Urban farming merupakan solusi inovatif untuk meningkatkan keberlanjutan pangan di wilayah perkotaan, namun pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik masih menghadapi tantangan signifikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis perilaku konsumen dalam mengadopsi limbah ternak sebagai pupuk organik untuk pertanian rumah tangga di Kota Bontang. Dengan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan melalui survei terhadap 220 responden yang aktif dalam urban farming. Faktor-faktor seperti pengetahuan, persepsi dampak lingkungan, biaya, dan pengaruh sosial dianalisis menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan memiliki pengaruh signifikan terhadap adopsi pupuk organik (β=0,58; p<0,01), diikuti oleh persepsi dampak lingkungan (β=0,47; p<0,05). Namun, hambatan utama meliputi persepsi negatif terhadap bau limbah ternak (62%) dan akses terbatas terhadap teknologi pengolahan (45%). Temuan ini menegaskan perlunya strategi edukasi yang intensif dan pengembangan teknologi pengolahan yang terjangkau untuk meningkatkan adopsi pupuk organik di wilayah perkotaan.