Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Kombinasi Rasio N Dan K Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jeruk Siam (Citrus nobilis) pada Fase Vegetatif Dinarti, Nindia; Sutopo, Sutopo; Fajriani, Sisca; Sugito, Yogi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/982

Abstract

Unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman jeruk adalah unsur hara N, P, dan K, karena unsur hara N, P, dan K termasuk unsur hara makro yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman jeruk. Namun ketersediaan yang terbatas dalam tanah menjadikan unsur N, P, dan K seringkali menjadi faktor pembatas yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Luis, 1995), sehingga tambahan unsur hara tergantung pupuk buatan. Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui serapan rasio N dan K pada daun dan interaksi antara rasio N dan K pada pertumbuhan tanaman jeruk. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Punten milik Balai Percobaan Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis (BALITJESTRO) di Desa Punten. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial. Faktor yang digunakan adalah perbedaan rasio setiap kombinasi dari Nitrogen (N) dan Kalium (K), yaitu dengan 12 kali kombinasi perlakuan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan nitrogen rasio 10% dan kalium rasio 7,5% terjadi interaksi pada parameter jumlah cabang, perlakuan nitrogen rasio 10% dan kalium rasio 10% berat kering total tanaman, dan perlakuan nitrogen rasio 20% dan kalium rasio 7,5% terjadi interaksi pada parameter luas daun. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan rasio nitrogen dan kalium yang rendah, yaitu nitrogen 10% dan kalium 7,5% dapat memberikan pengaruh pada pertumbuhan jumlah cabang, berat kering total tanaman, dan luas daun pada tanaman jeruk siam.
Studi Jenis Vegetasi Pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) Terhadap Tingkat Kenyamanan Di Alun – Alun Kota Madiun Zovanca, Grandy; Fajriani, Sisca; Ariffin, Ariffin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1519

Abstract

Kota Madiun dapat disebut sebagai kota “GADIS” atau kepanjangan dari kota (Perdagangan, Pendidikan dan Industri) serta dalam kalangan masyarakat juga dikenal sebagai kota Pecel. Permasalahan pada taman kota Alun – alun kota Madiun karena minim ketersediaan vegetasi dan struktur jenis vegetasi. Sehingga berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan pengunjung taman kota. Jenis vegetasi dalam RTH dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pengunjung taman kota Madiun. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara ketersediaan dan struktur jenis vegetasi Ruang Terbuka Hijau terhadap tingkat kenyamanan di taman kota Madiun. Hipotesis penelitian adalah Ketersediaan vegetasi dengan struktur pohon dan semak menjadi faktor penentu tingkat kenyamanan (Kecepatan angin, tingkat kebisingan, suhu dan kelembaban), sehingga dapat membantu dalam menentukan tingkat kenyaman RTH. Penelitian dilaksanakan bulan Mei hingga Juni 2020 di taman kota Madiun. Metodelogi penelitian menggunakan metode observasi dengan menggunakan metode penetapan sampel adalah non – probability sampling dan penetapan tingkat kenyamanan ditentukan dengan 4 variabel (Thermal Humidity Index (THI), tingkat kebisingan, kecepatan angin dan persepsi masyarakat). Nilai THI, tingkat kebisingan dan persepsi masyarakat pada faktor kebisingan menunjukan kategori tidak nyaman untuk taman kota Madiun. Ketersediaan jumlah vegetasi dan struktur vegetasi memiliki hubungan terhadap tingkat kenyamanan, budaya dan ekonomi. Ketersediaan dan struktur vegetasi pohon dan semak yang tinggi akan meningkatkan tingkat kenyamanan, sehingga dapat meningkatkan interaksi pengunjung taman dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar RTH.
Kajian Iklim Mikro Pada Sistem Tanam Intercropping Jagung (Zea mays L.) dan Tanaman Sela Kedelai (Glycine max L.) dengan Jarak Tanam yang Berbeda. Aryapaksi, Firhan Aryapaksi; Fajriani, Sisca
Jurnal Produksi Tanaman Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1614

Abstract

Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kebutuhan jagung sebagai konsumsi sebesar 1.500 kg/kapita pada tahun 2017 dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 sebesar 9,33%. Peningkatan produktivitas lahan pada jagung bisa di maksimalkan dengan memanfaatkan tanaman sela. Iklim mikro merupakan kondisi iklim setempat yang memberikan pengaruh langsung terhadap fisik pada suatu lingkungan. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mempelajari unsur iklim mikro yang berkorelasi pada jarak tanam dan sistem tanam yang berbeda. Hipotesis dari penelitian adalah terdapat perbedaan unsur iklim mikro tanaman yang berkorelasi pada sistem tanam jagung dengan jarak tanam yang berbeda. Kegiatan penelitian berlangsung dilahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur dari bulan April 2021 hingga Juli 2021. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak kelompok terhadap 6 perlakuan dengan 4 ulangan. Analisis data menggunakan annova dan korelasi. Hasil penelitian menunjukan penggunaan sistem tanam dan jarak tanam yang berbeda pad tanaman jagung dan tanaman kedelai dapat mempengaruhi perubahan iklim mikro tanaman yaitu suhu udara, suhu tanah, kelembaban udara dan intensitas radiasi matahari.
The Effect Of Solid Fertilizers And Biourine Application On Plants Rice CV Ciherang at Ngujung, Batu, East Java Mudji Santosa; M. Dawam Maghfoer; Sisca Fajriani
Research Journal of Life Science Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.338 KB) | DOI: 10.21776/ub.rjls.2015.002.01.9

Abstract

Ciherang rice is one of the national rice seed production with an average production and potential yield 6 and 8.5 tons/ha respectively. In case of farmers in Batu, the actual production was lower than the average production of Ciherang rice, however there were many natural resources which can support production. Research was aimed to determine the influence of application of synthetic fertilizers and biourine in rice cv Ciherang on farm. It was conducted on Andisol soil, Ngujung, Batu, ca. 24 km from the city of Malang to the northwest at 900 m above sea level (m asl), and average temperature of 22°C. Research was conducted from June to October 2012, by a factorial randomized block design with 2 factors. First factor was application of biourine with 0 (TB) and 1000 l/ha (B). The last factor was application of 6 combinations of fertilizers i.e.: 1) 1st combination of NPK, 150 kg N/ha (urea): 50 kg P2O5/ha ( SP36 ): 70 kg K2O/ha (KCl), 2) 2nd combination of N(50 kg N /ha ( urea ), 25 kg P2O5 /ha (SP36) and 35 kg K2O/ha (KCl), 3) 600 kg/ha of Phonska (NPK; 15 :15 :15), 4) 300 kg/ha of Phonska (NPK; 15 :15 :15), 5) 20 tons/ha of cow manure and, 6 ) 10 tons/ha of cow manure. This experiment was consisted of 12 combinations of treatments and repeated three times. Results showed that averages of plant height, Leaf Area Index (LAI), time of flowering, time of harvesting, the number of tillers plant, number of panicles per culm, number of grains and 1000 grain weight were 88.8 cm, 4.39, ca. 60 days after planting (DAP), 125 DAP, 23.9 plants, 21.6, 152.7 grains/panicle and 26.8 g, respectively. The average highest yield of rice was 1351.7 kg/m2 (by 1st combination of NPK, 150 kgN/ha (urea), 50 kg P2O5/ha (SP36) and 70 kg K2O/ha (KCl) plus 1000 liters of biourine application and the average lowest yield was 796.7 kg/m2 which treated by10 tons/ha cow manure.
PENGARUH WAKTU DAN LAMA PENYUNGKUPAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KASTUBA (Euphorbia pulcherrima Wild.) Mega Shintia; Sisca Fajriani; Ariffin Ariffin
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.583 KB)

Abstract

Tanaman kastuba merupakan tanaman hias yang digemari masyarakat karena warna braktea cerah yang berasal dari daun.  Kendala yang dihadapi yaitu warna braktea yang tidak serempak dan kurang cerah menyebabkan keindahan tanaman kastuba kurang menarik dalam menghias taman. Bentuk tajuk kastuba yang rimbun dan kompak dengan warna braktea yang mencolok menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih tanaman kastuba untuk menghias atau mendekorasi suatu ruangan baik indoor maupun outdoor. Tanaman kastuba merupakan tanaman hari pendek yang akan berbunga jika mendapatkan cahaya matahari lebih pendek dari titik kritisnya (Mc.Donald, 2003).  Pada daerah tropis penyungkupan dilakukan untuk memanipulasi panjang hari menjadi lebih pendek. Penyungkupan menggunakan plastik hitam dilakukan agar braktea dapat muncul secara kompak dan serempak. Metode penyungkupan dengan plastik hitam pada hari pendek dilakukan untuk memperpendek panjang hari (photoperiodisitas). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mempelajari waktu dan lama penyungkupan yang tepat pada tanaman kastuba untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman kastuba.  Penelitian dilaksanakan bulan Maret hingga Juli 2016 di Kebun Bibit Tunggulwulung Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Tersarang (Nested Design) dengan 2 perlakuan yaitu lama penyungkupan (A) sebagai petak utama dan waktu penyungkupan (B) sebagai anak petak.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman kastuba mengalami peningkatan luas daun 83,7 % setelah mendapatkan perlakuan penyungkupan pada umur 0 hsp selama 16 jam.
KOKEDAMA Sebagai Inovasi Produk Jual Tanaman Hias Daun di Desa Wisata Sidomulyo, Kota Batu Sisca Fajriani; Siti Asmaul Mustaniroh; Ika Atsari Dewi; Aris Subagiyo
TRI DHARMA MANDIRI: Diseminasi dan Hilirisasi Riset kepada Masyarakat (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : JTRIDHARMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.899 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2021.001.01.27

Abstract

Desa wisata bunga Sidomulyo, kota Batu merupakan salah satu destinasi desa wisata yang dikembangkan di Jawa Timur. Petani bunga desa Sidomulyo berhasil mengangkat kearifan lokal melalui pemanfaatan iklim dengan mengembangkan dan menjual berbagai macam tanaman hias daun. Tanaman hias akhirnya menjadi ikon wisata di desa Sidomulyo. Data pemerintah desa menunjukkan bahwa 85% masyarakat desa Sidomulyo bermata pencaharian sebagai petani tanaman hias. Masyarakat memanfaatkan tanah desa, tanah milik pribadi dan juga pekarangan rumah untuk budidaya tanaman hias. Kunjungan wisatawan ke kota Batu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada kurun waktu tahun 2016-2017 terjadi peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara sebesar 12%, namun peningkatan kunjungan belum dirasakan sepenuhnya oleh petani bunga di desa Sidomulyo. Selama ini, petani hanya menjual tanaman hias daun di dalam polybag sehingga daya jualnya tidak tinggi. Pendampingan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah dengan pendampingan dalam memberikan sentuhan inovasi meningkatkan daya jual tanaman hias daun melalui teknik pembuatan kokedama. Tanaman hias daun yang dikemas dengan teknik kokedama memiliki nilai jual produk 10 kali lebih tinggi karena mempunyai tampilan yang lebih menarik. Pembuatan kokedama memanfaatkan bahan-bahan lokal yang tersedia di desa Sidomulyo sehingga biaya pembuatan tidak tinggi namun dapat meningkatkan harga produk jual tanaman hias daun dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke desa wisata bunga Sidomulyo.
Improvement of Batik Liquid Waste Quality with IPAL Mini Technology: Case on Flower Tourism Sidomulyo Village in Batu, Indonesia Siti Asmaul Mustaniroh; Ika Atsari Dewi; Aris Subagiyo; Sisca Fajriani
Indonesian Journal of Cultural and Community Development Vol 8 (2021): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (21.676 KB) | DOI: 10.21070/ijccd2021690

Abstract

Sidomulyo Village, a flower tourist village, in Batu city is one tourist destination in East Java Province based on local wisdom as an icon of Agro-industrial and Agro-tourism in the development of regional tourism. The local products from Sidomulyo Tourism Village include ornamental plants, cut flowers and batik. Sidomulyo Batik UKM is a batik producer with a capacity of 20 sheets per month @ 2.25 m2 and uses manual coloring technology. So far, UKM Batik Sidomulyo has been doing the coloring process in partnership with UKM Batik in Banyuwangi and Trenggalek Regencies due to technological limitations in the processing of batik liquid waste which still contains hazardous and toxic materials so if no action is taken it can damage the ecosystem. One of the strategic solutions is the technology transfer of the mini Wastewater Treatment Plant (WWTP) which utilizes biological waste treatment technology by utilizing bacteria and facilities that are Proven Technology. The mini WWTP installation uses 3 processing rooms including (1) separation of wax content from liquid waste, stirring with coagulant treatment to separate liquid waste from B3 waste and (3) purification of liquid waste by treating biofilter media and anaerobic bacteria. The levels of BOD and COD of the waste will be measured before and after the use of the mini WWTP so that it will be environmentally friendly without reducing the quality of batik as a support for souvenir products typical of Sidomulyo Tourism Village.
Pertumbuhan Dan Hasil Selada (Lactuca sativa L.) Pada Metode Hidroponik Sistem Sumbu Dengan Kerapatan Naungan Dan Konsentrasi Nutrisi Yang Berbeda Agmey Wijaya; Sisca Fajriani
Jurnal Produksi Tanaman Vol. 10 No. 10 (2022): Terbitan Bulan Oktober
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.10.02

Abstract

Selada merupakan sayuran yang dimakan bagian daunnya. Selada memiliki mineral dan vitamin yang baik bagi kesehatan. Selada membutuhkan lingkungan yang sejuk dengan suhu 15-25°C dan cukup air. Cahaya yang terik dapat menurunkan kelembaban dan meningkatkan suhu udara sehingga tanaman selada melakukan transpirasi dengan cepat pada siang hari. Penanaman secara hidroponik tidak membutuhkan tanah dan nutrisi dapat diatur sesuai kebutuhan. Penelitian bertujuan untuk menentukan kerapatan naungan dan konsentrasi nutrisi yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman selada metode hidroponik sistem sumbu serta mempelajari lingkungan mikro yang terbentuk dari perlakuan kerapatan naungan yang berbeda. Penelitian dilakukan di Desa Bringin, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. Penelitian menggunakan Rancangan petak terbagi yang disusun secara faktorial. Petak utama adalah perlakuan kerapatan naungan yang terdiri atas 4 taraf yaitu kerapatan naungan, 0%, 25%, 50% dan 75%. Anak petak adalah perlakuan konsentrasi nutrisi yang terdiri atas 2 taraf yaitu konsentrasi nutrisi 750 ppm dan 1000 ppm. Kombinasi perlakuan menghasilkan 8 kombinasi diulang 3 kali. Perlakuan kerapatan naungan 0% memberikan peningkatan bobot segar pertanaman 9,3%, jumlah daun 9,2% dan panjang akar 3,7% dibandingkan kerapatan naungan 25%. Konsentrasi nutrisi 1000 ppm meningkatkan bobot segar pertanaman 9,1%, jumlah daun 6,3% dan panjang akar  9,6% dibandingkan konsentrasi nutrisi 750 ppm. Perlakuan kerapatan naungan 25% menurunkan intensitas radiasi matahari sebesar 12% dan suhu udara 0,7% sedangkan kelembaban udara meningkat sebesar 1,7% dibandingkan kerapatan naungan 0%.
The Effect of Source of Organic Materials and Application Time on Growth and Yield of Beetroot (Beta vulgaris L.) in Dry Land Natalia Devinta Suprihantono; Nur Edy Suminarti; Sisca Fajriani
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.2.1

Abstract

Beetroot (Beta vulgaris L.) is a horticultural plant that has many benefits that lie in tubers. Red beets are widely planted in highland areas with loose soil conditions. Currently, the expansion of land for food crops is experiencing problems due to limited productive land. The use of dry land as agricultural land has the main obstacles, namely low soil fertility, low organic matter content, and generally clay and dust-dominated soil. The application of organic matter needs to be added aiming to improve the physical properties of the soil, especially soil texture so that the soil becomes loose so that it does not hinder the tuber development process. The research was carried out from April 2020 to August 2020 at the Agro-Techno Park (ATP) Jatikerto garden. The study used a split-plot design with organic material sources as the main plot, namely B1: goat manure, B2: Azolla compost, B3: UB compost, and the time of application as subplots, namely T1: simultaneously planting, T2: 1 month before planting, and T3 : 2 months before planting. Observational data were analyzed using analysis of variance (Test F), if there was an influence between treatments, further tests were carried out using the Honest Significant Difference (BNJ) test. The results showed that the use of UB compost was better applied 1 month before planting because it produced high tuber weight per harvest plot and was more profitable. Based on the results of farming analysis, the use of UB compost with an application time of 1 month before planting is feasible to cultivate with an R/C reaching 3.67.
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman Jeruk (Citrus sp) Di Kota Batu Deslyati Putri Br Sitepu; Sisca Fajriani; Roedy Sulistyono
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.2.3

Abstract

Climate change is one of the most important problems today because it affects the agricultural sector which results in decreased production of food crops, both vegetables and fruits. Citrus is one of the leading horticultural commodities and has a demand that tends to increase in 2015 - 2017, namely 22,772 tons, 23,827 tons and 26,313 tons per year. The aim of this research is to find out the effect of climate change on the productivity of citrus Batu 55 and to get the climatic elements that most influence the productivity of citrus Batu 55. The research was conducted from February 2020 to May 2020 in Batu City. Climate change in Batu city affects the peroduktivitas of Tangerine Stone 55 with a correlation value of 0.011. The most influential climate element to the productivity of  Batu 55 Citrus is rainfall with multiple linear regression equations as follows: : Y = -7,212 + 0.741 X1 + 0.686 X2 + 0.119 X3. Based on the equation, rainfall variables have a regression coefficient value of 0.741, a variable regression coefficient of wind speed of 0.686 and a temperature variable regression coefficient value of 0.119.
Co-Authors Achadiah Rachmawati Ade Syahrizal Trisnawan Agmey Wijaya Agung Nugroho Agus Sugiyatno Agus Suryanto Aini, Nurul Alamanda, Zazin F. Alfannany, Ichsanuddin Noorsy Anggi Indah Yuliana Anis Wahyuningsih Ariffin Ariffin Ariffin, Ariffin Arifin Arifin Arik Agus Yudianto Aris Subagiyo Arman Ichwalzah Arumingtiyas, Wahyu Istiyar Aryapaksi, Firhan Aryapaksi Aziza, Cholifatu Ulyl Nur Bahrush Shofwan Kusuma Perdana Bayu Adi Kurniawan Br Ginting, Jesika Ekarina Budi Waluyo Budiyono Budiyono Budiyono, Budiyono Danaparamita, Galuh Hayu Delianata, Syifa Sarwahita Deslyati Putri Br Sitepu Dianwari, Frieska Mayang Didik Hariyono Dinarti, Nindia Eko Widaryanto Eko Widaryanto Falean, Muhammad Abiyyu Febrianti, Annisa Fitri Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Ibnu Prasetyo Ichwalzah, Arman Ika Atsari Dewi Inayati, Dian Indah Dwi Qurbani Indarwati, Lisa Dwifani Irfan H. Djunaidi Kurniawan, Bayu Adi Lamdo, Herfandi Lilik Setyobudi M. Dawam Maghfoer Mega Shintia Mochammad Roviq Mudji Santosa Mudji Santoso Muhammad Ulin Nuha Mulya, Annisa Kharisma Mushoffan Prasetianto Mustika Rahsajati Purbaningsih Nadia Ulfa Savitri Nasrul Ardinan Sativa Natalia Devinta Suprihantono Ninuk Herlina Nugroho, Agung Nuha, Muhammad Ulin Nur Edy Suminarti Nurhasanah, Fadila Nurul Aini Oktafillah, Agung Fikriy Perdana, Bahrush Shofwan Kusuma Permatasari, Dilla Pitoyo, Alief Cahyo Prasetyo, Ibnu Purbaningsih, Mustika Rahsajati Putri, Fitri Desmarianita Putu Hadi Setyarini Rahmanto, Ady Rahmawati, Safitri Dwi Roedy Soelistyono Roedy Sulistyono Royyani, Ahmad Thoriq Rumamby, Jenni adenia Sahda Selaniar Santoso, Mudji Sari, Winda Ismaya Sativa, Nasrul Ardinan Savitri, Nadia Ulfa Selaniar, Sahda Setyobudi, Lilik Sitepu, Rahel Amelia Siti Asmaul Mustaniroh Siti Azizah Souminar, Swastikaraton Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sugiyatno, Agus Suniah, Siti Sutopo, Sutopo Titin Sumarni Tri Nurwati Trisnawan, Ade Syahrizal Trisnawati, Umi Tyas, R.A. Putri Husadaning Wahyu Istiyar Arumingtiyas Wahyuningsih, Anis Wijaya, Agmey Wildasari, Agnes Winda Ismaya Sari Y. B. Suwasono Heddy Yogi Sugito Yudianto, Arik Agus Yuliana, Anggi Indah Zamzami, Ahmad Nabiel Zovanca, Grandy