p-Index From 2020 - 2025
10.35
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan E-Journal of Linguistics Jurnal Pendidikan dan Pengajaran PRASI: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Lingua Scientia Journal Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora (JPPSH) Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Jurnal Pendidikan Bahasa Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris PREMISE: Journal of English Education and Applied Linguistics IJoLE: International Journal of Language Education Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal TOTOBUANG Esteem Journal of English Study Programme Journal of Educational Research and Evaluation International Journal of Community Service Learning International Journal of Language and Literature International Journal of Elementary Education ACITYA Journal of Teaching & Education Yavana Bhasha : Journal of English Language Education Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia JALL (Journal of Applied Linguistics and Literacy) Interference: Journal of Language, Literature, and Linguistics The Art of Teaching English as a Foreign Language (TATEFL) Journal of Educational Study Jurnal Penelitan Mahasiswa Indonesia Jurnal Impresi Indonesia Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal Indonesian Journal of Educational Development (IJED) EDULIA: English Education, Linguistic and Art Journal Indonesian Journal Of Educational Research and Review Edu Society: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial dan Pengabdian Kepada Masyarakat Yavana Bhasha: Journal of English Language Education Room of Civil Society Development IJLHE: International Journal of Language, Humanities, and Education Journal of Linguistic and Literature Studies (JOLLES) EJI (English Journal of Indragiri) : Studies in Education, Literature, and Linguistics Room of Civil Social Development
Claim Missing Document
Check
Articles

An Analysis of Swear Words Used by the Teenagers in Singaraja ., Intania Harismayanti; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11566

Abstract

This study aimed at analyzing swear words used by the teenagers in Singaraja. To accomplish this goal, this study used a descriptive qualitative research, which was conducted by observing, audio recording, and interviewing the subjects. The subjects of this study were 10 teenagers originally from Singaraja. The results of the study showed that swear words used by the teenagers in Singaraja have their forms, references, and functions. There were three forms of swear words: (1) in the form of words, which also are subdivided into two: monomorphemic (pirate ‘ancestors’, pletan ‘male genital’, teli ‘female genital’, etc.) and polymorphemic (matan ‘eyes’, polone ‘brain’, bangkaan ‘dead body’, etc.), (2) in the form of phrases (ndas teli ‘female genital’, lengeh buah ‘so crazy’, ngamah gen ‘always eat’, etc), and (3) in the form of clauses (lengeh ti cai ‘you are so crazy’, gebuh bungut nanine ‘you are a liar’, liak cai ‘you are the devil’,etc.). The references of the swear words were related to: (1) religion, (2) body function, (3) excrement, (4) animals, (5) activity, (6) personal background, (7) mental illness, (8) devils, (9) kinship. The functions of those swear words were: (1) to draw attention, (2) to provide catharsis, (3) to provoke, (4) to create interpersonal identity, (5) integrative, (6) aggressive, (7) regressive, and (8) emphasis. keyword : forms, functions, references, swear words
AN ANALYSIS OF POLITENESS PRINCIPLES USED BY THE CANDIDATES DURING 2ND ROUND DKI JAKARTA GOVERNOR ELECTION DEBATE IN 2017 ., Ni Wayan Ria Candra; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A.; ., Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.12401

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis prinsip kesopanan yang digunakan oleh kandidat pada putaran kedua debat pemilihan gubernur DKI Jakarta, meyelidiki alasan dari penggunaan prinsip kesantunan jenis tertentu yang paling sering digunakan oleh kedua kandidat dan menganalisis implikasi dari jenis prinsip kesantunan yang digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dianalisis berdasarkan prinsip kesopanan yang diusulkan oleh Leech (1983) dan klasifikasi tindakan ilokusi diusulkan berdasarkan Searle (1975) yang dikutip oleh Leech (1983). Data diambil dari transkripsi video putaran kedua debat pemilihan gubernur DKI Jakarta. Jumlah data yang ditemukan sebanyak 195 yang mengandung prinsip kesopanan dari kedua kandidat. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dan peneliti meminta triangulator untuk menilai data untuk mendapatkan hasil terpercaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya ada lima jenis prinsip kesopanan yang ditemukan dalam kedua pernyataan kandidat tersebut, yaitu: tact maxim, generosity maxim, modesty maxim, approbation maxim dan agreement maxim. Kedua kandidat sering kali melanggar penggunaan maksim. Pelanggaran maksim kebijaksanaan secara dominan digunakan oleh subjek I, sementara pelanggaran maksim kebijaksanaan sering digunakan oleh subjek II. Semua jenis tindakan ilokusi ditemukan di kedua pernyataan kandidat. Pernyataan asertif dominan digunakan oleh subjek I, sementara subjek II cenderung menggunakan pernyataan komisif. Oleh karena itu, alasan penggunaan prinsip kesopanan tertentu mengacu pada penggunaan tindakan ilokusi. Subjek I memaksimalkan pujian untuk dirinya dengan menyatakan program terbaik yang telah dilakukannya, sementara subjek II memaksimalkan untuk merugikan lawannya dengan mengungkapkan kesalahan subjek I dan kemudian memberikan penawaran tentang program barunya. Memberikan pernyataan komisif nyatanya lebih efektif untuk mendapat perhatian publik karena mereka ingin mendapatkan harapan baru.Kata Kunci : prinsip kesopanan, tindakan ilokusi, putaran 2 debat pemilihan DKI Jakarta This research aimed to identify the types of politeness principles used by candidates during 2nd round of DKI Jakarta governor election debate, investigate the reason of a particular type of politeness principles more frequently used by both candidates and analyse the implications of type of politeness principles used. This research employed descriptive qualitative research. The data were analysed based on Politeness Principle proposed by Leech (1983) and the classification of illocutionary acts was based on Searle (1975) cited by Leech (1983). The data were taken from transcription of 2nd round of DKI Jakarta governor election debate video. The total number of the data found were 195 containing politeness principles from both candidates. The main instrument of this research was the researcher herself and the researcher asked the triangulator to assess the trustworthiness of the data. The result of this research showed that there were five types of politeness principle found in both candidates’ statements, they were: tact maxim, generosity maxim, modesty maxim, approbation maxim and agreement maxim. Both candidates often flouted the use of maxims. Flouting modesty maxim was dominantly used by subject I, while flouting tact maxim was dominantly used by subject II. All types of illocutionary acts found in both candidates’ statements. The assertive were dominantly used by subject I, while subject II tended to use commisives. Therefore, the reason of the use particular politeness principles was referred to the use of illocutionary acts. Subject I maximized praise of himself by stating his best program that had been done, while subject II maximized cost of his opponent by exposing subject I’s mistakes and then gave an offer about his new program. In fact, giving commisives statements were more effective to get public’s attention since they wanted to get a new hope.keyword : politeness principles, illocutionary acts, 2nd round DKI Jakarta election debate
AN ANALYSIS OF JARGONS USED BY NURSING STUDENTS AT GRADE XI IN SMK NEGERI 1 KUBUTAMBAHAN ., Gusti Ayu Andiani; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11063

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk, arti, dan fungsi dari jargon-jargon yang digunakan oleh siswa kelas XI Jurusan Keperawatan di SMK Negeri 1 Kubutambahan. Penelitian ini telah dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian case study. Subjek pada penelitian ini adalah 10 siswa kelas XI Jurusan Keperawatan di SMK Negeri 1 Kubutambahan sebagai suatu komunitas di ruang kelas. Jargon-jargon yang diteliti yaitu jargon yang secara lisan diucapkan yang berdasarkan pada konteks percakapan dari siswa kelas XI Jurusan Keperawatan. Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 81 jargon yang digunakan oleh siswa kelas XI Jurusan Keperawatan baik di dalam kelas maupun luar kelas di SMK Negeri 1 Kubutambahan. Terdapat 14 singkatan, 2 akronim, 12 afiksasi, 2 kliping, 28 kata serapan, dan 23 kata benda. Makna dari jargon-jargon dianalisis berdasarkan konteks percakapan dan wawancara dari siswa perawat. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa terdapat empat fungsi dari jargon-jargon yang digunakan oleh siswa kelas XI Jurusan Keperawatan, antara lain untuk menciptakan komunikasi yang efektif, untuk menunjukan identitas dari siswa perawat, untuk membangun solidaritas antar siswa perawat, dan untuk membangun profesionalisme sebagai siswa perawat. Kata Kunci : jargon, siswa perawat This study aimed at analyzing forms, meaning, and functions of jargons used by nursing students at Grade XI in SMK Negeri 1 Kubutambahan. This study was conducted in qualitative approach with case study design. The subjects of this study were 10 nursing students at Grade XI in SMK Negeri 1 Kubutambahan as a community in the classroom. The jargons were investigated in spoken based on the context of nursing students’ conversation. The methods of data collection were observation, interview, and document study. The result of this study represents there are 81 jargons used by the nursing student at Grade XI inside and outside the classroom in SMK Negeri 1 Kubutambahan. There are 14 abbreviations, 2 acronyms, 12 affixations, 2 clippings, 28 borrowings, and 23 nouns.The meaning of jargons was analyzed based on the context of nursing students’ conversation and interview. Additionally, this study denotes there are four functions of jargons used by nursing students at Grade XI namely, to create effective communication, to show nursing students’ identity, to build solidarity among nursing students, and to build professional code as nursing students.keyword : jargon, nursing student
AN ANALYSIS OF SWEAR WORDSOF BALINESE LANGUAGE PRACTICES BY BALI AGA PEOPLE IN CEMPAGA VILLAGE,NORTH BALI ., Made Intan Kusuma Dewi; ., Dr. I Gede Budasi, M.Ed.; ., Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.173 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.14961

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kata makian yang digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif Bahasa Bali, yang diterapkan dengan mengamati, merekam audio, dan mewawancarai para informan. Para informan akan mengambil orang-orang tua yang berusia di atas 25 tahun dari Desa Cempaga, Bali Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata-kata umpatan yang digunakan di Desa Cempaga, Bali Utara memiliki bentuk, referensi, dan fungsi. Ada tiga bentuk kata-kata makian: (1) dalam bentuk kata-kata yang (2) berbentuk frasa (3) dalam bentuk klausa. Ada sembilan klasifikasi referensi kata-kata sumpah yang digunakan untuk Menganalisis Kata-Kata Umpatan Praktik Bahasa Bali oleh Orang Bali Aga di Desa Cempaga, Bali Utara yaitu: agama, fungsi tubuh, kotoran, istilah hewan, aktivitas, latar belakang pribadi, penyakit mental , setan, dan kekeluargaan. Fungsi kata-kata makian adalah (a) untuk menarik perhatian, (b) untuk memberikan katarsis, (c) untuk memprovokasi, (d) untuk menciptakan identitas interpersonal, (e) integratif, (f) agresif, (g) regresif, dan (h) penekanan.Kata Kunci : bentuk, fungsi, rujukan, kata makian This study aimed at analyzing swear words used of Balinese Language descriptive qualitative research, which applied by observing, audio recording, and interviewing the informants. The informants will take old people between ages upper 25 years old from Cempaga Village, North Bali. The results of the study show that the swear words used in Cempaga Village, North Bali have their forms, references, and functions. There are three forms of swear words: (1) in the form of words which (2) in the form of phrases (3) in the form of clauses. There are nine classifications of the references of swearing words that used to Analyzed of Swear Words of Balinese Language Practices by Bali Aga People in Cempaga Village, North Bali namely: religion, body function, excrement, animal terms, activity, personal background, mental illness, devils, and kinship. The function of swear words are (a) to draw attention, (b) to provide catharsis, (c) to provoke, (d) to create interpersonal identity, (e) integrative, (f) aggressive, (g) regressive, and (h) emphasis.keyword : forms, functions, references, swear words
A Study on The Production of English Fricative Sounds by The Second Grade Students of SMK Negeri 3 Singaraja in Academic Year 2014/2015 ., I Putu Galan Brahmanusi; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6132

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi suara frikatif yang salah diucapkan oleh siswa kelas XI SMK Negeri 3 Singaraja (2) menginvestigasi tipe suara yang digunakan siswa kelas XI SMK Negeri 3 Singaraja untuk mengganti suara frikatif yang salah diucapkan. Dalam penelitian ini, dua puluh tujuh orang siswa dipilih sebagai subjek penelitian. Data diambil dengan cara memberikan lima belas kalimat kepada siswa yang didalamnya terdapat dua puluh lima kata yang masing – masing kata mewakili suara frikatif kemudian siswa diminta untuk mengucapkan kalimat – kalimat tersebut lalu penulis merekam suara para siswa. Data yang diambil dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel. Penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa dapat mengucapkan suara fricatif [s] dan [h], sedangkan suara yang sering salah diucapkan adalah suara [f], [v], [θ], [ð], [z], [ʃ], dan [ʒ]. Kata Kunci : suara fricatif Inggris This study was aimed at (1) identifying fricative sounds which are mispronounced by the second grade students of SMK Negeri 3 Singaraja (2) investigating the types of sounds used to replace English fricative sounds by the second grade students of SMK Negeri 3 Singaraja In this study there were twenty seven students were chosen as the subjects of study. The data were collected by giving the students fifteen sentences consisting twenty five words which represents English fricative sounds and asked the students to pronounce the sentences then the writer recorded the students’ pronunciation. The obtained data were analyzed descriptively by using tables. The study concluded that the students were able to pronounce fricative sounds [s] and [h] while the other sounds such as [f], [v], [θ], [ð], [z], [ʃ], and [ʒ] sounds are frequently mispronounced. keyword : English fricative sound
AN ANALYSIS OF ERRORS IN THE USE OF GRAMMATICAL COHESIVE DEVICES BY THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 1 SERIRIT IN THEIR NARRATIVE WRITING ., I Gusti Agung Putu Samiasri; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.; ., Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.12173

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perangkat kohesif gramatikal yang digunakan oleh siswa dalam teks naratif, kesalahan dan sumber kesalahan dalam perangkat kohesif gramatikal yang dilakukan oleh siswa dalam teks naratif mereka di SMP Negeri 1 Seririt. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Ada 30 tulisan naratif yang ditulis oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Seririt, yang dianalisis dengan menggunakan teori dari Halliday dan Hasan (1976). Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan teori Halliday dan Hasan tentang perangkat kohesif gramatikal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 738 item kohesif gramatikal yang digunakan oleh siswa. Referensi adalah item yang paling dominan digunakan oleh siswa, dan diikuti oleh penggunaan kata penghubung dan elipsis. Penggunaan substitusi tidak ditemukan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada 69 kesalahan yang diidentifikasi pada tulisan siswa tersebut termasuk kesalahan penggunaan referensi dengan 43 kejadian (62,31%) dan kata penghubung dengan 26 kejadian (37,68%). Sumber kesalahan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah factor interlingual dan factor intralingual.Kata Kunci : perangkat kohesif gramatikal, penulisan naratif, kesalahan, sumber kesalahan The aim of this study was to find out the grammatical cohesive devices used by the students in their narrative texts, the errors and the sources of error in grammatical cohesive devices committed by the students in their narrative texts in SMP Negeri 1 Seririt. This study was a descriptive qualitative study. There were 30 narrative writings written by the eighth grade students of SMP Negeri 1 Seririt, which were analyzed using the theory from Halliday and Hasan (1976). The data obtained were analyzed qualitatively by using Halliday and Hasan’s theory of grammatical cohesive devices. The result of this study showed that there were 738 grammatical cohesive items used by the students. The reference was the most predominant item used by the students, and it was followed by the use of conjunction and ellipsis. The use of substitution was not found. The result also showed that there were 69 errors identified in those students’ writings including errors on the use of reference with 43 occurences (62.31%) and conjunction with 26 occurences (37.68%). The sources of error found in this study were interlingual transfer and intralingual transfer.keyword : grammatical cohesive devices, narrative writing, errors, source of errors
THE ANALYSIS OF TEACHERS' CODE SWITCHINGS BASED ON THE PERCEPTIONS OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 2 SAWAN ., I Gede Juliadnyana; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9262

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menidentifikasi tipe dari rubahan bahasa dan untuk menyelidiki persepsi siswa terhadap penggunaan rubahan bahasa oleh guru bahasa Inggris kelas delapan di SMP Negeri 2 Sawan. Penelitian ini dirancang menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas delapan dan guru bahasa Inggris di kelas delapan. Instrumen yang digunakan dalam peneliian ini meliputi lembar observasi, kuisioner, pedoman wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tiga tipe rubahan bahasa yang digunakan oleh guru bahasa Inggris. Data menunjukan bahwa 31.7% intra sentential code switching, 54.8% inter sentential code switching, dan 13.4% inter personal code switching. Hasil dari kuisioner menunjukan respon rata – rata siswa adalah 70.74%, itu berarti siswa dikategorikan memiliki persepsi yang positif terhadap penggunaan rubahan bahasa oleh guru bahasa Inggris. Wawancara menunjukan bahwa siswa memiliki persepsi yang positif terhadap penggunaan rubahan bahasa oleh guru bahasa Inggris. Ada dua alasan berkenaan dengan jawaban positive siswa seperti: rubahan bahasa membuat siswa “mengerti” materi pelajaran lebih mudah, dan rubahan bahasa menurunkan “stres” siswa dalam belajar.Kata Kunci : Rubahan Bahasa, Tipe Rubahan Bahasa, Fungsi dari Rubahan Bahasa, Persepsi This research aimed to identify the types of code switching and the students’ perception about code switching used by the English teachers in the eighth grade students of SMP Negeri 2 Sawan. This research was conducted in descriptive qualitative design. The subjects of this research were the eighth grade students and the eighth grade English teachers. The instruments used in this study were observation sheet, questionnaire, and interview guide. The results of this research showed that there were three types of code switching used by the English teachers. The data showed there were (31.7%) of intra sentential code switching, (54.8%) of inter sentential code switching and (13.4%) of inter personal code switching.The results of the questionnaire showed that the average responses of the students were (70.74%), it means that students were categorized to have positive perception about the use of code switching by the English teachers. The interview shows that the students had positive response about the use of code switching by the English teachers. There were two reasons concerning the students’ positive answer, that is, code switchings that make the students understand the material more easily, and code switchings that reduce the students’ stress in learning.keyword : Code switching, type of code switching, function of code switching, perception
AN ANALYSIS OF CODES USED BY THE BALINESE FAMILIES OF NUSASARI VILLAGE, MELAYA, JEMBRANA ., I Gede Andre Agasi; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9456

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kode yang digunakan dan bagaimana kode yang digunakan oleh keluarga Bali di desa Nusasari. Data dikumpulkan dalam tiga domain dari penggunaan bahasa. Domain penggunaan bahasa dalam penelitian ini adalah keluarga, lingkungan, dan persahabatan. Peneliti mewawancarai 2 keluarga untuk mendapatkan data tentang kode yang digunakan di desa. Para peserta ditanya tentang apa bahasa berbicara mereka didasarkan pada tiga domain dari penggunaan bahasa. Observasi, wawancara, dan dokumentasi dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Data yang dikumpulkan adalah trancribed dan dianalisis. Data dikumpulkan melalui wawancara dan alat perekam dan beberapa instrumen juga disiapkan, seperti catatan lapangan dan kamera. Dalam tiga domain yang dianalisis, mereka menggunakan kode yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua kode yang digunakan di desa. Kedua kode yang bahasa Bali dan Bahasa Indonesia. Keunikan Bahasa Bali di Nusa Penida dialek terjadi di beberapa kata dalam pengucapan seperti; [Məhʌnʌʔ], [pəsɛlɛh], [oŋkʌbʌn], [ʌnonə], [bʌbuʌnʌn], [gələŋʌn], [wʌrʌsʌn], [jʌpə], [jʊlon], [bʌŋkag], [ŋrəbes], [Kʌuʔ], dan [ əndok] . Alih kode dan campur kode juga digunakan oleh penduduk desa dalam percakapan sehari-hari.Kata Kunci : campur kode, alih kode, penggunaan kode, domain penggunaan kode This qualitative study aimed to analyze codes used and how the codes were used by the Balinese families in Nusasari village. The data were collected in three domains of language use. The domains of language use in this research were family, neighborhood, and frienship. The researcher interviewed 2 families to get the data about codes used in the village. The participants were asked about what language they speak based on the three domains of language use. Observation, interview, and documentation were done by the researcher to get the data needed. The data gathered were trancribed and analyzed. The data were collected by interview and recorder tool and some instruments also prepared, such as field note and camera. In the three domains that were analyzed, they were used the same codes. The results showed that there two codes used in the village. Those two codes were Balinese language and Bahasa Indonesia. The uniqueness of Balinese language in Nusa Penida dialect occurred in several words in term of utterance such; [məhʌnʌʔ], [pəsɛlɛh], [oŋkʌbʌn], [ʌnonə], [bʌbuʌnʌn], [gələŋʌn], [wʌrʌsʌn], [jʌpə], [jʊlon], [bʌŋkag], [ŋrəbes], [Kʌuʔ], and [əndok].Code switching and code mixing are also used by the villagers in their daily conversation. keyword : code mixing, code switching, code used, domains of language use
AN ANALYSIS OF COMMUNICATION STRATEGIES USED BY ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT STUDENTS IN CLASSROOM LEARNING INTERACTION ., Vivien Hartini Laksmi Magga; ., Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11706

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis-jenis strategi-strategi berkomunikasi yang digunakan oleh mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris dalam interaksi pembelajaran di kelas dan menginvestigasi alasan-alasan mereka dalam menggunakan jenis-jenis strategi-strategi berkomunikasi tersebut. Subjek dari penelitian ini ada mahasiswa semester 6 jurusan pendidikan bahasa inggris, Universitas Pendidikan Ganesha. Data dari penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Temuan-temuan dari penelitian in menunjukkan mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris menggunakan 6 jenis strategi-strategi berkomunikasi, yaitu: approximation, circumlocution, code-switching, clarification request, use of all-purpose words, dan use of fillers/hesitation devices. Dari keenam jenis strategi-strategi berkomunikasi yang digunakan oleh mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris dalam interaksi pembelajaran di kelas, use of fillers/hesitation devices merupakan strategi yang paling sering digunakan oleh mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris dengan jumlah persentasi yaitu 47.61%. sehubungan dengan wawancara yang dilakukan, temuan-temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris menggunakan jenis-jenis strategi-strategi berkomunikasi tersebut untuk membantu teman-temannya lebih mudah dalam memahami tentang apa yang sedang dikatakan atau menghindari kesalahpahaman dari teman-temannya dan karena kurangnya kemampuan berbahasa mereka. Kata Kunci : strategi-strategi berkomunikasi, interaksi kelas, pelajar bahasa inggris sebagai bahasa asing. The purposes of this study are to find out the types of communication strategies used by English Education Department students in classroom learning interaction and investigate their reasons in using those types of communication strategies. The subject of this study was the sixth semester students of English Education Department, Ganesha University of Education. The data were collected by using observation and interview method. The findings of this study showed that English Education Department students used six types of communication strategies, namely; approximation, circumlocution, code-switching, clarification request, use of all-purpose words, and use of fillers/hesitation devices. From the six types of communication strategies used by English Education Department students in classroom learning interaction, the use of fillers/hesitation devices was the most frequently used by English Education Department students with the total percentage of utterance 47.61%. In relation to the interview, the findings showed that English Education Department students used those types communication strategies in order to help their friends easier in understanding about what was being said or avoid misunderstanding of their friends and because of the lack of their language ability.keyword : communication strategies, classroom interaction, EFL learners.
Phonological and Lexical Features of Lemukih and Galungan Dialects of Balinese ., Luh Made Wina Jayanti; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.10871

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ciri-ciri fonologis dan leksikal dari Lemukih Dialek (LD) dan Galungan Dialek (GD). Informan dari penelitian ini adalah penutur LD dan GD. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian lapangan kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan daftar kata Swadesh dengan cara observasi, wawancara, mendengarkan, mencatat, dan merekam. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa LD dan GD memiliki persamaan dan perbedaan secara fonologis dan leksikal. Secara fonologis, ditemukan 25 fonem yang sama pada LD dan GD. Fonem-fonem tersebut adalah: 6 vokal: /ʌ/, /I/, /ʊ/, /ɛ/, /∂/, and /ɔ/; dan 19 konsonan: /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /ʔ/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /y/, /ñ/, and /ŋ/. Di sisi lain, perbedaan secara fonologis terletak pada penggunaan fonem /ʌ/ dan /∂/ pada LD dan GD. Berdasarkan daftar kata Swadesh yang digunakan yang terdiri dari 206 leksikon, 179 leksikon ditemukan sama di LD dan GD secara leksikal. Leksikon tersebut diklasifikasikan menjadi: 144 leksikon yang sama dan 35 leksikon yang serupa. Di sisi lain, hanya 27 leksikon ditemukan sebagai bukti yang membedakan LD dan GD secara leksikal. Penduduk Desa Lemukih dan Galungan menggunakan dialek Bahasa Bali yang berbeda karena adanya bentuk sopan atau Sor Singgih Basa dalam Bahasa Bali.Kata Kunci : dialek Bahasa Bali, fitur fonologis, fitur leksikal The study aimed to find out the phonological and lexical features in Lemukih Dialect (LD) and Galungan Dialect (GD) of Balinese. The informants of this study were the speakers of LD and GD. This research employed field linguistic design. The data of the study were collected based on Swadesh word list using observation, interview, listening, note-taking, and recording techniques. The obtained data were transcribed and analyzed descriptively. The results of the study show that LD and GD actually have similarities and differences in term of phonological and lexical features. The results of the study show that there are 25 phonemes that similar in LD and GD in term of phonological features. Those phonemes include 6 vowels: /ʌ/, /I/, /ʊ/, /ɛ/, /∂/ ; and 19 consonants: /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /ʔ/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /y/, /ñ/, /ŋ/. In addition, the differences are the distribution of phoneme /ʌ/ and /∂/ in LD and GD. Furthermore, from the Swadesh word list which contain 206 lexicons, 179 lexicons are found similar in LD and GD in term of lexical features. Those lexicons can be classified into 144 exactly same forms and 35 similar forms of lexicons. On the other hand, only 27 lexicons are found as the evidence that differentiates LD and GD in term of lexical features. In addition, the reason Lemukih and Galungan villagers differ in using Balinese language dialect because of the honorific system or the polite form of the dialect.keyword : dialect of Balinese, lexical features, phonological features
Co-Authors ., Dewa Gede Rai Bisma Putra ., Dewa Gede Rai Bisma Putra ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A. ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A. ., Eva Patra Sari ., Gusti Ayu Andiani ., Gusti Ayu Andiani ., Gusti Putu Candra Widnyana ., I Gede Andre Agasi ., I Gede Andre Agasi ., I Gede Juliadnyana ., I Gede Juliadnyana ., I Gede Widiana Pradana ., I Gede Widiana Pradana ., I Gusti Agung Putu Samiasri ., I Gusti Agung Putu Samiasri ., I Gusti Ngurah Bagus Aryana ., I Gusti Ngurah Bagus Aryana ., I Gusti Ngurah Budaartha ., I Putu Ambara Putra ., I Putu Ambara Putra ., I Putu Ratama ., Ida Ayu Novia Ari Swandewi ., Ida Ayu Novia Ari Swandewi ., Iffatul Muslimah ., Iffatul Muslimah ., Ika Yogi Wirawan Putra ., Ika Yogi Wirawan Putra ., Intania Harismayanti ., Intania Harismayanti ., Kadek Yeyen Meyasa ., Kadek Yeyen Meyasa ., Ketut Asri Primayani ., Km Triyunita Yani ., Km Triyunita Yani ., KOMANG TRI DARMA ., Luh Gede Kirana Sukma ., Luh Gede Kirana Sukma ., Luh Made Wina Jayanti ., Luh Made Wina Jayanti ., Luh Widiyaswary ., Made Arsana ., Made Intan Kusuma Dewi ., Made Intan Kusuma Dewi ., Maria Cynthia Meilina ., Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti ., Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti ., Ni Kadek Fiona Yunita Dewi ., Ni Kadek Fiona Yunita Dewi ., Ni Kadek Warmasari ., Ni Luh Putu Linda Sumariyanthi ., Ni Luh Putu Linda Sumariyanthi ., Ni Luh Sukareni ., Ni Luh Wayan Verayanti ., Ni Luh Wayan Verayanti ., Ni Nyoman Indah Ayu Maharani ., Ni Pt Repin Cemara Dewi ., Ni Putu Sri Merta Utami ., Ni Putu Sri Merta Utami ., Ni Wayan Ria Candra ., Ni Wayan Ria Candra ., Prof. Dr.I Ketut Seken, M.A. ., Prof. Dr.I Ketut Seken, M.A. ., Pt Maysadevi Kusuma ., Pt Maysadevi Kusuma ., Putu Cendhani Sari Suartana ., Siti Juliani Putri Sulandari ., Siti Juliani Putri Sulandari ., Sophiarini Putu Yulia ., Vivien Hartini Laksmi Magga ., Vivien Hartini Laksmi Magga Aditiya, I Gede Rizky Adnyani, Ni Luh Putu Sri Agus Adi Yasmita . Agustini, Made Ari Dwita Anak Agung Gede Yudha Paramartha Andi Nursyafeizah Anita Sofia Veronia Ariantari, Pande Kadek Dea Aridana, I Komang Japar Arisuta, Pande Gede Darma Ayu Kadek Surya Maharani Chrisna Putri Arief Utami Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Komang Tantra Dewantara, Kadek Andre Karisma Dewi, Agung Ayu Putu Septia Dewi, Iga Lokita Purnamika Utami Dewi, Komang Putri Dewi, Ni Kadek Kasandra Dharma, Ketut Pande Bagus Wahyu Surya Dharmasanti, Ni Made Utari Eka Setiawati, Ni Luh Elmiani, Ni Wayan Santi Era Marsakawati, Ni Putu G.A.P. Suprianti Gasella, S A GD Hoki Artha Tama Wijaya Gede Mahendrayana Gusti Ayu Putu Ari Utami Hayuni, Nyoman Tri Hendrayani, Kadek Nila Hilda, Livia I Gede Budasi I Gede Nurjaya I Gede Rizky Aditiya I Gede Sumerjaya ., I Gede Sumerjaya I Kadek Suarsana . I Komang Japar Aridana I Luh Meiyana Ariss Susanti I Made Liantana Riasa ., I Made Liantana Riasa I Nyoman Adi Jaya I Nyoman Adi Jaya Putra I Nyoman Laba Jayanta I Nyoman Pasek Hadi Saputra I Nyoman Pasek Hadisaputra I Putu Citra Yudha ., I Putu Citra Yudha I Putu Eka Adi Sanjaya ., I Putu Eka Adi Sanjaya I Putu Galan Brahmanusi ., I Putu Galan Brahmanusi I Putu Gede Parma I Putu Gede Satriya Wibawa I Wayan Suarnajaya I Wayan Swandana I Wayan Wira Praditya I.G.A. Lokita Purnamika Utami IDA AYU MADE ISTRI UTAMI . Ida Ayu Teguh Kesari Wirata ., Ida Ayu Teguh Kesari Wirata Ida Bagus Putrayasa Ida Bagus Putu Arjun Adinata Jaya, I Nyoman Adi Juniarta, Adi Krisna Kadek Dhea Paramitha Amara Putri Kadek Dwi Candra Oktariana Kadek Yudha Septiawan Kadek Yudiana Komang Tuti Irmawati ., Komang Tuti Irmawati Kurniawan, Mas Adi Lestari, Ni Putu Candra Widiya Luh Desi Karunia Lestari ., Luh Desi Karunia Lestari Luh Putu Artini M.L.S ., Dr.Sudirman, M.L.S M.Pd ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd Made Arniati ., Made Arniati Made Dharma Susena Suyasa Mahajendra, Pande Gede Baba Mahardika, Kadek Manik Puspita, Ni Nyoman May Anggara Jiwa Hanuraga ., May Anggara Jiwa Hanuraga Ni Kadek Ita Tristiani Ni Komang Arie Suwastini Ni Komang Julia Dewi Ni Komang Suciati Ni Luh Dewi Antari ., Ni Luh Dewi Antari Ni Luh Putu Riska Agustiawati Ni Made Astiti Sari . Ni Made Dita Sintadewi . Ni Made Meyra Reditya Devi Ni Made Ratminingsih Ni Nyoman Manik Puspita Ni Putu Widyasari Ningrum, Sabila Puspita Pande Agus Putu Dharma Putra Pandita, Sang Putu Ari Paramarta, I Made Suta Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd . Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . Prof. Dr.I Ketut Seken,MA . Putra, Komang Bayu Widhyasmara Putri, Kadek Dhea Paramitha Amara Putri, Ni Luh Wiji Adnyani Putu Adi Krisna Juniarta Putu Adi Krisna Juniarta Putu Niken Praweda Yanti Putu Suarcaya Rany Prihastuti, Luh Putu S A Gasella Sacani, Ketut Catur Arya Saniada, Komang Nova Sari, Nyoman Arina Putri Sari, Yulnada Sinta Ary Gasella ., Sinta Ary Gasella Sumaniari, Ni Wayan Rosi Sutrini, Ayu Nyoman Tantri, Ade Asih Susiari Utamayana, I Wayan Yoga Wardani, Ni Komang Sri Wicaksana, GDA Wulandari, Ni Luh Putu Titin Yuda Pradana, Wayan Radita