Articles
<![CDATA[PERBEDAAN PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING PADA PASUTRI YANG TINGGAL MANDIRI DAN TINGGAL DENGAN ORANGTUA ATAU MERTUA ]]>
<![CDATA[Avni D. Pangemanan]]>;
<![CDATA[Tellma M. Tiwa]]>;
<![CDATA[Great E. Kaumbur]]>
<![CDATA[ PSIKOPEDIA Vol. 3 No. 4 (2022): Desember ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Psikologi Universitas Negeri Manado ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Abstrak : Ketika menikah, salah satu hal yang diharapkan adalah adanya kepuasan dalam pernikahan dengan dirasakannya perasaan bahagia, adanya penerimaan dari pasangan serta adanya hubungan yang baik dan rencana masa depan. Hal ini dapat digambarkan dalam kriteria dari Psychologycal Well Being. Situasi akan adanya kebahagiaan dalam keluarga akan memungkinkan terciptanya kesejahteraan baik secara fisik maupun psikis pada pasangan dalam pernikahan. Penelitian ini berisi tentang bagaimana kondisi kesejahteraan psikologi (Psychologycal Well-Being) pada pasangan suami istri baik yang tinggal dengan orangtua maupun yang tinggal mandiri. Sebab tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan psychologycal well-being pada pasutri yang tinggal mandiri dan tinggal dengan orangtua di wilayah Kelurahan Taratara Raya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis survey komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan suami istri yang tinggal mandiri memiliki tingkat Psychologycal Well-Being lebih tinggi dibandingkan pasangan suami istri yang tinggal dengan orangtua.]]>
<![CDATA[FEAR OF MISSING OUT PADA REMAJA BROKEN HOME DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA ]]>
<![CDATA[Stifani Walangitan]]>;
<![CDATA[Tellma M. Tiwa]]>;
<![CDATA[Marssel M. Sengkey]]>
<![CDATA[ PSIKOPEDIA Vol. 4 No. 2 (2023): Juni ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Psikologi Universitas Negeri Manado ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53682/pj.v4i2.7481
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Fear of Missing Out pada remaja broken home di Desa Basaan Dua Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah satu orang yang merupakan remaja broken home di Desa Basaan Dua Kecamatan Ratatotok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek memiliki kecenderungan Fear of Missing Out dengan salah satu penyebabnya yaitu broken home yang dialaminya. Aspek Fear of Missing Out yang ditemukan pada subjek, yaitu (1) kebutuhan psikologis relatedness tidak terpenuhi, (2) kebutuhan psikologis self tidak terpenuhi dan (3) takut kehilangan informasi terbaru yang ada di internet, sehingga menjadikan subjek selalu berusaha mendapatkan perhatian dari orang orang tuanya, ingin merasa dihargai sehingga berusaha mengetahui tranding topic dan membandingkan kehidupannya dengan orang lain di media sosial. Dampak yang terjadi akibat kurangnya perhatian dari orang tua serta sikap acuh yang menjadikan subjek menganggap temannya lebih mengerti dari pada orangtuanya.]]>
<![CDATA[PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PLN UNIT LAYANAN PELANGGAN (ULP) TONDANO ]]>
<![CDATA[Elsa N. Pardede]]>;
<![CDATA[Tellma M. Tiwa]]>;
<![CDATA[Gloridei L. Kapahang]]>
<![CDATA[ PSIKOPEDIA Vol. 4 No. 4 (2023): September ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Psikologi Universitas Negeri Manado ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53682/pj.v4i4.7600
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja pada karyawan di PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tondano. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan populasi dan sampel dalam penelitian ini yang berjumlah 40 responden dengan menggunakan sampling jenuh. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan kuesioner secara langsung. Teknik analisis data yang digunakan dalam pengelolahan data yaitu regresi linear sederhana dengan menggunakan bantuan program computer SPSS 26 (Statistical Package For Service Solution) for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Ha diterima. Nilai signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 dan nilai korelasi ( R ) sebesar 0,643. Dari hasil tersebut dapat diperoleh ( R Square) sebesar 0,413 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (Komunikasi Interpersonal) terhadap variabel terikat (Kepuasan Kerja) sebesar 41,3% dan 58,7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini serta belum diteliti.]]>
<![CDATA[PSYCHOLOGICAL WELL BEING WANITA YANG MENIKAH DI USIA 19-24 TAHUN DI KABUPATEN MINAHASA ]]>
<![CDATA[Ovelia Maramis]]>;
<![CDATA[Tellma M. Tiwa]]>;
<![CDATA[Marssel M. Sengkey]]>
<![CDATA[ PSIKOPEDIA Vol. 4 No. 4 (2023): September ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Psikologi Universitas Negeri Manado ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53682/pj.v4i4.7601
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kesejahteraan psikologis pada wanita yang menikah pada usia muda di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa. Banyak dari pemuda dan pemudi yang menikah pada usia muda hanya didorong oleh perasaan cinta kasih sesaat (cinta erotis), yang pada akhirnya dapat menghasilkan banyak masalah dalam rumah tangga karena kurangnya persiapan yang matang dalam segi fisik, psikis, dan sosial. Wanita yang menikah pada usia muda yang berhasil mengatasi permasalahan dalam pernikahannya dikatakan telah mencapai kesejahteraan psikologis (Psychological Well Being). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa kesejahteraan psikologis memiliki peran penting dalam kehidupan wanita yang menikah muda. Kesejahteraan psikologis dapat tercermin dalam sikap dan perilaku, seperti kemampuan untuk menghargai diri sendiri dan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.]]>
<![CDATA[REGULASI EMOSI PADA NARAPIDANA KASUS PEMBUNUHAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TONDANO ]]>
<![CDATA[Anggelina R. E. Sendow]]>;
<![CDATA[Tellma M. Tiwa]]>;
<![CDATA[Stevi B. Sengkey]]>
<![CDATA[ PSIKOPEDIA Vol. 4 No. 4 (2023): September ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Psikologi Universitas Negeri Manado ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53682/pj.v4i4.7636
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui regulasi emosi pada narapidana kasus pembunuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tondano. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang narapidana kasus pembunuhan dan dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi sumber. Dari hasil wawancara menghasilkan bahwa dua narapidana yang memiliki cara regulasi emosi yang sama, kedua subjek lebih memilih untuk menghindar dari sumber emosi negative dengan cara mengalihkan perhatian, berdiam diri di kamar, mencari suasana yang baru, dan bergaul dengan lingkungan yang membawa emosi positif terhadap dirinya. Emosi negative dihindari dari kedua subjek karena mengetahui adanya penilaian-penilaian tentang berkelakuan baik yang membuat narapidana mendapatkan remisi (pemotongan waktu masa tahanan). Maka dari itu subjek lebih memilih untuk memendam emosi negative yang dirasakan kemudian berusaha mencari suasana baru dan menghindar dari sumber emosi negative yang subjek rasakan.]]>
<![CDATA[Pengaruh Kreativitas Verbal terhadap Keterampilan Berbicara pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri Manado ]]>
<![CDATA[Tellma M. Tiwa]]>
<![CDATA[ Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 15 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan ]]>
Publisher : <![CDATA[Peneliti.net ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.5281/zenodo.8388822
<![CDATA[Verbal creativity is one of the factors that can support a person's speaking skills apart from other factors. Speaking skills are the ability to express thoughts and ideas in the mind accompanied by good speaking expression and conveying ideas. The aim of this research is to find out whether there is an influence of verbal creativity on speaking skills in psychology students at Manado State University. In this research, quantitative correlational research was used. The subjects in this research were psychology study program students in semesters III and V, class of 2015 and 2016. The sampling technique used was cluster random sampling of 10%. And the total sample size was 38 psychology students. The instruments used were verbal creativity tests and speaking skills scales. And in this research, the data analysis technique used in hypothesis testing is a simple regression analysis technique by testing the data using the SPSS 24.0 for Windows tool. The results of this research showed that "There is an influence of verbal creativity on students' speaking skills." After testing using simple regression analysis, the Regression equation Ŷ = 30,149 +.461 This comparison shows that if there is an increase of one time/unit or 100 times/unit in the verbal creativity variable, there will be an increase of 0.46 or 46/unit in the speaking skill variable. Judging from the Fcount value obtained, it is 18.755, which is greater than the p value (probability of error) of 0.000, which means it is smaller than 0.05. This means that the higher the verbal creativity, the more positive and significant it will have on improving the speaking skills of FIP Unima psychology students]]>
<![CDATA[Studi Tentang Cognitive Control Anak di Luar Nikah di Desa Pineleng 1 Kab. Minahasa ]]>
<![CDATA[Tellma M. Tiwa]]>
<![CDATA[ Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 22 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan ]]>
Publisher : <![CDATA[Peneliti.net ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.5281/zenodo.8393923
<![CDATA[The purpose of this research is to determine the cognitive control of illegitimate children in dealing with social perceptions that arise in the Pineleng 1 community, Pineleng District, Minahasa Regency. The method used in this research is a qualitative method. The subjects studied were 2 late teenagers as respondents and their status. children out of wedlock. The subject characteristics that determine the subject's status are illegitimate children and those in their late teens. The data collection methods used are 1) Observation 2) Interviews 3) Documents or archives. The results of this research show that a person's cognitive control can be or can be changed to be positive because of the presence of scars or a very gloomy past and from there he can learn from experience and He also receives help from people around him who want to help him not to get lost in sadness and use the pressure he faces as a guide to move forward and develop.]]>
<![CDATA[Gamifikasi dalam Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar ]]>
<![CDATA[Tellma Tiwa]]>
<![CDATA[ JAMBURA Elementary Education Journal Vol 1 No 2 (2020): VOLUME 1 NOMOR 2, DECEMBER 2020 ]]>
Publisher : <![CDATA[JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Abstract: Covid-19 pandemic change the old way of learning between teacher and students. Teachers need to make a change and innovation to finish all the material, make sure that all students get the knowledge, competent in every aspect, and also adapt the old form of curriculum with all the changes that happen. The methods that have been used so far, are not effective enough. Students which are the ‘gadget native” generation who are familiar with gadgets makes technology as the solution for teachers to optimize the learning process. Gamification is one of a tech-friendly method for students. It’s a win-win solution for both teacher and students. Keyword : Pendidikan anak, covid-19, gamifikasi Abstrak : Pandemi covid-19 mengubah metode belajar-mengajar antara guru dan siswa. Tuntutan pencapaian materi, kompetensi yang harus dikuasi, dan kurikulum yang tersedia membuat guru perlu melakukan inovasi. Metode yang selama ini digunakan dirasa kurang menjawab kebutuhan siswa. Siswa yang adalah generasi “gadget native” secara natural fasih menggunakan gawai. Teknologi menjadi solusi bagi guru untuk mengoptimalkan pembelajaran. Gamifikasi adalah salah satu solusi metode pembelajaran dengan teknologi ramah anak. Materi dan tuntutan kurikulum terpenuhi, siswa belajar dan menguasai materi dengan cara menyenangkan. Kata Kunci : Pendidikan anak, covid-19, gamifikasi]]>
<![CDATA[Analisis Deskripsi Profesi Guru ]]>
<![CDATA[Meisie L. Mangantes]]>;
<![CDATA[Tellma Tiwa]]>;
<![CDATA[Gorius Geor]]>;
<![CDATA[Virginia A. Tuwaidan]]>
<![CDATA[ Journal on Education Vol 6 No 2 (2024): Journal on Education: Volume 6 Nomor 2 Tahun 2024 ]]>
Publisher : <![CDATA[Departement of Mathematics Education ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/joe.v6i2.5116
<![CDATA[This study is a qualitative research approach that is Library Research is a study that obtained all the data from various library literature in the form of books, articles and other works. In this case to know scientifically about the analysis of the description of the teacher profession the nature and duties of teachers and the purpose of a strong understanding of teachers so that the educational process can run properly. Data collection technique is done through direct citation technique and indirect citation technique. Data analysis was performed using content analysis techniques. An attempt to objectively and systematically describe and deeply analyze the content of written or printed information. Therefore, the results of this study give the conclusion that the teacher is a very important profession in the world of Education. The factors that affect the professionalism of teachers include the standard qualifications of teachers, the interrelation of teacher disciplines, pedagogical, professional, social and personal competencies, as well as the development of student potential. In addition, the duties and responsibilities of teachers in teaching and learning activities include mastering teaching materials, facilitating the teaching and learning process, creating a conducive learning atmosphere, and planning and implementing the learning process. Therefore, teachers who have the appropriate academic ability need to continue to improve their qualifications and abilities to become professional and qualified teachers. The development of teacher professionalism can also be achieved through Career Development and proper training. To solve problems. With the relationship between teacher professionalism in the learning process with student learning outcomes. More professional teachers tend to have a more positive impact on student learning outcomes.]]>
<![CDATA[Pengaruh Media Permainan Truth or Dare (TOD) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Inpres Kakaskasen II ]]>
<![CDATA[Fifiana Debora Pengambu]]>;
<![CDATA[Tellma Monna Tiwa]]>;
<![CDATA[Roos Marie Stella Tuerah]]>
<![CDATA[ Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Pendidikan Dasar Vol 6 No 2 (2023): November ]]>
Publisher : <![CDATA[UNIB Press ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33369/dikdas.v6i2.31169
<![CDATA[This study aims to determine the effect of Truth or Dare game media on mathematics learning outcomes of fifth-grade students of SD Inpres Kakaskasen II. This type of research is quantitative with the experimental method, which is pre-experimental using a one-group pretest-posttest design type. The subjects of this study were 32 fifth-grade students of SD Inpres Kakaskasen II, consisting of 15 male students and 17 female students. Sampling using a total sampling technique. The data collection technique was a test technique using pretest and posttest. The results of descriptive statistical data analysis showed the average value of the pretest was 50 while the posttest was 88. The results of hypothesis testing using the Wilcoxon test showed a significance value of 0.00 < 0.05. The results of this study prove that there is an effect of Truth or Dare game media on the learning outcomes of fifth-grade students of SD Inpres Kakaskasen II.]]>
