Claim Missing Document
Check
Articles

Estimating The Necessity For Brake Spare Parts at PT XYZ Using The Monte Carlo Method NUR HIDAYAH NINGSIH, Nur Hidayah Ningsih; Mufti Arifin; Muhammad Hadi Widanto
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v10i1.231

Abstract

Brake is a crucial component of an aircraft. The availability of brake parts is a challenge for the company, affecting operational performance and customer satisfaction. The analysis at PT XYZ aims to predict the need for brake parts using historical replacement data and Monte Carlo Models. Brake replacement data is random because it is not known when it should be replaced. The results showed that brake replacement in 2022 and 2023 was 886. By using linear regression, the estimated need for brake spare parts in 2024 is 258,4301 for 117 aircraft with three types used A320, B737-900ER, and B737-9 MAX. The number of brake replacements for 2 years is 886 while the Monte Carlo simulation results amount to 922. Comparison of Airlines obtained prediction results, ABC is 389, BCD is 425 and CDE is 135. Part Number comparison obtained predictions, 2-1740-1 is 479, C20225510 is 318, and C20633000 is 160. Comparison for 6 months in 2024 obtained a difference of 7%. Comparison of Airlines obtained a difference of ABC is 17%, BCD is 25%, and CDE is 7%. While the Part Number Comparison obtained a difference of 2-1740-1 is 32%, C20225510 is 12%, and C20633000 is 2%.
Analisis Perencanaan Konfigurasi dan Desain Bandara di Bandar Udara Atang Senjaya Victory Rumagit, Jodia; Arifin, Mufti; Rosadi, Imron
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandara merupakan area tertentu di darat atau air (termasuk gedung, instalasi dan peralatan) yang dimaksudkan untuk digunakan baik seluruhnya atau sebagian dari keberangkatan dan pergerakan permukaan dari pesawat terbang. Bandara memiliki berbagai macam bentuk dan desain tergantung dari kebutuhan dan fungsinya. Desain dari suatu bandara memiliki peranan penting dalam menunjang kegiatan penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan konfigurasi dan desain bendara berdasarkan operasional pesawat dengan menggunakan metode Ratios of National Forecasts. Penelitian diharapkan menghasilkan desain suatu bandara yang diinginkan sehingga dapat memaksimalkan kegiatan operasional bandar udara Atang Senjaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pada perhitungan perkiraan jumlah nasional menujukan penurunan berbanding terbalik dengan perkiraan jumlah lokal yang menujukkan kenaikan selama 4 tahun. Berdasarkan perhitungan Bandar Udara Atang Senjaya maka dapat diketahui seberapaluasterminalyangdibutuhkan danseberapabanyakpesawatyangmampudipakir di apron, yaitu 6 pesawat ATR 72-600. Berdasarkan perhitungan perkiraan jumlah lokal pada tahun 2031, luas terminal yang dibutuhkan 6600 ft2 (110 x 66 ft) atau 33,53 x 20,11 m.
Pelatihan Penyusunan Modul Praktikum Fisika Pada Guru SMK Gutama Jakarta dengan Memanfaatkan Artificial Intelligence Sari, Rafika Arum; Mufti Arifin; Syarifah Fairuza; Ade Julizar; Ericko Chandra Utama
Jurnal Bakti Dirgantara Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Bakti Dirgantara
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/h7saky24

Abstract

Peningkatan kualitas pembelajaran sains di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan tantangan yang mendesak, terutama dalam pengembangan modul praktikum yang relevan dan aplikatif. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan oleh Program Studi Teknik Penerbangan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma sebagai respons terhadap kebutuhan guru dalam menyusun modul fisika yang inovatif dan sesuai dengan perkembangan teknologi. Tujuan dari PKM ini adalah memberikan pelatihan kepada guru-guru SMK Gutama Jakarta untuk menyusun modul praktikum fisika secara mandiri dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), khususnya melalui pemanfaatan ChatGPT. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Desember 2024 dan diikuti oleh 7 guru bidang sains. Metode yang digunakan meliputi survei awal untuk pemetaan kebutuhan, pemaparan materi tentang pemanfaatan AI dalam pendidikan, serta praktik langsung penyusunan modul bertema kesetimbangan gaya dengan bimbingan instruktur. Hasil evaluasi melalui angket menunjukkan bahwa 66,7% peserta memberikan respon yang sangat positif terhadap pelatihan ini. Temuan ini menunjukkan bahwa teknologi AI, seperti ChatGPT, dapat menjadi solusi praktis dan efektif dalam mendukung guru menyusun modul praktikum yang kontekstual dan sesuai kebutuhan pembelajaran di lapangan.   Improving the quality of science education in vocational high schools (SMK) remains an urgent challenge, particularly in the development of relevant and applicable practicum modules. This community service program (PKM) was conducted by the Aeronautical Engineering Study Program at Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma in response to the need for teachers to independently develop innovative physics practicum modules aligned with current technological advancements. The primary objective of this PKM was to train science teachers at SMK Gutama Jakarta in utilizing artificial intelligence (AI), specifically ChatGPT, for the independent development of physics practicum modules. The activity was conducted in December 2024 and involved seven science teachers. The method included a preliminary needs assessment survey, presentation of AI applications in education, and hands-on practice in developing a practicum module on the topic of force equilibrium, guided by instructors. Evaluation results obtained through post-training questionnaires revealed that 66.7% of participants responded very positively to the training. These findings indicate that AI-based tools, such as ChatGPT, can serve as practical and effective solutions for assisting teachers in creating contextual and field-relevant practicum modules.
ESTIMASI DISTRIBUSI BERAT SAYAP DAN DISTRIBUSI LIFT UNTUK OPTIMASI BENDING MOMENT DENGAN SISTEM FUEL TRANSFER PADA PESAWAT BOEING 737-500 Mufti Arifin; Endah Yuniarti; Rafika Arum Sari; Ahmad Akmal Said
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v4i2.262

Abstract

Selain sebagai penghasil gaya angkat, sayap berfungsi menahan beban yangterjadi pada struktur pesawat, seperti beban geser, puntir dan lentur (bending). Dari semuabeban tersebut beban lentur (bending) merupakan beban terbesar yang diterima oleh sayap.Pengaturan beban bending merupakan salah satu faktor utama dalam mengurangi bebanyang dialami oleh sayap. Namun, nilai optimal yang ditunjukkan berlawanan antara di daratdan di udara, untuk memanfaatkan keadaan tersebut digunakan sistem fuel transfer loadalleviation. Fuel transfer load alleviation merupakan suatu sistem yang otomatismemindahkan fuel lebih banyak di tangki bagian dalam pada saat di darat dan berada di tangkibagian luar pada saat di udara sehingga efek dari beban bending dapat dikurangi. Bebanbending yang dihasilkan merupakan hasil penjumlahan antara distribusi berat dan distribusilift yang terjadi pada sayap sehingga untuk menghitung bending diperlukan data distribusiberat pada sayap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi berat dan distribusi liftyang terjadi pada sayap pesawat Boeing 737-500. Nilai distribusi berat dan distribusi liftmenghasilkan optimasi moment pada dua keadaan yaitu, di darat dan di udara dengan tigavariasi fuel transfer yaitu, constant dengan nilai 40134,53 N, linier dengan nilai 48059,53 N,dan maximum dengan nilai 172386,50 N
ANALISIS KINERJA PEMELIHARAAN BERDASARKAN SAFETY PERFORMANCE INDICATOR MENGGUNAKAN RELIABILITY MAPPING Mufti Arifin
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v5i1.275

Abstract

–ICAO Annex 19 Safety Management required safety measurement using Safety Performance Indicator (SPI). SPI parameter determined by operator. One of example is maintenance parameter related with accident or incident. SPI maintenance consist of Pilot Report, Dispatch Reliability, Deferred Maintenance (DMI), Service Difficulty Report, Air Turn Back, Rejected Take Off, and Repeated Defect. Some of SPI parameters have correlations. Simulation using reliability mapping with varies maintenance scenario to see correlation between Deferred Maintenance Item, Repeated Defect, and Technical Interruption which is used for Dispatch Reliability calculation has been done. Maintenance performance analysis also simulated with this method. The result shows cause effect correlation in two and one way between three SPI parameters. Maintenance performance could be predicted using reliability mapping mainly for time needed for defect rectification and repeated defect, repeated DMI, or repeated technical interruption
Perencanan Maintenance Store Pada Maskapai Cargo RRR venza, Venza Fawwaz Tsulatsa; Mufti Arifin; Simon Sindhu H
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jmd.v3i2.109

Abstract

Perencanaan maintenance store yang optimal sangat penting bagi keberlangsungan operasional maskapai kargo. Penelitian ini bertujuan untuk persediaan sparepart dan tools yang dibutuhkan, kebutuhan maintenance store dan penempatan persediaan sparepart pada operasional pesawat kargo. Fokus utama adalah pada optimalisasi penyimpanan dan efisiensi operasional. Metodologi penelitian melibatkan pengumpulan data pekerjaan transit check dan daily check, Menentukan kebutuhan parts dan tools, menentukan kebutuhan ruangan, rancangan penempatan dan analisis penempatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sparepart yang sering digunakan yaitu locking wire, brake, majun,  wheel, oil engine, greasee, axle jack, torque wrench dapat terpenuhi dengan baik untuk mendukung kelancaran dan efisiensi operasional. hasil perhitungan kebutuhan sparepart dan tools ruang minimal yang diperlukan untuk maintenance store ini adalah 50,4 m² serta kebutuhan maintenance store ini sudah terpenuhi dengan perencanaan luas sebesar 66 m², pengelolaan penempatan sparepart dan tools berukuran besar dan berat diletakan dibawah sedangkan berukuran kecil diletakan di suatu rak, persentase  luas kebutuhan dari luas perencanaan yaitu 76%.   Optimal maintenance store planning is very important for the continuity of cargo airline operations. This study aims to inventory spare parts and tools needed, maintenance store requirements and placement of spare parts inventory on cargo aircraft operations. The main focus is on storage optimization and operational efficiency. The research methodology involves collecting data on transit check and daily check work, determining the need for parts and tools, determining space requirements, placement design and placement analysis. The results of the research show that spare parts that are often used, namely locking wire, brakes, magazines, wheels, engine oil, grease, axle jacks, torque wrench can be fulfilled properly to support smooth and efficient operations. the results of the calculation of the need for spare parts and tools the minimum space required for this maintenance store is 50.4 m² and the needs of this maintenance store have been met with a planning area of 66 m², the management of the placement of large and heavy spare parts and tools is placed below while small ones are placed on a shelf, the percentage of the required area of the planning area is 76%.
Analisis Operasional Bandara Berdasarkan Konfigurasi Terminal Penumpang untuk Peningkatan Kapasitas Bandara Studi Kasus Bandara Kalimarau Kanda Anantariyanto Alam Tasti; Mufti Arifin; Erna Shevilia
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jmd.v3i2.115

Abstract

Bandara Kalimarau merupakan gerbang utama transportasi udara di Kabupaten Berau dan berperan penting dalam mendukung sektor pariwisata, seperti Pulau Derawan, Pulau Kakaban, dan destinasi wisata lainnya. Bandara ini berlokasi di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Seiring meningkatnya jumlah penumpang, Pengembangan Terminal dan Apron menjadi kebutuhan mendesak agar kapasitas layanan tetap optimal. Penelitian ini menganalisis operasional bandara berdasarkan konfigurasi terminal penumpang menggunakan metode Typical Peak Hour Passenger (TPHP) untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang dalam 10 tahun ke depan. Data historis 2005–2022 digunakan sebagai dasar peramalan menggunakan metode persentase pertumbuhan penumpang sebesar 10,9% dengan perkiraan jumlah penumpang tahun 2033 sebanyak 1.243.266 penumpang dengan menggunakan metode Typical Peak Hour Passenger (TPHP) yang ditetapkan FAA. Hasil proyeksi menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang, sehingga diperlukan optimalisasi kapasitas terminal melalui penambahan fasilitas tanpa mengubah struktur utama bangunan. Selain itu, perluasan apron juga menjadi solusi untuk menampung peningkatan jumlah pergerakan pesawat. Dengan mengacu pada ICAO Annex 14, luas apron yang diperlukan pada tahun 2033 diproyeksikan mencapai lebar 9.975 m² dan Panjang 255,73 m2 untuk memastikan kelancaran operasional bandara. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi pengembangan Bandara Kalimarau guna mendukung pertumbuhan pariwisata dan meningkatkan kualitas layanan transportasi udara.   Kalimarau Airport is the main gateway for air transportation in Berau Regency and plays an important role in supporting the tourism sector, such as Derawan Island, Kakaban Island, and other tourist destinations. This airport is located in Berau Regency, East Kalimantan Province. As the number of passengers increases, Terminal and Apron Development becomes an urgent need so that service capacity remains optimal. This study analyzes airport operations based on the configuration of the passenger terminal using the method Typical Peak Hour Passenger (TPHP) to anticipate the growth in the number of passengers in the next 10 years. Historical data from 2005–2022 is used as the basis for forecasting using the passenger growth percentage method of 10,9% with an estimated number of passengers in 2033 of 1,243,266 passengers using the method Typical Peak Hour Passenger (TPHP) set by the FAA. The projection results show a significant increase in the number of passengers, so it is necessary to optimize terminal capacity by adding facilities without changing the main structure of the building. In addition, expanding the apron is also a solution to accommodate the increasing number of aircraft movements. Referring to ICAO Annex 14, the apron area required in 2033 is projected to reach a width of 9,975 m² and a length of 255.73 m2 to ensure smooth airport operations. This research is expected to be a reference for the development of Kalimarau Airport to support tourism growth and improve the quality of air transportation services.
Perencanaan Pengadaan Spare Packing Dan Seal Pada Perusahaan XYZ Menggunakan Metode Reorder Point Belnov, Syaddad Husaini; Mufti Arifin; Ayu Martina
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jmd.v3i1.116

Abstract

Perusahaan jasa pemeliharaan pesawat udara tentunya memerlukan perencanaan dan juga pengendalian persediaan bahan baku agar proses produksi di perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Salah satu metode untuk perencanaan pengadaan spare part yaitu menggunakan metode Reorder Point yang merupakan salah satu metode untuk manajemen persediaan spare part dengan tujuan utama untuk meminimalisir atau menekan suatu terjadinya kekurangan persediaan stok spare part. Pada penelitan ini akan dilakukan perhitungan Reorder Point Spare part Packing dan Seal berdasarkan data penggunaan sebelumnya. Tahapan penelitian ini dengan mengumpulkan data penggunaan, menghitung Safety Stock dan standar deviasi, menghitung kebutuhan Spare Part, dan melakukan perhitungan Reorder Point. Sehingga diperoleh tujuan penelitian yaitu diketahui kebutuhan Spare Packing dan Seal dalam 1 tahun sebanyak 576 Packing dan 479 Seal, serta mengetahui kebutuhan Safety Stock yang sudah didapat sebesar 42,50 Packing dan 21,14 Seal. Sehingga nilai Reorder Point yang dihasilkan adalah 94,34 Packing dan 53,14 Seal. Reorder point merupakan kebutuhan distribusi spare packing dan seal untuk meminimalisir adanya kekurangan Spare Part dan nilai Reorder Point yang didapat sehingga bisa dilakukan pemesanan secara berkala dalam perbulan untuk 1 tahun yang akan datang.   Aircraft maintenance service companies certainly require planning and also control of raw material inventory so that the production process in the company can run well. One method for planning spare part procurement is using the Reorder Point method which is one method for spare part inventory management with the main objective of minimizing or suppressing a shortage of spare part stock. In this study, the Reorder Point calculation of Packing and Seal Spare parts will be carried out based on previous usage data. The stages of this research are by collecting usage data, calculating Safety Stock and standard deviation, calculating Spare Part needs, and calculating Reorder Point. So that the research objectives are obtained, namely knowing the need for Spare Packing and Seal in 1 year as much as 576 Packing and 479 Seal, and knowing the Safety Stock needs that have been obtained as much as 42.50 Packing and 21.14 Seal. So that the resulting Reorder Point value is 94.34 Packing and 53.14 Seal. Reorder point is the need for distribution of spare packing and seal to minimize the shortage of Spare Parts and the Reorder Point value obtained so that regular orders can be made per month for the next 1 year.
Analisis Key Perfomance Indicator Pada Bandara Outstation Daniel Frederick Romulus Ginting; Mufti Arifin; Ayu Martina
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jmd.v3i1.119

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi transportasi udara, bandara sangat berperan penting dalam mendukung aktivitas penerbangan. Bandara Outstation merupakan bandara di luar Bandara Base, sehingga sarana dan personil pemeliharaan tidak selengkap bandara base. Dalam mengelola Bandara Outstation, penting untuk memantau dan mengevaluasi kinerja bandara agar dapat menjamin kualitas layanan dan keamanan bagi para penumpang. Key Perfomance Indicator merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa baik kinerja suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.penelitian ini menyimulasikan perhitungan Key Perfomance Indicator berdasarkan kebutuhan Ground Support Equipment, ketersediaan dan kondisi GSE. Berdasarkan simulasi maka bandara outstation dengan Key performance terbaik adalah bandara kertajati, dilakukan pada 8 bandara dan 6 jenis GSE. Hasil simulasi dapat di gunakan untuk memantau kinerja outstation secara menyeluruh dengan bantuan mymaps. perbandingan Key Perfomance Indicator dari bandara outstation memiliki jumlah nilai kinerja Gas Turbin Compressor tertinggi 75% pada bandara Kertajati (KJT), dan untuk nilai terendah 0% nilai kinerja GTC pada bandara Minangkabau (PDG).   The development of air transportation technology, airports play a very important role in supporting flight activities. Outstation airports are airports outside the base airport, so the facilities and maintenance personnel are not as complete as the base airport. In managing outstation airports, it is important to monitor and evaluate airport performance in order to ensure the quality of service and safety for passengers. Key Performance Indicator is a tool used to measure how well an organization performs in achieving its goals. This research simulates the calculation of Key Performance Indicator based on Ground Support Equipment needs, availability and condition of GSE. Based on the simulation, the outstation airport with the best Key performance is Kertajati airport, carried out at 8 airports and 6 types of GSE. The simulation results can be used to monitor the overall performance of the outstation with the help of mymaps. Key Performance Indicator comparison of outstation airports has the highest number of Gas Turbin Compressor performance values of 75% at Kertajati airport (KJT), and for the lowest value 0% GTC performance value at Minangkabau airport (PDG).
Analisis Perbandingan Fuel Consumtption Pada Pesawat boeing B737-800 Rute CGK-DMK dan CGK-AMQ Sofyan, Mohamad Fauzan; Freddy Franciscus; Mufti Arifin
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jmd.v3i2.120

Abstract

Fuel consumption merupakan perhitungan konsumsi bahan bakaryang digunakan pesawat udara melalui dua engine, perhitungan ini akan mengetahui banyaknya fuel yang digunakan oleh pesawat dengan rute CGK-DMK dan CGK-AMQ dengan menggunakan pesawat Boeing B737-800 dan jarak terbang yang hampir sama dengan estimasi waktu sekitar 3 jam 15 menit, fuel uplift setiap rute berbeda sesuai dengan Load sheet, perhitungan untuk perbedaan berat pesawat maka fuel yang dibakar lebih banyak, yang mempengaruhi berat pesawat sendiri ialah cargo dan penumpang yang naik di dalam pesawat. Fuel consumption digunakan dalam tiga fase, yaitu; Take off, cruising, dan landing. Analisis dilakukan yaitu dengan metode perhitungan data pertama melalui Load sheet dengan tujuan CGK-DMK Takeoff sebesar 70.654 kg dan tujuan CGK-AMQ Takeoff sebesar 71.560 kg. Hasil analisis menunjukkan pada kedua rute tersebut mendapatkan nilai sebesar 906 kg untuk perbedaannya, rute CGK-DMK fuel take off sebesar 2.245,8 kg, fuel cruise sebesar 5.345,34 kg, dan fuel landing sebesar 350 kg. rute CGK-AMQ fuel take off sebesar 2.193,6 kg, fuel cruise sebesar 5.207,33 kg, dan fuel landing sebesar 350 kg. Rute CGK-DMK traffic load sebesar 13.319 kg memerlukan 8.239,4 kg fuel, pada rute CGK-AMQ traffic load sebesar 15.798 kg dan memerlukan fuel sebesar 8.051 kg, traffic load memiliki selisih sebesar 2.479 kg dan fuel memiliki selisih sebesar 238,4 kg dengan faktor pengaruh dari traffic load dan ketinggian terbang.   Fuel consumption is a calculation of fuel consumption used by aircraft through two engines, this calculation will determine the amount of fuel used by aircraft with the CGK-DMK and CGK-AMQ routes using Boeing B737-800 aircraft and almost the same flight distance with an estimated time of around 3 hours 15 minutes, fuel uplift for each route is different according to the Loadsheet, the calculation for the difference in aircraft weight means that more fuel is burned, which affects the weight of the aircraft itself is the cargo and passengers on board the aircraft. Fuel consumption is used in three phases, namely; Take off, cruising, and landing. The analysis was carried out using the first data calculation method through the Loadsheet with the destination CGK-DMK Takeoff of 70,654 kg and the destination CGK-AMQ Takeoff of 71,560 kg. The results of the analysis showed that on both routes a value of 906 kg was obtained for the difference, the CGK-DMK route fuel take off was 2,245.8 kg, fuel cruise was 5,345.34 kg, and fuel landing was 350 kg. CGK-AMQ route fuel take off is 2,193.6 kg, fuel cruise is 5,207.33 kg, and fuel landing is 350 kg. CGK-DMK route traffic load is 13,319 kg requires 8,239.4 kg of fuel, on the CGK-AMQ route traffic load is 15,798 kg and requires 8,051 kg of fuel, traffic load has a difference of 2,479 kg and fuel has a difference of 238.4 kg with the influence factors of traffic load and flight altitude
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Adam Wahyu Saputra Adam Ade Julizar Ade Julizar Afid Nurul Anwar Afifah, Atik Ahmad Akmal Said Ahmad Al Muhraj Ahmad Buana Syamra Pratama Rahman Al Farabi, Awfa Azka Alimin, Edy Karyadi amat chaeroni Ananda Rafi Rijalul Awwal Aprila Sakti K Arindho Andrifa Faturrohman Ayu Martina Bayu Wicaksono Belnov, Syaddad Husaini Borris Y Maningka Budi Aji Warsiyanto Chintya Rahmawati Cynthia Rahmawati Daniel Frederick Romulus Ginting Dhimas Ilyas Ramadhani Dhimas Dwiki Fahreza Andreanto Endah Yuniarti, Endah Erna Shevilia Erna Shevilia Agustian Evi Endarti Fadli Hidirsyah fahmins Fairuza, Syarifah Fara Vania Utami FORTUNE JR OMBUH Freddy, Franciscus Gunawan, Gia Aviani Husaini, Fahdli Zulfikar Imron Rosadi Israq Mifan Junaidi K, Aprilia Sakti Kanda Anantariyanto Alam Tasti Miranda Saputra Muchammad Furqon Muchaddats Muhamad Jayadi Muhammad Hadi Widanto Muhammad Kevin Bilhaq Muhammad Umar Abdulloh NUR HIDAYAH NINGSIH, Nur Hidayah Ningsih PANGGIH JOGO MUSTIKO Paramaharta, Izhar Rabeta, Bismil Rafika Arum Sari Raihan Maulana Yahya Reynaldo Mulya Tedja Riskha Agustianingsih Rizwan Maulana Rosalie, Rhea Anggun Said, Ahmad Akmal Saiful Latif, Saiful Sari, Rafika Arum sausan, Misk Sausan Ghina Septian, Diaz Shevillia Agustian, Erna Simon Sindhu H Sofyan, Mohamad Fauzan Somadi, Ridho Misbahudin surya wijaya, Andi Suwardi, Arie Prasetya Syaiful Rifki T. Dikatama Utama, Ericko Chandra venza, Venza Fawwaz Tsulatsa Victory Rumagit, Jodia Vita Kartika Wicaksono , Paulus Hilman