Claim Missing Document
Check
Articles

“OPTIMASI JARINGAN PADA PANGKALAN UDARA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MINIMUM SPANNING TREE” Suwardi, Arie Prasetya; Mufti Arifin; Endah Yuniarti
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v9i2.133

Abstract

Air Force Bases (Lanud) in Indonesia have a crucial role in maintaining national security and defense, especially in supporting the operations of the Indonesian Air Force. This study aims to find the Minimum Spanning Tree network between Air Force Bases (Lanud) in Indonesia using the Minimum Spanning Tree (MST) method. Minimum Spanning Tree (MST) is used to connect all Lanud. By using the Minimal Spanning Tree Method analysis, it can provide an optimal solution by producing a minimum total travel distance with a direct connection procedure at the points (nodes) on a network. Contributing positively to operational activity planning, more effective use of resources, and rapid response in emergency situations. The data used in this study are secondary data, namely data on the distance between 44 Lanud in Indonesia obtained from Google Earth. This data uses nautical miles units. The data obtained is represented in the form of a matrix and graph, then the parameters used are determined. After that, the data is analyzed using a minimum spanning tree. The results of the Minimum Spanning Tree analysis show that the optimum network connecting 44 Air Force Bases has a total distance of 6664 NM, which increases the efficiency, readiness, and flexibility of the TNI AU's operational planning in responding to emergency situations by each air force base optimally. Most TNI AU aircraft are able to travel the minimum spanning tree network with the longest distance from Halu Oleo Air Force Base to El Tari Air Force Base of 371 NM, except for the SA-330 Puma aircraft which can only travel 300 NM.
Rancang Bangun Alat Peraga Ground Lock Main Landing Gear Fadli Hidirsyah; Mufti Arifin; Riskha Agustianingsih
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v9i2.184

Abstract

The Landing gear is a critical component of an aircraft that supports its weight and absorbs shocks during takeoff and landing, as well as reduces air resistance during flight. The Ground Lock is a crucial part that locks the Landing gear in place when the aircraft is parked to ensure stability. For educational purposes, a practical and portable model has been created that resembles the actual Landing gear, with dimensions adjusted for classroom use (31.5 cm x 21.2 cm x 18.4 cm). This model uses flexible hydraulic hoses and medical syringes as hydraulic pumps, with a frame made of strong, lightweight, and transparent aluminum and acrylic. Testing of the model shows that this hydraulic system is effective in simulating the locking and releasing of the Landing gear, with a time of 8.49 seconds, although it can vary depending on the operator. The advantages of this model include ease of operation, availability of easily obtainable materials, economical cost, and portability. Its drawbacks include inaccurate scale, material limitations, limited complexity, untested durability under extreme conditions, dependence on the operator, and the need for regular maintenance. Nonetheless, this model remains significant in aviation engineering education, helping students understand the Ground Lock main Landing gear mechanism through realistic simulations.
Analisis Kapasitas Hanggar PT. Mulya Sejahtera Technology Dengan Variasi Manpower Menggunakan Teori Antrian Paramaharta, Izhar; Arifin, Mufti; Agustian, Erna Shevilia
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jmd.v2i1.4

Abstract

Pesawat terbang merupakan transportasi udara yang menunjang mobilitas, terutama digunakan untuk mencapai suatu wilayah yang mempunyai jarak tempuh jauh dengan waktu yang relatif cepat dengan tingkat keselamatan dan keamanan yang tinggi. Pesawat pun harus diperhatikan kondisinya agar pesawat selalu dalam kondisi laik terbang, untuk mendapatkan kondisi yang laik terbang tentu harus dilakukan pemeliharaan maupun perbaikan. Dalam pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan tentunya membutuhkan manpower yang siap dan sigap. Pada penelitian ini disimulasikan variasi manpower terhadap perawatan C-check di PT. Mulya Sejahtera Technologydi tanggal tertentu dengan no registrasi pesawat PK-CAA, PK-MAC, PK- MCY. Pada penelitian ini digunakan 1 line maintenance untuk dilakukan perhitungan menggunakan metode teori antrian single channel. Perhitungan manpower dan durasi suatu pekerjaan akan mempengaruhi kapasitas hanggar. Hasil perhitungan pada PK- CAA dengan bertambahnya 2 manpower dari 6 manpower menjadi 8 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 44% menjadi 28%, dengan bertambahnya 2 manpower dari 8 menjadi 10 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 28% menjadi 23%. pada PK-MAC dengan bertambahnya 2 manpower dari 5 manpower menjadi 7 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 44% menjadi 28%, dengan bertambahnya 2 manpower dari 7 manpower menjadi 9 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 28% menjadi 23%. pada PK-MCY dengan bertambahnya 2 manpower dari 10 manpower menjadi 12 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 35% menjadi 28%, dengan bertambahnya 2 manpower dari 12 manpower menjadi 14 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 28% menjadi 23%. Semakin banyaknya manpower yang digunakan dalam pemeliharaan C-check akan mempengaruhi tingkat intensitas penggunaan hanggar terpakai, sehingga PT. Mulya sejahtera Technologymasih bisa menerima pekerjaan pemeliharaan C-check guna meningkatkan load factor.
Analisis Pengaruh Variasi Kecepatan Terbang Pada Biaya Operasional Berdasarkan Konsumsi Bahan Bakar Dan Jam Terbang Pada Pesawat Boeing 737-800 Dengan Rute CGK-UPG Afifah, Atik; Arifin, Mufti; Agustian, Erna Shevilia
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jmd.v2i1.5

Abstract

Transportasi udara merupakan transportasi yang dapat menjangkau tempat-tempat yang tidak dapat ditempuh dengan moda darat atau laut. Dengan memakai transportasi udara seperti pesawat, orang dapat mencapai suatu daerah lebih cepat tetapi biaya angkutan udara yang tinggi menjadi masalah bagi sebagian orang, bahwa pesawat dengan kecepatan lebih tinggi akan memerlukan biaya bahan bakar lebih besar sedangkan kecepatan rendah akan memerlukan biaya pemeliharaan, sewa pesawat, dan gaji kru yang lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsumsi bahan bakar berdasarkan variasi kecepatan terbang, menghitung biaya operasional berdasarkan waktu terbang dan menentukan pengaruh kecepatan terbang terhadap biaya operasi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis pengaruh variasi kecepatan terbang pada biaya operasional berdasarkan jam terbang dan konsumsi bahan bakar pada pesawat Boeing 737-800 dengan rute CGK-UPG. Hasil yang didapatkan berdasarkan variasi kecepatan yang paling besar dengan nilai 239 m/s maka dan lebih kecil dengan nilai sebesar 0,49799 dan 0,03005, drag dan fuel flownya lebih besar dengan nilai sebesar 37257,8 N dan 1231 kg/jam. Drag dan fuel flow mempengaruhi konsumsi bahan bakar dimana yang lebih besar akan paling boros tetapi waktunya lebih efisien dengan nilai sebesar 100 menit dan biaya operasional paling hemat pada kecepatan 239 m/s memerlukan fuel 4105,98 kg dengan total harga fuel Rp 51.122.823 dan waktu terbang 1,6 jam dengan total biaya operasional sebesar Rp. 154.284.823. Nilai tukar mata uang, harga bahan bakar, dan struktur biaya lainnya dapat mempengaruhi biaya total operasional.
Pengaruh Nilai Campuran Resin Dan Cat Terhadap Temperatur Cuaca Panas Dan Dingin Pada Media Aluminium Wicaksono , Paulus Hilman; Arifin, Mufti; Shevilia Agustian, Erna Shevilia
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jmd.v2i1.6

Abstract

Selama beroperasi, setiap pesawat terbang pasti memiliki jadwal untuk pemeliharaan, salah satu bentuk perawatan pesawat terbang adalah dengan pengecatan. Pengecatan adalah cara yang umum digunakan untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh korosi. Biasanya warna cat akan memudar akibat terpapar suhu yang panas dan dingin. Melihat pernyataan tersebut maka suatu cat harus memiliki sifat dapat memperkuat (re)inforcing permukaan benda yang di cat. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam sebuah cat dipengaruhi oleh campuran resin, thinner, dan cat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai campuran resin dan cat terhadap temperatur cuaca panas dan dingin. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan cat dan thiner dengan resin menggunakan nilai perbandingan cat dan thiner 1:1 dan nilai resin 20%, 40%, dan 60% yang akan dilakukan pada spesimen dari bahan aluminium. Setelah melakukan pengujian ketahanan cat dengan campuran variasi nilai resin pada perubahan temperatur cuaca panas dan dingin menggunakan alat oven dengan suhu 100°C dan freezer dengan suhu -0,2°C diketahui bahwa semakin banyak penambahan nilai campuran resin yang berlebihan dapat menyebabkan cat susah mengering dan tidak dapat mengering dengan sempurna yang disebabkan karena semakin tebalnya lapisan cat yang dihasilkan oleh penambahan nilai resin, pencampuran nilai resin yang berlebihan juga menyebabkan pengaruh cacat pada lapisan cat seperti cacat bintik, cacat leleh, dan warna yang menurun atau memudar pada saat terkena perubahan suhu dari temperatur panas ke temperatur dingin. Dapat disimpulkan bahwa penambahan campuran nilai resin yang berlebihan tidak baik untuk ketahanan cat dan untuk menghasilkan kualitas cat yang baik adalah dengan tidak menambahkan campura nilai resin.
Pelatihan Dasar 3D Printing Untuk Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Guru SMK Penerbangan Gutama Jakarta arifin, Mufti; Muhammad Hadi Widanto; Muhamad Jayadi
Jurnal Bakti Dirgantara Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Bakti Dirgantara
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/a4sa2m49

Abstract

Teknologi 3D printing menjadi salah satu Teknologi utama dalam implementasi revolusi industri 4.0. Teknologi ini telah menjadi salah satu tren Teknologi masa depan. Produk 3D printing telah banyak dikenal masyarakat terutama dalam bentuk jasa printing. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan selayaknya juga menguasai kemampuan printing 3D. Laboratorium komputasi Fakultas Teknik Dirgantara dan Industri dilengkapi dengan printer 3D dan digunakan oleh Prodi Teknik Penerbangan pada mata kuliah Computer Aided Design (CAD). Kemampuan mewujudkan desain menggunakan 3D printing perlu disebarluaskan salah satunya ke SMK melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Mitra PKM adalah SMK Penerbangan Gutama dan bentuk PKM adalah pelatihan pada guru pengampu mata pelajaran. Peserta pelatihan diberikan pengenalan perangkat lunak solidwork untuk desain gambar yang menjadi masukan printer 3D. Peserta pelatihan terdiri dari 7 guru dengan kondisi awal hanya 14% yang mengetahui prinsip kerja mesin 3D printing dan belum pernah ada yang mengoperasikan mesin 3D printing. Pelatihan pertama menghasilkan seluruh guru mengetahui prinsip kerja mesin 3D printing. Pelatihan kedua yang diikuti 4 peserta meningkatkan pengalaman dan kemampuan keempat guru mengoperasikan mesin 3D printing. Observasi lanjutan menunjukkan SMK Penerbangan Gutama telah mampu berkreasi menggunakan mesin 3D printing yang mereka miliki 3D printing technology is one of the main technologies in implementing the industrial revolution 4.0. This technology has become one of the future Technology trends. 3D printing products are widely known to the public, especially in the form of printing services. Vocational High School students should also master 3D printing skills. The computing laboratory of the Faculty of Aerospace and Industrial Engineering is equipped with a 3D printer and is used by the Aeronautical Engineering Study Program in Computer Aided Design (CAD) courses. The ability to realize designs using 3D printing needs to be disseminated among vocational schools through Community Service (PKM) activities. The PKM partner is Gutama Aviation Vocational School and the form of PKM is training for subject teachers. Training participants are given an introduction to Solidwork software for designing images that are input to a 3D printer. The training participants consisted of 7 teachers with the initial condition being that only 14% knew the working principles of a 3D printing machine and none of them had ever operated a 3D printing machine. The first training resulted in all teachers knowing the working principles of 3D printing machines. The second training, which was attended by 4 participants, increased the experience and ability of the four teachers to operate 3D printing machines. Further observations show that Gutama Aviation Vocational School has been able to be creative using the 3D printing machines they have.
Estimating The Necessity For Brake Spare Parts at PT XYZ Using The Monte Carlo Method NUR HIDAYAH NINGSIH, Nur Hidayah Ningsih; Mufti Arifin; Muhammad Hadi Widanto
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v10i1.231

Abstract

Brake is a crucial component of an aircraft. The availability of brake parts is a challenge for the company, affecting operational performance and customer satisfaction. The analysis at PT XYZ aims to predict the need for brake parts using historical replacement data and Monte Carlo Models. Brake replacement data is random because it is not known when it should be replaced. The results showed that brake replacement in 2022 and 2023 was 886. By using linear regression, the estimated need for brake spare parts in 2024 is 258,4301 for 117 aircraft with three types used A320, B737-900ER, and B737-9 MAX. The number of brake replacements for 2 years is 886 while the Monte Carlo simulation results amount to 922. Comparison of Airlines obtained prediction results, ABC is 389, BCD is 425 and CDE is 135. Part Number comparison obtained predictions, 2-1740-1 is 479, C20225510 is 318, and C20633000 is 160. Comparison for 6 months in 2024 obtained a difference of 7%. Comparison of Airlines obtained a difference of ABC is 17%, BCD is 25%, and CDE is 7%. While the Part Number Comparison obtained a difference of 2-1740-1 is 32%, C20225510 is 12%, and C20633000 is 2%.
Analisis Perencanaan Konfigurasi dan Desain Bandara di Bandar Udara Atang Senjaya Victory Rumagit, Jodia; Arifin, Mufti; Rosadi, Imron
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandara merupakan area tertentu di darat atau air (termasuk gedung, instalasi dan peralatan) yang dimaksudkan untuk digunakan baik seluruhnya atau sebagian dari keberangkatan dan pergerakan permukaan dari pesawat terbang. Bandara memiliki berbagai macam bentuk dan desain tergantung dari kebutuhan dan fungsinya. Desain dari suatu bandara memiliki peranan penting dalam menunjang kegiatan penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan konfigurasi dan desain bendara berdasarkan operasional pesawat dengan menggunakan metode Ratios of National Forecasts. Penelitian diharapkan menghasilkan desain suatu bandara yang diinginkan sehingga dapat memaksimalkan kegiatan operasional bandar udara Atang Senjaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pada perhitungan perkiraan jumlah nasional menujukan penurunan berbanding terbalik dengan perkiraan jumlah lokal yang menujukkan kenaikan selama 4 tahun. Berdasarkan perhitungan Bandar Udara Atang Senjaya maka dapat diketahui seberapaluasterminalyangdibutuhkan danseberapabanyakpesawatyangmampudipakir di apron, yaitu 6 pesawat ATR 72-600. Berdasarkan perhitungan perkiraan jumlah lokal pada tahun 2031, luas terminal yang dibutuhkan 6600 ft2 (110 x 66 ft) atau 33,53 x 20,11 m.
Pelatihan Penyusunan Modul Praktikum Fisika Pada Guru SMK Gutama Jakarta dengan Memanfaatkan Artificial Intelligence Sari, Rafika Arum; Mufti Arifin; Syarifah Fairuza; Ade Julizar; Ericko Chandra Utama
Jurnal Bakti Dirgantara Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Bakti Dirgantara
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/h7saky24

Abstract

Peningkatan kualitas pembelajaran sains di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan tantangan yang mendesak, terutama dalam pengembangan modul praktikum yang relevan dan aplikatif. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan oleh Program Studi Teknik Penerbangan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma sebagai respons terhadap kebutuhan guru dalam menyusun modul fisika yang inovatif dan sesuai dengan perkembangan teknologi. Tujuan dari PKM ini adalah memberikan pelatihan kepada guru-guru SMK Gutama Jakarta untuk menyusun modul praktikum fisika secara mandiri dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), khususnya melalui pemanfaatan ChatGPT. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Desember 2024 dan diikuti oleh 7 guru bidang sains. Metode yang digunakan meliputi survei awal untuk pemetaan kebutuhan, pemaparan materi tentang pemanfaatan AI dalam pendidikan, serta praktik langsung penyusunan modul bertema kesetimbangan gaya dengan bimbingan instruktur. Hasil evaluasi melalui angket menunjukkan bahwa 66,7% peserta memberikan respon yang sangat positif terhadap pelatihan ini. Temuan ini menunjukkan bahwa teknologi AI, seperti ChatGPT, dapat menjadi solusi praktis dan efektif dalam mendukung guru menyusun modul praktikum yang kontekstual dan sesuai kebutuhan pembelajaran di lapangan.   Improving the quality of science education in vocational high schools (SMK) remains an urgent challenge, particularly in the development of relevant and applicable practicum modules. This community service program (PKM) was conducted by the Aeronautical Engineering Study Program at Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma in response to the need for teachers to independently develop innovative physics practicum modules aligned with current technological advancements. The primary objective of this PKM was to train science teachers at SMK Gutama Jakarta in utilizing artificial intelligence (AI), specifically ChatGPT, for the independent development of physics practicum modules. The activity was conducted in December 2024 and involved seven science teachers. The method included a preliminary needs assessment survey, presentation of AI applications in education, and hands-on practice in developing a practicum module on the topic of force equilibrium, guided by instructors. Evaluation results obtained through post-training questionnaires revealed that 66.7% of participants responded very positively to the training. These findings indicate that AI-based tools, such as ChatGPT, can serve as practical and effective solutions for assisting teachers in creating contextual and field-relevant practicum modules.
ESTIMASI DISTRIBUSI BERAT SAYAP DAN DISTRIBUSI LIFT UNTUK OPTIMASI BENDING MOMENT DENGAN SISTEM FUEL TRANSFER PADA PESAWAT BOEING 737-500 Mufti Arifin; Endah Yuniarti; Rafika Arum Sari; Ahmad Akmal Said
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v4i2.262

Abstract

Selain sebagai penghasil gaya angkat, sayap berfungsi menahan beban yangterjadi pada struktur pesawat, seperti beban geser, puntir dan lentur (bending). Dari semuabeban tersebut beban lentur (bending) merupakan beban terbesar yang diterima oleh sayap.Pengaturan beban bending merupakan salah satu faktor utama dalam mengurangi bebanyang dialami oleh sayap. Namun, nilai optimal yang ditunjukkan berlawanan antara di daratdan di udara, untuk memanfaatkan keadaan tersebut digunakan sistem fuel transfer loadalleviation. Fuel transfer load alleviation merupakan suatu sistem yang otomatismemindahkan fuel lebih banyak di tangki bagian dalam pada saat di darat dan berada di tangkibagian luar pada saat di udara sehingga efek dari beban bending dapat dikurangi. Bebanbending yang dihasilkan merupakan hasil penjumlahan antara distribusi berat dan distribusilift yang terjadi pada sayap sehingga untuk menghitung bending diperlukan data distribusiberat pada sayap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi berat dan distribusi liftyang terjadi pada sayap pesawat Boeing 737-500. Nilai distribusi berat dan distribusi liftmenghasilkan optimasi moment pada dua keadaan yaitu, di darat dan di udara dengan tigavariasi fuel transfer yaitu, constant dengan nilai 40134,53 N, linier dengan nilai 48059,53 N,dan maximum dengan nilai 172386,50 N