Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EDUKASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Akmal Novrian Syahruddin; Nining Ade Ningsih; Fitriyah Amiruddin; Asrijun Juhanto; Sri Handayani; Putri Yasmin Salsabila; Nadya Musvita Rahmadani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i2.389-394

Abstract

ASI eksklusif sangat penting terhadap pemenuhan gizi bayi untuk mendukung pertumbuhan linear dan perkembangan yang optimal. Desa Toddopulia merupakan salah satu desa di Kecamatan Tanralili yang berada di wilayah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Salah satu permasalahan yang ditemui adalah prevalensi anak stunting masih cukup tinggi dan salah satu penyebab tingginya angka stunting adalah pemberian ASI eksklusif yang kurang optimal. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran pentingnya pemberian ASI eksklusif pada anak menjadi faktor kurang optimalnya pemberian ASI. Oleh karena itu, perlu dilakukan intervensi edukasi dan promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan menumbuhkan motivasi ibu hamil dan ibu menyusui tentang pemberian ASI eksklusif dalam pencegahan masalah stunting. Metode kegiatan menggunakan ceramah, dan diskusi. Media yang digunakan berupa leaflet dan poster. Kegiatan diawali dengan pemberian pretest, selanjutnya penyuluhan tentang ASI eksklusif dan dilanjutkan dengan posttest. Kegiatan pengabdian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan kategori baik dari 47% menjadi 100%. Disarankan perlunya peningkatan kegiatan penyuluhan yang intensif tentang ASI eksklusif oleh tenaga kesehatan dan kader kepada ibu-ibu baik melalui pertemuan kelompok maupun individu berupa konseling ASI.
Contraceptive Methods Selection in Women of Childbearing Age (WUS) in South Sulawesi Province Nining Ade Ningsih; Saparuddin Latu; Dewi Marhaeni Diah Herawati; Akmal Novrian Syahruddin
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 17 No. 4 (2024): February
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v17i4.3545

Abstract

The primary challenge in the population domain is the presence of a large population with a relatively high growth rate. This study aims to ascertain the distribution of modern contraceptives and identify the variables influencing the selection of contraceptive methods among women of childbearing age. The research employed an analytical cross-sectional study design, utilizing bivariate analysis (chi-square test) and multivariate analysis (logistic regression test) for data analysis. The study used secondary data from the 2019 SKAP. The population and research sample were taken based on the cluster approach as an enumeration area. This study takes all women of childbearing age (15-49 years) based on selected clusters in South Sulawesi Province. Among the participants, 205 (25.6%) chose Long-Term Contraceptive Methods (MKJP), while 599 (74.4%) opted for Non-Long-Term Contraceptive Methods (Non-MKJP). Bivariate analysis revealed three variables significantly associated with the choice of contraceptive method: education level, parity, and husband's support (p-value < 0.05). In the logistic regression test utilizing the backward method, the Odds Ratio (OR) values were obtained: for parity (OR = 1.683), signifying that women with child parity >2 were 1.683 times more likely to use MKJP compared to those with parity 2; for husband's support (OR = 1.733), indicating that women receiving husband's support had 1.733 times the likelihood of using MKJP compared to those without husband's support; and for education level (OR = 2.008), suggesting that those with a higher education level were 2.008 times more likely to use MKJP compared to those with lower education. The sequence of related variables influencing contraceptive choice was education level, followed by husband's support, and then parity percentage.
Penataan dan Pemeliharaan hewan ternak serta Pengolahan Sampah di Desa Sambueja Kabupaten Maros Irmawati RJ; Akmal Novrian Syahruddin; Sitti Nurfaizah
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v3i1.1393

Abstract

Penataan dan Pemeliharaan ternak di Desa Sambueja seharusnya senantiasa diperhatikan oleh pemiliknya, karena dapat menimbulkan buruknya sanitasi lingkungan, menimbulkan bau tak sedap, rumah yang tidak enak untuk dipandang, dan kotoran yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan bibit penyakit. membiarkan ternaknya lepas tanpa pengawasan dapat beresiko menimbulkan kerugian terhadap orang lain, sehingga hal ini perlu menjadi perhatian bagi pemiliknya, Selain itu Permasalahan sampah juga menjadi persoalan di daerah tersebut. Meningkatnya populasi penduduk memicu kenaikan produksi sampah organik maupun sampah anorganik.. Kurangnya TPS (tempat pembuanagn sementara) menjadi inti permasalahan, sehingga perlu adanya upaya pengolahan sampah berupa 3R (Reduce, Reuse, Recyle) menggunakan sampah yang masih bisa digunakan kembali, mengurangi sampah dan mendaur ulang sampah agar bisa menanggulangi masalah tersebut. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan edukasi melalui penyuluhan mengenai penataan ternak dan pengolahan sampah dengan baik untuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat terkait hal tersebut. pengadaan sarana prasarana berupa poster dan tempat sampah percontohan. Hasilnya, diperoleh pengetahuan cukup saat pre tes sebanyak (25%) dan saat post test menjadi (75,0%) artinya ada peningkatan pengetahuan tentang penataan dan pemeliharaan hewan ternak. Begitu juga dengan pengetahuan tentang pengolahan sampah diperoleh pengetahuan cukup saat pre tes sebanyak (27,27%) dan saat post test menjadi (68,75%).
HUBUNGAN EMOTIONAL BONDING DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI POSYANDU DESA SUMBER AGUNG KABUPATEN LUWU TIMUR: THE RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL BONDING AND NUTRITIONAL STATUS OF TODDLERS AT POSYANDU SUMBER AGUNG VILLAGE, LUWU TIMUR REGENCY Ayu Widya Artini; Rifai, Muhammad; Rahmawati, Rahmawati; Syahruddin, Akmal Novrian
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jgmi.v14i1.44099

Abstract

Pendahuluan: Status gizi balita merupakan indikator penting untuk menilai kesehatan dan perkembangan anak. Selain asupan makanan dan lingkungan, aspek psikososial seperti emotional bonding antara anak dan ibu memiliki peran yang berpengaruh pada perilaku makan dan kecukupan nutrisi pada anak balita yang secara tidak langsung berdampak positif pada status gizi anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan emotional bonding dengan status gizi anak balita di Posyandu Desa Sumber Agung, Kabupaten Luwu Timur. Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 69 anak balita yang terdaftar di Posyandu Desa Sumber Agung dengan teknik total sampling. Variabel emotional bonding diukur dengan wawancara melalui kuesioner dan status gizi anak balita menggunakan indeks BB/TB yang diperoleh melalui pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan. Data diolah dan dianalisis menggunakan program SPSS dengan uji Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan p=0.05. Hasil: Prevalensi wasting sebanyak 9(13%) anak balita dan gizi lebih sebanyak 5(7,2%). Adapun tingkat emotional bonding ibu dengan anak dominan kategori kuat yaitu 62,3% sementara kategori lemah sebanyak 37,7%. Terdapat hubungan antara tingkat emotional bonding dengan status gizi dengan nilai a<0.05. Kesimpulan: Emotional bonding berhubungan dengan status gizi anak balita di Posyandu Desa Sumber Agung Kabupaten Luwu Timur.
Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Pegawai di Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Marowali Yatrin Iftalis Tansala; Sukirno Kasau; Akmal Novrian Syahruddin
Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2025): September : Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/quwell.v2i3.2295

Abstract

Employee work motivation is a crucial element in determining the quality of public services, especially in the health sector. This study aims to analyze factors related to employee work motivation at the Health, Population Control, and Family Planning Office of Marowali Regency. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional design. The sample consisted of 39 respondents selected through the purposive sampling method. The research instrument is in the form of a structured questionnaire, and data analysis is carried out bivariously using the chi-square test and Fisher's Exact Test if the test assumptions are not met. The results showed that the work environment did not have a significant relationship with work motivation (p = 0.129). In contrast, the benefits variable showed a significant relationship (p = 0.009), and workload also had a significant effect on work motivation (p = 0.004). These findings indicate that employees' work motivation is significantly influenced by benefits and workload factors, while the work environment does not have a significant impact. The practical implication of this study is the need for managerial attention to a fair incentive system and a proportionate distribution of workload to increase employee work motivation. Increasing work motivation is expected to encourage the efficiency and effectiveness of public services in the health sector. This research contributes to the development of evidence-based human resource policies in the regional health service sector.