Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENGARUH TERAPI GENGGAM BOLA KARET TERHADAP KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Astuti, Andriani Mei; Krisna, Rakha; Mursudarinah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.31812

Abstract

Penyakit degeratif menjadi penyakit yang ditakutkan masyarakat secara global stroke menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi di seluruh dunia. Stroke merupakan kehilangan fungsi otak yang di akibatkkan oleh terhentinya suplai darah ke bagian otak. Stroke non hemoragik adalah stroke yang di sebabkan karena penyumbatan pembuluh darah di otak oleh thrombosis maupun emboli sehingga suplai glukosa dan oksigen ke otak berkurang dan terjadi kematian latihan jaringan otak yang disuplai. Thrombus atau bekuan darah terbentuk akibat plak aterosklerosis pada dinding arteri yang akhirnya menyumbat lumen arteri. Sebagian thrombus dapat terlepas dan menjadi embolus yang berjalan lewat aliran darah dan dapat menyumbat pembuluh arteri yang lebih kecil. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD Pandan Arang Boyolali didapatkan hasil wawancara dengan perawat dan data dari rekam medis, pasien stroke di poli rehab medik dan poli fisioterapi dari bulan oktober sampai desember 2023 sebanyak 212 pasien, di antara 212 pasien terdapat pasien dengan kelemahan otot sebanyak 113 pasien dengan kelamahan otot di poli rehab medik di ruang poli fisioterapi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh terapi genggam bola karet terhadap kekuatan otot pada pasien stroke. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan quasi-eksperiment dengan desain one group design pre dan post, sampel pada penelitian ini sebanyak 35 responden. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode simple random sampling . alat yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu lembar observasi dan hasil kekuatan otot. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap skor kekuatan otot sebelum dan sesudah diberikan intervensi.
ANALISIS IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT SEBAGAI INDIKATOR MUTU KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SAMBUNGMACAN 1 SRAGEN: komunikasi efektif, tingkat kepuasan, perawat ASTUTI, ANDRIANI MEI; Firdaus, Insanul; Probowati, Rovica
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43034

Abstract

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam profesi keperawatan, Komunikasi bertujuan untuk menstransfer pesan kepada pasien atau tenaga kesehatan profesional lainnya. Terciptanya pelayanan kesehatan yang baik tentunya berkaitan dengan kualitas mutu pelayanan kesehatan yang diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan secara berkelanjutan, sistematis dan objektif sebagai salah satu indikator pelayanan kesehatan yang baik dalam meningkatkan mutu pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi perawat terhadap kepuasan pasien. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Waktu penelitian di lakukan pada bulan Maret 2024. Sampel penelitian ini sebanyak 34 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrument penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik pada kategori terapeutik sebanyak 27 orang (79.4%) dan tidak terapeutik sebanyak 7 orang (20.6%). Tingkat kepuasan pasien pada kategori puas sebanyak 27 orang (79.4%) dan tidak puas sebanyak 7 orang (20.6%). Berdasarkan Uji Statistic Spearman Rank didapatkan hasil nilai p=0.000 maka p-value tersebut <0.05, hasil tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Simpulan : penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan komunikasi terapeutik perawat terhadap kepuasan pasien rawat inap di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 Sragen.
Stress and Motivation to Smoke among Adolescents Firdaus, Insanul; Arnas Suwarni, Anggita; Agung Yudhianto, Kresna; Mei Astuti, Andriani; Witriyani, Witriyani
Proceeding of the International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH) 2024: Proceeding of the 5th International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH)
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/icohetech.v5i1.4225

Abstract

Background: Stress is a condition of anxiety or mental strain brought on by challenging circumstances and motivates us to face obstacles and dangers in life. Stress often experienced by adolescents, with a reported high prevalence of depression among teenagers. Each person uses different stress coping techniques, some of which are beneficial and others of which are detrimental. Smoking is one of the negative stress coping strategies that some people turn to in the hopes of finding mental calm. However, smoking behavior is dangerous for both active and passive smokers, who may experience a range of illnesses, including cancer, lung disease, impotence, reproductive abnormalities, stroke, and possibly fatal pregnancy issues for the fetus. Objective: The aim of this research is to determine the relationship between stress levels and smoking motivation among adolescents. Method: This research is a quantitative descriptive study with a cross-sectional approach by involving 80 subjects of adolescents. The research instrument used a questionnaire that had been tested for validity. Analysis of this research data used the Spearman Rho test. Results: It was discovered that 38 subject (47.5%) had low level of stress, 26 subject (32.5%) had moderate levels of stress, 9 (11,25%) had high levels of stress, 7 (8,75%) had very high levels of stress. Smoking motivation was discovered that 59 subject (73.75%) had moderate smoking motivation, 31 subject (38.75%) had high smoking motivation. Conclusion: There is a relation between stress levels and smoking motivation among adolescents with a significance value of 0.00 (p<0.05).
Analysis of chronic patient management with communication SBAR and interprofessional collaboration (IPC) Mei Astuti, Andriani; Bala Krishnan, Arvind; Probowati, Rovica; Buyu Prakoso, Adi; Firdaus, Insanul
Proceeding of the International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH) 2024: Proceeding of the 5th International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH)
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/bsv3va04

Abstract

The occurrence of chronic diseases is a predominant challenge in global public health. Chronic diseases have a high incidence; according to the 2021 study conducted by the Global Burden of Disease, chronic diseases such as hypertension and diabetes are included in the top five death risks in the world and are responsible for approximately 20% of global deaths. SBAR communication technique is the prioritized indicator for effective communication quality in patient safety goal (IPSG 2). Patient safety highly depends on the medical team’s action in decreasing unwanted incidence, which can be prevented by increasing effective communication through socializing SBAR communication. The purpose of this study was to analyze the effect of implementing SBAR communication in interprofessional collaboration (IPC) between doctors and nurses on patient safety. The research used a quasi-experimental method with a one-group pretest-posttest design. The respondents were 35 nurses and 35 doctor specialists according to the inclusion criteria with purposive sampling. The research instruments were SBAR communication questionnaires, with a validity value of CVI=0.87 and a reliability value of Cronbach’s Alpha=0.62. Data was analyzed using the Wilcoxon Test. The results showed a significant difference in pre-post SBAR implementation scores between doctors and nurses (p=0.04; p<0.05). The research results showed that the Mean Rank was 18.00 for both doctor specialists and nurses, indicating that socializing SBAR communication could significantly change the mean rank value.
EFEKTIFITAS SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA YANG MENGALAMI DIMENSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KASIH SURAKARTA Astuti, Andriani Mei; Probowati, Rovica; Firdaus, Insanul; Fadhilla, Fadhilla
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2025: SIKesNas 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/986abq12

Abstract

Pengaruh proses menua menimbulkan berbagai masalah baik secara dari fisik, biologis maupun mental. Demensia merupakan suatu kondisi klinis yang ditandai dengan menurunnya daya ingat, intelektualitas, dan emosi sehingga mengakibatkan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara normal. Salah satu upaya untuk menghambat penurunan fungsi kognitif akibat penuaan dan sebagai bentuk stimulasi untuk meningkatkan kapasitas otak adalah melalui latihan senam otak yang merupakan serangkaian latihan kognitif yang dirancang khusus untuk menstimulasi otak, meningkatkan fungsi kognitif, dan menjaga kekuatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap peningkatan fungsi kognitif pada lansia penderita demensia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasy experimental with one group pre-post test design. Subjek dalam studi kasus ini adalah lansia yang tinggal di di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta sebanyak 15 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Data dikumpulkan dengan lembar observasi MMSE, kemudian data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik paired samples T test. Hasil uji statistik diperoleh nilai rerata pre-test 2,00 dan post-test 1,47, simpangan baku pre-test 0,535 dan post-test 0,743, serta jumlah responden pre-test dan post-test sebanyak 15 orang. Nilai P sebesar 0,001. Hasil uji t-test berpasangan diperoleh nilai p sebesar 0,005 (<? 0,000). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan senam otak dapat meningkatkan kemampuan kognitif, kegiatan akan menstimulasi faktor tropik dan neuronal growth yang kemungkinan menghambat penurunan fungsi kogntif pada lansia dengan demensia.
SKRINING PERUBAHAN FISIK, PERILAKU SEKSUAL, DAN PSIKOLOGIS PADA WANITA YANG MENGALAMI MENOPAUSE : Screening Physical, Sexual Behavior And Psychological Changes In Women Experienced Menopause Andriani Mei Astuti; Probowati, Rovica
Jurnal Penelitian Vol 6 No 1 (2024): JURNAL PENELITIAN
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47710/jp.v6i1.385

Abstract

Background Changes in women experiencing menopause often become a problem in their health. This aims of this research is to identify a picture of the changes that occur in women who have experienced menopause. The research design is descriptive. The research population was women aged 45-59 years who had experienced menopause in Cemani village, Surakarta with no nee a total of 50 subjects. Sampling uses cluster sampling. The variable is the changes that occur at menopause. The instrument uses structured interviews and is analyzed using descriptive analysis. The results of the study described severe physical changes (57.8%), moderate changes in sexual behavior (68.9%), and moderate psychological changes (55.6%). It was concluded that menopausal women will experience physical, sexual behavior and psychological changes with severe and moderate modifications.   Keywords:  Degeneratif; Wowen; Menoupouse; Skrining
UPAYA PEMBERIAN EDUKASI PADA IBU HAMIL DALAM PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI Mei Astuti, Andriani; Probowati, Rovica
ABDIMASNU: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): ABDIMASNU
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47710/abdimasnu.v4i2.281

Abstract

Stunting is a health problem in Indonesia. The government in 2017 launched the program National Action Plan for handling stunting at the national, regional, especially village level. the program is wrong one of them is preventing stunting that occurs in the community. Because most people don't understand correctly regarding stunting, and assume that stunting or dwarfism is a term commonly used in society is a hereditary factor. The aim of this community service activity is to:increase knowledge and understanding as well as the role of pregnant women in prevention and detection programs It is hoped that early stunting in toddlers will directly motivate pregnant women to take part in ensuring this children receive good nutritional intake, especially during pregnancy up to 1000 days of age, as well as pay attention to the growth and development of their children so that their growth and development can be optimal. The method used is interactive lectures and questions and answers to pregnant women about prevention and how to assess/early detect stunting in toddlers using observation and data collection techniques pre-test with the aim of determining whether or not this educational activity is necessary. Analysis of pre-test and post data test to determine whether there is a change in understanding about prevention and how to assess/early detection stunting in toddlers. The results of educational activities for pregnant women in Selo Village, Boyolali Regency, have an effect on increasing pregnant women's understanding of prevention and how to assess/early detection of stunting in toddlers.
PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PADA ORIENTASI PASIEN BARU TERHADAP KEPUASAN PASIEN Zaini, Syakila; Astuti, Andriani Mei; Setyawan, Agus
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48623

Abstract

Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kualitas pelayanan rumah sakit. Komunikasi efektif menjadi kunci dalam menciptakan hubungan yang baik antara tenaga kesehatan dan pasien, terutama pada tahap orientasi pasien baru. Orientasi ini memiliki peran penting dalam memberikan informasi awal, membangun rasa percaya, dan menciptakan kesan pertama terhadap pelayanan rumah sakit. Pelayanan orientasi yang dilakukan secara komunikatif dan profesional akan menciptakan pengalaman positif yang berdampak pada peningkatan kepuasan serta loyalitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan komunikasi efektif pada orientasi pasien baru terhadap tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit Indriati Solo Baru. Penelitian ini menggunakan observasional dengan desain studi kasus pada dua responden pasien baru rawat inap di salah satu bangsal rumah sakit. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara setelah pelaksanaan orientasi pasien baru oleh perawat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan komunikasi yang jelas, empatik, dan informatif oleh perawat berdampak positif terhadap kepuasan pasien. Kedua responden menyatakan puas terhadap proses orientasi yang dilakukan. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan komunikasi efektif saat orientasi dengan tingkat kepuasan pasien. Pasien dan keluarga merasa lebih dihargai, dipahami, dan memiliki kepercayaan lebih terhadap layanan yang diberikan. Oleh karena itu, penerapan komunikasi efektif dalam proses orientasi perlu menjadi perhatian utama untuk mendukung peningkatan mutu pelayanan keperawatan.
MASALAH KESEHATAN MENTAL IBU HAMIL DENGAN UPAYA MELAKUKAN DUKUNGAN SOSIAL 3H (BAHAGIA IBU, SELAMAT KEHAMILAN DAN BAYI SEHAT) Probowati, Rovica; Astuti, Andriani Mei; Anasulfallah, Hakim; Pangestu, Januar Bagus
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3886

Abstract

Latar belakang: Kehamilan merupakan suatu proses dalam kehidupan seseorang wanita yang menimbulkan banyak perubahan. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah psikologi, social, budaya dan ekonomi yang dimana dapat menyebabbkan perubahan kesehatan mental selama kehamilan. Dimana hal ini sangat berbahaya jiwa kesehatan mental ini terjadi pada ibu selama kehamilan, dikarenakan kesehatan mental pada ibu hamil memegang peran yang sangat krusial dalam perkembangan janin dan kesejahteraan keluarga. Kesehatan mental pada Ibu, hamil memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan ibu dan perkembangaan janin seperti kelahiran premature, berat badan lahir rendah dan gangguan perkembangaan pada janin dapat meningkat. Dengan memahami bahwa tekanan emosional dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin. Tujuan :untukmenginisiasi promosi kelompok khusus pada kesehatan mental ibu hamil. Metode : penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survai, pengumpulan data masalah melalui deteksi dini adanya masalah kesehatan jiwa ibu hamil dengan mengajuan pertanyaan terbuka dan tertutup. Hasil : pada penelitian ini ibu hamil yang mengalami masalah kesehatan mental mayoritas ibu yang tidak direncanakan, kehamilan yang tidak di inginkan, masalah ekonomi social. Sehingga perlunya adanya dukungan dari pasangan, keluarga, rekan dan tenaga kesehatannya untuk membantu mereka dalam menghadapi permasalahan untuk mengatasi keluhan yang dirasakan. Sehingga ibu hamil dapat menjalani kehamilannya hingga melahirkan dan masa nifas dalam keadaan sehat dan bahagia
HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA TERHADAP KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA DI ERA DIGITAL Astuti, Andriani Mei; Probowati, Rovica; Wicaksono, Yoga Bima
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3903

Abstract

Masalah kesehatan mental secara global menjadi ancaman serius bagi para remaja yang masih mencari jati diri. Komunikasi antara orang tua dan remaja yang tidak baik dapat menyebabkan dampak negatif seperti perilaku penyimpang, depresi dan perilaku bunuh diri. Tujuan penelitian menganalisa hubungan pola komunikasi keluarga terhadap permasalahan kesehatan mental pada remaja. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan cross sectional design. Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 5 Surakarta dengan jumlah sampel 122 orang menggunakan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Revised Family Communication Pattern (RFCP) dan Children Depression Inventory (CDI). Analisis statistik yang digunakan yaitu uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan lebih banyak responden berjenis kelamin perempuan (56,8%), usia terbanyak responden berusia 16 tahun (40,9%), pola komunikasi keluarga responden terbanyak adalah konsensual (61,0%) dan responden yang memiliki gejala depresi (50,6%). Hasil uji pearson chi-square diperoleh nilai p value = 0,003 (< 0,05) sehingga terdapat hubungan pola komunikasi keluarga terhadap kejadian depresi pada remaja. Pola komunikasi orang tua memainkan peran penting dalam membentuk kesehatan mental sehingga perlu di implementasikan dan di integrasikan sedini mungkin. Urgensi kesehatan mental diperlukan sebgai strategi pencegahan dan penanganan yang tepat terhadap permasalahan kesehatan mental terutama depresi dan bunuh diri. Adapun saran bagi orang tua dalam pola mengasuh dengan melakukan dan memperbanyak kegiatan yang positif serta melakukan pantauan penggunaan media sosial.