Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Manajemen Bimbingan Konseling di SLB Paulus Tomohon Meisie Mangantes
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 7 No 4 (2021): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.32 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5375929

Abstract

Along with efforts to achieve educational goals at SLB Paulus Tomohon, the application of the role of Guidance in learning is very possible because it is expected to support the achievement of learning effectiveness and productivity. Regrettably, however, it seems that the implementation of the Guidance and Counseling role is still receiving less attention. In learning, teaching and providing skills training is a top priority, while the task of guiding is still often neglected, teachers have not realized the importance of the role of guidance as an optimal supporter of learning. Starting from this problem, the purpose of this study is to describe the efforts of counseling guidance in overcoming the problems of mentally retarded students in the classroom. The results of the study show that: The management of the guidance service program at SLB Paulus Tomohon has not been implemented properly starting from planning, program preparation, to its evaluation. There has not been any visible effort to implement it, thus requiring the implementation of guidance services to be incidental. The implementation process is carried out with a situational and conditional approach, taking into account the problems or difficulties that appear in students.
Implementasi Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw dan STAD Bebasis HOTS Pada Pembelajaran Matakuliah Bimbingan Belajar Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling FIP-Unima Meisie L. Mangantes
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 7 No 8 (2021): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.269 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5774510

Abstract

The purpose of this study was to analyze, design and develop a Jigsaw and STAD-based Coopreative Learning Model based on HOTS (Higher Order Thinking Skills). The research method is using a quantitative approach with the experimental method. Subjects and objects of research are lecturers and students of the Guidance and Counseling Study Program, Faculty of Education, Manado State University. Data was collected through tests, observations, interviews, and documentation as well as literature study. The targeted outputs in this research are: Model Design and International Article Publication
Manajemen Bimbingan Konseling di SLB Paulus Tomohon Meisie L. Mangantes
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 7 No 6 (2021): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.727 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5774512

Abstract

Along with efforts to achieve educational goals at SLB Paulus Tomohon, the application of the role of Guidance in learning is very possible because it is expected to support the achievement of learning effectiveness and productivity. Regrettably, however, it seems that the implementation of the Guidance and Counseling role is still receiving less attention. In learning, teaching and providing skills training is a top priority, while the task of guiding is still often neglected, teachers have not realized the importance of the role of guidance as an optimal supporter of learning. Starting from this problem, the purpose of this study is to describe the efforts of counseling guidance in overcoming the problems of mentally retarded students in the classroom. The results showed that: The management of the guidance service program at SLB Paulus Tomohon has not been implemented properly starting from planning, program preparation, to evaluation. There has not been any visible effort to implement it, thus requiring the implementation of guidance services to be incidental. The implementation process is carried out with a situational and conditional approach, taking into account the problems or difficulties that appear in students.
Manajerial Pelaksanaan Supervisi Brianne E.J. Komedien; Henny Nikolin Tambingon; Youlanda A. M. Rawis; Meisie Lenny Mangantes
Jurnal Mirai Management Vol 7, No 3 (2022)
Publisher : STIE AMKOP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/mirai.v7i3.2946

Abstract

Supervisi dalam dunia pendidikan menjadi sangat penting dilaksanakan karena berpengaruh terhadap kinerja guru sekaligus pada hasil pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mengkaji lebih dalam tentang tugas dan tanggung jawab pelaksanaan supervisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review. Pada metode literature review penulis menggunakan artikel/tulisan-tulisan sebelumnya untuk mengambil kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua artikel yang telah terpublikasi resmi untuk tahun 2016-2022. Hasil pembahasan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1). Sejak tahun 2016-2022, terdapat 8 artikel yang relevan dengan topik tugas dan tanggung jawab pelaksanaan supervise. 2). Dari 8 artikel yang revelan, 7 artikel membahas atau meneliti tentang supervisi managerial, dimana ditekankan peran kepala sekolah sebagai pelaksana supervisi untuk peningkatan kinerja guru. 3). Hanya 1 artikel yang membahas atau meneliti tentang peran Dinas Pendidikan dalam pelaksanaan supervisi managerial. 4). Dari 8 artikel tersebut tidak dibahas atau di teliti lebih dalam tentang supervise akademik. Hal ini dapat menjadi perhatian untuk penelitian selanjutnya. Kata Kunci : Supervisi Manajerial, Supervisi Akademik, Kinerja Guru , Kepala Sekolah
Problem Supervisi Dan Evaluasi Pendidikan (Kajian Tentang Problematika Guru di Sekolah Dalam Perspektif Supervisi Pendidikan ) Henny Nikolin Tambingon; Youlanda A.M Rawis; Meisie Lenny Mangantes; Yulmi H. Mottoh
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 23 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.022 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7432081

Abstract

The purpose of this research is to obtain empirical data regarding the problems faced by teachers in schools. The type of research used in this research is library research or library research, namely research conducted through collecting data or scientific writings that aim at research objects or data collection that is library in nature, or studies that are carried out to solve a problem that basically rests on on a critical and in-depth review of relevant library materials. The results of the study show that the teacher is a figure who is a role model in all matters, both explicit and implied behavior, so that Counseling Guidance really functions as a guide for students to lead them to be the best. In addition to directing the goals of good students, Counseling is also very helpful for educators who are not diligent enough to be diligent, who experience difficulties in being disciplined, who experience boredom due to work routines will find a way full of benefits and enthusiasm, educators who are less democratic will become democratic which in the end with Counseling Guidance makes it directed in all matters to determine the solution.
Supervisi Dan Evaluasi Pendidikan Dalam Perspektif Merdeka Belajar Halifat Wahid Barnabas; Henny Nikolin Tambingon; Joulanda A.M Rawis; Meisie Lenny Mangantes
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6845

Abstract

Supervisi merupakan bagian terpenting dari sistem pendidikan, tingkat efektivitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kualitas supervisi pendidikan yang dilakukan supervisor (guru / kepala sekolah). Aktivitas supervisi perlu memberikan kesempatan bagi supervisor untuk merdeka dalam pengembangan diri dan profesionalnya. Pada hakikatnya supervisor perlu mendapatkan kemerdekaan dalam melakukan supervisi, dalam hal ini berfokus pada pengembangan diri dan profesional supervisor. Dengan demikian, supervisor mampu mengenali dirinya beserta potensi, kekuatan, keterbatasan, hambatan dan mampu merefleksikannya sebagai strategi pengembangan dirinya. Aktivitas supervisi tidaklah lengkap dan berhasil tanpa adanya evaluasi. evaluasi bertujuan untuk mengukur keberhasilan, meningkatkan efektivitas, mengukur dampak, dan melakukan perbaikan ke depan. Penulisan artikel ini menggunakan metode reviu literatur, pada metode ini dilakukan proses pengumpulan dan seleksi artikel, pencermatan dan analisis, serta penyajian hasil. Hasil pembahasan dalam artikel ini dapat disimpulkan: 1) Kemerdekaan dalam melakukan supervisi sangatlah penting bagi pengembangan diri dan profesionalisme supervisor, 2) Kemerdekaan dalam melaksanakan supervisi pendidikan berimplikasi pada peningkatan efektivitas dan keberhasilan evaluasi, 3) Kebijakan merdeka belajar berpengaruh dan berimplikasi pada pelaksanaan supervisi dan evaluasi pendidikan, 4) Implikasi kebijakan merdeka belajar terwujud pada perencanaan, pelaksanaan supervisi dan evaluasi. Rekomendasi yang ajukan adalah. supervisor selalu mengikuti perkembangan kebijakan merdeka belajar yang episodenya selalu bertambah.
Pembinaan Kepala Sekolah Dan Guru Dalam Melaksanakan Tugas Sekolah Lusia Sumenda; Henny Nikolin Tambingon; Joulanda A. M. Rawis; Meisie Lenny Mangantes
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6890

Abstract

Kepala sekolah merupakan salah satu unsur fundamental bagi kemajuan sekolah. Arah dan kebijakan sekolah ada di pundaknya. apa yang akan terjadi seiring berjalannya waktu, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah menjadi semakin sulit. Kepala Sekolah memiliki tanggung jawab mendasar terkait dengan realisasi visi sekolah yang memenuhi standar mutu sekolah dan memenuhi perannya. Upaya penyiapan dan pembinaan kepala sekolah telah dilakukan dengan berbagai cara, namun seringkali belum berhasil sesuai harapan. Pada beberapa kasus penyiapan kepala sekolah yang dilakukan dengan baik, namun ketika penempatan hanya mendasarkan pada hasil tes. Pemenuhan kualitas kepala sekolah melalui pembinaan dapat dioptimalkan melalui analisis kebutuhan pembinaan yang merupakan perpaduan top down dan bottom up. Selanjutnya bahwa pembinaan guru sangatlah penting karena untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses belajar mengajar menjadi salah satu faktor terpenting dalam menciptakan proses pendidikan yang efektif, khususnya dalam mengembangkan kedisiplinan dan kualitas hasil belajar siswa. Upaya peningkatan profesionalisme guru hendaknya memperhatikan peningkatan mutu pendidikan, mutu guru, dan cara guru mengajar, yang merupakan faktor penting dalam menjelaskan hasil belajar siswa.
Supervisi Dan Evaluasi Pendidikan Dalam Mewujudkan Peningkatan Standar Kompetensi Lulusan Corry Enny Setyawati; Henny Nikolin Tambingon; Joulanda A. M. Rawis; Meisie Lenny Mangantes
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6980

Abstract

UU Sisdiknas menjabarkan delapan standar nasional pendidikan yang menempatkan standar kompetensi lulusan (SKL) sebagai pusat penggerak delapan standar nasional pendidikan. Semua sumber daya ini dimaksudkan untuk membantu pengembangan standar kualitas tinggi untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penerapan standar ketuntasan belajar tidak seefektif yang diharapkan, dan banyak tantangan yang dihadapi. Banyak sekolah dasar, pendidik, dan tenaga kependidikan memiliki pemahaman dan penerapan standar ini yang terbatas. Sebagian besar sekolah dasar belum memahami makna standar ketuntasan belajar dan bagaimana kaitannya dengan standar lainnya. Akibatnya, proses pengembangan standar ketuntasan belajar hanya untuk kepentingan administratif. Salah satu indikator peningkatan standar kompetensi lulusan adalah kompetensi kepala sekolah terkait supervisi dan evaluasi guru, supervisi instruksional kepala sekolah sangat diperlukan. Penulisan artikel ini menggunakan metode kajian pustaka, pada metode ini dilakukan proses pengumpulan dan seleksi artikel, pencermatan dan analisis, serta penyajian hasil. Hasil pembahasan dalam artikel ini dapat disimpulkan: 1) Supervisi instruksional dari kepala sekolah sangat penting untuk meningkatkan SKL, 2) Pelaksanakan supervisi pendidikan berimplikasi pada peningkatan SKL, 3) Implementasi evaluasi pendidikan berimplikasi pada tercapainya SKL.
Peran Kepala Sekolah dalam Supervisi dan Evaluasi Pendidikan Jureyke Ireine Pitoy; Henny Nikolin Tambingon; Joulanda A. M. Rawis; Meisie Lenny Mangantes
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7070

Abstract

Kepala sekolah memerlukan kompetensi administrasi manajemen, kepemimpinan, dan supervisi pendidikan, karena peran mereka sehari-hari dalam mengelola dan memimpin sekolah. Kepala sekolah sebagai supervisor memiliki beban peran dan tanggungjawab memantau, membina, dan memperbaiki proses belajar mengajar di kelas atau di sekolah. Tanggungjawab ini dikenal sebagai tanggungjawab supervisi. Sebagai unsur pimpinan dalam sistem organisasi persekolahan, kepala sekolah berhadapan langsung guru sebagai unsur pelaksana proses belajar-mengajar. Kemampuan berperan sebagai supervisor yang melakukan supervisi pengajaran harus dimiliki setiap kepala sekolah. Hal ini perlu diprioritaskan mengingat dengan adanya supervisi pengajaran, guru dapat merasakan kehadiran kepala sekolah sebagai supervisor merupakan mitra yang membantu meningkatkan kemampuan profesionalnya. Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan penyusun dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan hasilnya. Kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas sebagai supervisor, hendaknya dilaksanakan dengan demokratis. Disamping supervise pendidikan, maka evaluasi pendidikan sangat penting dan harus dilakukan sebaik mungkin agar hasil evaluasi yang diperoleh dapat menjadi acuan pendidikan yang lebih baik. Salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pelaksanaan evaluasi pendidikan yang baik.
Supervisi dan Evaluasi Pendidikan Dalam Perspektif Guru Penggerak Preisdy Vanthra Clara Mangolo; Henny Nikolin Tambingon; Joulanda A. M. Rawis; Meisie Lenny Mangantes
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7228

Abstract

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan kurikulum Merdeka Belajar yang diikuti dengan peluncuran Program Guru Penggerak. Tujuan dari program ini adalah untuk mengembangkan pemimpin pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru penggerak tidak diragukan lagi lebih berpengetahuan daripada guru umum. Guru penggerak harus menjadi katalisator perubahan pendidikan di daerah. Ini adalah ide bagus untuk calon guru. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan program ini, salah satunya adalah guru. Metode penelitian ini adalah studi pustaka, dan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian sastra berkaitan dengan teori, wawasan, dan artikel penelitian lainnya yang berasal dari bahan referensi dan digunakan sebagai landasan untuk pekerjaan penelitian. Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan dalam artikel ini: 1) Pengawasan dari kepala sekolah sangat penting untuk meningkatkan kinerja guru penggerak dalam kebebasan belajar; 2) Pelaksanaan supervisi pendidikan berimplikasi pada peningkatan kinerja guru penggerak; dan 3) Pelaksanaan evaluasi pendidikan sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan guru penggerak. 4) Pelaksanaan evaluasi pendidikan berimplikasi pada tercapainya tujuan guru penggerak dalam kebebasan belajar.