Hipertensi pada kehamilan dapat digolongkan menjadi pre-eklampsia/ eklampsia, hipertensi kronis pada kehamilan, hipertensi kronis disertai pre-eklampsia, dan hipertensi gestasional (Alatas, 2019). Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15 % penyulit kehamilan dan cukup tinggi. Menurut data World Health Organization (WHO) angka kematian ibu hamil disebabkan oleh hipertensi mencapai 14% dari keseluruhan kasus kematian ibu hamil (Tri Putri, 2022). Salah satu indikasi terjadinya hipertensi dalam kehamilan yaitu terjadinya peningkatan tekanan darah ?140/90 mmHg (Mubin, 2016). Kejadian hipertensi dalam kehamilan dipengaruhi oleh faktor usia ibu, jumlah kehamilan, riwayat hipertensi, dan obesitas (Astri et al., 2025). Untuk mencegah beberapa faktor risiko dan meminimalkan terjadinya komplikasi dari penyakit hipertensi dalam kehamilan maka sangat diperlukan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman yang baik pada masa kehamilan. Oleh karena itu, Program Studi Diploma III Keperawatan Akademi Keperawatan Justitia melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) tentang hipertensi dalam kehamilan. Kegiatan PkM ini dilaksanakan di Desa Enu, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan penyuluhan kesehatan dengan media penyuluhan menggunakan media Power Point dan Leaflet untuk dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang hipertensi dalam kehamilan. Hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini menyimpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil, suami, serta keluarga yang mendampingi dalam kehamilan sudah mengalami peningkatan yang signifikan. Pada awalnya terdapat 5 orang ibu hamil belum mengetahui tentang penyakit hipertensi dalam kehamilan, tetapi setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang DMG terdapat 15 orang yang mengalami peningkatan pengetahuan sehingga mereka dapat melakukan pencegahan dan pengobatan secara rutin di Puskesmas untuk mempertahankan kualitas hidup yang lebih sehat dan lebih baik di masa kehamilan, persalinan, dan setelah persalinan.