Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Analysis of chronic patient management with communication SBAR and interprofessional collaboration (IPC) Mei Astuti, Andriani; Bala Krishnan, Arvind; Probowati, Rovica; Buyu Prakoso, Adi; Firdaus, Insanul
Proceeding of the International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH) 2024: Proceeding of the 5th International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH)
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/bsv3va04

Abstract

The occurrence of chronic diseases is a predominant challenge in global public health. Chronic diseases have a high incidence; according to the 2021 study conducted by the Global Burden of Disease, chronic diseases such as hypertension and diabetes are included in the top five death risks in the world and are responsible for approximately 20% of global deaths. SBAR communication technique is the prioritized indicator for effective communication quality in patient safety goal (IPSG 2). Patient safety highly depends on the medical team’s action in decreasing unwanted incidence, which can be prevented by increasing effective communication through socializing SBAR communication. The purpose of this study was to analyze the effect of implementing SBAR communication in interprofessional collaboration (IPC) between doctors and nurses on patient safety. The research used a quasi-experimental method with a one-group pretest-posttest design. The respondents were 35 nurses and 35 doctor specialists according to the inclusion criteria with purposive sampling. The research instruments were SBAR communication questionnaires, with a validity value of CVI=0.87 and a reliability value of Cronbach’s Alpha=0.62. Data was analyzed using the Wilcoxon Test. The results showed a significant difference in pre-post SBAR implementation scores between doctors and nurses (p=0.04; p<0.05). The research results showed that the Mean Rank was 18.00 for both doctor specialists and nurses, indicating that socializing SBAR communication could significantly change the mean rank value.
Pengaruh Penerapan Self Management Dietary Behaviors (SMDB) Pada Mahasiswa Baru Terhadap Tingkat Stress dan Pola Makan Sehat Astuti, Andriani Mei; Firdaus, Insanul; Fadhilla, Fadhilla; Nuzulla, Firdausi
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i2.12580

Abstract

Masa kuliah merupakan fase krusial dalam pembentukan kebiasaan makan yang akan terbawa hingga dewasa. Mahasiswa sering dihadapkan pada pola makan tidak sehat, seperti konsumsi makanan cepat saji, rendah buah dan sayur, dan tinggi gula/lemak. Data WHO (2024) menyebutkan bahwa 45–55% mahasiswa di Asia Tenggara memiliki perilaku diet yang buruk, sedangkan Riskesdas (2023) menemukan lebih dari 40% remaja di Indonesia tidak memenuhi anjuran konsumsi buah dan sayur. Pola makan tidak sehat dan tingginya tingkat stres dapat meningkatkan risiko penyakit kronis di usia muda. Pendekatan Self-Management Dietary Behaviors (SMDB) dalam penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh self management dietary behaviour (SMDB) pada  mahasiswa baru terhadap tingkat stress dan pola makan. Metode penelitian ini merupakan quasi-experimental dengan desain cross-sectional. Instrumen penelitian berupa kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) dan Healthy Eating Index (HEI) untuk menilai pola makan dan SMDB yang telah tervalidasi. Analisis statistic menggunakan uji Chi-Square dengan signifikansi 0,05. Hasil menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola makan dengan SMDB (p = 0,002), di mana mahasiswa dengan SMDB sedang hingga tinggi cenderung memiliki pola makan lebih sehat, sedangkan pola makan buruk lebih banyak ditemukan pada mahasiswa dengan SMDB rendah. Temuan ini menegaskan bahwa kemampuan perencanaan, monitoring, dan kontrol diri berperan penting dalam membentuk pola makan sehat. Penelitian ini memberikan implikasi bagi dunia keperawatan untuk mengembangkan intervensi edukatif berbasis self-management guna meningkatkan perilaku makan sehat pada mahasiswa baru.