Claim Missing Document
Check
Articles

The Quality of Life of Patients with HIV/AIDS Undergoing Antiretroviral Therapy: A Systematic Review Putri Irwanti Sari; RTS Netisa Martawinarti; Nurmawati S. Lataima; Vivi Meiti Berhimpong
Jurnal Ners Vol. 14 No. 3 (2019): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v14i3.16978

Abstract

Introduction: Quality of Life (QoL) is one of the most important things for a patient with HIV/AIDS. Good QoL will improve the adherence to treatment, especially antiretroviral therapy. The purpose of this study was to explore about the quality of life of the patients with HIV/AIDS undergoing antiretroviral therapy.Methods: The data was collected through a literature review from electronic databases such as Scopus, ProQuest, Google Scholar and Springerlink journal. The keywords were "quality of life", "HIV/AIDS", "quality of life of patients with HIV/AIDS" or "quality of life and HIV/AIDS and antiretroviral therapy".Results: The researcher obtained 15 articles based on the inclusion criteria. Several research articles that were analyzed showed that the Quality of Life of HIV/AIDS patients undergoing antiretroviral therapy was not all good. This is caused by the side-effects of using antiretroviral therapy and the side-effects that were physical, psychological, social and environmental.Conclusion: The impact of the side effects of antiretroviral therapy has caused the clients with HIV/AIDS to choose other therapies such as ART replacement therapy to improve the quality of life for patients with HIV/AIDS.
Life Experience of Human Immunodeficiency Virus (HIV) Sufferers: A Qualitative Systematic Review RTS Netisa Martawinarti; Putri Irwanti Sari; Vivi Meiti Berhimpong
Jurnal Ners Vol. 14 No. 3 (2019): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.839 KB) | DOI: 10.20473/jn.v14i3.17069

Abstract

Introduction: HIV is a chronic disease that continues to increase from year to year, with many symptoms or obstacles encountered by HIV sufferers when going about their day. The experience of HIV sufferers is important to know in order to find out what they have experienced for as long as they have had the disease. The objective of this qualitative systematic review is to describe the experiences of people living with HIV.Methods: The method used was searching for journals using the pre-determined keywords of ‘experience’, ‘living with HIV’ and ‘coping’ through the databases of Scopus, ProQuest, PubMed and Sage between 2014 and 2019.Results: The study results showed that there was still discrimination against people with HIV. They also experienced health problems due to the effects of the therapy, unpreparedness in accepting their conditions and the prevention of transmission to their family members.Conclusion: Understanding the role of uncertainty, stigma and resilience is important, since these factors may very well contribute to the patient’s mental health.
PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA NY.E DENGAN DIAGNOSA UNSTABLE ANGINA PECTORIS (UAP) DI RUANG JANTUNG RUMAH SAKIT ABDUL MANAP KOTA JAMBI Rani Alfiyyah A-zahra; putri irwanti sari
Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garuda Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52741/jiikes.v9i1.65

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang :Angina pectoris adalah suatu sindroma klinik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai aliran arteri koroner. Unstable angina pectoris biasanya ditandai dengan nyeri dada atau ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit arteri koroner dan biasanya digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa penuh, diremas, berat atau nyeri. Diagnosis keperawatan yang biasanya ditemukan pada pasien unstable angina pectoris ini yaitu penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan pertukaran gas, intoleransi aktivitas dan ansietas. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat digunakan untuk penurunan skala nyeri adalah relaksasi benson. Relaksasi Benson merupakan gabungan dari keyakinan seseorang (faith factor) dengan respon relaksasi. Fokus relaksasi Benson adalah pada pengungkapan kalimat tertentu secara berulang-ulang dengan irama teratur serta sikap pasrah. Kata-kata dalam terapi yang digunakan bisa berupa nama Tuhan atau kata yang dapat menenangkan pasien. Intervensi diberikan sebanyak 4 kali, proses pengumpulan data yang digunakan adalah observasi-partsipatif, metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah akhir ini adalah metode deskriptif. Hasil dari intervensi yang dilakukan yaitu terdapat pengaruh terapi relaksasi benson terhadap penurunan nyeri pada pasien unstable angina pectoris. Kata Kunci: Penurunan Nyeri, Relaksasi Benson, Unstable Angina Pectoris
PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA NY.E DENGAN DIAGNOSA UNSTABLE ANGINA PECTORIS (UAP) DI RUANG JANTUNG RUMAH SAKIT ABDUL MANAP KOTA JAMBI Rani Alfiyyah A-zahra; putri irwanti sari
Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garuda Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52741/jiikes.v9i1.65

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang :Angina pectoris adalah suatu sindroma klinik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai aliran arteri koroner. Unstable angina pectoris biasanya ditandai dengan nyeri dada atau ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit arteri koroner dan biasanya digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa penuh, diremas, berat atau nyeri. Diagnosis keperawatan yang biasanya ditemukan pada pasien unstable angina pectoris ini yaitu penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan pertukaran gas, intoleransi aktivitas dan ansietas. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat digunakan untuk penurunan skala nyeri adalah relaksasi benson. Relaksasi Benson merupakan gabungan dari keyakinan seseorang (faith factor) dengan respon relaksasi. Fokus relaksasi Benson adalah pada pengungkapan kalimat tertentu secara berulang-ulang dengan irama teratur serta sikap pasrah. Kata-kata dalam terapi yang digunakan bisa berupa nama Tuhan atau kata yang dapat menenangkan pasien. Intervensi diberikan sebanyak 4 kali, proses pengumpulan data yang digunakan adalah observasi-partsipatif, metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah akhir ini adalah metode deskriptif. Hasil dari intervensi yang dilakukan yaitu terdapat pengaruh terapi relaksasi benson terhadap penurunan nyeri pada pasien unstable angina pectoris. Kata Kunci: Penurunan Nyeri, Relaksasi Benson, Unstable Angina Pectoris
PENERAPAN TERAPI SENAM KAKI DIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KETIDAKSTABILAN GLUKOSA DARAH Lian Sagita; Putri Irwanti Sari
Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garuda Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52741/jiikes.v9i1.61

Abstract

Diabetes Melitus suatu kondisi gangguan metabolik yang bersifat kronis atau menahun karena tubuh mengalami kekurangan hormon insulin. Salah satu tanda pasien diabetes melitus tipe 2 mengalami peningkatan glukosa darah. Salah satu jenis latihan fisik yang disarankan untuk pasien diabetes melitus adalah senam kaki diabetes. Tujuan dalam penulisan karya ilmiah akhir ners ini adalah untuk menganalisis keberhasilan senam kaki diabetes pada pasien diabetes melitus tipe 2. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain laporan kasus (case report). Subjek yang digunakan yaitu pasien dengan ketidakstabilan glukosa darah. Proses pengumpulan data yang digunakan adalah observasi-partisipatif, metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah akhir ners ini adalah metode deskriptif, yang mana melihat kadar glukosa darah sewaktu pada hari pertama dan hari terakhir setelah penerapan senam kaki diabetes. Setelah dilakukan penerapan senam kaki diabetes selama 5 kali pertemuan, terjadi penurunan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 yaitu dari 600 mg/dL menjadi 190 mg/dL. Penerapan terapi senam kaki diabetes dapat menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2, sehingga relaksasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi untuk menstabilkan glukosa darah.Kata Kunci: Diabetes Melitus, Glukosa Darah, Senam Kaki
PENERAPAN TERAPI SENAM KAKI DIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KETIDAKSTABILAN GLUKOSA DARAH Lian Sagita; Putri Irwanti Sari
Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garuda Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52741/jiikes.v9i1.61

Abstract

Diabetes Melitus suatu kondisi gangguan metabolik yang bersifat kronis atau menahun karena tubuh mengalami kekurangan hormon insulin. Salah satu tanda pasien diabetes melitus tipe 2 mengalami peningkatan glukosa darah. Salah satu jenis latihan fisik yang disarankan untuk pasien diabetes melitus adalah senam kaki diabetes. Tujuan dalam penulisan karya ilmiah akhir ners ini adalah untuk menganalisis keberhasilan senam kaki diabetes pada pasien diabetes melitus tipe 2. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain laporan kasus (case report). Subjek yang digunakan yaitu pasien dengan ketidakstabilan glukosa darah. Proses pengumpulan data yang digunakan adalah observasi-partisipatif, metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah akhir ners ini adalah metode deskriptif, yang mana melihat kadar glukosa darah sewaktu pada hari pertama dan hari terakhir setelah penerapan senam kaki diabetes. Setelah dilakukan penerapan senam kaki diabetes selama 5 kali pertemuan, terjadi penurunan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 yaitu dari 600 mg/dL menjadi 190 mg/dL. Penerapan terapi senam kaki diabetes dapat menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2, sehingga relaksasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi untuk menstabilkan glukosa darah.Kata Kunci: Diabetes Melitus, Glukosa Darah, Senam Kaki
SKRINING TEKANAN DARAH SEBAGAI UPAYA DETEKSI HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN HANDIL JAYA KOTA JAMBI Yulia Indah Permata Sari; Putri Irwanti Sari; Rts Netisa Martawinarti
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 6 No. 1 (2023): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v6i1.26637

Abstract

ABSTRACT Hypertension is one of the most common non-communicable diseases and is a major risk factor for death. Non-communicable diseases arise from a combination of non-modifiable and modifiable risk factors. One of the efforts to detect hypertension is through blood pressure screening. In addition, efforts to increase individual awareness so that blood pressure is controlled and symptoms decrease can be done by providing health education. These efforts support health, disease prevention, treatment, and recovery of disease. Through this community service activity, it is hoped that the community will know about blood pressure and increase knowledge about hypertension early. The methods used in this activity are lectures, discussions using leaflets, and measuring blood pressure. This activity was attended by the community in the Kota Baru District area with a total of 35 people. The results of blood pressure measurements showed that most of the blood pressure was in the normal category of 20 participants (57.4%), but there were a small number of participants who experienced pre-hypertension as many as 8 people (22.86%), grade 1 hypertension as many as 2 people (5, 72%) and grade 2 hypertension in 5 people (14.02%). This community service activity has succeeded in achieving the main goal of increasing knowledge and understanding of hypertension and how to treat non-pharmacological diseases so it is hoped that there will be changes in behavior toward risk factors that can be changed. ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang paling sering terjadi dan menjadi faktor risiko kematian utama. Penyakit tidak menular muncul dari kombinasi faktor risiko yang tidak dapat diubah dan yang dapat diubah. Salah satu upaya deteksi hipertensi adalah melalui skrining tekanan darah. Selain itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran individu agar tekanan darah terkontrol dan terjadi penurunan gejala, dapat dilakukan dengan pemberian edukasi kesehatan. Upaya tersebut menunjang kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan pemulihan penyakit. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan masyarakat mengetahui tekanan darah serta meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi secara dini. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, diskusi dengan menggunakan media leaflet dan pengukuran tekanan darah. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat di wilayah Kelurahan Handil Jaya dengan jumlah 35 orang. Hasil pengukuran tekanan darah didapatkan sebagian besar tekanan darah dalam kategori normal sebanyak 20 peserta (57,4%), namun ada sebagian kecil peserta yang mengalami pre hipertensi sebanyak 8 orang (22,86%), hipertensi grade 1 sebanyak 2 orang (5,72%) serta hipertensi grade 2 sebanyak 5 orang (14,02%). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah berhasil mencapai tujuan utama yaitu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit hipertensi dan bagaimana tatalaksana non farmakologi penyakit ini, sehingga harapannya terdapat perubahan perilaku terhadap faktor risiko yang dapat diubah.
Hubungan Mekanisme Koping dengan Kualitas Hidup pada Pasien Fraktur di Poliklinik Orthopedi Rumah Sakit Bhayangkara Jambi Silvana Medilia Caesar; Luri Mekeama; Putri Irwanti Sari
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.15168

Abstract

Fraktur merupakan patah tulang yang membutuhkan penanganan dan perawatan yang tepat. Keterlambatan atau kesalahan penanganan akan menimbulkan komplikasi yang berdampak kepada kualitas hidup pasien, untuk itu dibutuhkan mekanisme koping yang baik dalam mengatasi masalah fraktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping dan kualitas hidup pada pasien dengan fraktur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional, jumlah populasi 121 pasien fraktur, diperoleh 61 pasien sebagai sampel penelitian dengan menggunakan teknik pengambilan sampel accidental sampling, alat ukur kuesioner brief COPE dan WHOQoL-BREF dengan cara wawancara terpimpin, analisis data menggunakan uji alternatif fisher’s exact test. Didapatkan karakteristik responden berdasarkan mayoritas berusia 12-25 tahun 37,7%, jenis kelamin laki-laki 65,6%, pendidikan SMA 52,5%, pekerjaan sebagai pelajar 32,8%, lama pengobatan >1-12 bulan 59%, gambaran mekanisme koping 67,2% kategori adaptif, gambaran kualitas hidup 78,7% kategori baik. Nilai p-value untuk hubungan antara mekanisme koping dan kualitas hidup adalah 0,003. Terdapat hubungan yang signifikan Mekanisme Koping dengan Kualitas Hidup pada Pasien Fraktur di Poliklinik Orthopedi Rumah Sakit Bhayangkara Jambi tahun 2023.
Pemberdayaan Kader dalam Upaya Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Sungai Duren Muthia Mutmainnah; Putri Irwanti Sari; Yulia Indah Permata Sari
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 4 No 2 (2024): I-Com: Indonesian Community Journal (Juni 2024)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v4i2.4615

Abstract

Early pregnancy detection is important to identify pregnant women who have risk factors and obstetric complications. The aim of the service is to provide information and increase health cadres' knowledge about high-risk pregnancies. Activities are carried out using lecture and direct practice methods. Implementation of service in the Community Health Center Hall. The activity participants were community health center cadres totaling 36 participants. The activity went smoothly and the participants looked enthusiastic. The results of the service show that the age characteristics of the early adult category cadres are 18 (50%). After the evaluation, most of the cadres' knowledge increased regarding early detection of high-risk pregnancies compared to before the education was provided. After carrying out this community service, it is hoped that cadres can play an active role in carrying out early detection supported by health workers in an effort to prevent obstetric complications.
Manajemen Tata Laksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik: Literature Review Putri Irwanti Sari; Keshy Maghfirah
ARUMAS Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Penelitian Administrasi Rumah Sakit
Publisher : STIKES Garuda Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a significant global health issue. It is characterized by chronic and progressive narrowing of the airways, resulting in symptoms such as shortness of breath, cough, and excessive mucus production. Major risk factors include smoking, air pollution, hazardous chemicals, and genetic factors. The impact of COPD on the quality of life and healthcare costs is substantial. In 2015, the World Health Organization (WHO) reported that around 65 million individuals suffer from COPD. In Indonesia, the prevalence of COPD is 3.7%, with significant regional variations. This study is a literature review that summarizes and critically analyzes existing literature, theories, research findings, and reference materials from various sources. Various approaches to managing COPD include physical therapy, breathing exercises, pharmacological therapy, and self-care programs. Physical therapy involves chest physiotherapy, which includes postural drainage and breathing exercises. Breathing exercises using the Pursed Lips Breathing (PLB) technique have also been proven effective. Pharmacological therapy includes bronchodilators and corticosteroids, while nebulizer therapy is used in some cases. Nursing interventions for COPD management involve appropriate positioning, effective cough exercises, and patient education. Self-care programs based on home care are recommended to improve patients' quality of life. To manage COPD symptoms, it is recommended to integrate breathing therapy techniques, foster collaborative healthcare teams, provide patient education, and conduct further research.
Co-Authors Adek Putri Afrida, Dwi Afrida Alisia, Meli Amalya Nasution, Riska Andi Subandi Andi Subandi Andika Sulistiawan Andini, Febri Tri Ariesti, Abella Dwi Azarine, Sherin Dara Prima Dona Dini Rudini Ekawaty , Fadliyana Erwinsyah Erwinsyah Halijah, Halijah Hanif Rineldi Ramadan Herwansyah, Herwansyah Ilham Falani Indah Permata Sari, Yulia Istianah, Syarifatul Kamariyah Kamariyah Kartika, Agustin Mega Keshy Maghfirah Kintan Resqitha Ekaputri Kirana, Febiyora Chandra Lataima, Nurmawati S Lestari, Siska Tri Lestari, Vina Dwi Lian Sagita Lisa Anita Sari Lisa Anita Sari, Lisa Anita Lukman, Muhammad Nasril Luri Mekeama Maghfirawati, Okti Martawinarti, RTS Netisa Martawinarti, Rts. Netisa Maulana, Muhammad Riski Isra Mawarti, Indah Maya Lestari, Maya Meinarisa Meinarisa Meinarisa, Meinarisa Milawati, Birgitta Arta Mutmainnah, Muthia Myint, Nyein Moh Moh Nafasha, Reza Nanda, Vika Ayu Nurhusna Nurlinawati, Nurlinawati OKTARIA, RINA RINA Pordaningsih, Reny Prasetya, Rifki Dwi Pratiwi, Ayu Prasetya Putri, Musiya Ramadhani Rani Alfiyyah A-zahra Riska Amalya Nasution Riska Amalya Nasution Rohmah, Miftahur Rosa Amalia RTS Netisa Martawinarti RTS Netisa Martawinarti Rts. Netisa Martawinarti Rudini, Dini Saputri, Dewi Anggi Sari, Fasya Puspa Embun Sari, Yulia Indah Permata Sianturi, Gabriela Pricilia Silvana Medilia Caesar Soares, Agostinha Sri Mulyani Tri Andini, Febri Tuti Aryani Veni Misriyani Viona, Vebyola Vivi Meiti Berhimpong Yosi Oktarina Yuliana Yuliana Yuliana Yuliana Yurni yurni Yusmahendra, Devi Yusnilawati, Yusnilawati Yusnilawati, Yusnilwati