Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pelatihan Pembelajaran Berbasis E-Learning dengan Platform Learning Management System (LMS) di Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra Subadi, Lucky Cahyana; Sutrisno, Timotius F.C.W.; Wiryakusuma, Gusti Bagus Yosia; Ritunga, Imelda
Journal Community Service Consortium Vol 1 No 1 (2020): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v1i1.3276

Abstract

Pendampingan dan pelatihan pembuatan dan penggunaan E-Learning bertujuan untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang berkelanjutan di era industry 4.0. E-Learning merupakan salah satu inovasi teknologi yang dikombinasikan dengan pembelajaran berbasis student center learning. Metode pelaksanaan pendampingan dan pelatihan diawali dengan observasi awal kebutuhan Dosen dan Mahasiswa, tahap selanjutnya adalah sosialisasi awal dan pengantar pembelajaran daring. Tahap ke tiga dan keempat adalah pelatihan penggunaan hingga pengoperasian LMS Moodle. Hasil dari pelatihan ini adalah peserta pelatihan, dalam hal ini Dosen, sudah mempunyai akun E-Learning melalui platform LMS Moodle. Selain itu Dosen dapat membuat dan meng unggah materi, penugasan, kuis, dan hasil evaluasi secara online di LMS Moodle. Dosen juga dapat mengolah hasil nilai dengan menjadikan hasil penilaian sebagai evaluasi pada semester berikutnya
PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CIPUTRA SURABAYA TERHADAP TANTANGAN DAN REKOMENDASI LAYANAN TELEMEDICINE Devani, Fransiska Betsi Intan; Ritunga, Imelda; Sekarputri, Cempaka Harsa
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2025): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v6i1.5449

Abstract

Telemedicine services are a part of technological developments in health services which make it easier for patients to get treatment. The doctor-patient relationships continue to change and evolve along with the development of technology. It is necessary for doctors to keep up with the technological development and should be able to utilize the information and communication technology to improve the quality of the services. Medical students are expected to be able to prepare themselves to face technological developments, one of which is providing telemedicine services. The goal to be achieved in this research is to identify challenges and recommendations from Ciputra University Faculty of Medicine students regarding readiness for providing the telemedicine services. The method used is descriptive qualitative and uses the cross-sectional approach. The results of data analysis show that the majority of Ciputra University Faculty of Medicine students have knowledge of what telemedicine services are, used, and also studied about the telemedicine services. The results show that Ciputra University Faculty of Medicine students agree that there are challenges and recommendations to telemedicine services. Keywords: medical students, challenge, recommendation, telemedicine services
Acute Kidney Injury (AKI) Pasca Primary Coronary Intervention (PCI) pada Pasien STEMI Gunawan, Erik Jaya; Isnaini, Isnaini; Siahaan, Salmon Charles P. T.; Setyawan, Yuswanto; Ritunga, Imelda
Nommensen Journal of Medicine Vol 10 No 1 (2024): Nommensen Journal of Medicine: Edisi Agustus
Publisher : Universitas HKBP Nommensen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/njm.v10i1.1376

Abstract

Background: Treating STEMI with PCI not only has a positive impact on patients, but also the risk of complications. A complication that can occur is AKI. The aim of this case report is to increase clinician awareness by analyzing the risk of AKI after PCI in order to reduce patient morbidity and mortality rates. Case: A 58-years old-man, with a history of diabetes mellitus, dyslipidemia, and a previous heart attack, came to the emergency department because of chest pain. The patient experienced STEMI and received fibrinolytic therapy. After 3 days of treatment, the condition worsened and the patient experienced shortness of breath (pulmonary edema). The patient was referred to RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya to undergo PCI. Two days after PCI, there were clinical signs of AKI. The patient was prepared for Renal Replacement Therapy (RRT), but the patient experienced cardiac arrest and was declared dead. Discussion: AKI after PCI involves various complex mechanisms. Several factors that can increase the probability of AKI after PCI in this case are a history of diabetes mellitus, previous decline in kidney function, and pulmonary edema. Technique factors such as transfemoral PCI and the amount of contrast volume used also have an influence on the incidence of AKI after PCI and need to be studied further. Risk factors in patients can be used to determine clinical scores, such as the Mehran, ADVANCIS, or ACEF-MDRD scores to predict the probability of AKI after PCI. Conclusion: AKI after PCI is a frequent complication and calculations using clinical scores can be applied to predict this event.
Pendampingan Pasien Isolasi Mandiri melalui Pemberdayaan Mahasiswa di Masa Kritis Pandemi Covid-19 Nugraheni, Elizabeth Sulastri; Ritunga, Imelda; Sekarputri, Cempaka Harsa
Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/leecom.v7i1.5576

Abstract

Keterbatasan sumber daya pada masa pandemi Covid-19 menyebabkan pasien dengan gejala ringan diwajibkan menjalani isolasi mandiri di rumah. Minimnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit ini berkontribusi terhadap meningkatnya kepanikan dan semakin memperberat beban layanan kesehatan. Sebagai respons terhadap permasalahan ini, dikembangkan program pelatihan bagi 23 mahasiswa kedokteran untuk berperan sebagai konselor dalam memberikan edukasi serta dukungan bagi pasien melalui grup percakapan daring dan webinar. Mahasiswa menerima pelatihan dari tenaga medis profesional untuk menyampaikan informasi yang akurat mengenai Covid-19, termasuk praktik isolasi mandiri yang efektif, latihan pernapasan untuk mencegah komplikasi paru-paru, serta manajemen gejala secara mandiri. Grup percakapan daring digunakan sebagai media interaksi langsung, di mana sebanyak 99 pasien memilih bergabung guna mendapatkan dukungan selama isolasi mandiri dan menyelesaikan kuesioner umpan balik terkait program ini. Mahasiswa yang telah dilatih berperan aktif dalam memberikan edukasi, mengatasi kekhawatiran, serta mengurangi tingkat kecemasan peserta melalui pendekatan berbasis informasi. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman terhadap Covid-19, kepercayaan diri dalam mengelola gejala di rumah, serta penurunan kecemasan terkait penyakit ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran mahasiswa kedokteran sebagai konselor serta penggunaan platform digital seperti grup percakapan daring merupakan strategi yang efektif dalam mengatasi keterbatasan akses layanan kesehatan selama pandemi.
TRAINING OF TRAINERS FOR KADER SURABAYA HEBAT (KSH) IN RATIONAL ANTIBIOTIC USE FOR DENTISTRY AT PUSKESMAS PEGIRIAN Fauziah, Yessy Andriani; Darmadi, Eveline Yulia; Widjaja, Jennifer; Ameliana, Yemy; Ritunga, Imelda
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2025): SEPTEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v9i3.3060

Abstract

The irrational use of antibiotics in dentistry, including self-medication, incomplete treatment, and inappropriate prescriptions, remains a major public health concern that contributes to antimicrobial resistance. At the same time, many communities lack sufficient access to accurate information on the proper use of antibiotics in dental care. Situation analysis at Puskesmas Pegirian highlighted that Kader Surabaya Hebat (KSH) play a central role in health promotion but require greater knowledge and confidence to educate the public on rational antibiotic practices. To address this gap, a Training of Trainers program was designed and implemented with KSH as participants. The training combined health counseling sessions, interactive discussions, and practical demonstrations focused on the importance of rational antibiotic use in dentistry. To evaluate the effectiveness of the program, participants completed a pre-test before the training and a post-test after the sessions. The results showed a clear improvement in knowledge and awareness, with KSH reporting stronger confidence to deliver educational messages within their communities. This initiative demonstrates that targeted training supported by measurable evaluation can effectively strengthen the role of KSH. The conclusion emphasizes that investing in KSH capacity is a sustainable strategy to promote rational antibiotic use in dentistry at the community level.
“SEHATKU” BOOK MODIFICATION FOR DISEASE PREVENTION IN THE SURABAYA DIASPORA COMMUNITY Ritunga, Imelda; Setijowati, Nanik; Mellyanawati, Mellyanawati; Santoso, Jemima Lewi; Wartiningsih, Minarni; Jasin, Jessica Lingga; Soplantila, Chelsy Gravia; Maelo, Clara Angraini; Paskadita, Nafiri Eldya; Himawan, Asavita Rhena; Wilmida, Anggun Diah; Zhakia, Jelita Zhufatul; Pardosi, Delima Silvani; Mahulette, Aisyah Nurulhisa
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2025): SEPTEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v9i3.3062

Abstract

The epidemiological shift from communicable to non-communicable diseases poses a significant challenge in today’s health development efforts. Preventing chronic diseases has become a shared priority, one of which is through routine health screenings. The large number of adult and elderly members in the GBI Diaspora community highlights the need for health examinations as a concrete step in disease prevention. Psychological and financial barriers, along with often-overlooked documentation issues, can hinder individuals from undergoing health checks. A health record system was proposed as a solution through a mini project at GBI Diaspora Sejahtera Surabaya, delivered alongside health screening activities. The implementation involved collaboration and coordination in designing the “SEHATKU” pocketbook, which was distributed during the screenings. A total of 71 GBI Diaspora participants underwent health screenings and received the “SEHATKU” pocketbook as a tool for recording results and providing education. Post-activity questionnaires completed by 65 participants showed that more than 50% demonstrated increased knowledge and awareness of the importance of regular health check-ups. With the use of the “SEHATKU” pocketbook, proper documentation supports ongoing individual health monitoring within the community. Regular health screenings accompanied by the distribution of the “SEHATKU” pocketbook represent a promotive and preventive measure for non-communicable disease prevention at the primary care level.
HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS KORI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA Kaka, Wilhelmus Alvin; Wartiningsih, Minarni; Ritunga, Imelda
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.22230

Abstract

Tingkat kepuasan pasien rawat jalan merupakan hal yang krusial bagi keberhasilan puskesmas. Kepuasan pelanggan merupakan perasaan kecewa ataupun senang pengguna layanan  yang  muncul ketika melakukan pembandingan  kinerja  sebuah layanan  yang  dihasilkan  terhadap  harapan  pelanggan. Layanan dokter, perawat, administrasi, laboratorium, radiologi, farmasi dan makanan yang terintegrasi untuk menghasilkan layanan komprehensif dapat menjadi pengukur kepuasan. Rata-rata tingkat kepuasan pasien atas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kori Kabupaten Sumba Barat Daya pada tahun 2022 berada diangka 87,5% dimana ini masih tak memenuhi standar sesuai ketetapan Kemenkes RI sebesar 100%. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan bagi pasien rawat jalan dengan tingkat kepuasan pasien di puskesmas Kori Kabupaten Sumba Barat Daya. Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik beserta mengunakan metode simple random sampling dimana pengambilan sampel di puskesmas dan jumlah responden dihitung mengunakan rumus slovin. Pengambilan sampel responden mengunakan kuesioner kualitas pelayanan dan kepuasan pasiens. Pengolahan data penelitian menggunakan aplikasi SPSS dengan uji korelasi spearman. Dalam penelitian ini didapatkan rata-rata tingkat kepuasan pasien 96%. Hasil uji korelasi antara kualitas layanan yang meliputi atas (kehandalan, empati, bukti nyata, jaminan, dan kualitas daya tanggap) dengan variabel kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Kori didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Disimpulkan bahwasanya ada korelasi signifikan dari setiap variabel kualitas layanan beserta variabel kepuasan di puskesmas Kori.
GAMBARAN KOMPONEN PENGATURAN DIRI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN SEMESTER SATU Nugraheni, Elizabeth Sulastri; Ritunga, Imelda; Rambung, Etha; Mellyanawati
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.32074

Abstract

Mahasiswa kedokteran tidak hanya belajar prinsip-prinsip ilmiah tetapi juga membangun keterampilan penalaran, penyusunan, dan penyampaian konsep yang jelas mengenai fakta-fakta relevan. Mereka diharapkan memiliki kemampuan berpikir yang berkembang dengan cepat, terutama mengingat dinamika bidang kedokteran yang terus berubah dan meluas. Selain itu mahasiswa semester satu kedokteran, akan menghadapi perubahan besar dalam cara pengajaran dari pedagogik ke andragogik. Transisi ini memerlukan proses adaptasi. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengadopsi self-regulated learning (SRL), di mana mereka mengelola proses belajar mereka sendiri dengan efektif untuk menghadapi tuntutan kurikulum yang intens dan kompleks di bidang kedokteran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor pengaturan diri mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra (FKUC) semester satu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observational dengan jumlah sampel 37 orang mahasiswa FKUC semester satu. Penelitian menggunakan kuesioner self assessment study strategy LASSI (Learning    and    Study    Strategies    Inventory), yang dikerjakan secara daring melalui tautan khusus. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 48,6 % mahasiswa FKUC semester satu memiliki skor regulasi diri < 50, sebanyak 39,2 % mahasiswa memiliki skor 50-75, dan 12,2 % mahaiswa memiliki skor > 75. Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa FKUC semester satu dan dibantu oleh institusi wajib mengembangkan keterampilan regulasi dirinya agar dapat mencapai potensi akademik yang optimal.
Hubungan Antara Brand Equity Dengan Tingkat Kepuasan Pasien RSWS Surabaya Viena, Windi Clara; Wartiningsih, Minarni; Ritunga, Imelda
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 1 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 1, Februari 2024
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v16i1.604

Abstract

Latar belakang: Tingkat kepuasan pasien berkaitan secara linier dengan tingkat kualitas pelayanan sebuah rumah sakit sehingga dalam menentukan pemanfaatan pelayanan kesehatan, konsumen akan cenderung untuk melakukan berbagai pertimbangan sebelum mengambil keputusan untuk memilih pelayanan tersebut. Salah satu indikator yang dapat menjadi pertimbangan adalah merek yang merupakan identitas dari produk tersebut. Untuk mengetahui kuat tidaknya suatu merek dapat diketahui dengan mengukur brand equity rumah sakit tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara brand equity dengan kepuasan pasien Rumah Sakit Wiyung Sejahtera, Surabaya. Metode: Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik dan rancangan penelitian Cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada Agustus hingga Oktober 2023 di poli rawat jalan Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Surabaya. Variabel dependen adalah kepuasan pasien dan variabel independen adalah brand equity. Data yang digunakan merupakan data primer melalui pembagian kuesioner kepada 100 responden yang dipilih secara systematic random sampling, kemudian dilakukan uji Spearman.Hasil: Didapatkan hasil korelasi Spearman Rank Test pada variabel loyalitas merek diperoleh nilai p=0,000 dan nilai r=0,613. Hasil korelasi Spearman Rank Test pada variabel kesadaran merek diperoleh nilai p=0,002 dan nilai r=0,308. Hasil korelasi Spearman Rank Test pada variabel persepsi kualitas diperoleh nilai p=0,000 dan r=0,509. Hasil korelasi Spearman Rank Test pada variabel asosiasi merek diperoleh nilai p=0,000 dan r=0,439. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara keempat variabel brand equity dengan kepuasan pasien Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Surabaya Kata Kunci: Brand equity, Kepuasan pasien, Rumah sakit Background: The patient satisfaction level has a linear relationship with the quality of service. Therefore, in determining the utilization of healthcare services, consumers are likely to consider various factors before deciding on choosing a particular service. One indicator that can be taken into consideration is the brand, which serves as the identity of the product. The strength of the brand of a hospital can be determined by measuring its brand equity. The objective of this research was to examine the relationship between brand equity and patient satisfaction at Wiyung Sejahtera Hospital in Surabaya.Methods: The researchers use quantitative study methods alongside observational analytics and Cross-sectional design. The research was conducted from August to October 2023 at the outpatient clinic of Wiyung Sejahtera Hospital, Surabaya. The dependent variable was patient satisfaction, while the independent variable was brand equity. Data used were considered primary data, collected using a questionnaire and was answered by 100 respondents that were chosen with systematic random sampling. The collected data were analyzed statistically using Spearman test.Results: The Spearman Rank Test results for the variable of brand loyalty yielded a p-value of 0.000 and an R-value of 0.613. For the variable of brand awareness, the Spearman Rank Test resulted in a p-value of 0.002 and an R-value of 0.308. The variable of perceived quality obtained a p-value of 0.000 and an R-value of 0.509. Finally, the Spearman Rank Test for the variable of brand association produced a p-value of 0.000 and r value of 0.439.Conclusions: There was a significant correlation between the four brand equity variables and patient satisfaction at Wiyung Sejahtera Hospital, Surabaya.Keywords: Brand equity, Hospital, Patient satisfaction
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dan Kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan Kejadian Kehamilan Risiko Tinggi Di Puskesmas Simomulyo Tahun 2023 Intan Tsalsa Cahyaning Endik, Ony; Tabita Hasianna Silitonga, Hanna; Henderi , Hendera; Ritunga, Imelda
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i10.51726

Abstract

Penyebab penting dari tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) adalah kehamilan risiko tinggi. Tinggi rendahnya risiko kehamilan salah satunya dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil. Risiko kehamilan dan status gizi ibu hamil diketahui melalui antenatal care yang dilakukan sebanyak enam kali selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada hubungan antara status gizi ibu hamil dan kunjungan ANC terhadap kejadian kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Simomulyo tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan case control menggunakan data sekunder yaitu rekam medis ibu hamil tahun 2023. Populasi penelitian meliputi ibu hamil di Puskesmas Simomulyo tahun 2023 dengan jumlah sampel sebesar 45 ibu hamil risiko tinggi dan 45 ibu hamil bukan risiko tinggi. Analisis data yang digunakan adalah uji chi-square untuk melihat hubungan dan uji odds ratio untuk melihat peluang faktor risiko menyebabkan kehamilan risiko tinggi. Dari hasil analisis didapatkan frekuensi terbanyak adalah ibu hamil berusia 26-35 tahun (47,8%) dan ibu hamil multipara (56,7%). Dari uji statistik didapatkan ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi dengan hasil p-value<0,05, dan tidak ada hubungan antara kunjungan ANC dengan kehamilan risiko tinggi dengan hasil p-value>0,05. Berdasarkan hasil analisis odds ratio (OR) mengenai status gizi, risiko terjadinya kehamilan risiko tinggi pada ibu hamil dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tidak normal meningkat 4,462 kali dibandingkan dengan ibu hamil dengan IMT yang normal. Diperlukan peningkatan upaya pencegahan kejadian ibu hamil risiko tinggi dan promosi mengenai faktor-faktor yang menimbulkan kehamilan risiko tinggi, khususnya mengenai gizi ibu hamil sehingga dapat menurunkan AKI.
Co-Authors Agnes Atmajaya Alvionita Muntholib Amadeus Michel Goein Ananda Nabilla Setyani Aren Lestyani Bella M Lifindra Billy Daniel Mesaakh Bravimasta , Bracovanca Diwayestara Cempaka Harsa Sekarputri Charles Siahaan Chindy Claudya Angriyanto Christiani, Natalia David Sukardi Kodrat Devani, Fransiska Betsi Intan Elizabeth Sulastri Nugraheni Eric Dino Tandoyo Erik Jaya Gunawan Etha Rambung Eveline Yulia Darmadi Exanthie M Jezua Fadika, Ummul Fasyicha Lisana Nur Ilmiyah Faza Budargo Firmanto , Ian Ardhiya Fransisca Romana Titis Suniati Gandes Retno Rahayu Gianina Angelia Santoso Hanna Tabita Hasianna Silitonga Harsa, Cempaka Hebert Adrianto Henderi , Hendera Hernycane Sosilya Himawan, Asavita Rhena I Gusti Bagus Yosia Wiryakusuma I Made Irham Muhammad I Made Irham Muhammad I Made Muhammad Irham Ibrahim, Syahriar Nur Maulana Malik Ihyan Amri Intan Tsalsa Cahyaning Endik, Ony Isnaini Isnaini Ivana Velda Janice Valencia Jasin, Jessica Lingga Jemima Lewi Santoso Jennifer Widjaja Johanes Tanzil Jonathan Loody Lukas Jonathan Loody Lukas Juwono, Martha Vinda Candra Kaka, Wilhelmus Alvin Karimah, Azimatul Kevin Cerwyn Dedwydd Kumayas, Arnold Gennaro Geraldo Laij Victor Effendy Lindarto, Wira Widjaya Lucky Cahyana Subadi Maelo, Clara Angraini Mahulette, Aisyah Nurulhisa Martha Vinda Candra Juwono Maynard Adam Liemdjaja Mellyanawati Mellyanawati Minarni Wartiningsih Nanik Setijowati Nazwa Syahlimar Alkatiri Ni Njoman Juliasih Novensia Wongpy Nugraheni, Elizabeth Oki Krisbianto Olivia Tantana Pardosi, Delima Silvani Paskadita, Nafiri Eldya Prayogo, Michelle Christina Putu Gede Julian Yuan Pratama Risa Mauludia Rytney Electra Sheyoputri Salmon Charles Pardomuan Tua Siahaan Santoso, Gianina Angelia Sarah Hagia Lestari Setyawan, Yuswanto Shabila Ikha Pertiwi Siahaan, Charles Siahaan, Salmon Charles P. T. Siusanto Hadi Soplantila, Chelsy Gravia Stefany Nurhadi Susanto, Vivian Rosiana Sutrisno, Timotius F.C.W. Tasya Monica Teofilus Teofilus, Teofilus Timothy Tobias Tina Melinda Tjiptohardjo, Andianto Indrawan Tony Antonio Viena, Windi Clara Widiya Hari Kurnia Wijaya, Evelyn Danielle Wilmida, Anggun Diah Wira Wijaya Lindarto Wira Wijaya Lindarto Yahya Haryo Nugroho Yemy Ameliana, Yemy Yessy Andriani Fauziah Yoyo Suhoyo Zhakia, Jelita Zhufatul