Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah merosotnya akhlak anak-anak pada usia dini yang disebabkan wabah corona. Terjadinya kemerosotan akhlak pada masa pandemi covid-19 dikarenakan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Aktivitas yang biasa dilakukan di madrasah tidak dapat dilakukan secara maksimal pada pembelajaran daring. Sehingga guru pendidikan agama Islam diharapkan dapat memberikan upaya-upaya dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak secara langsung maupun tidak langsung kepada seluruh siswa MIN Sibuhuan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1). Apa upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam membina akhlak siswa MIN Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas pada masa pandemi covid-19. 2). Apa kendala yang dihadapi guru pendidikan agama Islam dalam membina akhlak siswa di MIN Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas pada masa pandemi covid-19. 3). Apa solusi yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam membina akhlak siswa di MIN Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas pada masa pandemi covid-19 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan pada penelitian terdiri dari sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah guru PAI MIN Sibuhuan. Sedangkan sumber data sekunder adalah kepada madrasah, siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar MIN Sibuhuan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumen MIN Sibuhuan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan pada penelitian adalah reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam membina akhlak siswa MIN Sibuhuan, diantaranya: penanaman nilai-nilai pendidikan akhlak pada saat proses pembelajaran, membangun pembiasaan, memberikan teladan, melalui kasih sayang, memberikan nasihat, melalui cerita kisah-kisah, pemberian penghargaan dan hukuman. 2). Dalam melakukan pembinaan akhlak terdapat beberapa kendala, diantaranya: terbatasnya pengawasan dari pihak madrasah, kurangnya minat dan kesadaran siswa, sarana yang kurang, pengaruh tayangan televisi, dan pengaruh lingkungan. 3). Solusi yang dapat dilakukan guru pendidikan agama Islam, diantaranya: membangkitkan minat dan kesadaran siswa, menjalin komunikasi dengan orang tua, dan kerja sama guru dan orang tua.