Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH APLIKASI BIO STIMULATOR DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) Perdana, Bahrush Shofwan Kusuma; Fajriani, Sisca; Heddy, Y. B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.513 KB) | DOI: 10.21776/133

Abstract

Produktivitas kangkung darat dalam negeri masih rendah dikarenakan penerapan teknologi budidaya yang masih bersifat tradisional. Penelitian bertujuan mengetahui konsentrasi bio stimulator yang sesuai dan jarak tanam yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2013 yang bertempat di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, meliputi 2 faktor (diulang 3 kali), yaitu: Faktor I Konsentrasi bio stimulator dengan 4 taraf, yaitu: K0 = tanpa aplikasi bio stimulator, K1 = dengan konsentrasi bio stimulator 10 ml/l, K2 = dengan kosentrasi bio stimulator 20 ml/l, K3 = dengan konsentrasi bio stimulator 30 ml/l. Faktor II jarak tanam dengan 3 taraf yaitu:  J1 = 15 x 15 cm, J2 = 15 x 20 cm, J3 = 20 x 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bio stimulator ber pengaruh nyata terhadap parameter pengamatan pertumbuhan, perlakuan K3 memiliki nilai tertinggi. Sedangkan untuk perlakuan jarak tanam berpengaruh tidak nyata pada parameter pengamatan pertumbuhan. Namun pada parameter panen perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata pada setiap parameter pengamatan, nilai tertinggi terdapat pada perlakuan J1. Terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan konsentrasi bio stimulator dan jarak tanam pada parameter pengamatan panen yaitu BKTT/Plot konsentrasi 30 ml/l + jarak tanam 15 x 15 cm (K3J1) yaitu sebesar 715,87 g.Kata kunci: Ipomoea reptans, Bio Stimulator, Jarak Tanam, Kangkung Darat, Pertumbuhan
PENGARUH APLIKASI BIOURINE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI Arumingtiyas, Wahyu Istiyar; Fajriani, Sisca; Santoso, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 8 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.974 KB) | DOI: 10.21776/152

Abstract

Padi ialah tanaman pangan yang menghasilkan beras sebagai sumber makanan pokok. Tujuan penelitian ialah mengetahui pengaruh aplikasi Biourine, pupuk organik dan pupuk anorganik pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi, mendapatkan kombinasi yang terbaik pada aplikasi Biourine dan pupuk pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Desember 2013 di Batu. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi (RPT) diulang 3 kali. (B1P1) = Biourine + 300 kg ha-1 urea, 100 kg ha-1 SP36, 150 kg ha-1 KCl, (B1P2) = Biourine + 150 kg ha-1 urea, 50 kg ha-1 SP36, 75 kg ha-1 KCl, (B1P3) = Biourine + phonska 400 kg ha-1, (B1P4) = Biourine + phonska 200 kg ha-1, (B1P5) = Biourine + 20 t ha-1 kompos kotoran sapi, (B1P6) = Biourine + 10 t ha-1kompos kotoran sapi, (BOP1) = 300 kg ha-1urea, 100 kg ha-1 SP36, 150 kg ha-1 KCl, (BOP2) = 150 kg ha-1urea, 50 kg ha-1 SP36, 75 kg ha-1 KCl, (B0P3) = phonska 400 kg ha-1, (B0P4) = phonska 200 kg ha-1, (B0P5) = 20 t ha-1kompos kotoran sapi, (B0P6) =10 t ha-1kompos kotoran sapi. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi Biourine dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi dengan menggunakan metode jajar legowo 4:1 yang meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun, jumlah malai rumpun-1, jumlah bulir malai-1, berat 1000 butir, berat kering bulir rumpun-1, panen t ha-1 masing masing meningkat 8.06%, 21.6%, 16.6%, 29.2%, 29.7%, 19.09%, 17.1%, 3.1%, 11.3%, dan 11,2% dari hasil tanpa Biourine. Kata kunci: Padi, Biourine, pupuk anorganik, pupuk kompos kotoran sapi.
STATUS PENGELOLAAN “GREEN CAMPUS” DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Selaniar, Sahda; Fajriani, Sisca; Setyobudi, Lilik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 8 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.091 KB) | DOI: 10.21776/153

Abstract

Permasalahan lingkungan menjadi salah satu hal yang paling utama dan paling diperhatikan dalam beberapa tahun belakangan ini, Permasalahan yang sering kita dengar mengenai masalah lingkungan yaitu permasalahan globalisasi. Permasalahan globalisasi banyak menimbulkan inovasi baru dikalangan masyarakat khususnya di perguruan tinggi yaitu salah satunya inovasi tersebut yaitu Green Campus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2013 di Lingkungan Universitas Brawijaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis sampah yang memberikan kontribusi paling besar adalah sampah organik. Untuk luasan RuangTerbuka Hijau (RTH) di lingkungan Universitas Brawijaya telah memenuhi syarat dari status “Green Campus”, dan untuk permasalahan CO2 di lingkungan Universitas Brawijaya sudah teratasi dengan jumlah tanaman yang berada di Universitas Brawijaya. Pada hasil kusioner yang berisi 24 pertanyaan sudah meliputi 7 poin yang ada di dalam Green Campus. Namun ada beberapa poin, dimana penduduk di lingkungan Universitas Brawijaya merasa tidak nyaman akan kebersihan di lingkungan dan kurangnya jenis tempat sampah berdasarkan jenisnya. Untuk jumlah tanaman menurut penduduk didalam lingkungan Universitas Brawijaya yang dirasa masih kurang jumlahnya. Luasan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) juga dilihat kurang luas. Namun untuk listrik, air dan keadaan suhu koresponden sudah merasa cukup.Kata kunci : Green Campus, CO2, Globalisasi, lingkungan
PENGARUH APLIKASI LEGIN DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS JERAPAH Nuha, Muhammad Ulin; Fajriani, Sisca; Ariffin, Ariffin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.803 KB) | DOI: 10.21776/171

Abstract

Peningkatan produksi kacang tanah di Indonesia dapat dilakukan melalui intensifikasi menggunakan legin (Legume inoculant) dan pupuk kompos. Aplikasi legin dapat meningkatkan bintil akar yang berfungsi mengikat nitrogen dari atmosfer untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Kondisi tanah yang keras dapat menghambat pertumbuhan akar dan ginofor. Perbaikan tanah yang keras dapat dilakukan menggunakan pupuk kompos karena kompos dapat meningkatkan aktifitas organisme tanah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh aplikasi legin pada lahan tanpa kompos dan diberi kompos dosis sedang dan tinggi terhadap hasil tanaman kacang tanah. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian desa Jatikerto, Malang bulan Desember 2013 sampai Febuari 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi legin 12 g/kg benih pada lahan tanpa kompos (K0L3) dapat meningkatkan hasil tanaman kacang tanah sebesar 20,3%. Penambahan legin 8 g/kg benih pada lahan yang diberi kompos 2 ton/ha (K1L2) dan penambahan legin 12 g/kg benih pada lahan yang diberi kompos 4 ton/ha (K2L3) dapat memberikan hasil tanaman kacang tanah lebih tinggi dibandingkan tanpa legin masing-masing sebesar 16,5% dan 32,6%. Kata kunci: Legin, Kompos, Kacang Tanah, Varietas 
PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GARUT (Marantha arundinaceae L.) Yudianto, Arik Agus; Fajriani, Sisca; Aini, Nurul
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.012 KB) | DOI: 10.21776/182

Abstract

Tanaman garut (Marantha arundinaceae L.) ialah salah satu tanaman umbi-umbian, merupakan bahan pangan lokal mempunyai potensi untuk bahan baku pembuatan tepung alternatif pengganti terigu. Pati garut dapat digunakan untuk subtitusi terigu hingga 50-100 % (Djaafar et al, 2010). Berdasarkan pada tingginya tingkat pemanfaatan tersebut, mengakibatkan permintaan umbi garut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Akan tetapi, peningkatan permintaan ini tidak diimbangi dengan produktivitas umbi garut yang dihasilkan karena disebabkan salah satunya adalah sistem budidaya tanaman garut yang tidak tepat. Salah satu sistem budidaya yang amat penting untuk dilakukan adalah pengaturan jarak tanam dan frekuensi pembumbunan. Penelitian telah dilaksanakan di desa Mulyoagung, kecamatan Dau kabupaten Malang pada September 2013 sampai dengan  Februari 2014.  Aspek pertumbuhan tanaman garut pada perlakuan J12 menunjukkan kombinasi perlakuan jarak tanam dan frekuensi pembumbunan yang terbaik, sedangkan perlakuan J1 menunjukkan pertumbuhan yang paling rendah. Aspek pengamatan hasil per tanaman garut pada perlakuan J12 menunjukkan  hasil yang paling tinggi dan perlakuan J1 menunjukkan hasil yang terendah terhadap kombinasi jarak tanam dan frekuensi pembumbunan. Bobot segar umbi per petak panen 3 m2 dan hasil panen umbi (ton ha-1) menunjukkan perlakuan J12 adalah yang terbaik, sedangkan perlakuan J1 dan J3 menunjukan hasil tidak berbeda nyata. Kata kunci : Tanaman garut, jarak tanam,  pembumbunan, produktivitas umbi garut.
KOMPOSISI NUTRISI DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) SISTEM HIDROPONIK Wahyuningsih, Anis; Fajriani, Sisca; Aini, Nurul
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 8 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/333

Abstract

Kebutuhan hasil pertanian semakin meningkat seiring jumlah penduduk yang semakin meningkat, akan tetapi lahan pertanian semakin terbatas. Hidroponik merupakan sistem budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuh tanaman. Pemberian nutrisi dibutuhkan untuk budidaya tanaman secara hidroponik, unsur hara esensial baik makro maupun mikro. Pakcoy adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tujuan dari penelitian untuk mempelajari pengaruh komposisi nutrisi dan media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Penelitian dilaksanakan bulan Juni hingga Juli 2014 di Screenhouse kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Alat yang digunakan yaitu polybag, LAM (Leaf Area Meter). Bahan yang digunakan yaitu benih pakcoy, arang sekam, pasir, Mix AB, Growmore, Gandasil D, NPK. Penelitian  dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yang menggunakan  perlakuan komposisi nutrisi dan media tanam. Perlakuan komposisi media dan nutrisi memberikan hasil berbeda nyata pada tanaman pakcoy terhadap semua parameter pertumbuhan yaitu parameter jumlah daun pada umur pengamatan 18 dan 35 hst, luas daun pada umur pengamatan 9 dan 35 hst, bobot segar total tanaman dan bobot segar konsumsi pada umur pengamatan 9, 18 dan 27 hst, dan bobot kering pada semua umur pengamatan. Perlakuan komposisi media dan nutrisi memberikan hasil yang berbeda nyata pada tanaman pakcoy terhadap parameter Indeks Panen. Komposisi pasir dengan nutrisi NPK dan Gandasil D mampu memberikan hasil yang baik untuk tanaman pakcoy dengan sistem hidroponik.
PENGARUH PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH PADA PEMATAHAN DORMANSI MATA TUNAS TANAMAN JERUK (Citrus sp.) HASIL OKULASI Trisnawan, Ade Syahrizal; Sugiyatno, Agus; Fajriani, Sisca; Setyobudi, Lilik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/438

Abstract

Tanaman Jeruk (Citrus sp.) merupakan salah satu tanaman yang buahnya banyak dikonsumsi. Kebutuhan buah jeruk di Indonesia cukup besar, namun kebutuhan tersebut belum mampu dipenuhi oleh petani lokal sehingga harus impor. Perbanyakan Tanaman Jeruk umumnya menggunakan teknik okulasi, namun terdapat hasil okulasi yang tidak tumbuh (Dormansi). Penggunaan zat pengatur tumbuh adalah salah satu cara untuk menghilangkan kondisi dormansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Zat Pengatur Tumbuh pada pematahan dormansi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2014 di kebun percobaan Punten, BALITJESTRO, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 13 faktor: Kontrol (K), Rootone-F 1 semprot (RFA), Rootone-F 2 semprot (RFB), Rootone-F 3 semprot, GA3 1 semprot (GAA), GA3 2 semprot (GAB), GA3 3 semprot (GAC), Bawang Merah 1 semprot (BMA), Bawang Merah 2 semprot (BMB), Bawang Merah 3 semprot (BMC), Kelapa Muda 1 semprot (KMA), Kelapa Muda 2 semprot (KMB), Kelapa Muda 3 semprot (KMC). Pengamatan yang dilakukan meliputi persentase pecah tunas, kecepatan pecah tunas, tinggi tunas, jumlah daun dan diameter. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nyata pada persentase pecah tunas umur pengamatan 28 dan 84 Hari Setelah Perlakuan (HSP) dengan perlakuan Kelapa Muda 3 kali semprot menunjukkan hasil paling tinggi. Parameter pengamatan kecepatan pecah tunas, tinggi tunas, jumlah daun dan diameter tunas menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap perlakuan ZPT.
PENGARUH UMUR PERSEMAIAN DAN PUPUK KANDANG KAMBING PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Savitri, Nadia Ulfa; Fajriani, Sisca; Santoso, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/440

Abstract

Usaha meningkatkan hasil tanaman mentimun selain dengan umur persemaian yang tepat ialah mencukupi kebutuhan unsur hara yang diperlukan agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Perlu pemanfataan sumber pupuk nitrogen yang ramah lingkungan seperti menggunakan pupuk kandang kambing. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh perbedaan umur persemaian dan dosis pupuk kandang kambing pada pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015 bertempat di Kebun Percobaan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Karangploso, Kabupaten Malang. Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT). Dosis pupuk kandang kambing (M) ditempatkan pada petak utama terdiri dari 2 taraf 9,6 ton ha-1 dan 19,2 ton ha-1.  sedangkan umur persemaian (P) ditempatkan pada anak petak terdiri dari 4 taraf yaitu 0, 5,10 dan 15 hari setelah semai (hss). Hasil penelelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun menunjukkan tidak ada interaksi nyata antara dosis pupuk kandang kambing dan umur persemaian. Dosis pupuk kandang kambing tidak berpengaruh nyata namun perlakuan umur persemaian berpengaruh nyata variabel tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan jumlah bunga. Sedangkan pada komponen hasil meliputi bobot total tanaman, jumlah buah per tanaman dan panen per hektar. Pada tanaman dengan umur persemaian 5 hss total hasil panen yang dihasilkan nyata lebih berat 21.29 ton ha-1 (45,72%) bila dibandingkan dengan total hasil panen yang dihasilkan oleh tanaman tanpa persemaian namun tidak berbeda nyata dengan hasil panen yang dihasilkan oleh tanaman dengan umur persemaian 15 hss dan 10 hss.
PENGARUH PUPUK PAITAN (Tithonia diversivolia) DAN UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) Purbaningsih, Mustika Rahsajati; Fajriani, Sisca; Santoso, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/453

Abstract

Kebutuhan konsumsi jagung manis  di Indonesia yang semakin meningkat membutuhkan suatu solusi teknik budidaya yang tepat untuk memperoleh kualitas hasil jagung manis yang baik. Salah satunya ialah penambahan pupuk hijau paitan sebagai bahan organik tanah. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh pupuk hijau paitan (Tithonia diversifolia) dan urea terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mayssaccharata Sturt). Rancangan percobaan ialah Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama ialah urea (tanpa urea dan urea 300 kg ha-1) dan faktor kedua pupuk hijau paitan (tanpa pupuk hijau paitan, 4 ton ha-1, 8 ton ha-1, 12 ton ha-1, 16 ton  ha-1) sehingga diperoleh 10 macam perlakuan dan diulang 3 kali sehingga didapatkan 30 petak percobaan. Penelitian dilaksanakan di Desa Ngujung, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada bulan Februari–Mei  2015. Pemberian pupuk hijau paitan dan urea sebagai penyedia unsur hara belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung manis. Secara terpisah berbagai dosis pupuk urea yang diberikan menghasilkan pertumbuhan dan hasil jagung manis yang signifikan.
PENGGUNAAN PUPUK CAIR PAITAN DAN PUPUK CAIR KOTORAN AYAM SEBAGAI NUTRISI KANGKUNG (Ipomoea reptans) PADA SISTEM HIDROPONIK SUMBU Ichwalzah, Arman; Fajriani, Sisca; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/504

Abstract

Nutrisi yang dipakai pada budidaya hidroponik dapat dikatakan  masih  tergolong mahal dan sulit didapat. Pupuk cair kotoran ayam dan pupuk cair paitan merupakan sumber nutrisi yang murah dan mudah didapat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh penggunaan  kombinasi pupuk cair  pada berbagai dosis terhadap pertumbuhan dan  hasil tanaman kangkung dan mengetahui  komposisi  pupuk cair  kotoran ayam  dan pupuk cair paitan sebagai pupuk cair substitusi  yang dapat digunakan sebagai sumber nutrisi alternatif yang dapat mengurangi penggunaan  pupuk A-B Mix. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015. Bertempat di Green House Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok  (RAK). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman perlakuan P0 (100% A-B Mix) memberikan  hasil paling tinggi  pada semua parameter pengamatan  .Perlakuan P8 (25% A-B Mix + 25% Pupuk Cair Paitan   + 50% Pupuk Cair Kotoran Ayam) merupakan perlakuan komposisi terbaik untuk mengurangi penggunaan pupuk A-B Mix hidroponik karena menghasilkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan Perlakuan P0 (100% A-B Mix)  pada beberapa parameter pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung.
Co-Authors Achadiah Rachmawati Ade Syahrizal Trisnawan Agmey Wijaya Agung Nugroho Agus Sugiyatno Agus Suryanto Aini, Nurul Alamanda, Zazin F. Alfannany, Ichsanuddin Noorsy Anggi Indah Yuliana Anis Wahyuningsih Ariffin Ariffin Ariffin, Ariffin Arifin Arifin Arik Agus Yudianto Aris Subagiyo Arman Ichwalzah Arumingtiyas, Wahyu Istiyar Aryapaksi, Firhan Aryapaksi Aziza, Cholifatu Ulyl Nur Bahrush Shofwan Kusuma Perdana Bayu Adi Kurniawan Br Ginting, Jesika Ekarina Budi Waluyo Budiyono Budiyono Budiyono, Budiyono Danaparamita, Galuh Hayu Delianata, Syifa Sarwahita Deslyati Putri Br Sitepu Dianwari, Frieska Mayang Didik Hariyono Dinarti, Nindia Eko Widaryanto Eko Widaryanto Falean, Muhammad Abiyyu Febrianti, Annisa Fitri Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Ibnu Prasetyo Ichwalzah, Arman Ika Atsari Dewi Inayati, Dian Indah Dwi Qurbani Indarwati, Lisa Dwifani Irfan H. Djunaidi Kurniawan, Bayu Adi Lamdo, Herfandi Lilik Setyobudi M. Dawam Maghfoer Mega Shintia Mochammad Roviq Mudji Santosa Mudji Santoso Muhammad Ulin Nuha Mulya, Annisa Kharisma Mushoffan Prasetianto Mustika Rahsajati Purbaningsih Nadia Ulfa Savitri Nasrul Ardinan Sativa Natalia Devinta Suprihantono Ninuk Herlina Nugroho, Agung Nuha, Muhammad Ulin Nur Edy Suminarti Nurhasanah, Fadila Nurul Aini Oktafillah, Agung Fikriy Perdana, Bahrush Shofwan Kusuma Permatasari, Dilla Pitoyo, Alief Cahyo Prasetyo, Ibnu Purbaningsih, Mustika Rahsajati Putri, Fitri Desmarianita Putu Hadi Setyarini Rahmanto, Ady Rahmawati, Safitri Dwi Roedy Soelistyono Roedy Sulistyono Royyani, Ahmad Thoriq Rumamby, Jenni adenia Sahda Selaniar Santoso, Mudji Sari, Winda Ismaya Sativa, Nasrul Ardinan Savitri, Nadia Ulfa Selaniar, Sahda Setyobudi, Lilik Sitepu, Rahel Amelia Siti Asmaul Mustaniroh Siti Azizah Souminar, Swastikaraton Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sugiyatno, Agus Suniah, Siti Sutopo, Sutopo Titin Sumarni Tri Nurwati Trisnawan, Ade Syahrizal Trisnawati, Umi Tyas, R.A. Putri Husadaning Wahyu Istiyar Arumingtiyas Wahyuningsih, Anis Wijaya, Agmey Wildasari, Agnes Winda Ismaya Sari Y. B. Suwasono Heddy Yogi Sugito Yudianto, Arik Agus Yuliana, Anggi Indah Zamzami, Ahmad Nabiel Zovanca, Grandy