Claim Missing Document
Check
Articles

Beef Cattle Farming Strategy in Baluran National Park Azizah, Siti; Alamanda, Zazin F.; Djunaidi, Irfan H.; Qurbani, Indah Dwi; Rachmawati, Achadiah; Fajriani, Sisca
International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science Том 2 № 01 (2024): International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science
Publisher : PT. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/ijmars.v2i01.522

Abstract

Sidomulyo Hamlet, Sumberwaru Village, which serves as buffer zones of Baluran National Park, has 2,220 beef cattle as a potential economical source. At the same time, the beef cattle farming business's potential threatens Baluran National Park's existence due to being grazed illegally. The condition urges an efficient strategy so cattle farming can develop without disturbing the conservation zone of the national park. The study's objective was to find out the characteristics of beef cattle farmers in Sidomulyo Hamlet and to determine a strategy to improve beef cattle farming efficiency in Sidomulyo. The research was conducted in Sidomulyo Hamlet, Sumberwaru Village, from 1st June to 18th July 2022. The research method used a descriptive quantitative method with a SWOT analysis. The respondents were 72 cattle farmers. The research results showed that most of the cattle farmers in Sidomulyo are male, aged between 41-50 years old; the education level is mostly Elementary School, 11-20 years of cattle farming experience, and livestock ownership scale under 4 Animal Unit (AU). Increasing cattle farming efficiency is an SO strategy that supports aggressive growth: 1) Optimizing land use by planting forage. 2) Optimization of farmers' potencies and the availability of resources. 3) Cooperate with government and academicians to increase farmers’ knowledge and skill. 4) Application of feed processing and livestock manure technology.
Strategi Peningkatan Kemandirian Energi melalui Pemanfaatan Panel Surya untuk Hidroponik dan Akuaponik di SDI As Salam dan SMPIT As Salam Kota Malang Setyarini, Putu Hadi; Fajriani, Sisca; Nurwati, Tri; Roviq, Mochammad; Inayati, Dian
Jurnal Surya Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.7.1.2024.159-167

Abstract

The community service activity at SDI As Salam and SMPIT As Salam aimed to enhance energy independence through the integration of solar panels in hydroponic and aquaponic systems. Solar panels were utilized as an alternative energy source to reduce dependency on PLN electricity, which posed major challenges for water pump operations in hydroponic and aquaponic farming systems. The Participatory Rural Appraisal approach was implemented through technical training, solar panel installation workshops, and farming assistance. The results demonstrated that using solar panels reduced electricity costs, supported students' learning about renewable energy, and improved the sustainability of urban farming in schools. The integration of solar panels with hydroponic and aquaponic systems provided a practical and eco-friendly solution to energy challenges for farming on limited land.
Integrasi Panel Surya untuk Mendukung Sistem Hidroponik dan Aquaponik Berkelanjutan di Lingkungan Pendidikan: Pendekatan Praktis di SDI As-Salam dan SMPIT As-Salam, Malang Setyarini, Putu Hadi; Fajriani, Sisca; Nurwati, Tri; Roviq, Mochammad; Inayati, Dian
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 6 (2024): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.6.59-64

Abstract

The technical advice initiative for the implementation of solar panels in hydroponic and aquaponic culture at SDI As-Salam and SMPIT As-Salam in Malang City seeks to enhance the efficiency and sustainability of the school's hydroponic and aquaponic systems. The primary issues encountered are elevated operational expenses related to power and reliance on PLN. The team executed a solution by installing solar panels with a cumulative capacity of 800 watts peak, including four 200-watt panels and an energy storage battery with a 400-watt capacity. The training results indicated that the solar panels could power the hydroponic gadget continuously for 24 hours. The training included the principal and instructors, who then instructed pupils in hydroponic and aquaponic farming techniques. Success indicators encompass the enhancement of skills and knowledge among educators and pupils pertaining to renewable energy technologies and agricultural practices, the effective installation and functioning of solar panels, and the diminishment of reliance on PLN electricity. This activity offers real advantages through reduced operational expenses while also enhancing students' understanding of environmentally focused technologies. Additional potential prospects encompass the commercialization of hydroponic vegetable production and project-based teaching aimed at enhancing environmental consciousness.
Analisis Neraca Air Lahan untuk Penentuan Periode Tanam bagi Tanaman Padi pada Lahan Sawah Tadah Hujan Delianata, Syifa Sarwahita; Hariyono, Didik; fajriani, sisca
Plantropica: Journal of Agricultural Science Vol. 10 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2025.010.1.4

Abstract

Beras merupakan bahan pangan utama bagi sebagian besar masyarakat Indoensia. Namun, dengan adanya perubahan iklim global memacu terjadinya fluktuasi hasil panen pada berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu sentra produksi beras Jawa Timur yang didominasi oleh lahan sawah tadah hujan. Lahan sawah tadah hujan memiliki faktor pembatas yaitu air sehingga mengandalkan ketersediaan air dari air hujan. Fluktuasi ketersediaan air dapat diketahui dengan pendekatan neraca air dan dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan periode tanam. Penelitian bertujuan untuk mempelajari ketersediaan air tanah dan penentuan periode tanam yang tepat untuk tanaman padi khususnya di lahan sawah tadah hujan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2023 di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer (kapasitas lapang dan titik layu permanen) dan data sekunder (curah hujan dan suhu). Analisis data yang digunakan yaitu analisis neraca air lahan dan analisis penentuan periode tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air tanah di Kabupaten Bojonegoro mengalami kondisi surplus pada Desember I – April III dengan kadar air tanah mencapai kapasitas lapang, sedangkan pada Mei I – November III terjadi kondisi defisit dan kadar air tanah mengalami penurunan hingga mencapai titik layu permanen. Periode tanam untuk tanaman padi di lahan sawah tadah hujan dapat dilakukan pada 2 periode tanam. Periode tanam pertama dilakukan pada Desember I – Maret I dan periode tanaman kedua dilakukan pada Maret II – Juni II.
Pertumbuhan Dan Hasil Selada (Lactuca sativa L.) Pada Metode Hidroponik Sistem Sumbu Dengan Kerapatan Naungan Dan Konsentrasi Nutrisi Yang Berbeda Wijaya, Agmey; Fajriani, Sisca
Produksi Tanaman Vol. 10 No. 10 (2022): Terbitan Bulan Oktober
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.10.02

Abstract

Selada merupakan sayuran yang dimakan bagian daunnya. Selada memiliki mineral dan vitamin yang baik bagi kesehatan. Selada membutuhkan lingkungan yang sejuk dengan suhu 15-25°C dan cukup air. Cahaya yang terik dapat menurunkan kelembaban dan meningkatkan suhu udara sehingga tanaman selada melakukan transpirasi dengan cepat pada siang hari. Penanaman secara hidroponik tidak membutuhkan tanah dan nutrisi dapat diatur sesuai kebutuhan. Penelitian bertujuan untuk menentukan kerapatan naungan dan konsentrasi nutrisi yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman selada metode hidroponik sistem sumbu serta mempelajari lingkungan mikro yang terbentuk dari perlakuan kerapatan naungan yang berbeda. Penelitian dilakukan di Desa Bringin, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. Penelitian menggunakan Rancangan petak terbagi yang disusun secara faktorial. Petak utama adalah perlakuan kerapatan naungan yang terdiri atas 4 taraf yaitu kerapatan naungan, 0%, 25%, 50% dan 75%. Anak petak adalah perlakuan konsentrasi nutrisi yang terdiri atas 2 taraf yaitu konsentrasi nutrisi 750 ppm dan 1000 ppm. Kombinasi perlakuan menghasilkan 8 kombinasi diulang 3 kali. Perlakuan kerapatan naungan 0% memberikan peningkatan bobot segar pertanaman 9,3%, jumlah daun 9,2% dan panjang akar 3,7% dibandingkan kerapatan naungan 25%. Konsentrasi nutrisi 1000 ppm meningkatkan bobot segar pertanaman 9,1%, jumlah daun 6,3% dan panjang akar  9,6% dibandingkan konsentrasi nutrisi 750 ppm. Perlakuan kerapatan naungan 25% menurunkan intensitas radiasi matahari sebesar 12% dan suhu udara 0,7% sedangkan kelembaban udara meningkat sebesar 1,7% dibandingkan kerapatan naungan 0%.
Analisis Tingkat Kenyamanan Ruang Terbuka Hijau Di Gelora Bung Karno Rumamby, Jenni adenia; Fajriani, Sisca; ariffin, ariffin
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 3 (2024): Maret
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2024.012.03.01

Abstract

Kota DKI Jakarta merupakan salah satu kota yang terkenal akan kepadatan penduduk.Populasi penduduk padat mengakibatkan kebutuhan dari infrastruktur kian meningkat. Infrastruktur yang meningkat berdampak pada kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kota.Tujuan pembangunan ruang terbuka hijau untuk infrastruktur hijau di wilayah perkotaan, sehingga akan meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan agar menjadi lebih nyaman dan berkelanjutan. Salah satu RTH yang berada di area perkotaan yaitu hutan kota.Tujuan penelitian untuk mempelajari dan menganalisis tingkat kenyamanan RTH di hutan kota GBK Jakarta. Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu kuesioner dan beberapaalat yang digunakan dalam penelitian yaitu alattulis, kamera digital, Thermohygrometer HTC-2, lux meter UNI-T UT383. Penelitian dilaksanakan di Hutan Kota Gelora Bung Karno Jakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2023. Penelitian ini dilakukan di dalam area hutan kota dan di luar area hutan kota dengan parameter yang diamati yaitu suhu udara, kelembapan udara, intensitas radiasi matahari, dan vegetasi. Data hasil pengamatan akan di analisis menggunakan metode Thermal Humidity Index (THI) untuk mengetahui tingkat kenyamanan di hutan kota dan dilakukan uji T untuk mengetahui hasil dari perbandingan parameter di dalam hutan kota dengan di luar hutan kota. Hasil penelitian menunjukkan hutan kota Gelora Bung Karno belum nyaman. Pada area dalam hutan kota memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan area luar hutan kota, namun area dalam hutan kota masih belum mencapai tingkat kenyamanan yang nyaman untuk standar manusia.
Pengaruh Aplikasi Pupuk Bokashi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Tanaman Bit Merah (Beta vulgaris L.) Aziza, Cholifatu Ulyl Nur; Fajriani, Sisca; Ariffin, Ariffin
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 09 (2024): September
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Bit (Beta vulgaris L.) adalah salah satu tanaman yang berpotensi menjadi sumber gula alternatif serta memiliki banyak manfaat kesehatan. Beragamnya manfaat tanaman bit serta tingginya kebutuhan menjadikan tanaman bit penting untuk dibudidayakan. Budidaya tanaman bit selama ini dilakukan di dataran tinggi sehingga pengembangan produksinya dapat dilakukan di luar daerah tumbuhnya seperti di dataran menengah. Budidaya di luar lingkungan tumbuh perlu didukung dengan pengelolaan lingkungan salah satunya dengan penambahan pupuk organik seperti bokashi. Selain media tumbuh, varietas juga menjadi salah satu faktor yang menentukan respon tanaman bit terhadap lingkungan tumbuhnya. Penelitian bertujuan mempelajari pengaruh perbedaan dosis pupuk bokashi dan perbedaan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bit. Penelitian dilaksanakan pada Agustus hingga Desember 2019 di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Alat yang digunakan adalah penggaris, meteran, timbingan digital dan jangka sorong. Bahan yang digunakan adalah bibit tanaman bit varietas Crimson Globe (Vikima) dan Ayumi 04 serta pupuk bokashi. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan petak utama dua varietas tanaman bit dan anak petak adalah dosis pupuk bokashi terdiri dari lima taraf yaitu tanpa bokashi, 22 ton ha-1, 30 ton ha-1, 38 ton ha-1 dan 46 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara varietas dan dosis bokashi yang diaplikasikan. Perbedaan varietas tanaman tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman. Penambahan bokashi berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman bit yaitu pada panjang tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot basah tanaman serta panjang umbi, diameter umbi dan bobot umbi. Secara umum, kedua varietas menunjukkan hasil di bawah potensi produksinya di dataran tinggi.
Pengaruh Kombinasi Warna Naungan Dan Persentase Naungan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Sitepu, Rahel Amelia; Fajriani, Sisca
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 11 (2024): November
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan tanaman sayuran yang mengandung vitamin A dan C, garam mineral serta antioksidan. Bayam merah dapat dibudidayakan untuk menghasilkan tanaman dengan kandungan vitamin dan antioksidan yang tinggi dengan pemberian naungan sehingga memperoleh intensitas cahaya matahari yang optimal. Pada penelitian ini dilakukan pemberian naungan berbagai warna dan persentase dengan tujuan mengatur masuknya panjang gelombang cahaya dan jumlah intensitas cahaya matahari yang akan diserap oleh tanaman, sehingga diketahui panjang gelombang berapa yang diserap oleh tanaman dan pengaruhnya pada kandungan ß-karoten pada bayam merah. Peralatan yang digunakan dalam penelitian berupa meteran, luxmeter, paranet, Leaf Area Meter (LAM), color chart RHS dan bahan yang digunakan adalah benih bayam merah varietas Mira, tanah, air, pupuk kandang kambing dan pupuk NPK mutiara. Rancangan percobaan yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana, terdiri dari 7 perlakuan naungan yaitu tanpa naungan dan paranet berwarna putih, hijau, biru (masing-masing kerapatan 50% dan 85%). Faktor perlakuan menggunakan warna dan taraf kerapatan paranet berbeda dengan parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar tanaman, berat segar konsumsi dan warna daun. Pengamatan dilakukan pada saat umur tanaman 10, 15, 20, 25 HST. Data penelitian dianalisa secara RAK dan selanjutnya akan dianalisis menggunakan uji BNT pada taraf nyata 5%. Berdasaran penelitian yang dilakukan, diketahui perlakuan kombinasi warna naungan biru dengan kerapatan 50% memberikan hasil yang lebih baik dibanding perlakuan lainnya terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman dan bobot segar konsumsi.
Analisis Distribusi Vegetasi Dan Tingkat Kenyamanan Pada Ruang Terbuka Hijau Di Taman Bibit Mojolangu Kota Malang Falean, Muhammad Abiyyu; Fajriani, Sisca; Ariffin, Ariffin
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 3 (2025): Maret
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Ruang terbuka hijau adalah kawasan ruang terbuka yang bertujuan untuk meningkatkan mutu lingkungan perkotaan yang nyaman, indah dan bersih. Keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) yang memadai membuat masyarakat kota dapat merasakan manfaat RTH dari nilai estetika, klimatologis, ekologis dan edukatif. Salah satu taman kota yang ada pada Kota Malang yaitu Taman Bibit Mojolangu. Penelitian dilakukan pada bulan April hingga Juni 2023 di Taman Bibit Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian ini dilakukan dengan metode THI (Thermal Humidity Index), kuisioner, analisa vegetasi, indeks distribusi vegetasi dan indeks keanekaragaman vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Bibit Mojolangu memiliki 33 jenis vegetasi, tingkat keanekaragaman vegetasi berada di tingkat sedang dengan pola distribusi mengelompok. Taman Bibit Mojolangu termasuk dalam kategori nyaman pada jam 07.00 dan 16.00 dengan rata-rata nilai THI 21,64 dan 23,29 yang didukung dengan hasil persepsi masyarakat sebesar 75,64%. Tingkat kenyamanan memiliki hubungan dengan pola distribusi vegetasi dengan hasil analisis korelasi -0,40 yang berarti memiliki hubungan yang cukup kuat.
Respon Fenologi Tanaman Ercis (Pisum sativum L.) Terhadap Kondisi Cuaca di Dataran Menengah Dianwari, Frieska Mayang; Nurhasanah, Fadila; Zamzami, Ahmad Nabiel; Suniah, Siti; Alfannany, Ichsanuddin Noorsy; Br Ginting, Jesika Ekarina; Putri, Fitri Desmarianita; Hariyono, Didik; Fajriani, Sisca; Waluyo, Budi
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 06 (2025): Juni
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2025.013.06.01

Abstract

Tanaman ercis (Pisum sativum L.) atau sering disebut dengan kacang kapri merupakan jenis kacang-kacangan yang sering dikonsumsi sebagai sayur. Produksi ercis di Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan pasar. Penanaman ercis di dataran menengah dilakukan untuk meningkatkan produksi ercis. Usaha peningkatan produksi ercis dimulai dengan memilih varietas yang sesuai dengan kondisi lingkungan tempat budidaya. Fase-fase pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari faktor lingkungannya. Tujuan penelitian untuk mempelajari pengaruh variabel cuaca terhadap respon fenologi tanaman ercis di dataran menengah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2023 yang bertempat bertempat di Desa Merjosari, Kota Malang. Bahan penelitian yaitu 80 aksesi lokal. Rancangan percobaan penelitian yaitu augmented design II. Pengamatan dianalisis menggunakan kode BBCH (Biologische Bundesansalt Bundessortenanmt und Chemische Industrie). Analisis data yang digunakan yaitu analisis nilai rata-rata, median dan uji korelasi variabel cuaca dengan fase pertumbuhan tanaman ercis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan suhu udara akan menghambat fase muncul daun dan fase muncul batang tanaman ercis. Peningkatan suhu udara akan mempercepat fase muncul bunga pada tanaman ercis. Peningkatan kelembapan udara akan mempercepat fase perkecambahan, fase muncul daun dan fase muncul batang pada tanaman ercis. Peningkatan intensitas cahaya matahari akan mempercepat fase perkecambahan tanaman ercis. Peningkatan intensitas cahaya matahari akan memperlambat fase muncul daun, fase muncul batang dan fase polong matang tanaman ercis.    
Co-Authors Achadiah Rachmawati Agmey Wijaya Agus Sugiyatno Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Alamanda, Zazin F. Alfannany, Ichsanuddin Noorsy Alifah, Yasmina Nur Anggi Indah Yuliana Ariffin Ariffin Ariffin, Ariffin Arifin Arifin Arik Agus Yudianto, Arik Agus Aris Subagiyo Arumingtiyas, Wahyu Istiyar Aryapaksi, Firhan Aryapaksi Aziza, Cholifatu Ulyl Nur Bahrush Shofwan Kusuma Perdana Bayu Adi Kurniawan Br Ginting, Jesika Ekarina Budi Waluyo Budiyono Budiyono Budiyono, Budiyono Danaparamita, Galuh Hayu Danaparamita, Galuh Hayu Delianata, Syifa Sarwahita Deslyati Putri Br Sitepu Dianwari, Frieska Mayang Didik Hariyono Dinarti, Nindia Dinarti, Nindia Eko Widaryanto Fachry Abda El Rahman Falean, Muhammad Abiyyu Febrianti, Annisa Fitri Febrianti, Annisa Fitri Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Ichwalzah, Arman Ichwalzah, Arman Ika Atsari Dewi Inayati, Dian Indah Dwi Qurbani Indarwati, Lisa Dwifani Indarwati, Lisa Dwifani Irfan H. Djunaidi Kurniawan, Bayu Adi Lamdo, Herfandi Lilik Setyobudi M. Dawam Maghfoer Mega Shintia Mochammad Roviq Mudji Santosa Mudji Santoso MUHAMMAD ULIN NUHA Mulya, Annisa Kharisma Mushoffan Prasetianto Natalia Devinta Suprihantono Ninuk Herlina Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nuha, Muhammad Ulin Nur Edy Suminarti Nurhasanah, Fadila Oktafillah, Agung Fikriy Oktafillah, Agung Fikriy Perdana, Bahrush Shofwan Kusuma Permatasari, Dilla Permatasari, Dilla Pitoyo, Alief Cahyo Pitoyo, Alief Cahyo Prasetyo, Ibnu Prasetyo, Ibnu Purbaningsih, Mustika Rahsajati Purbaningsih, Mustika Rahsajati Putri, Fitri Desmarianita Putu Hadi Setyarini Rahmanto, Ady Rahmanto, Ady Rahmawan, Dzahabika Setya Rahmawati, Safitri Dwi Rahmawati, Safitri Dwi Roedy Soelistyono Roedy Sulistyono Royyani, Ahmad Thoriq Royyani, Ahmad Thoriq Rumamby, Jenni adenia Sahda Selaniar Santoso, Mudji Sari, Winda Ismaya Sari, Winda Ismaya Sativa, Nasrul Ardinan Sativa, Nasrul Ardinan Savitri, Nadia Ulfa Savitri, Nadia Ulfa Selaniar, Sahda Setyobudi, Lilik Sintawati, Murti Binary sitawati Sitepu, Rahel Amelia Siti Asmaul Mustaniroh Siti Azizah Souminar, Swastikaraton Souminar, Swastikaraton Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sugiyatno, Agus Suniah, Siti Sutopo Sutopo Sutopo, Sutopo Titin Sumarni Tri Nurwati Trisnawan, Ade Syahrizal Trisnawan, Ade Syahrizal Trisnawati, Umi Trisnawati, Umi Tyas, R.A. Putri Husadaning Tyas, R.A. Putri Husadaning Wahyu Istiyar Arumingtiyas Wahyuningsih, Anis Wahyuningsih, Anis Wijaya, Agmey Wildasari, Agnes Wildasari, Agnes Y. B. Suwasono Heddy Yogi Sugito Yudianto, Arik Agus Yuliana, Anggi Indah Zamzami, Ahmad Nabiel Zovanca, Grandy