Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Jual Beli Thrift Online Pada Pada Kalangan Anak Muda Dalam Perspektif Islam Sudarmi, Sudarmi; Alwi, Zulfahmi; Sakka, Abdul Rahman
Jurnal Ekonomi Syariah Pelita Bangsa Vol. 9 No. 02 (2024): JESPB Edisi Oktober 2024
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37366/jespb.v9i02.1374

Abstract

Semakin populernya belanja dan penjualan online baik barang baru maupun bekas, seperti pakaian bekas (thrifts) yang banyak diminati oleh masyarakat umum baik tua maupun muda, kelas menengah dan atas menjadi pendorong penelitian ini. Tujuan temuan ini ialah untuk mengetahui apakah pertumbuhan jual beli barang bekas online di kalangan generasi muda sejalan dengan prinsip jual beli Islami. Metodologi penelitian kualitatif deskriptif digunakan, dan melibatkan pencarian referensi dalam tinjauan literatur (buku, temuan penelitian yang diterbitkan). Temuan penelitian ini memperjelas bahwa, dari sudut pandang Islam, jual beli barang bekas secara online dapat diterima selama tidak mencakup barang-barang yang bertentangan dengan hukum Islam terkait jual beli, serta meningkatnya permintaan barang bekas online di kalangan generasi muda. terhadap tren sosial dan ekonomi.
Interaksi Sosial Muslim Dengan Non Muslim Perspektif Hadis Bahrah, Mena; Kara, Aisyah; Sakka, Abdul Rahman
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 1 (2025): February
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14623380

Abstract

Islam  mengajarkan  hubungan  seorang  manusia tidak hanya kepada Tuhannya, namun manusia juga diwajibkan untuk membangun hubungan dengan sesama manusia lainnya (Habluminnas). Hubungan tersebut juga tidak terbatas pada interaksi antar pemeluk agama yang sama. Islam telah mengajarkan cara berinteraksi dengan pemeluk agama lain melalui al-qur’an dan sunnah. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk melihat hubungan social antara muslim dengan non-muslim menurut perspektif hadits. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka. Adapun hasil dari artikel ini menunjukkan bahwasannya Rasulullah SAW telah menjelaskan bagaimana cara berinteraksi dengan non-muslim yaitu melalui hadits-haditsnya, seperti hadits tentang: bersikap baik kepada non-muslim, mendo’akan keluarga non- muslim yang memusuhi kita, bertukar hadiah dengan non-muslim, menerima hadiah dari non-muslim tanpa tahu niat baik atau buruk, melindungi hak non-muslim dan menghormati orang yang sudah wafat. 
Pemimpin Amanah Dalam Perspektif Hadis Tematik: Konsep Ideal Bagi Indonesia Hasyim, Junaedi; Kara, Aisyah; Sakka, Abdul Rahman
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 1 (2025): February
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14619518

Abstract

Dalam perspektif Islam, pemimpin ideal memiliki peran yang jauh lebih luas daripada sekadar menjadi pengarah atau pengambil keputusan. Seorang pemimpin juga diharapkan menjadi penolong dan pelindung bagi masyarakat yang dipimpinnya, terutama dalam menghadapi tantangan, kesulitan, dan bencana. Tanggung jawab seorang pemimpin meliputi segala hal yang terjadi di wilayah kepemimpinannya, termasuk memastikan kesejahteraan, keselamatan, dan perlindungan bagi warganya. Pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu menunaikan amanah dengan penuh tanggung jawab, kejujuran, dan keadilan, sebagaimana diajarkan dalam ajaran Islam. Dalam hadis-hadis tematik, pemimpin digambarkan sebagai seseorang yang tidak hanya memegang kekuasaan, tetapi juga berkomitmen untuk menjalankan tugasnya demi kebaikan bersama dan mempertanggungjawabkannya kepada Allah SWT serta masyarakat yang dipimpinnya. Pemilihan pemimpin bertujuan untuk menciptakan harmoni, mewujudkan tujuan bersama, dan memastikan keberlanjutan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh anggota kelompoknya. Konsep ini menjadi relevan sebagai pedoman untuk menciptakan kepemimpinan yang ideal di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan politik, sosial, dan kemanusiaan. 
Review of Gold Trading Practices on Credit (non-Cash) Based on Hadith Sapsuha, Mubasysyyratul Ummah; Alwi, Zulfahmi; Sakka, Abdul Rahman; Al-Ayyubi, Muh. Salahuddin
Al-Kharaj: Journal of Islamic Economic and Business Vol. 6 No. 3 (2024): All articles in this issue include authors from 3 countries of origin (Indonesi
Publisher : LP2M IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/kharaj.v6i3.5251

Abstract

Buying and selling gold on credit has become an increasingly popular trend in the Islamic finance industry in various countries, including Indonesia. This practice has caused debate among scholars and practitioners of Islamic finance due to its complexity involving multi-contracts and potential conflict with traditional Sharia principles regarding gold transactions. On the one hand, buying and selling gold on credit is seen as an innovation that allows wider access for the public to invest in gold. On the other hand, there are concerns that this practice could lead to riba or gharar (uncertainty) which is prohibited in Islam. This study aims to: (1) detect contracts in the sale and purchase of gold on credit, including aspects of the ability to practice hybrid contracts, and (2) examine opinions on buying and selling gold on credit, including tracing the hadiths that are used as the basis for buying and selling gold in installments or on credit. The method used in this study is a literature study with data obtained from books, journal articles, DSN-MUI fatwas, and the web sunnah.com. The results of the study show that: (1) The practice of hybrid contract in buying and selling gold on credit is allowed as long as it is in accordance with Sharia principles, by using murabahah, qard, and ijarah contracts. (2) Buying and selling gold in installments or credit may be carried out if gold is not an official medium of exchange and has shifted its function to jewelry and investment instruments.
Konsep Ri’ayah dalam Hadis Kepemimpinan: Studi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah Andi Sitti Emeralda Ria; Ismail, La Ode; Sakka, Abdul Rahman
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Vol 16 No 1 (2025): Edisi Juni 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/tahdis.v16i1.53851

Abstract

This study investigates the concept of ri’ayah in Prophetic traditions on leadership and its applicability to the leadership practices of school principals within the education sector. Employing a descriptive qualitative approach and thematic analysis of selected traditions, the research identifies five key components of ri’ayah: managerial responsibility, collaboration, adaptability, religiosity, and justice. The findings demonstrate that incorporating these principles significantly enhances the effectiveness of school leadership, particularly in optimizing resource management, cultivating an inclusive and harmonious learning environment, and advancing the development of students and educators. Moreover, the study underscores the intersection between ri’ayah and servant leadership, which prioritizes service-oriented values, compassion, and integrity as pivotal to achieving educational excellence. By bridging Islamic teachings and contemporary leadership theories, this article contributes to academic discourse while offering practical insights for school principals to foster high-quality, competitive, and ethically grounded educational environments.
Politik Hukum Islam Dalam Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Syariah Di Indonesia Wahid, Sahid; Aisyah, Siti; Sakka, Abdul Rahman
WELFARE STATE Jurnal Hukum Vol. 4 No. 1 (2025): April
Publisher : Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/welfarestate.v4i1.3561

Abstract

Indonesia as a country with a Muslim majority population has significant demand for financial and insurance services that are in accordance with Sharia principles. Therefore, it is important for the social security sector to participate in adopting Sharia principles in order to provide services that are more in accordance with Islamic values embraced by the majority of the Indonesian population. BPJS Ketenagakerjaan as one of the institutions responsible for providing social protection for workers has the task and function to organize social security for workers through a program. The integration of Sharia principles in BPJS Ketenagakerjaan is not just a cosmetic change or adjustment of terminology, but involves fundamental changes in the way this institution operates. The research method used is qualitative research, the implications of this method are descriptive analytical. The approach used by researchers in solving existing problems is normative juridical. The results of this study indicate that there is potential for the development of BPJS Ketenagakerjaan with the application of Islamic Sharia principles. the concept of social security that combines the values of humanity, justice, and sharia has great potential to provide effective and sustainable protection for people in need, as well as strengthen the moral and ethical foundations in social and economic development.
Analysis of the Concept of Ta’awun in Hadith and Its Relevance to Social Resilience in Digital Media Sakka, Abdul Rahman
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/alquds.v9i1.11475

Abstract

Digital media, initially designed to strengthen social relationships, often becomes a source of division due to disinformation, polarisation, and cyberbullying. Using a qualitative approach through literature review and content analysis, this research examines hadiths related to ta’awun and how this concept can be adapted to address modern social challenges. The study finds that cooperation and mutual assistance within the concept of ta’awun possess unique characteristics defined by five essential criteria: being goodness-based, inclusive, certain, beneficial, and involving God. As a principle of helping one another for good, the concept of ta’awun holds significant potential for maintaining social resilience in digital media. Ta’awun not only strengthens solidarity but also promotes digital literacy and inclusivity within the digital space. Thus, ta’awun plays a crucial role in fostering social cohesion and countering the negative impacts of digital media.
The Mbolo Weki Tradition as Local Wisdom in the Hadith Perspective: A Socio-Cultural Study of the Bima People, Indonesia Bilqalam, Khaerul; Siti Aisyah Kara; Sakka, Abdul Rahman
Hayula: Jurnal Indonesia Studi Islam Multi-disiplin Vol 9 No 2 (2025): Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : Laboratorium Prodi Pendidikan Agama Islam UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/hayula.009.02.04

Abstract

Local traditions within Muslim communities reflect the internalization of Islamic values in social life. This study examines the Mbolo Weki tradition in Bolo District, Bima Regency, as well as the understanding of prophetic traditions (ḥadīth) related to the values embodied in this practice. Using a qualitative approach with ḥadīth, socio-cultural, and historical perspectives, data were collected through observation, interviews, documentation, and studying classical Islamic texts. Informants included religious leaders, traditional elders, village officials, and community members. The findings indicate that Mbolo Weki, a tradition of cooperation during wedding celebrations, aligns with Islamic values such as consultation (shūrā) and mutual assistance. Although its practice has become more simplified and collective participation has declined, core values like solidarity and kinship remain preserved. This tradition represents a form of local wisdom that reflects the teachings of Prophet Muhammad (peace be upon him) and strengthens social cohesion within the Muslim community of Bima.
ETIKA DAN AKHLAK DALAM HADIS (Kajian Tematik untuk Generasi Milenial) Djufri, Andi Takdir; Hafid, Erwin; Sakka, Abdul Rahman
Jurnal Andi Djemma | Jurnal Pendidikan Vol 8, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/jad.v8i2.3091

Abstract

Etika dan akhlak merupakan inti ajaran Islam yang berfungsi sebagai panduan moral dan pembentuk karakter umat manusia. Penelitian ini bertujuan mengkaji nilai-nilai etika dan akhlak yang terdapat dalam hadis secara tematik, khususnya dalam konteks tantangan yang dihadapi generasi milenial. Generasi milenial dihadapkan pada berbagai persoalan, seperti krisis identitas, pengaruh budaya global, dan dampak negatif dari perkembangan teknologi modern. Oleh karena itu, diperlukan pedoman yang mampu memberikan arah moral yang kokoh untuk menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip Islam. Hadis Nabi Muhammad SAW menjadi sumber penting dalam memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai etika dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tematik (maudhu’i), dengan cara mengumpulkan hadis-hadis yang relevan dengan tema etika dan akhlak, kemudian dianalisis dan dikontekstualisasikan dengan kehidupan generasi milenial. Penelitian ini mengidentifikasi sejumlah nilai inti dalam hadis, seperti kejujuran, tanggung jawab, kesederhanaan, empati, dan kasih sayang, yang menjadi elemen kunci dalam pembentukan karakter generasi muda. Pendekatan ini memungkinkan terjadinya dialog antara tradisi Islam dengan kebutuhan kontemporer, sehingga hadis dapat dijadikan rujukan praktis dalam membangun kepribadian yang kuat dan berlandaskan nilai-nilai luhur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai etika dan akhlak dalam hadis sangat relevan untuk menjawab tantangan generasi milenial, baik dalam aspek sosial, spiritual, maupun profesional. Kajian ini menekankan pentingnya revitalisasi ajaran etika dan akhlak untuk menghadirkan solusi terhadap krisis moral yang melanda masyarakat modern. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari, generasi milenial dapat menjadi individu yang tidak hanya sukses secara duniawi tetapi juga memiliki kesadaran spiritual yang mendalam. Penelitian ini merekomendasikan pendekatan tematik terhadap hadis sebagai upaya untuk menjembatani ajaran Islam dengan tantangan era globalisasi. 
Revitalisasi Hadis Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Merespons Krisis Pendidikan Islam Kontemporer di Indonesia Sunarsi, Sunarsi; Ahmad, La Ode Ismail; Sakka, Abdul Rahman
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 4, No. 2 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v4i2.5396

Abstract

Fenomena menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia, meskipun di tengah kemajuan teknologi informasi, menunjukkan adanya paradoks yang serius, khususnya dalam masyarakat Muslim yang semestinya menjadikan ilmu sebagai landasan utama kehidupan. Artikel ini mengkaji urgensi menuntut ilmu dalam perspektif hadis dengan fokus pada hadis riwayat Ibnu Majah: “Ṭalab al-’ilm farīḍah ‘alā kulli muslim”, serta relevansinya terhadap pendidikan Islam kontemporer. Penelitian ini menggunakan pendekatan takhrij al-ḥadīs untuk menelusuri hadis, serta interpretasi kontekstual yang mengaitkan substansi hadis dengan realitas pendidikan modern. Meskipun hadis tersebut tergolong ḍa’īf, mayoritas ulama membolehkan pengamalannya dalam konteks fadhā’il al-a’māl. Temuan menunjukkan bahwa hadis ini tetap relevan sebagai landasan motivasional untuk membentuk kultur belajar yang kuat. Artikel ini juga menawarkan model integratif antara nilai-nilai spiritual dan tuntutan modernitas dalam sistem pendidikan Islam Indonesia. Dengan pendekatan normatif-aplikatif, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam membangun ekosistem pendidikan Islam yang kontekstual, adaptif, dan berakar pada nilai-nilai profetik.