Claim Missing Document
Check
Articles

Kemampuan Komunikasi Tertulis Peserta Didik pada Materi Lingkaran Kristina Kula; Tatik Retno Murniasih; Tri Candra Wulandari
Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus) Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jpm.v2i1.6346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematika tertulis dalam menyelesaikan masalah cerita pada materi lingkaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di kelas VIIA SMP PGRI 6 Malang yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Analisis data dilakukan berdasarkan hasil tes dan wawancara mengacu pada kriteria keterampilan komunikasi matematis dengan menggunakan 6 tingkat keterampilan komunikasi tertulis dalam menyelesaikan masalah cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterampilan komunikasi tertulis siswa kelas VIII A materi circle berada pada kategori rendah, hal ini terlihat dari persentase masing-masing level yang ada untuk level 0 dan level 1. Dalam kategori sedang. ada untuk level 2 dan untuk level 3. Di kategori tinggi ada untuk level 4 dan untuk level 5. Kemudian diambil tiga persentase terbesar dari setiap kategori, antara lain untuk kategori rendah di level 0, kategori sedang di level 2 dan kategori tinggi di level 4. This study aims to describe the ability of written mathematical communication in solving story problems on circle material. The approach used in this study is a qualitative approach to the type of descriptive research. The study was conducted in class VIIA SMP PGRI 6 Malang, with a total of 28 students. Data collection techniques used were tests and interviews. Data analysis was performed based on test results and interviews referring to the criteria of mathematical communication skills using 6 levels of written communication skills in solving story problems. The results showed that the level of written communication skills of students in class VIII A on the material circle was in the low category, this is evident from the percentage of each level that is there for level 0 and for level 1. In the medium category there is for level 2 and for level 3. In the high category there are for level 4 and for level 5. Then the three biggest percentages of each category are taken, among others for the low category at level 0, the medium category at level 2 and the high category at level 4.
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa Materi Bentuk Aljabar dengan Model Berkirim Salam dan Soal Helda Nur'ami Hamdani; Rahaju Rahaju; Tri Candra Wulandari
Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus) Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jmtk.v4i1.10084

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran berkirim salam dan soal. Sebanyak 41 siswa kelas VII menjadi subjek penelitian ini. Instrumen pengumpulan data terdiri atas lembar observasi, tes, dan dokumentasi. Pembelajaran berkirim salam dan soal diawali dengan mengelompokan siswa secara heterogen. Setiap kelompok membuat salam, soal, dan kunci jawaban pada dua lembar kertas yang disediakan. Lembar pertama untuk menuliskan salam dan soal, sedangkan lembar kedua untuk menuliskan kunci jawaban. Selanjutnya, perwakilan kelompok mengirimkan soal kepada kelompok lain yang diawali dengan mengucapkan salam. Masing-masing kelompok menyelesaikan soal, kemudian mempersentasikan jawaban. Kelompok pengirim soal serta kelompok lain memberi tanggapan. Hasil akhir setiap siklus menunjuk peningkatan prestasi belajar siswa dari 47% (pra tindakan), menjadi 75,61% (pada siklus 1), dan meningkat lagi menjadi 87,8% (siklus 2). The purpose of this study was to determine the increase in student achievement after participating in learning to send greetings and questions. A total of 41 grade VII students were the subjects of this study. The data collection instruments consisted of observation sheets, tests, and documentation. Learning to send greetings and questions begins with a heterogeneous grouping of students. Each group makes greetings, questions, and answer keys on the two sheets of paper provided. The first sheet is for writing greetings and questions, while the second sheet is for writing down the answer keys. Next, the group representative sent the questions to the other groups which began with saying hello. Each group completed the questions, then presented the answers. The question-sending group and other groups gave their responses. The end result of each cycle shows an increase in student achievement from 47% (pre-action), to 75.61% (in cycle 1), and increases again to 87.8% (cycle 2).  
WORKSHOP GURU MATEMATIKA MENGGUNAKAN WORD PROCESSOR FORMULA DAN PENGELOLAAN KELAS Selamet Riyadi; Tri Candra Wulandari
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi Vol 1, No 2 (2017): JAST
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jast.v1i2.834

Abstract

SMP Sunan Kalijogo merupakan salah satu sekolah mengenag pertama di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang yang berbaisis pondok pesantren. Mayoritas siswa di sekolah tersebut bersumber dari pondok pesantren Sunan Kalijogo meskipun ada juga siswa yang tidak mondok tepi hanya sebagian kecil saja. Dengan realitas sepeti itu dan ditambah dengan padatnya kegiatan di pondok pesantren menyebabkan siswa kurang antusias untuk belajar di sekolah. Sehingga tidak jarang guru mengeluh kurang bisa mengendalikan kelas yang sedang diajarnya. Karena banyak siswa yang mengantuk ketika pelajaran di kelas dan ada juga siswa yang bercanda dengan teman di dekatnya ketika guru menjelaskan. Untuk mengatasi hal tersebut dan untuk menambah kondusifitas pembelajaran maka tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Kanjuruhan Malang mengadakan pelatihan menggunakan Word Prosesor Formula dan beberapa pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sekolah tersebut dan berbasis kurikulum 2013. Beberapa pendekatan pembelajaran yang disampaikan yaitu Inquiry Based Learning (IBL) dan Problem Based Learning (PBL). Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan keterampilan menggunakan Word Prosesor Formula serta menambah pengetahuan guru-guru tentang pembelajaran kurikulum 2013 yang sesuai dengan kondisi sekolah tersebut. Dengan harapan pengetahuan tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan kondusifitas pembelajaran di SMP Sunan Kalijogo. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu pelatihan dan pendampingan. Hasil yang diperoleh yaitu guru-guru mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam pengelolaan kelas sehingga pembelajaran menjadi kondusif.
WORKSHOP PENYUSUNAN MODUL PADA MGMP MATEMATIKA SMK MALANG Tri Candra Wulandari; Sri Rahayu; Yuniar Ika Putri Pranyata
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi Vol 1, No 2 (2017): JAST
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jast.v1i2.944

Abstract

ABSTRAK Memiliki latar belakang keilmuan yang berbeda dengan SMA, tentunya membuat guru SMK lebih kreatif dalam mengajar, kreatif dalam menciptakan media pembelajaran maupun sumber belajar. Selama ini, fokus pengembangan hanya berdasarkan pada kondisi fisik dan pengembangan pembelajaran, pengembangan SDM belum sampai pada masalah content setiap mata pelajaran. Hingga saat ini masih belum ada solusi nyata yang mampu mengatasi kelemahan pemahaman konsep peserta didik terutama pada mata pelajaran matematika. Pengabdi memberikan solusi agar guru membuat modul. Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar cetak yang dapat digunakan guru sebagai percepatan pembelajaran. Kegiatan yang dilaksanakan adalah workshop dengan strategi pelatihan selama satu minggu dengan rincian kegiatan pelatihan meliputi teori, praktik dan presentasi. Pengabdian pada masyarakat dalam bentuk workshop penyusunan modul kontekstual pada guru SMK Malang adalah (a) menyusun modul matematika yang memiliki karakteristik program keahlian, (b) soal yang disusun merupakan soal matematika yang dikaitkan langsung dengan permalahan sesuai dengan kompetensi keahlian. Kata-kata kunci : workshop, modul, kontekstual, MGMP matematika SMK ABSTRACT Having a different scientific background with high school, makes vocational’s teachers more creative in teaching, be creative in learning media and learning resources. So far, the focus of development is based on the physical condition and development of learning, human resource development has not reached the subject matter content of each subject. Until now there is still no real solution that can overcome the weakness of understanding the concept of learners, especially on the subjects of mathematics. Servers provide solutions for teachers to create modules. Module is one form of printed material that teachers can use as an acceleration of learning. The activities undertaken are workshops with a one week training strategy with detailed training activities covering theory, practice and presentation. Community service in the form of a workshop on the preparation of contextual modules in teachers of SMK Malang is (a) preparing math modules that have characteristics of skill program, (b) the matter that is composed is a mathematical problem that is directly related to the error in according with the competence of expertise Keywords : contextual, module, teacher vocational school, workshop
Pendampingan Pemanfaatan Google Classroom dalam Pembelajaran Online untuk Guru MI Al Ma’arif 05 Banjararum Tri Candra Wulandari; Zaenal Abidin
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v6i2.15972

Abstract

The Covid-19 pandemic that hit the world and Indonesia also has an impact on learning activities in madrassas. Mastery of information technology is currently eeded by teachers, significant changes in learning must be balanced with an increase in teacher skills in making learning innovations that are appropriate to the situation and conditions. Teachers have difficulty in delivering material and limited memory for storing documents of student work. The problems faced by the teachers at MI Al Ma'arif 05 Banjararum can be overcome, one of which is by using the Google Classroom application. This activity is carried out through workshops and mentoring. The workshop was attended by 16 participants consisting of 15 teachers and 1 madrasah principal. At the time of delivering material about Google Classroom, the teacher immediately practiced installing Google Classroom either via Smartphone or laptop. The existence of this activity, the teacher gets a solution in implementing online learning. This activity also had a positive impact on MI Al Ma'arif 05 Banjararum teachers in an effort to improve the quality of learning, especially in online learning.
PENGEMBANGAN PERMAINAN MAHKOTA BERTEMAN UNTUK PEMBELAJARAN MENGENALKAN KONSEP DAN LAMBANG BILANGAN PADA ANAK USIA DINI Ayu - Asmah; Tri Candra Wulandari
Jurnal Warna : Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.5 KB) | DOI: 10.24903/jw.v2i2.196

Abstract

Games for growing and developing early childhood provides opportunity to be able to explore and interact with the surrounding environment. A good game form for early childhood is an educative game, a game that stimulates the child's thinking power and helps to optimize aspects of his development. The phenomenon of learning in early childhood at this time is more directed to the academic, so the principle of learning while playing is replaced with worksheets. The purpose of this study is to produce a suitable game of mahkota berteman to be used for learning to introduce concepts and symbols of numbers in early childhood, and improve the ability of early childhood in recognizing the concept and symbol of numbers. The study was conducted in ten stages according to Dick and Carey's Development Research theory (2011), (1) Identity Instructional Goal, (2) Conduct Instructional Analysis, (3) Analyze Learners and Contexts, (4) Write Performance Objectives, (5) Develop Assessment Instrumens, (6) Develop Instructional Strategy, (7) Develop and Select Instructional Materials, (8) Design and Conduct Formative Evaluation of Instruction, (9) Revise Instruction, (10) Design And Conduct Summative Evaluation. The results showed that mahkota berteman gamers were eligible for learning to introduce the concept and symbol of numbers in early childhood. Based on the data analysis of field test results using T test shows that the significance obtained by 0.000 is smaller on the significance used in this research that is 0,05 (sig = 0,000 <0,05), thus H0 is rejected and H1 accepted. So the result this development research can be concluded that after using the mahkota berteman game befriending the ability of children in knowing the concept and the symbol of numbers to be better.
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RESILIENSI MATEMATIS Minhatul Maulal Husna; Surya Sari Faradiba; Tri Candra Wulandari
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 12 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.041 KB)

Abstract

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis pada materi lingkaran ditinjau dari resiliensi matematis peserta didik kelas VIII MTS S.A. Al-Mustaqim Lawang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel penelitian yaitu peserta didik kelas VIII MTS S.A. Al-Mustaqim sebanyak 16 peserta didik. Dan instrument yang digunakan adalah angket resiliensi matematis, tes kemampuan komunikasi matematis dengan pokok bahasan lingkaran, serta pedoman wawancara. Berdasarkan hasil penelitian kesimpulan yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa pada peserta didik yang memiliki tingkat resiliensi matematis yang tinggi mampu mengerjakan soal tes kemampuan matametis dengan sangat baik dan memenuhi hamper seluruh indikator dari kemampuan komunikasi matematis, lalu peserta didik dengan tingkat resiliensi sedang dapat memenuhi beberapa indikator dari tes kemampuan komunikasi matematis dan dapat mengerjakan tes engan cukup baik, sedangkan peserta didik dengan tingkat resiliensi matematis yang rendah tidak dapat menyelesaikan soal tes kemampuan dengan baikdan tidak dapat memenuhi seluruh indikator dengan baik.Kata kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis, Resiliensi Matematis
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI SELF CONFIDENCE PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 1 WANOKAKA Nining Ismiyanti; Surahmat Surahmat; Tri Candra Wulandari
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 30 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.305 KB)

Abstract

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari tingkat Self Confidence tinggi pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP Negeri 1 Wanokaka, (2) Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari tingkat Self Confidence sedang pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP Negeri 1 Wanokaka, (3) Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematies siswa ditinjau dari tingkat Self Confidence rendah pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP Negeri 1 Wanokaka. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Wanokaka dengan subjek penelitian sebanyak 6 siswa yang dipilih berdasarkan klasifikasi tingkat self confidence. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan wawancara. Sedangkan, analisis data dilakukan melalui 3 tahap yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki self confidence tinggi dapat memenuhi semua indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu a) siswa mampu memahami masalah matematis, b) siswa mampu membuat rencana pemecahan, c) siswa mampu melaksanakan rencana, dan d) siswa mampu memeriksa kembali pemecahan yang telah didapatkan. 2)Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki self confidence sedang hanya mampu memenuhi tiga indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu a) memahami masalah matematis, b) membuat rencana pemecahan, dan c) melaksanakan rencana. 3)Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki self confidence rendah belum mampu memenuhi semua indikator kemampuan pemecahan masalah matematis.Kata Kunci : kemampuan pemecahan masalah matematis, Self Confidence, SPLDV
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL KELAS VII SMP ITCI PENAJAM PASER UTARA Aditiya Kurnia Waluya; Zainal Abidin; Tri Candra Wulandari
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 25 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.307 KB)

Abstract

 Abstrak : Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi pada materi Aritmetika Sosial kelas VII SMP ITCI Penajam Paser Utara; (2) untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang memiliki motivasi belajar sedang pada materi Aritmetika Sosial kelas VII SMP ITCI Penajam Paser Utara; (3) untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah pada materi Aritmetika Sosial kelas VII SMP ITCI Penajam Paser Utara. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di SMP ITCI Penajam Paser Utara dengan subjek penelitian sebanyak 6 peserta didik yang dipilih berdasarkan klasifikasi tingkat motivasi belajarnya. Adapun instrumen penelitian ini menggunakan angket motivasi belajar, soal tes kemampuan komunikasi matematis, dan pedoman wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peserta didik dengan kategori motivasi belajar tinggi memiliki kemampuan komunikasi matematis yang sangat baik. Karena memenuhi tiga indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menyatakan masalah sehari-hari dalam bahasa model matematika, mengembangkan pemahaman dasar matematika termasuk aturan-aturan definisi matematika, menggunakan kemampuan membaca, menyimak, dan mengamati untuk menginterpretasi dan mengevaluasi suatu ide matematika; (2) peserta didik dengan kategori motivasi belajar sedang memiliki kemampuan komunikasi matematis yang kurang baik. Peserta didik yang motivasi belajarnya sedang hanya dapat memenuhi salah satu dari 3 indikator yaitu menyatakan masalah sehari-hari dalam bahasa model matematika, mengembangkan pemahaman dasar matematika termasuk aturan-aturan definisi matematika, menggunakan kemampuan membaca, menyimak, dan mengamati untuk menginterpretasi dan mengevaluasi suatu ide matematika, akan tetapi ada satu subjek yang memiliki tingkat kemampuan komunikasi matematis yang baik karena memenuhi 2 indikator kemampuan komunikasi matematis peserta didik; (3) peserta didik dengan kategori motivasi belajar rendah memiliki kemampuan komunikasi matematis kurang baik. Karena hanya memenuhi satu indikator dari tiga indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yaitu memahami masalah. Ada pula yang tidak memenuhi 3 indikator kemampuan komunikasi matematis.Kata-kata kunci: Kemampuan komunikasi Matematis, Motivasi Belajar
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MENURUT POLYA PADA MATERI GARIS DAN SUDUT TERHADAP PESERTA DIDIK BERLATAR BELAKANG PONDOK DI MTS ALMAARIF 02 SINGOSARI Achmad Nuruzz Zaman; Tri Candra Wulandari; Ahmad Sufyan Zauri
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 17, No 18 (2022): Jurnal Penelitian,Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.52 KB)

Abstract

Abstrak: Kemampuan pemecahan masalah matematis sangat penting dimiliki oleh setiap peserta didik dalam pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi garis dan sudut terhadap peserta didik berlatar belakang pondok pesantren. Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji tentang kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pada tahap pertama peserta didik mengerjakan tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Setelah melakukan tes peserta didik yang terpilih akan dilakukan wawancara untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa peserta didik dengan kemampuan pemecahan masalah matematis tinggi dapat memenuhi seluruh indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, pada peserta didik yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis sedang dapat memenuhi 3 indikator dari 4 indikator yang ada, pada peserta didik dengan kemampuan pemecahan masalah matematis rendah dapat memenuhi 2 indikator dari 4 indikator yang harus dipenuhi. Kata kunci: Kemampuan pemecahan masalah matematis menurut polya, Latar belakang Pondok pesantren, Materi garis dan sudut AbstractMathematical problem solving ability is very important for every student in learning mathematics. The purpose of this study was to determine the level of mathematical problem solving ability on line and angle material for students with Islamic boarding school backgrounds. In this study, researchers examine the ability to solve mathematical problems using a qualitative approach with the type of research used is descriptive qualitative. In the first stage, students work on a mathematical problem solving ability test. After conducting the test, the selected students will be interviewed to find out more about the students' mathematical problem solving abilities. Based on the results of data analysis, it can be concluded that students with high mathematical problem solving abilities can meet all indicators of mathematical problem solving abilities, students who have moderate mathematical problem solving abilities can meet 3 indicators of the 4 existing indicators, students with problem solving abilities Low mathematical problems can meet 2 of the 4 indicators that must be met.  Keywords: Mathematical problem solving ability according to polya, Islamic boarding school background, Line and angle material