Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Upaya Pengelolaan Hipertensi Stage II dengan Pendekatan Pelayanan Dokter Keluarga pada Pasien Perempuan Usia 45 Tahun di Puskesmas Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara Ami, Ghisca Chairiyah; Zara, Noviana; Debbyousha, Maulina; Fauzan, Rivhan; Novalia, Vera; Utariningsih, Wheny; Nasution, Muhammad Husni Fansury; Surayya, Rahmi; Rizaldi, Muhammad Bayu; Fauzan, Ahmad
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 3, No 6 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i6.10108

Abstract

Hipertensi adalah faktor risiko yang dapat dicegah untuk penyakit kardiovaskular (CVD; termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, infark miokard, fibrilasi atrium, dan penyakit arteri perifer), penyakit ginjal kronis (PGK) dan gangguan kognitif, dan merupakan penyebab utama penyumbang semua penyebab kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Pasien Perempuan berusia 45 tahun mengeluhkan nyeri kepala yang telah dirasakannya sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri kepala terutama dirasakan saat pasien keletihan. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri kuduk dan nyeri ulu hati. Pasien mengatakan bahwa pasien telah di diagnosis Hipertensi oleh dokter dan pasien rutin mengkonsumsi obat antihipertensi untuk mengontrol tekanan darah nya. Pasien memiliki pola hidup yang tidak sehat yaitu seringkali mengkonsumsi makanan berlemak dan berminyak. Pasien di diagnosis dengan Hipertensi stage II. Terapi yang digunakan pada pasien yaitu Amlodipin 1x10mg dan Ranitidin 2x1, pasien juga dianjurkan untuk memperbaiki pola hidupnya. Data primer diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan melakukan kunjungan rumah, mengisi family folder, dan mengisi berkas pasien. Penilaian dilakukan berdasarkan diagnosis holistik awal, proses, dan akhir kunjungan secara kuantitatif dan kualitatif. Diperlukan berbagai pendekatan untuk melakukan tatalaksana komprehensif terhadap masalah kesehatan, baik secara medikamentosa dan non medikamentosa serta edukasi untuk memperbaiki kualitas hidup dan mencegah komplikasi yang lebih lanjut pada pasien.
Studi Kasus Stunting pada Anak Usia 18 Bulan di Desa Kayee Panyang Puskesmas Bayu Kabupaten Aceh Utara Tahun 2022 Jannah, Jauza Raudhatul; Zara, Noviana; Mauliza, Mauliza; Surayya, Rahmi; Rizaldy, Muhammad Bayu; Siregar, Sarah Rahmayani; Fona, Tischa Rahayu; Al Muqsith, Al Muqsith; Fauzan, Ahmad; Syafridah, Anita
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 3, No 6 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i6.10041

Abstract

Stunting adalah masalah nutrisi kronis yang disebabkan oleh multifaktorial dan terjadi pada lintas generasi. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidak cukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Keadaan ini diperparah dengan tidak terimbanginya kejar tumbuh (catch up growth) yang memadai. Selama 20 tahun terakhir, penanganan masalah stunting sangat lambat. Masyarakat di Indonesia sering menganggap tubuh pendek atau tinggi merupakan keturunan. Penelitian membuktikan bahwa faktor keturunan hanya berkontribusi 15%, sementara faktor yang paling besar berkaitan dengan nutrisi, hormon pertumbuhan, dan infeksi berulang. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus terhadap seorang anak balita An. F perempuan berusia 18 bulan di Desa Kayee Panyang Bayu tahun 2022. Studi kasus ini dilakukan dengan cara observasi pasien melalui pendekatan home visit. stunting ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Setelah diagnosis ditegakkan pasien diberikan edukasi dan tatalaksana secara komprehensif. Dilakukan edukasi tentang stunting dan pemberian berupa nutrisi seperti PMT, susu, multivitamin untuk mempertahankan BB normal dan tumbuh kembang sesuai usia. Kesimpulan studi kasus ini didapatkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak tersebut, diantaranya adalah tingkat pengetahuan, pola asuh ibu, ekonomi keluarga, dan kurangnya promosi kesehatan.
Sosialisasi Mewaspadai Pola Asuh Buruk Guna Peningkatan Keterampilan Mengasuh Anak di Posyandu Meunasah Mesjid, Lhokseumawe Mulyati Sri Rahayu; Nora Maulina; Harvina Sawitri; Cut Sidrah Nadira; Rahmi Surayya
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan - Januari 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v2i1.13186

Abstract

Pola asuh merupakan suatu proses yang ditunjukan untuk meningkatkan serta mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, finansial, dan intelektual seorang anak. Pola asuh yang diberikan orangtua kepada anaknya sangat mempengaruhi kepribadian dan perilaku anak untuk perkembangan emosi anak usia dini. Penerapan pola asuh yang tepat untuk anak tidak selalu mudah, sehingga adakalanya tanpa disadari orang tua melakukan kesalahan dalam mengasuh anak. Pola asuh yang buruk justru berdampak terhadap perkembangan fisik dan kepribadian pada anak. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di posyandu meunasah masjid dengan dihadiri oleh 35 orang masyarakat. Solusi yang ditawarkan adalah penyuluhan melalui metode ceramah dan leaflet terkait pola asuh yang  buruk dan  upaya meningkatkan keterampilan mengasuh anak serta pembagian makanan tambahan bagi bayi dan balita. Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat terutama ibu  mengenai pola asuh yang tepat serta mewaspadai pola asuh yang buruk dalam pengasuhan anak. Hasil yang didapatkan adalah terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat terkait pola asuh sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi.
Sosialisasi Kebersihan Lingkungan Sekolah SD Negeri 3 Muara Dua Kota Lhokseumawe Juwita Sahputri; Wizar Putri Mellaratna; Khairunnisa Z; Adi Rizka; Muhammad Khalilul Akbar; Mohammad Mimbar Topik; Rahmi Surayya; Nina Herlina
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan - Agustus 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v1i1.12611

Abstract

Sekolahku bersih, sekolahku sehat/SEHATI merupakan kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Malikussaleh (UNIMAL). Kebersihan lingkungan sekolah menjadi faktor penting demi menjaga kesehatan dan  kenyamanan siswa/i dalam belajar. Oleh karena itu, kepedulian mengenai pola hidup bersih dan sehat harus semakin digalakkan. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan orientasi hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, masyarakat, yang bertujuan meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatan secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Dengan fokus sosialisasi meningkatkan kepedulian akan kebersihan lingkungan sekolah, diharapkan bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Peserta sosialisasi adalah siswa/i kelas 3 dan 4                         SD Negeri 3 Muara Dua yang berjumlah 34 anak. Sosialisasi ini berisi penjelasan mengenai cara menjaga lingkungan sekolah dan penyakit yang bisa timbul apabila lingkungan sekolah tersebut tidak terjaga kebersihkan lingkungannya. Sosialisasi ini juga dibarengi dengan aksi nyata membersihkan lingkungan.
Pengaruh Perlindungan Propolis Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Ibuprofen Safani, Dira; Rahayu, Mulyati Sri; Surayya, Rahmi
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v8i2.3554

Abstract

The use of ibuprofen in high doses and for a long period of time risks causing kidney damage. Propolis contains active compounds such as flavonoids, phenolics, and phenolic acids which have antioxidant and anti-inflammatory properties. This study aims to determine the effect of propolis protection on the histopathological picture of the kidneys of male white rats (Rattus norvegicus) of the Wistar strain induced by ibuprofen. The research method applied is True Experimental with a Post-Test Only Control Group Design. 30 samples of male Wistar rats were divided into 5 treatment groups. the normal group (N) did not receive treatment, the negative control group (K-) received ibuprofen at a dose of 400 mg/kgBW, treatment group 1 (P1), treatment group 2 (P2), and treatment group 3 (P3) received ibuprofen at a dose of 400 mg/kgBW then propolis was added at a dose of 0.13 ml (P1), 0.26 (P2) ml, 0.52 ml (P3). This study was conducted for 14 days. The results of the Kruskal-Wallis test showed differences in the level of histopathological damage to the kidneys in white rats between groups (p<0.001). The Mann-Whitney post hoc test showed significant differences between the normal group and all treatment groups, as well as between the negative control group and treatment groups 2 and 3. There was no significant difference between the negative control group and treatment group 1. The conclusion of this study is that there is an effect of propolis administration on the histopathological picture of the kidneys of male white rats (Rattus norvegicus) of the Wistar strain induced by ibuprofen.
Hubungan Usia, Konsumsi Makanan dan Hygiene Mulut Dengan Gejala Tonsilitis Pada Anak di Sekolah Dasar Negeri 1 Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Febyola, Febby Fadya; Fardian , Nur; Putri , Baluqia Iskandar; Mauliza, Mauliza; Surayya, Rahmi
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 2 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i2.794

Abstract

Tonsillitis is an inflammation and swelling of the palatine tonsils, which is part of an upper respiratory tract infection. The World Health Organization (WHO) estimates that there are approximately 287,000 cases of tonsillitis in children under 15 years of age. In Indonesia, the prevalence of tonsillitis is reported to be 214,666 cases, or about 23%. Several factors increase the risk of developing tonsillitis, such as age, food consumption, oral hygiene, and environmental factors. This study aims to examine the relationship between age, food consumption, and oral hygiene with tonsillitis symptoms in children at SDN 1 Banda Sakti, Lhokseumawe City. This is an analytic survey with a cross-sectional design. Data were collected through questionnaires completed by 100 children, selected using a proportionate stratified random sampling technique. The results showed that the majority of respondents were between 6 and 9 years old, female, had risky food consumption habits, maintained good oral hygiene, and exhibited symptoms of tonsillitis. The Chi-square test results indicated a significant relationship between age and tonsillitis symptoms (p = 0.001), food consumption and tonsillitis symptoms (p = 0.025), and oral hygiene and tonsillitis symptoms (p = 0.026). These findings suggest a significant relationship between age, food consumption, and oral hygiene with tonsillitis symptoms in children at SDN 1 Banda Sakti, Lhokseumawe City.