.725 dengan nilai p = 0.00 (? 0.05) dan tingkat depresi terhadap kualitas memberikan nilai koefisien r= -0.534 dengan nilai p=0.00 (? 0.05). Kesimpulan penelitian bahwa pasien dengan tingkat spiritualitas yang tinggi cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik, sementara pasien dengan tingkat depresi yang tinggi menunjukkan kualitas hidup yang lebih rendah.