Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Analisis Karakteristik Material Tanah Danau Tempe Kabupaten Wajo Yunus, Wahyudi; Amir, Mursyid; Musa, Ratna; Arifin, Winarno; Zaifuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2019): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) April 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/bacb9q51

Abstract

Peranan dari tanah sebagai dasar pendukung seluruh beban di atasnya baik itu beban konstruksi maupun beban lalulintas sangat besar. Dalam konstruksi jalan seringkali karakteristik dan kualitas tanah yang dijadikan sebagai bahan timbunan belum diidentifikasi secara jelas yang berpengaruh terhadap ketidakakuratan perencanaan struktur lapisan perkerasan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik, sifat fisik dan mekanik tanah material tanah Danau Tempe Kabupaten Wajo. Penelitian eksperimental dilaksanakan pada tiga sampel tanah meliputi pengujian karakteristik material, fisik, dan mekanik di Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia. Persyaratan bahan material timbunan harus mempunyai nilai Indeks Plastis (PI) maksimal 6%. Sementara itu, hasil pemeriksaan didapatkan nilai PI sampel A 58,97%, sampel B 43,13 %, sampel C 28,98 %, dimana nilai PI lebih besar dari 6%. Hal ini menunjukkan bahwa tanah Danau Tempe tidak dapat di jadikan tanah timbunan yang di peruntukkan untuk konstruksi bangunan, tanah Danau Tempe dapat di jadikan tanah timbunan konstruksi bangunan jika dilakukan perkuatan tanah (stabilisasi) seperti JMF (Jobs Mix Formula) atau penggunaan geosintetik.
Uji Kepadatan Mutlak terhadap Indirect Tensile Strengh pada Campuran Aspal dengan Menggunakan Abu Serat Jute Firdani, Resky; Hasmin, Indra; Arifin, Winarno; Badaron, St. Fauziah; Salim
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2019): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) Juli 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/1pn8rh04

Abstract

Dengan meningkatnya jumlah kendaraan yang berbanding lurus dengan beban kendaraan yang diterima oleh lapisan permukaan jalan sehingga banyak ditemukan lapisan permukaan jalan mengalami yang namanya deformasi ataupun keretakan. Salah satu cara untuk meminimalisir deformasi dari suatu perkerasan jalan adalah dengan pengujian kepadatan mutlak. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kepadatan tertinggi dari suatu lapisan perkerasan jalan sehingga nilai deformasi bisa diketahui. Setelah nilai kepadatan tertinggi diketahui dilakukan pengujian inderect tensile strenght agar dapat diketahui kemampuan perkerasan jalan sampai menemui nilai keretakan. Seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan yang menyebabkan cepatnya rusak dan retak pada permukaan jalan, maka perlu dilakukan modifikasi campuran dengan menggunakan bahan tambah abu serat jute sebagai filler dalam pencampuran aspal. Kemudian Pengujian Indirect Tensile Strenght. Dengan menggunakan nilai KAO Ialah 5,7%, sedangkan Variasi Abu jute ialah 0%, 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8%, dan 1,0%. Dari hasil pengujian Kepadatan Mutlak terhadap Indirect Tensile Strenght dengan menggunakan abu serat jute mampu menerima beban 16881,33 KPa. Sedangkan Pengujian Kepadatan Standar hanya mampu menerima beban 15244,47 KPa. . Dari Pengujian ini dapat kita ketahuai Kepadatan mutlak lebih kuat menahan beban dibandingkan kepadatan standar.
Analisa Durabilitas Campuran Beton Aspal dengan Penggunaan Derbo dan Wetfix Terhadap Kepadatan Mutlak Prayogi , Aryo; Syahputra , Muh. Aras; Badaron, St. Fauziah; Arifin, Winarno; , Salim
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2019): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) Juli 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/vtq31w77

Abstract

Kondisi curah hujan dan kelembapan yang cukup tinggi di Indonesia menjadikan sekitar 40% faktor kerusakan jalan di Indonesia karena air dimana kondisi agregat yang sering dalam keadaan basah. Penggunaan antri stripping agent merupakan teknik yang dilakukan untuk meminimalisir potensi kerusakan jalan akibat air yang diharapkan mampu mempertahankan kemantapan layan jalan dan menghemat biaya pemeliharaan selama masa layan rencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan dan persentase kadar optimum zat aditif derbo dan wetfix optimum pada campuran aspal beton. Penelitian berbasis eksperimen dilaksanakan di laboratorium untuk menguji durabilitas campuran aspal beton pada sampel campuran dengan bahan tambah berupa derbo dan wetfix. Adapun variasi bahan tambah yang digunakan ialah 0%, 0.1%, 0.3%, 0.5%, 0.6%. Benda uji yang didesain sebanyak 3 briket tiap jenis variasi cairan. Pemadatan sangatlah berpengaruh terhadap durabilitas, maka dari itu dalam penelitian ini diuji nilai kepadatan mutlak (maksimum) menggunakan 2 x 400 tumbukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kadar zat aditif Derbo yang optimum pada nilai stabilitas yaitu 0,26% sedangkan untuk zat aditif Wetfix yaitu 0,32%. Berdasarkan parameter marshall quotient, penambahan zat aditif Derbo optimum yaitu 0,26% dan Wetfix 0,3%.
Pengaruh Penambahan Abu Ampas Sagu Terhadap Kuat Geser Tanah Lempeng Darmanto , Agung; Muhammad, Ariyant Nufri; Arifin, Winarno; Aminuddin , Muliadi; Maruddin, Mukti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2019): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) Juli 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/2eyhdk38

Abstract

Tanah sangat berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai pekerjaan di dunia teknik sipilan, baik itu konstruksi bangunan maupun konstruksi jalan. Pada pekerjaan dunia konstruksi jalan membutuhkan tanah dasar yang baik untuk meletakkan bagian-bagian pekerjaan jalan yang diletakkan diatas tanah tersebut. Limbah ampas sagu bersifat lignoselulosik, memiliki serat kasar dan sukar membusuk. dimanfaatkan masyarakat untuk digunakan sebagai bangunan rumah, terutama daun, dahan dan kulit batang sagu. Pengujian bahan dasar ini di maksudkan untuk mengetahui sifat-sifat dan kandungan yang terkandung pada tanah sebagai bahan pencampuran untuk dapat di campurkan pada bahan pengujian. Penambahan abu hasil pembakaran ampas sagu dengan persentase 2%, 4%, 6%, 8%, 10% mengalami peningkatan tertinggi pada variasi persentase 6%, dengan nilai kuat tekan tak terganggu sebelum penambahan sebanyak 0,1892 Kg/cm2 menjadi 0,3136kg/cm2. Berdasarkan analisa hasil dan pembahasan bahwa abu hasil pembakaran ampas sagu sangat mempengaruhi kondisi tanah, hal ini terlihat nilai sifat fisis tanah dan mekanis tanah yang mengalami peningkatan atau penurunan. Tentu saja hal ini di pengaruhi oleh abu ampas sagu, yang dimana abu hasil pembakaran ampas sagu ini memiliki kandungan yang dapat mengubah kondisi tanah lempung.
Pengaruh Penambahan Abu Hasil Pembakaran Ampas Sagu Terhadap Nilai CBR pada Tanah Berbutir Halus S, Imran Andika Futra; S, Alim Rizki Alimuddin; Karim, M. Arifuddin; Arifin, Winarno; Maruddin, Mukti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2019): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) Juli 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/3x55wn86

Abstract

Tanah berbutir halus terdiri dari butiran berupa lanau dan lempung yang berpotensi sangat tinggi mengembang ataupun menyusut yang yang berisiko menimbulkan potensi kerusakan untuk struktur diatasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu hasil pembakaran ampas sagu terhadap daya dukung tanah berbutir halus. Variasi rencana yang digunakan yaitu 0%, 2%, 6% dan 10%. Pengujian awal berat jenis dan atteberg limit untuk mengetahui karakteristik fisik tanah berbutir halus. Pengujian selanjutnya adalah pengujian kompaksi untuk memperkecil angka pori kemudian dilakukan test California Bearing Ratio, untuk mengetahui nilai daya dukung tanah dengan penambahan berbagai macam variasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa degan menambahkan abu pembakaran ampas sagu pada tanah berdampak pada perubahan plastisitas tanah dari kategori lempung menjadi plastisitas sedang hingga plastisitas rendah pada variasi 0% dan 6% dan berdasarkan berat jenisnya berubah namun berdasarkan spesifikasi tanah masih dapat disebut dengan tanah lempung. Dari hasil pengujian CBR, penambahan abu pembakaran ampas sagu pada tanah berbutir halus tidak meningkatkan nilai CBR, artinya seiring dengan adanya abu pembakaran ampas sagu yang ditambahkan tidak membuat kapasitas daya dukung tanah semakin menurun.
Studi Pengaruh Lama Perendaman Terhadap Nilai CBR Tanah Sebagai Material Subgrade Halim, Hendra Eka Putra; Sulaiman, Syaifullah; Badaron, St. Fauziah; Arifin, Winarno; Maruddin, Mukti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2020): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) April 2020
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/dfwqv920

Abstract

Permasalahan utama yang sering ditemui pada konstruksi jalan di daerah tropis adalah terjadinya kerusakan pada perkerasan jalan dalam masa umur pelayanan konstruksi. Salah satu faktor yang sangat berperan dalam kerusakan ini adalah kekuatan dukung tanah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sifat fisik dan mekanik tanah sebagai material subgrade dan untuk mengetahui nilai CBR akibat pengaruh perendaman tanah. Penelitian eksperimen dilaksanakan pada laboratorium mekanika tanah untuk pengujian CBR meliputi pengujian sifat fisik dan mekanik tanah dan pengujian CBR. Sampel tanah yang digunakan adalah sampel tanah Pelambua Kabupaten Kolaka. Hasil penelitian menunjukkan tanah merah Desa Pelambua, Kec. Pomalaa, Kab. Kolaka diklasifikasikan sebagai jenis tanah ML atau Lanau Organik, berat jenis (GS) 2,653 %, batas cair (LL) 42,76 %, batas plastis (PL) 27,11 dan indeks plastis (PI) 15,65 %, dan klasifikasi tanah ini menurut AASHTO adalah A-7-6. Nilai CBR tanah sebelum terendam sebesar 6 %, dan nilai CBR terendam 2 hari sebesar 4,216 %, dapat dilihat bahwa nilai CBR tanah mengalami penurunan drastis yaitu sebesar 25 %/ Hal tersebut diakibatkan karena air masuk mengisi pori-pori tanah, sedangkan 4 hari,6 hari dan 8 hari nilai CBR tanah mengalami penurunan yang tidak signifikan disebabkan karena air telah mengisi semua ruang kosong tanah.
Analisa Koefisien Pengaliran Akibat Variasi Intensitas Terhadap Permukaan 50% Tanah dan 50% Rumput Trisutirta, Andi Muh.; Samalagi, M. Taufan Rs.; Musa, Ratna; Arifin, Winarno; Wellang, Musyafir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2020): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) April 2020
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fbsjfz92

Abstract

Aliran permukaan adalah air yang mengalir di atas permukaan tanah. Makin miring permukaan tanah, makin besar pula alirannya. Selain kemiringan salah satu faktor yang dapat memperbesar aliran permukaan adalah curah hujan. Semakin besar curah hujan, maka aliran yang ditimbulkan juga tinggi. Aliran air ini mampu membawa butir-butir tanah yang terdapat di permukaan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaliran pada permukaan 50% tanah dan 50% rumput dengan intensitas curah hujan yang berbeda dan menentukan nilai koefisien pengaliran (C) akibat permukaan 50% tanah dan 50% rumput dengan variasi intesitas hujan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui intensitas curah hujan pada permukaan 50% tanah dan permukaan 50% rumput dengan intensitas 9,73 mm/jam memiliki koefisien pengaliran terendah yaitu 0,37 yang bersampingan, 0.29 yang rumput di bawah dan 0,29 yang rumput di atas sedangkan intensitas 29.89 yang besar yaitu 0.57 yang bersampingan, 0.56 yang rumput di bawah dan 0.56 yang rumput di atas. Jadi besarnya koefisien pengaliran bergantung pada intensitas curah hujan yang terjadi serta letak rumput terhadap sebuah lahan pengaliran hal ini di sebabkan hujan yang turun sebagiannya akan tertahan karena adanya penutupan dari tajuk rumput pada sebagian permukaan sebelum mencapai dataran rendah. Vegetasi sangat berpengaruh dalam mengurangi jumlah aliran permukaan.
Pengaruh Dedak Padi Sebagai Bahan Tambah Terhadap Deformasi AC-WC Syafar, Muh. Ismail; Taufik, Shahrizal Awali M.; Arifin, Winarno; Massara, Asma; Salim
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 1 No. 4 (2019): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) Oktober 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/j87dsr33

Abstract

Serat selulosa merupakan salah satu alternatif jenis bahan tambah yang bisa digunakan dalam campuran aspal beton. Contoh serat selulosa yang bersifat alami yang lebih dikenal sebagai bahan baku dalam industri pakan, saat ini sudah sering dicobakan dalam pengujian campuran aspal beton yaitu dedak padi. Tujuan percobaan ini untuk menganalisis perilaku rutting terhadap dedak padi dengan variasi persentase kadar pada campuran beton aspal (AC-WC) melalui hasil pengamatan dan untuk menganalisis ketahanan campuran terhadap rutting akibat pengaruh penambahan kadar persentase dedak padi pada campuran beton aspal (AC-WC). Penelitian eksperimental dilakukan dengan pembuatan benda uji masing-masing tiga buah briket untuk setiap kadar aspal untuk memperoleh kadar aspal optimum. Berdasarkan kadar aspal optimum tersebut, ditentukan perencanaan campuran untuk bahan tambah pembuatan benda uji wheel tracking, kadar dedak padi ditambahkan dengan melakukan pendekatan studi literatur, adapun variasi bahan tambah yang digunakan ialah 2%, 4%, 6%, 8% dan 10%. Berdasarkan pengujian Wheel Tracking nilai deformasi terendah yaitu pada kadar dedak padi 2% dengan nilai 1,763 mm, dan layak digunakan untuk mengurangi deformasi dan rutting pada perkerasan lentur.
Studi Penggunaan Abu Ampas Tebu dan Abu Jute Terhadap Nilai Indirect Tensile Strength dan Modulus Resilien pada Campuran Beton Aspal Hidayat, Muhammad; Kadir, Melda Abd; Arifin, Winarno; Alifuddin, Andi; Gecong, Alimin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 1 No. 4 (2019): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) Oktober 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/gsdfcj11

Abstract

Pada permukaan jalan yang cepat rusak dan retak, perlu dilakukan modifikasi campuran dengan menggunakan bahan pengisi, satu di antaranya ialah abu ampas tebu dan abu jute. Abu ampas tebu dan abu jute dalam campuran berperan mengisi rongga dalam campuran. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kekuatan campuran beton aspal terhadap kuat tarik dan menganalisis tingkat modulus resilien menggunakan limbah abu ampas tebu dan abu jute. Kadar aspal rencana yang digunakan yaitu 4,5%, 5,0%, 5,5%, 6,0%, dan 6,5%. Pengujian awal dengan alat Marshall Test untuk mendapatkan kadar aspal optimum (KAO). Pengujian selanjutnya dengan menggunakan alat Indirect Tensile Strength. KAO yang digunakan yaitu 5,95% dan kadar abu ampas tebu dan abu jute yaitu 0,0%, 0,5%, 1,0%, 2,0%, dan 2,5%. Dari hasil pengujian diperoleh nilai kuat tarik berurutan untuk abu ampas tebu sebesar 10060,97 KPa, 11262,49 KPa, 11801,43 KPa, 10960,36 KPa, dan 9808,26 Kpa. Untuk abu jute nilai kuat tarik berurutan sebesar 10060,97 KPa, 10992,22 KPa, 11120,57 KPa, 10303,81 KPa, dan 9397,06 KPa. Nilai modulus resilien untuk abu ampas tebu berurutan sebesar 11889,777 MPa, 16341,641 MPa, 19106,309 MPa, 14450,387 MPa, dan11815,840 MPa. Sedangkan untuk abu jute nilai modulus resilien berurutan sebesar 11889,777 MPa, 14612,331 MPa, 17104,923 MPa, 12889,394 MPa, 10336,012 MPa.
Analisis Kuat Tarik Tidak Langsung terhadap Campuran Aspal Beton dengan Menggunakan Abu Batu Kapur pada Filler Muhammad, Fadel; Masyita; Badaron, St. Fauziah; Arifin, Winarno; Alifuddin, Andi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 1 No. 4 (2019): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) Oktober 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/zxppvm69

Abstract

Jalan menjadi prasarana transportasi yang memiliki peran vital untuk kelancaran aktivitas sosial, ekonomi, pertahanan keamanan, dan budaya. Untuk kenyamanan dan keamanan, jalan harus didukung oleh perkerasan yang baik. Pembebanan lalu lintas pada jalan berupa beban tarik dan tekan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pengaruh penggunaan abu batu kapur terhadap karakteristik campuran beraspal dan besaran kuat tarik tidak langsung. Penelitian eksperimental dilaksanakan di laboratorium melalui beberapa tahapan pengujian dimulai dengan penentuan kadar aspal optimum (KAO) yang dilanjutkan dengan pengujian kuat tarik tidak langsung pada campuran aspal dengan komposisi filler yang mengandung abu batu kapur. Nilai kadar aspal optimum diperoleh pada kadar 5,95%. Kadar aspal ini selanjutnya digunakan dalam pembuatan briket dengan menggunakan abu batu kapur sebagai filler dengan kadar sebesar 0,0%, 0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 2,0%. Metode yang di gunakan dalam mengelola data yaitu metode analisis regresi. Dari hasil pengujian kuat tarik tidak langsung, pada suhu 30°C mampu menahan beban sebesar 60156,93 kPa sedangkan pada suhu 60°C beban yang dapat ditahan sebesar 23514,58 kPa. Hasil tersebut dapat diinterpretasikan bahwa nilai kuat tarik dengan menggunakan filler batu kapur bersuhu 30°C lebih kuat menahan beban dibandingkan campuran bersuhu 60°C.