Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh

General Anestesi pada Tindakan Esophagogastroduodenoscopy Millizia, Anna; Maghfirah, Phonna; Rizaldy, Muhammad Bayu
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 2 No. 4 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i4.10871

Abstract

Anestesi umum adalah suatu tindakan yang ditujukan untuk menghilangkan rasa nyeri, membuat tidak sadarkan diri dan menimbulkan amnesia yang reversibel dan dapat diprediksi. Metode atau teknik anestesi umum terbagi menjadi 3 yaitu teknik anestesi umum inhalasi, anestesi umum intravena dan anestesi umum seimbang.
Manajemen Anestesi Perioperatif Putra, Aji Prima; Millizia, Anna; Akbar, Muhammad Khalilul
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 1 No. 2 (2022): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v1i2.8098

Abstract

Manajemen anestesi perioperatif terbagi atas persiapan sebelum operasi, pelayanan intraoperatif (saat operasi berlangsung), dan pelayanan pascaoperasi. Manajemen anestesi preoperatif  merupakan langkah awal dari rangkaian tindakan anestesi yang dilakukan terhadap pasien yang direncanakan untuk menjalani tindakan operatif. Manajemen anestesi intraoperatif dilakukan asesmen pra-induksi, induksi dan maintenance. Manajemen anestesi postoperatif merupakan penghentian obat anestesi dan stabilisasi pasien.
Prevalensi dan Karakteristik Apendisitis Perforasi di Rumah Sakit Wilayah Kota Lhokseumawe Tahun 2020-2022 Sayuti, Muhammad; Millizia, Anna; Syarkawi Rizal, Muhammad Ifani; Khairiyah, Hasanatul
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 2 No. 3 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Juni 2023
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i3.10730

Abstract

Apendisitis  perforasi adalah keadaan pecahnya apendiks yang sudah mengalami gangren yang menyebabkan pus masuk ke dalam rongga abdomen sehingga terjadi peritonitis generalisata.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik pasien apendisitis perforasi di RS Abby, RS PMI, RS Arun, RS Kesrem Tk IV IM dan RS MMC. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Karakteristik pasien ditemukan bahwa 188 orang (84,3%) mengalami peritonitis lokalisata, usia didominasi remaja akhir yaitu 83 orang(37,2%), jenis kelamin perempuan lebih tinggi yaitu 118 orang (52,9%), responden yang mengalami demam berjumlah 202 orang (90,6%), riwayat nyeri perut kanan bawah berjumlah 188 orang (84,3%), mual muntah sebanyak 172 orang (77,1%). Responden yang mengalami leukositosis sedang sebanyak 105 orang (47,1%), lama rawatan yang dijalani responden selama 4-7 hari (66,4%). Ruang rawatan setelah operasi yaitu ruang rawat biasa sebanyak 188 orang (84,3%). Responden yang tidak mengalami sepsis berjumlah 188 orang (84,3%) dan responden hidup berjumlah 214 orang (96,0%). Prevalensi pasien yang mengalami apendisitis perforasi di Kota Lhokseumawe tahun 2020-2022 adalah 1.17. Dalam penelitian ini mayoritas responden yang mengalami apendisitis perforasi adalah remaja akhir yang berjenis kelamin perempuan dengan gejala demam, riwayat nyeri perut kanan bawah dan mual muntah. Responden menghabiskan waktu rawatan yang singkat di ruang rawat biasa, tidak sepsis dan dalam kondisi hidup ketika keluar rumah sakit.
Hubungan Response Time dengan Kepuasan Keluarga Pasien di IGD Rumah Sakit Cut Meutia Aceh Utara Fithri, Najmi Syarqi Nabilah; Sayuti, Muhammad; Millizia, Anna
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - April 2024
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i2.12595

Abstract

Instalasi Gawat Darurat (IGD) diharuskan melayani pasien yang datang dengan cepat dan tepat. Jika pelayanan yang diberikan lambat maka harapan hidup pasien akan berkurang seiring waktu berjalan dan hal ini dapat mempengaruhi kepuasan keluarga pasien. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai apakah ada hubungan antara response time dengan kepuasan keluarga pasien di IGD RSUD Cut Meutia Aceh Utara. Desain penelitian ini bersifat survei analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah quota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Dari hasil penelitian, didapatkan mayoritas keluarga pasien berada di rentang umur 26-35 tahun, berjenis kelamin perempuan, berstatus sebagai anak dari pasien, berpendidikan akhir sederajat dengan SMA, dan memiliki pekerjaan sebagai IRT. Didapatkan response time di IGD RSUD Cut Meutia tergolong cepat dan mayoritas keluarga pasien puas dengan pelayanan di IGD. Uji bivariat dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan uji Fisher yang memiliki derajat kemaknaan α = 0,05 atau 95% dan didapatkan nilai p-value adalah 0,005. Kesimpulannya, terdapat hubungan yang bermakna antara response time dengan kepuasan keluarga pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Aceh Utara.
Acute Medical Response Lubis, Melcy Putri; Millizia, Anna; Zahrina, Zahrina; Rizaldy, Muhammad Bayu
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 6 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 2
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i6.19048

Abstract

Acute Medical Response adalah respon medis yang dilakukan untuk meminimalisir mortalitas dan morbiditas serta mempercepat pemulihan (recovery) dari korban, akibat dari suatu kejadian yang menimbulkan bencana. Kejadian dan usaha penanggulangan bencana mengikuti suatu siklus yang dimulai dari fase mitigasi - kesiagaan - kejadian - pananggulangan akut - pemulihan - rekonstruksi - pengembangan. Yang dimaksud dengan fase akut adalah fase kesiagaan (preparedness), fase kejadian (impact) dan penanggulangan akut (acute respon). Pada fase tanggap darurat keterlibatan komunitas akan semakin luas, salah satunya peran WHO. Emergency response framework oleh WHO, dijelaskan bahwa komitmen inti WHO dalam tanggap darurat adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan organisasi dan dapat dipertanggungjawabkan selama masa darurat dengan konsekuensi kesehatan masyarakat. Beberapa tindakan WHO untuk memastikan respons sektor kesehatan yang efektif dan tepat waktu pada fase tanggap darurat dijelaskan pada framework tersebut. Tujuan utama Acute Medical Response adalah menstabilkan pasien, memberikan intervensi yang menyelamatkan nyawa, dan memastikan transportasi yang aman ke fasilitas kesehatan untuk perawatan lebih lanjut.
Sedasi di Luar Ruang Operasi Ananda Azhar, Daffa; Millizia, Anna
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 4 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i4.22193

Abstract

Sedasi di luar ruang operasi, dikenal sebagai Non-Operating Room Anesthesia (NORA), semakin banyak digunakan seiring meningkatnya prosedur diagnostik dan intervensi minimal invasif di luar ruang bedah konvensional. Praktik ini mencakup tindakan di ruang endoskopi, radiologi intervensional, kedokteran gigi, dan fasilitas rawat jalan. NORA memiliki tantangan tersendiri, seperti keterbatasan alat monitoring, tata ruang yang tidak ideal, dan koordinasi tim yang kurang optimal. Evaluasi pra-tindakan, pemilihan agen sedasi yang tepat seperti propofol, midazolam, atau ketamin, serta pemantauan fisiologis yang adekuat sangat penting untuk menjamin keselamatan pasien. Untuk itu, standar kompetensi, protokol keselamatan, dan kesiapan menghadapi komplikasi perlu diterapkan secara ketat. NORA membutuhkan pendekatan anestesiologi yang adaptif, sistematis, dan berbasis kolaborasi antarprofesi.
Regional Anestesi pada Pasien Chordektomy A/I Hipospadia Anak Millizia, Anna; Perwira Awaludin, Lambang Rizki; Nashirah, Arini; Akbar, Muhammad Khalilul
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 1 No. 4 (2022): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 2
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v1i4.8951

Abstract

Anestesi spinal atau Subarachniod  Blok (SAB) adalah salah satu teknik anestesi regional yang dilakukan dengan cara menyuntikkan obat anestesi lokal ke dalam ruang subarachnoid. Penyuntikan anestesi lokal ke dalam ruangsubaraknoid disegmen lumbal 3-4 atau lumbal 4-5. Hipospadia adalah kelainan bawaan anatomis genitalia eksterna laki-laki. Hipospadia dapat terjadi akibat perkembangan tuberkulum genitalia yang tidak lengkap, sehingga mengakibatkan pertumbuhan jaringan di ventral penis menjadi tidak normal. Pasien berusia 13 tahun didiagnosis dengan Chordee Genital+Hipospadia Penoscrotal + UDT dengan menggunakan regional anestesi.
Gambaran Kualitas Hidup Pasien Pasca Stroke Iskemik yang Mendapatkan Fisioterapi di RSUD Dokter Fauziah Bireuen Izzati, Safiratul; Millizia, Anna; Ikhsan, Maulana
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - April 2024
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i2.11990

Abstract

Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan pada saraf (deficit neurologic) akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Jaringan otak yang mengalami hal ini akan mati dan tidak dapat berfungsi sehingga berakibat fatal atau bahkan dapat membatasi aktivitas pasien selama bertahun-tahun. Penderita stroke tidak dapat disembuhkan secara total. Namun, apabila ditangani dengan baik maka dapat meringankan beban penderita, meminimalkan kecacatan, dan mengurangi ketergantungan pada orang lain dalam beraktivitas. Untuk menghindari kecacatan pada pasien stroke langkah upaya untuk mencegahnya ialah dengan melakukan rehabilisasi. Salah satu cara rehabilisasi pasien stroke yaitu dengan memberikan terapi fisioterapi dimana tujuan fisioterapi pada penderita pasca stroke adalah untuk meningkatkan kualitas hidup, dapat bekerja kembali sesuai dengan pola gerak yang normal atau mendekati normal serta menurunkan tingkat kecacatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pasien post-stroke iskemik yang mendapatkan fisioterapi di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Fauziah Bireuen. Metode penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023 - Mei 2023. Jumlah sampel sebanyak 60 pasien yang terdiagnosis stroke iskemik menggunakan teknik total sampling yang mana jumlah sampel sama dengan populasi. Hasil penelitian ini menunjukkan Gambaran karakteristik pasien post-stroke iskemik mulai dari usia yang paling banyak di dapat pada usia 46-55 tahun dan lebih dominan di derita oleh Laki-Laki. Kualitas hidup pasien post-stroke iskemik yang di dapat adalah pasien dengan kualitas hidup moderate/sedang dan frekuensi fisioterapi yang terbanyak adalah >10 kali.
Gambaran Hemodinamik, Bromage Score, Kejadian Menggigil dan PONV Pada Pasien Pasca Anestesi Regional di Ruang Pemulihan RSUD Dr Fauziah Kabupaten Bireuen Yusnaini, Rika; Azral, Muhammad; Millizia, Anna; Z, Khairunnisa
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 2 No. 4 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i4.15364

Abstract

Pasca anestesi dan operasi adalah periode yang rentan terhadap komplikasi yang timbul pasca operasi. Selama periode ini, tubuh pasien sedang memulihkan diri dari dampak sedasi, yang mengurangi metabolisme tubuh. Selama periode ini, pasien berada di ruang pemulihan dan fungsi hemodinamik diobservasi sebelum dipindahkan ke ruang rawat inap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien, hemodinamik,  bromage score, menggigil dan PONV pada pasien pasca anestesi regional di ruang pemulihan RS Dr Fauziah Bireun. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif secara pendekatan survei. Responden yang diteliti sebanyak 32 pasien dengan menggunakan teknik pengambilan sample consecutive sampling serta lembar observasi yang dipakai untuk memperoleh data. Hasil penelitian menunjukkan gambaran hemodinamik pasien dalam kondisi stabil. Tekanan darah normal pada 31 pasien (96,6%). Denyut nadi stabil hingga normal (60-100 denyut per menit) pada 32 pasien (100%). Spo2 stabil (95-100%) pada 31 pasien (84,4%), pernapasan stabil 18-22 kali per menit pada 32 pasien (100%). Gambaran bromage score mencapai bromage score tiga (tidak mampu menggerakkan kaki dan tidak mampu memfleksikan lutut) yaitu 31 pasien (96,9%). Gambaran Menggigil ditemukan tidak menggigil sebanyak 17 pasien (53,1%). Gambaran PONV tidak mual/muntah sebanyak 24 pasien (75,0%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah mayoritas hemodinamik pasien stabil normal, bromage score 1 pasien yang mampu mencapai bromage score dua sesuai dengan kriteria pemindahan pasien pasca regional anestesi, Tidak ditemukan pasien menggigil, dan ponv tidak ditemukan pasien muntah