Kemampuan membaca permulaan pada siswa saat ini masih menjadi permaslahan. Data kemampuan membaca siswa yang dirilis oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2023 kemapuan membaca siswa Indonesia memperoleh nilai sebesar 371 dari skor rata-rata OECD 487 dan menempatkan Indonesia berada di urutan ke 68 untuk kemampuan membaca. Sedangkan data kemampuan membaca siswa di NTB yang dirilis oleh Puspendik Kemendikbud pada hasil asesmen nasional yang dilakukan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa data kemampuan membaca siswa di NTB berada di bawah kompetensi minimum yang artinya kurang dari 50% siswa yang ada di NTB yang telah mencapai batas kompetensi minimum untuk kemampuan membaca. Hasil wawancara bersama guru kelas II di SDN 3 Ampenan, ditemukan masalah kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas II. Oleh karena itu, tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media papan kata terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas II SDN 3 Ampenan tahun ajaran 2024/2025. Metode yang digunakan yaitu eksperimen jenis quasi eksperimen dengan desain nonequivalent group design. Populasi penelitian ini berjumlah 51 siswa. Sampel yang digunakan berjumlah 40 siswa yang terdiri dari kelas II A (eksperimen) 20 siswa dan kelas II B (kontrol) 20 siswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu, hasil kemampuan membaca permulaan siswa diperoleh dari nilai rata-rata pretest dan posttest. Rata-rata hasil pretest kelas eksperimen yaitu 45,40 sedangkan untuk kelas kontrol yaitu 46,65. Rata-rata hasil posttest kelas eksperimen yaitu 75,05 sedangkan untuk kelas kontrol yaitu 66,85. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai sig.2 tailed sebesar 0,031 < 0,05 yang berarti media papan kata berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan siswa. Oleh karena itu, kesimpulan pada penelitian ini yaitu media papan kata berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas II SDN 3 Ampenan tahun ajaran 2024/2025.