p-Index From 2020 - 2025
9.114
P-Index
This Author published in this journals
All Journal DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Kurios Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Jurnal Teologi Berita Hidup Diegesis: Jurnal Teologi KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta Jurnal Shanan JURNAL TERUNA BHAKTI JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Te Deum (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) SHAMAYIM: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Jurnal Pendidikan Agama Kristen (JUPAK) Transformasi Fondasi Iman Kristen dalam Pelayanan Pastoral di Era Society 5.0 Jurnal DIDASKO Sabda : Jurnal Teologi Kristen Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Metanoia : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Harati: Jurnal Pendidikan Kristen PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi/Kependetaan REAL DIDACHE: Journal of Christian Education Lentera Nusantara Philoxenia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Jurnal Ilmiah Tangkoleh Putai Redominate : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristiani Discreet: Journal Didache of Christian Education Apostolos: Journal of Theology and Christian Education Jurnal Ap-Kain SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Basilius Eirene: Jurnal Agama dan Pendidikan GRAFTA: Journal of Christian Religion Education and Biblical Studies
Claim Missing Document
Check
Articles

Peran Guru Pendidikan Agama Kristen dalam upaya Preventif Pornografi Indrianto, Indrianto; Arifianto, Yonatan Alex; Triposa, Reni
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 1 (2021): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (April 2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.443 KB) | DOI: 10.52879/didasko.v1i1.1

Abstract

Pornography is an audio-visual product, image or writing that can design the sexual lust of someone who reads or watches it. According to the Christian view, pornography depicts sex in a sinful way, degrades human dignity, destroys marital commitments, and engenders lust and adultery. The cause of pornography addiction is due to internal and external factors. Pornography is bad for teenagers because it causes addiction, damages the brain, the desire to try and imitate, and initiates sexual acts. Through a descriptive qualitative approach, it can be concluded that the role of the teacher and Christian religious education is a teaching and learning process that is based on the Bible, centered on Christ, and depends on the power of the Holy Spirit to guide each person at all levels of faith growth. The role of the Christian Religious Education teacher is not just to provide guidance and teaching in the field of Christian Religious Education to students, but the goal that the teacher wants to achieve is to develop and foster faith, attitudes, and actions in accordance with the testimony in the Bible and applied to them. daily life of students. So that it can seek to prevent pornography in all aspects within the scope of education. Abstract Pornografi adalah sebuah produk audio-visual, gambar ataupun tulisan yang bisa merancang nafsu birahi seksual seseorang yang membaca ataupun menontonnya. Menurut pandangan Kristen pornografi menggambarkan seks dalam cara berdosa, merendahkan martabat manusia, menghancurkan komitmen perkawinan, dan menanamkan hawa nafsu dan perzinahan. Penyebab kecanduan pornografi karena ada faktor internal dan eksternal. Pornografi berdampak buruk bagi remaja karena menyebabkan kecanduan, merusak otak, keinginan untuk mencoba serta meniru, dan mulai melakukan tindakan seksual. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, maka dapat disimpulkan bahwa peran guru dan pendidikan agama Kristen adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung kepada kuasa Roh Kudus yang membimbing setiap pribadi pada semua tingkat pertumbuhan iman. Peran guru Pendidikan Agama Kristen bukan sekedar memberikan bimbingan dan pengajaran dalam bidang Pendidikan Agama Kristen kepada peserta didik, namun tujuan yang hendak di capai oleh guru yaitu untuk mengembangkan dan menumbuhkan iman, sikap, serta tindakan sesuai dengan kesaksian yang ada dalam Alkitab dan di aplikasikan kedalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Sehingga dapat mengupayakan pencegahan pornografi dalam segala aspek dalam lingkup pendidikan. 
Remaja, Teknologi, Dan Iman: Pendidikan Kristen Sebagai Kompas Spiritualitas Digital Trisani, Kezia Sindi; Boiliu, Esti Regina; Triposa, Reni
Philoxenia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 3, No 2 (2025): Philoxenia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani - Mei 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalvary - Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59376/philo.v3i2.46

Abstract

This study aims to critically identify and analyze the role of Christian education in shaping and sustaining the spiritual discipline of Christian youth in the digital age. Amid the rapid development of technology, today’s adolescents live in an environment filled with instant access to information and virtual interactions, which may reshape their understanding and practice of faith. This research employs a qualitative method with a literature study approach, analyzing various academic sources and relevant studies. The findings indicate that digital technology, when managed wisely, can serve as an effective tool for faith education—through social media, spiritual apps, and interactive online learning. However, excessive reliance on technology without proper guidance may result in a weakened connection to faith communities and diminished depth in personal spirituality. Therefore, Christian education is challenged to design a balanced approach between the use of digital media and the strengthening of interpersonal relationships within the church community. The novelty of this research lies in its formulation of a digitally based pedagogical strategy that preserves the core of Christian spirituality, offering a relevant response to the spiritual formation needs of youth in an ever-evolving digital culture.
Professional Guru PAK dalam Perspektif Etis Teologis Kekristenan Herkulanus Rangga; Reni Triposa; Simatauw, Marfy
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 3 No. 1 (2022): Mei
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63830/ebyeva12

Abstract

Abstract: The expertise and professional skills of the teacher, sir, are a teacher's abilities in theteaching and learning process. teacher professional skills also require expertise that is truly possessedby a professional teacher. In learning Christianity, a teacher's professional competence is also verymuch needed, especially in today's increasingly developing era. A Christian Religious educator mustalso have a good personality so that he can be an example for his students as exemplifying JesusChrist. Not only having a good personality but also having a spirituality that is really owned by ateacher of Christianity. As educators, the Christian religion taught must be Bible-centered, whichforms the basis of the material in learning so that what will be delivered is by Bible-centered Christianteachings. The author uses qualitative and descriptive research methods by conducting literaturestudies on this research. So, the professional competence of teachers in the PAK learning process isthe Professional Competence of Teachers in the Learning Process of Christian Religious Education. Sothe journal is about a teacher's professionalism who must have the ability, skills, and expertise inPAK learning which must be Bible-centered.Keywords: teacher's professional expertise and skills; learning process with Christian theology;Christian educationAbstrak: Keahlian dan kecakapan profesional guru pak merupakan kemampuan seorang guru dalamproses belajar mengajar. kecakapan profesional guru juga membutuhkan keahlian yang benar-benaryang dimiliki oleh seorang guru profesional. Proses pembelajaran Agama Kristen kompetensiprofesional seorang guru juga sangat dibutuhkan apalagi pada zaman yang semakin berkembangsaat ini. Seorang pendidik Agama Kristen juga haruslah memiliki kepribadian yang baik sehinggadapat menjadi teladan bagi para peserta didiknya sebagaimana meneladani Yesus Kristus. Bukanhanya memiliki kepribadian baik saja tetapi spiritualitasnya juga haruslah benar-benar dimiliki olehseorang pengajar Agama Kristen. Sebagai pendidik Agama Kristen yang diajarkan haruslah berpusatpada Alkitab yang menjadi dasar materi dalam pembelajaran sehingga apa yang akan disampaikansesuai dengan ajaran Kristen yang berpusat pada Alkitab. Penulis menggunakan metode penelitiankualitatif dan metode deskriptif dengan melakukan studi Pustaka terhadap penelitian ini. Jadi,kecakapan profesional guru dalam proses pembelajaran PAK Kompetensi Profesional Guru dalamProses Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Jadi Jurnal tentang seorang profesionalisme guruyang harus memiliki kemampuan, keterampilan, dan keahlian dalam pembelajaran PAK yang harusberpusat pada Alkitab.Kata kunci: keahlian dan kecakapan profesional guru; proses pembelajaran dengan teologiskekristenan; pendidikan agama Kristen
Navigasi Digital dan Spiritualitas Remaja: Peran Pendidikan Kristen di Tengah Arus Teknologi Maharani, Ni Kadek Putri; Boiliu, Esti Regina; Triposa, Reni
GRAFTA: Journal of Christian Religion Education and Biblical Studies Vol. 4 No. 1 (2024): GRAFTA: Journal of Christian Religion Education and Biblical Studies
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of digital technology has a wide impact in various fields, including education and the formation of Christian teenagers' spirituality. Teenagers in the digital era face challenges in balancing the utilisation of technology with spiritual values. Christian education plays an important role in guiding teenagers to become wise users of technology while building spiritual maturity. The purpose of this study is to analyse the impact of digital technology on teenagers' spirituality and the role of Christian education in overcoming challenges and taking advantage of opportunities, using a qualitative method of literature study. The results showed that digital technology can support adolescents' faith development through access to spiritual resources and digital communities, but also presents challenges such as spiritual distraction and reduced face-to-face interactions. Christian education needs to integrate technology in a balanced way to preserve faith values, with an integrative approach that proposes a digital technology-based education model that not only focuses on knowledge transfer, but also on holistically developing adolescents' spiritual maturity. This model offers a new outlook in balancing the use of technology with engagement in the faith community.
Etika Guru PAK bagi Sikap Etis Politik Identitas Dalam Mereduksi Superioritas Wasari, Desi; Triposa, Reni; Arifianto, Yonatan Alex
Philoxenia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 1, No 1 (2022): Teologi dan Pendidikan Kristiani - November 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalvary - Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.806 KB) | DOI: 10.59376/philo.v1i1.6

Abstract

This study aims to describe the ethical paradigm and the role of the Christian Religious Education teacher profession in addressing identity politics with ethical actions in an effort to reduce superiority. The ethical attitude and professionalism of Christian Religious Education teachers play an important role in educating and instilling Christian values in students. So that it can reduce the superiority in identity politics that often occurs in community groups. Identity politics occurs when minority identity groups are excluded from majority identity groups. Therefore, through this research, the author conveys that through the ethical paradigm and the teaching profession of Christian Religious Education, it will actually help efforts in reducing the superiority of identity politics. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, it can be concluded that the indicators of the paradigm and nature of ethics, as well as the role of the Christian Religious Education teacher presented in this study can assist the reader in understanding how the ethics and profession of Christian Religious Education teachers for the ethical attitude of identity politics in attempts to reduce superiority.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang paradigma etika dan peranan profesi guru Pendidikan Agama Kristen dalam menyikapi politik identitas dengan tindakan etis dalam upaya mereduksi superioritas. Sikap etis dan keprofesinalitas guru Pendidikan Agama Kristen sangat memegang peranan penting dalam mendidik dan menanamkan nilai-nilai kekristenan kepada peserta didik. Sehingga dapat mengurangi superioritas dalam politik identitas yang sering terjadi dalam kelompok masyarakat. Politik identitas terjadi ketika kelompok identitas minoritas dikesampingkan dari kelompok identitas mayoritas. Oleh karena itu, melalui penelitian ini penulis menyampaikan bahwa melalui paradigma etika yang etis dan profesi guru Pendidikan Agama Kristen maka sejatinya akan membantu upaya dalam mereduksi superioritas politik identitas. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur maka dapat disimpulkan bahwa Indikator-indikator paradigma dan hakikat etika, juga peran guru Pendidikan Agama Kristen yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat membantu pembaca dalam memahami bagaimana etika dan profesi guru Pendidikan Agama Kristen bagi sikap etis politik identitas dalam upaya mereduksi superioritas.
Prinsip Guru Pendidikan Agama Kristen Memotivasi Belajar Peserta Didik dalam Perspektif Alkitab Sumiati, Sumiati; Triposa, Reni
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 1 No 1 (2021): HaratiJPK: April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54170/harati.v1i1.31

Abstract

Students in the teaching and learning process can give different responses due to family problems or other things that cause a lack of enthusiasm for learning. Likewise with unhealthy associations, and external influences can have an impact on the lives of students in spiritual life and the teaching and learning process in class. Through a literature study research with a descriptive qualitative approach, the writer describes the principles of Christian religious education teachers in motivating students' learning. So it can be concluded that Christian religious education teachers as motivators will certainly find it easier to enter into the realm of problems and struggles of students because psychologically Christian religious education teachers can approach it through spiritual concepts so that it can arouse passion and motivate students to have life values. , spiritual values, and moral values. Peserta didik dalam proses belajar mengajar bisa memberikan respon yang berbeda akibat persoalan keluarga ataupun hal-hal yang lain yang menimbulkan kendornya semangat belajar. Begitu juga dengan pergaulan yang tidak sehat, dan pengaruh dari luarpun bisa berdampak bagi kehidupan peserta didik dalam kehidupan rohani maupun proses belajar mengajar di kelas. Melalui penelitian studi literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif penulis mendeskripsikan prinsip-prinsip guru pendidikan Agama Kristen sebagai motivator dalam perspektif Alkitab. Sehingga dalam pelaksanaan tugasnya sebagai guru pendidikan agama Kristen yang berperan sebagai motivator tentunya akan lebih mudah untuk masuk dalam ranah afektif pada proses pembelajaran yang mengarah pada permasalahan dan pergumulan peserta didik, dengan melakukan pendekatannya melalui konsep-konsep spiritual sehingga dapat membangkitkan gairah memberikan motivasi membentuk peserta didik memiliki nilai hidup, nilai spiritual, dan nilai moral. Prinsip-prinsip guru sebagai motivator juga diteladankan Yesus yang adalah Guru Agung yang mampu membangkitkan motivasi dalam diri peserta didikNya.
Analisis Peranan Guru Sebagai Pembimbing dalam Meningkatkan Spiritualitas Peserta Didik di Era Digital Supardi, Yogi; Triposa, Reni
Basileus Eirene: Jurnal Agama dan Pendidikan Vol 4 No 1 (2025)
Publisher : Basilius Eirene Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63436/bejap.v4i1.90

Abstract

Peran guru sebagai pembimbing sering kali  guru hanya sebagai pemandu dalam proses pembentukan sikap spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru sebagai pembimbing spiritual di era digital tidak hanya memandu melainkan mendampingi peserta didik dalam proses mereka berjalan untuk menimba pengetahuan moral yang baik agar tercapainya suatu cita-cita kesejahteraan pembimingan. Dalam penelitian ini Penulis meyoroti mengenai peran seorang guru di era digital sebagai pembimbing spiritual yang bukan hanya menjadi pemberi materi atau pengajaran bagi para peserta didik tetapi, juga menjadi teladan dalam hal tingkah laku dan pola pembimbingan seorang guru di era digital, serta internalisasi nilai spiritual seorang  guru guna mentransformasi nilai spiritaul itu kepada setiap peserta didik. Dalam artikel ini penulis memaparkan Konseptualisasi bimbingan spiritual dalam era digital. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan model pendekatan kualitatif deskriptif, yang dimana penulis menggali dengan bebarapa sumber literatur seperti artikel jurnal yang masih berkaitan dengan tema yang diangkat oleh penulis yakni, peran guru sebagai pembimbing spiritual di era digital ataupun buku-buku yang selaras deangan tema. Signifikansi guru sebagai figur sentral dalam proses internalisasi nilai-nilai spiritual serta pola pembimbingan spiritual dalam ruang lingkup digital menjadi sangat utama.
Manajemen Pendidikan Agama Kristen di Era Algoritma: Integrasi Kecerdasan Buatan, Budaya Lokal, dan Spiritualitas dalam Konteks Indonesia Triposa, Reni; Lumingas, Gloria Gabriel
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 10, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v10i2.314

Abstract

Perkembangan teknologi algoritmik dan kecerdasan buatan (AI) membawa dampak signifikan terhadap lanskap pendidikan global, termasuk Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Indonesia. Transformasi digital ini tidak hanya membuka peluang baru dalam pengelolaan pembelajaran, tetapi juga menimbulkan tantangan serius terkait kontinuitas nilai budaya lokal dan integritas spiritualitas Kristen. Artikel ini bertujuan merumuskan kerangka konseptual manajemen PAK yang mampu mengintegrasikan kemajuan teknologi dengan identitas teologis dan kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur sistematis terhadap kebijakan pendidikan, karya teologis, dan laporan institusional. Hasil kajian menekankan tiga dimensi strategis dalam manajemen PAK di era algoritma: (1) adaptasi pedagogi berbasis AI yang tetap responsif terhadap nilai budaya lokal, (2) digitalisasi kurikulum teologi yang memelihara spiritualitas dan narasi iman, serta (3) pembentukan komunitas belajar virtual lintas generasi sebagai ruang interaksi iman yang kontekstual. Lebih jauh, keberhasilan manajemen PAK ditentukan oleh kepemimpinan transformatif yang berlandaskan nilai iman, partisipasi komunitas lokal dalam perumusan kebijakan digital, serta penguatan literasi algoritmik yang berakar pada teologi Kristen. Artikel ini merekomendasikan pembentukan komite etika digital di lembaga pendidikan Kristen untuk menjaga integritas iman dan budaya dalam integrasi teknologi, serta pengembangan kurikulum digital kontekstual yang menanamkan spiritualitas ekologis, etika digital, dan kesadaran budaya. Dengan demikian, PAK dapat berfungsi sebagai agen transformasi yang relevan, profetis, dan transformatif di era kecerdasan buatan.