Claim Missing Document
Check
Articles

A STUDY OF CHARACTER EDUCATION INSERTION IN TEACHING AND LEARNING PROCESS FOR SEVENTH GRADE STUDENTS AT SMPN 2 SINGARAJA IN ACADEMIC YEAR 2016/2017 ., Made Yuliarta Sari; ., Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11702

Abstract

Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk mendeskripsikan penyisipan pendidikan karakter dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk kelas 7 di SMP N 2 Singaraja. Subyekpenelitian ini adalah 2 orang guru bahasa Inggris dan siswa kelas 7 di SMP N 2 Singaraja. Peneliti mengidentifikasi cara guru menyisipkan nilai karakter ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, implementasi nilai karakter dalam proses pembelajaran, dan respon siswa terhadap implementasi nilai karakter dalam pembelajaran. Nilai-nilai karakter yang diamati dalam penelitian ini adalah Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai setiap prestasi, Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung jawab. Instrumen dari penelitian ini terdiri dari Peneliti sebagai kunci utama instrument, panduan wawancara, perekam, analisis checklist rencana pelaksanaan pembelajaran, observasi checklist dan kuisioner untuk mengetahui respon siswa. Penemuan dalam penelitian menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris menyisipkan nilai karakter secara implisit melalui kegiatan yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Hasil dari pengimplementasian nilai karakter menunjukkan bahwa guru Bahasa Inggris di SMP N 2 Singraja sudah mengimplementasikan 8 dari 18 dalam dua rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu nilai karakter Religius, Disiplin, Rasa Ingin Tahu, Toleransi, Bersahabat/Komunikatif, Tanggung Jawab, Menghargai Setiap Prestasi, dan Kerja Keras ke dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Temuan ini juga di dukung oleh respon siswa yang didapatkan melalui kuisioner. Dari 18 pernyataan yang dihitung menggunakan skala Likert, nilai rata-rata dari nilai total diperoleh 81.25% yang berarti siswa mengaku selalu mengimplementasikan 18 nilai karakter di dalam aktivitas sekolah. Kata-kata kunci : Pendidikan karakter di kelas, Pembelajaran Bahasa Inggris Kata Kunci : Pendidikan karakter di kelas, Pembelajaran Bahasa Inggris This study was conducted in order to describe the insertion of character education in English Lesson at SMP N 2 Singaraja. The subjects of the study were two English Teachers and seventh grade students in SMP N 2 Singaraja. The researcher identified the teachers’ ways in inserting the character values into the lesson plan, the implementation of the character education and the students’ response toward the implementation of the character values inserted in the teaching learning process. The character values which are observed in this study were Religious, Honesty, Tolerance, Discipline, Hard work Creative, Autonomous, Democratic, Curiosity, Spirit of nationality, Love of country, Appreciate achievement, Friendly/communicative, Peaceful, Love to read Environmental care, Social care, Responsibility. The instruments used in this study are the researcher, interview guide, mobile recorder, lesson plan analysis checklist, observation sheet and questionnaire for the students’ response. The findings indicated that the teachers inserted the character values implicitly through each activity designed in the lesson plan. The implementation result showed that the teachers have already implemented 8 character values out of 18 from two lesson plans namely: religious, discipline, curiosity, tolerance, friendly/communicative, responsibility, appreciate achievement, and hard work during the English teaching and learning occurred. The implementation result was also supported by the students’ response through the questionnaire. From 18 statements which were calculated by using Likert scale, the mean score from the total score gained 81.25% which means that the students admitted that they always implemented the 18 character values in the school activities. Key words: Character Education, English Lesson. keyword : Character Education, English lesson.
Sociolinguistic Study on Code Used among People in Air Kuning Village ., Sri Pithamahayoni; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3415

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kode – kode yang digunakan oleh masyarakat di Desa Air Kuning. Kode yang digunakan dianalisis menggunakan teori dari Steinberg, Chaer dan Romaine. Subjek dari penelitian ini adalah masyarakat yang melakukan percakapan berdasarkan tiga domain yaitu, keluarga, tetangga, dan pertemanan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memberikan gambaran tentang kode – kode yang digunaan oleh tiga domain di Desa Air Kuning. Data dikumpulkan melalui observasi dan interview. Penelitian ini menggunakan observasi partisipasi dimana peneliti menjadi bagian dari penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tiga domain yaitu keluarga, tetangga dan pertemanan tidak mempengaruhi kode yang digunakan oleh masyarakat. Peneliti menemukan 96 kode yang digunakan di Desa Air Kuning. Kode – kode itu di kelompokkan menjadi tag question, kata bantu, bahasa sehari – hari, register, dan kata sapaan. Air Kuning mempunyai kata yok sebagai tag question, 3 kata bantu: budi, sa’a, seh, 6 register: ngujur, ngerawe, deldel, katih, nyambeng, kalbok, 12 macam kata sapaan: icang, awak, nyai, beng, cung, cai, nanang, ketuk, mbok, lik, ruang, dan 74 bahasa sehari – hari seperti,barang, pati, nyai, kelambi, tongtongan, kalijepan, sepedaha, gara, incega, wet. Kode – kode tersebut adalah percampuran antara bahasa Bali dan bahasa Bugis yang mereka sebut sebagai bahas kampung. Kata Kunci : penelitian deskriptif, kode, Desa Air Kuning The study aimed at describing the codes used among people in Air Kuning village. The codes used were analyzed by using Steibergs theory, Chaer theory, and Romaine theory. The subjects of this study were people in terms of three domains namely family, neighborhood, and friendship. This study is a descriptive study which gives description of codes used by three domains in Air Kuning village. The data were collected through observation and interview. This study used participative observation. The result of the study shows that three domains: family, neighborhood and friendship do not influence the way people used the codes. The researcher found 96 codes which were used by people in Air Kuning village. Those codes were separated into question tag, register, form of address and daily languages. Air Kuning has the word yok as the question tag, 3 auxiliaries: budi, sa’a, seh, 6 registers: ngujur, ngerawe, deldel, katih, nyambeng, kalbok, 12 kinds of form addresse: icang, awak, nyai, beng, cung, cai, nanang, ketuk, mbok, lik, ruang, and 74 daily languages such as, barang, pati, kelambi, tongtongan, kalijepan, sepedaha, gara, incega, wet. Those codes were the mixed of Balinese language and Bugis language that they called as ‘bahasa kampung’keyword : descriptive study, codes used, Air Kuning village
AN EVALUATION STUDY IN THE USE OF SCIENTIFIC APPROACH ON JUNIOR HIGH SCHOOL ENGLISH TEACHERS AT SMP NEGERI 4 SINGARAJA AS THE IMPLEMENTATION OF CURRICULUM 2013 IN ACADEMIC YEAR 2016/2017 ., Putu Agus Septiyana; ., Drs.Gede Batan,MA; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.8653

Abstract

Penelitian evaluasi ini bertujuan untuk menyelidiki pelaksanaan Kurikulum 2013 (K-13) di SMP Negeri 4 Singaraja, dan faktor-faktor pendukung dan penghambat yang ditemukan oleh guru dalam melaksanakan K-13. Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan model Discrepancy. Model Discrepancy di mana perhatian utama ditekankan pada perbedaan yang ada dalam kaitannya dengan konteks. Ada dua guru bahasa Inggris yang diambil sebagai subyek penelitian. Dalam pengumpulan data, terdapat dua jenis instrumen yang digunakan, yaitu lembar observasi, dan pedoman wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan deskriptif-kualitatif analisis Hasil analisis data menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Singaraja memperoleh rerata skor 3 pada pelaksanaan dari maksimum skor 48, Oleh karena itu, mereka dikategorikan kurang dalam aspek menanya dan aspek mengkomunikasikan dalam hal pelaksanaan . Namun, dalam hal mengamati, mengumpulkan informasi, dan menghubungkan mereka dianggap baik. Berdasarkan temuan di wawancara, dapat diidentifikasi bahwa dukungan dari kepala sekolah, staf, dan orang tua serta siswa-siswa dengan respon positif merupakan faktor pendukung dalam melaksanakan K-13. Di sisi lain, kurangnya fasilitas sekolah, perubahan paradigma mengajar, banyaknya jumlah siswa di setiap kelas, dan masalah keuangan merupakan faktor penghambat. Kata Kunci : studi evaluasi, Kurikulum 2013, pendekatan ilmiah, dan discrepancy model This evaluation study aimed at investigating the implementation of Curriculum 2013 (K-13) in SMP Negeri 4 Singaraja, and the supporting and impeding factors found by the teachers in implementing K-13. This study was a case study that used Discrepancy model. Discrepancy model in which the main concern was emphasized on the differences in relation with the context. There were two English teachers taken as the subjects of the study. In collecting the data, two kinds of instruments were used, observation sheets, and interview guide. The data were analyzed by using descriptive-qualitative analysis The results of the data analysis show that the English teachers of SMP Negeri 4 Singaraja gained average score 3 on the implementation out of the maximum score 48. Therefore, they were considered poor in terms of the questioning and communicating aspect in terms of the implementation. However, in terms of the observing, collecting information, and associating they were considered good. Based on the findings on the interview, it can be identified that the supports from the headmaster other staff, and students' parents as well as the students' positive response were the supporting factors in implementing K-13. On the other hand, the lack of the school facilities, the change of teaching paradigm, the big number of the students in each class, and the financial problem constituted the impeding factors. keyword : evaluation study, Curriculum 2013, scientific approach, and discrepancy model
DEVELOPING PROJECT BASED LEARNING INSTRUCTIONAL VIDEO ON TEACHING ENGLISH BASED ON CURRICULUM 2013 FOR SENIOR HIGH SCHOOL ENGLISH TEACHERS ., Agus Dimas Darmawan; ., I Putu Ngurah Wage Myartawan, S.Pd., M.P; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.071 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.14849

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan karakteristik dari video pembelajaran berbasis Project-Based dengan beserta buku manualnya yang dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan dalam penelitian ini dan menggambarkan fitur serta kualitas video. Metode D & D yang diadaptasi dari Dick dan Carey (2001) adalah desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dimana data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Dalam mengumpulkan data analisis kebutuhan, tiga guru bahasa Inggris SMA dijadikan sebagai subjek penelitian sementara dua dosen dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UNDIKSHA menjadi subjek dalam mengumpulkan data tentang kualitas produk yang dikembangkan. Objek penelitian adalah video pembelajaran pembelajaran berbasis Project-Based. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi, daftar checklist, catatan, panduan wawancara, dan skoring rubrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata - rata dari kedua penilaian ahli terhadap kualitas video adalah 4,35. Hal ini berarti video instruksional yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik. Beberapa saran diberikan oleh para ahli untuk meningkatkan kualitas video. Seperti menstabilkan beberapa adegan, menyesuaikan kecerahan, dan menambahkan beberapa narasi. Ini telah diperbaiki oleh peneliti dalam tahap revisi fase produk akhir.Kata Kunci : Kurikulum 2013, Video Pembelajaran, Pembelajaran Berbasis Project, Pembelajaran Berpusat pada Siswa This present study aimed at discovering the features of the project-based learning instructional video with its manual book developed based on the needs analysis conducted in this study and describing the features as well as the quality of the video. D&D Method adapted from Dick and Carey (2001) was the research design used in this study where the data were analyzed both qualitatively and quantitatively. In gathering needs analysis data, three senior high school English teachers were the subject of the study meanwhile two lecturers of English Education Department UNDIKSHA were the subject in collecting the data about the quality of the product developed. The object of the study was Project-based learning instructional video. The data was collected by using observation sheet, checklist, note, interview guide, and scoring rubric. The results of the study showed that the mean from both of expert judgment is 4.35. It means that the instructional video belonged to the good category. Some suggestions were given by the experts in order to improve the quality of the video. Those were stabilizing some scenes, adjusting the brightness, and adding some narration. It has been fixed by the researcher in revising the final product phase.keyword : Curriculum 2013, Instructional Video, Project-based Learning, Students-centered Instruction (SCI)
AN ANALYSIS OF CLASSROOM INTERACTION THROUGH INITIAL RESPONSE FOLLOW UP MODEL DURING ENGLISH LEARNING PROCESS AT VIII-1 GRADES OF SMP NEGERI 3 BANJAR ., I Gede Yoga Pramana; ., Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi, M.A.; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.12100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipe-tipe interaksi kelas dan menjabarkan proses dari setiap tipe dan kesulitan-kesulitan guru yang terjadi di dalam interaksi kelas selama proses pembelajaran bahasa inggris di kelas VIII-1 SMP Negeri 3 Banjar. Peneliti mengunakan sebuah metode qualitatif deskripsi. Data yang dikumpulkan dengan mengobservasi satu guru bahasa inggris dan dua puluh dua siswa dan melakukan wawancara tatap muka dengan guru bahasa inggris yang sama. Proses menganalisis data menggunakan Sinclair and Coulthard’ IRF teori model (1975). Hasil dari analisi data menunjukan bahwa ada tujuh tipe-tipe interaksi kelas, yaitu, teacher elicit, teacher direct, teacher inform, teacher check, student elicit, re-initiation (ii), and repeat. Tipe yang sering muncul selama proses pembelajaran bahasa inggris adalah teacher elicit. Berlawanan dengan itu, tipe yang jarang muncul adalah student elicit. Untuk sisa tipe-tipe lainnya, itu terjadi secara merata. Oleh karena itu, guru yang dominan melakukan interaksi kelas dari pada siswa. Selain itu, ada dua kesulitan-kesulitan yang dari interaksi kelas yang dihadapi guru di dalam mempromosikan Initial Response Follow up, yaitu, guru tidak memberikan perhatian yang setara untuk siswa dan guru memiliki rendahnya kemampuan pengelolaan terhadap interaksi kelas. Kesulitan pertama menunjukan bahwa itu merusak struktur dari teacher elicit type. kesulitan kedua menampilkan bahwa itu merusak struktur dari teacher elicit type dan teacher inform typeKata Kunci : Interaksi kelas, Proses pembelajaran bahasa inggris, Sinclair dan Coulthard' IRF This study aimed at analyzing the types of classroom interaction and describing the process of each type and the teacher’s difficulties happened in classroom interaction during English learning process at VIII-1 grades of SMP Negeri 3Banjar. The researcher used a descriptive qualitative method. The data were collected by observing one English teacher and twenty two students and doing face to face interview to one English teacher. Procedures of analyzing the data used Sinclair and Coulthard’ IRF model theory (1975). The results of the data analysis showed that there were seven types of classroom interaction, namely, teacher elicit, teacher direct, teacher inform, teacher check, student elicit, re-initiation (ii), and repeat. The most type happened during English learning process was teacher elicit. On the contrary, the least type was student elicit. For the rest of types, it happened moderately. Therefore, the teacher was dominant in conducting classroom interaction rather than students. Moreover, there were two difficulties encountered by the teacher in classroom interaction, namely, teacher does not give equal attentions for students and teacher has less management on classroom interaction. First difficulty showed that it broke the structure of teacher elicit type. Second difficulty showed that it broke the structure of teacher elicit and teacher inform type. keyword : Classroom interaction, English learning process, Sinclair and Coulthard' IRF
IMPROVING THE SEVENTH GRADE STUDENTS’ WRITING COMPETENCY THROUGH CLUSTERING TECHNIQUE AT SMPN 6 SINGARAJA THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ., I Putu Maharta Widia Wiguna; ., Prof. Dr. Dewa Komang Tantra,Dip.,App.; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.5644

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa menggunakan tehnik pengelompokan pada siswa kelas 7 di SMPN 6 Singaraja. Pada observasi awal menyatakan bahwa siswa kelas 7 B4 di SMPN 6 Singaraja memiliki kemampuan menulis yang rendah. Subject pada penelitian ini berjumlah 36 orang siswa. Untuk menemukan hasil dari kemampuan siswa pada kempetensi menulis menggunakan tehnik pengelompokan , dan penulis menggunakan jenis penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) penelitian ini menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat proses, diantaranya: rencana, pelaksanaan,penelitian, dan refleksi. Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan informasi yang didapat pada observasi. Dan pencapaian siswa pada penelitian awal digunakan untuk mendukung pengumpulan data. Penelitian ini menunjukan bahwa menggunakan tehnik pengelompokan dalam menulis mampu meningkatkan kompetensi siswa dalam menulis.Data telah dikumpulkan berdasarkan evaluasi menulis. Menggunakan tehnik pengelompokan penulis dapat menggunakan garis, kotak, kolom dan lingkaran untuk menghubungkan setiap ide. Respon siswa menunjukan bahwa mereka tertarik untuk menulis, karena mereka merasa lebih mudah untuk menulis menggunakan pengelompokan tehnik. Persentase siswa yang mampu mencapai standar nilai pada observasi awal hanya 2 siswa (6%), pada siklus 14 siswa (39%), sementara itu, pada siklus 2 meningkat menjadi 31 siswa (86%). Itu bisa disimpulkan bahwa implementasi tehnik pengelompokan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas VII B4 di SMPN 6 Singaraja. Dan penulis menyarankan pada guru bahasa inggris untuk menggunakan tehnik pengelompokan dalam mengajar menulis, karena tehnik ini mampu membantu siswa mengorganisasi ide sebelum mereka memulai untuk menulis. Kata Kunci : Kompetensi menulis,tehnik pengelompokan This study was conducted to improve students writing skill using Clustering Technique at seventh grades students of SMPN 6 Singaraja. The Preliminary observation indicated that student class VII B4 of SMP Negeri 6 Singaraja had low writing competency. The subjects of this study were consisted of 36 students. To find out the result of students writing ability in writing competency using clustering technique, the writer used Classroom Action Research (CAR) as the method of research. This study consisted of two cycles, each cycle consisted of four steps, and they were: planning, action, observation and reflection. To collect and analyze the data, the writer used the information from observation, and the students’ achievement in preliminary and evaluation to support data collected. This study showed that using clustering technique in teaching writing can improve students writing competency.The data were collected through writing evaluation. In clustering technique, the writer can use line, boxes, arrows, and circles to show relationships among the ideas. The students’ responses showed that they were interested in writing because they felt easier to write using clustering technique. The percentage of students who had passed the passing score of writing in pre-observation were 2 students (6%), in cycle I were 14 students (39%), meanwhile in cycle II were improved into 31 students (86%). It could be concluded that the implementation of Clustering technique could improve the students’ writing ability of students class VII B4 at SMP Negeri 6 Singaraja. And The writer suggested to the other English teacher to use Clustering Technique in teaching writing, because this technique helps the students organize their ideas before they start to write. keyword : Writing competency, Clustering Technique.
AN ANALYSIS OF THE ENGLISH TEACHERS’ LESSON PLANS BASED ON KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ., Ida Ayu Putu Rina Windyani; ., Prof. Dr. Dewa Komang Tantra,Dip.,App.; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6098

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kesesuaian antara rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain analisis RPP, mendeskripsikan rincian dan wawancara. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif guru kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja kualitatif dalam bentuk studi evaluatif. Analisis dilakukan dengan menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Calon Guru (APKCG) sebagai instrumen dan melibatkan dua evaluator. Penelitian ini diharapkan dapat memberi guru dan juga sekolah informasi tambahan mengenai pentingnya rencana pelaksanaan pembelajaran dan memberikan refleksi berdasarkan hasil analisis dari rencana pelaksanaan pembelajaran agar mereka mengetahui apa yang harus ditingkatkan. Penemuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran dari guru kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja dikategorikan Cukup sesuai dengan nilai yang didapat dari aspek dalam APKCG. Disamping itu, peneliti juga menggunakan tabel rincian untuk mendapatkan deskripsi dan rincian dari analisis kedua evaluator. Dari hal tersebut, diklarifikasikan bahwa guru kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja masih memiliki beberapa masalah dalam hal kelengkapan materi pembelajaran dan instrumen penilaian, dan juga dalam pemilihan sumber belajar tambahan disamping buku pegangan. Kata Kunci : guru, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, rencana pelaksanaan pembelajaran This research aimed to describe the quality of the Eight Grade’s teachers’ lesson plans of SMP Negeri 6 Singaraja involving its appropriateness to the principle of To achieve the aim, researcher used some techniques of data collection, such as lesson plan analysis, describing details, and interview. This research was kind of descriptive qualitative research in form of evaluative study. The analysis was conducted using Alat Penilaian Kemampuan Calon Guru (APKCG) as the instrument by contributing two evaluators. This research was expected to give teachers as well as schools additional information about the importance of lesson plan and give reflections based on the result of lesson plan analysis to make them know what should be improved. The research findings indicate that Eight Grade’s teachers’ lesson plans of SMP Negeri 6 Singaraja are categorized as average based on the scores obtained from the aspects in APKCG. Besides, researcher used detail tables to gain more descriptions and details of the analysis from both evaluators. From that, it is clarified the Eight Grade’s teachers’ lesson plans at SMP Negeri 6 Singaraja still have some problems especially in the completeness of learning material and evaluation instrument, and also in the selection of additional learning sources besides manual books. keyword : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, lesson plans, teachers
An Analysis of Questioning Skills Used by the English Teachers in the Seventh Grade at SMP Negeri 5 Singaraja ., I Gusti Ngurah Putra Aryana; ., Dra. Luh Putu Artini, MA., Ph.D.; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 2 (2017):
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kemampuan bertanya yang di gunakan oleh guru bahasa inggris dalam memberikan pertanyaan selama proses belajar mengajar dan menjelaskan tujuan dari pertanyaan yang di sampaikan oleh guru bahasa inggris pada kelas VII di SMP Negeri 5 Singaraja. Penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif dengan dua orang guru bahasa inggris sebagai subjek penelitian. Pada proses pengumpulan data, ada empat jenis instrument yang di gunakan, seperti, peneliti, perekam video, lembar observasi, dan panduan wawancara. Lembar observasi di gunakan untuk mendapatkan data dalam bentuk kemampuan bertanya yang di gunakan oleh guru bahasa inggris. Selain itu panduan wawancara di gunakan untuk menjelaskan maksud dari pertanyaan yang di sampaikan oleh guru. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kedua guru bahasa inggris menggunakan empat jenis kemampuan bertanya dalam menyampaikan pertanyaan ketika proses belajar mengajar. Ini di tunjukkan dengan persentase dari masing-masing kemampuan bertanya yang di gunakan dua orang guru bahasa inggris, sebagai berikut, Guru1 (13.09%) dan Guru2 (5.64%) pada nominating after the question, Guru1 (13.09%) dan Guru2 (1.69%) pada nominating non-volunteers, Guru1 (13.09%) dan Guru2 (3.38%) pada increasing wait time, dan Guru1 (60.71%) dan Guru2 (89.26%) pada directing attention to all. Di temukan juga tujuan dari pertanyaan yang di berikan guru kebanyakan untuk memeriksa pengetahuan siswa. Oleh karena itu dapat di simpulkan kedua orang guru tersebut menggunakan empat dari lima kemampuan bertanya. Probing tidak di gunakan dalam menyampaikan pertanyaan karena tidak sesuai dengan kemampuan berbahasa siswa. Oleh karena itu, guru harus meningkatkan kemampuan dalam memberikan kesesuaian pertanyaan pada siswa, untuk peningkatan kemampuan berpikir siswaKata Kunci : Pertanyaan, kemampuan bertanya, dan Proses belajar mengajar This study aims to analyze questioning skills used by English teachers in conveying the questions during the teaching-learning process and describe the purpose of questions that uttered by the English teachers in the seventh grade at SMP Negeri 5 Singaraja. The study was a descriptive-qualitative study with two English teachers as the subject of this study. In collecting data, four kinds of instrument were used, namely, the researcher, video recorder, observation sheet, and interview guide. The observation sheet was used to get the data in form of questioning skill used by the English teachers. Furthermore, the interview guide was used to describe the purpose of the questions uttered by the teachers. The result of this study revealed that the two English teachers used four kinds of questioning skills in conveying questions in teaching-learning process. It can be seen in the percentage of each questioning skill used by two English teachers, namely, Teacher1 (13.09%) and Teacher2 (5.64%) in nominating after the question, Teacher1 (13.09%) and Teacher2 (1.69%) in nominating non-volunteers, Teacher1 (13.09%) and Teacher2 (3.38%) in increasing wait time, and Teacher1 (60.71%) and Teacher2 (89.26%) in directing attention to all. It was also found that the purpose of the question was dominantly to check students’ knowledge. It is concluded that the two English teachers used four from five kinds of questioning skills. Probing in conveying the question was not used because this kind of question was not considered appropriate with students’ language ability. Therefore the teachers should improve the ability in giving appropriate level of the questions, in order to improve students’ level thinking.keyword : Questions, Questioning skill, and Teaching-learning process
AN ANALYSIS OF LEXICO-GRAMMATICAL ERRORS COMMITTED BY THE SEVENTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 2 SINGARAJA IN WRITING DESCRIPTIVE TEXT ., Ida Ayu Putri Riyana Sari; ., Drs. Asril Marjohan,MA; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3754

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan kosa kata dan tata bahasa yang dilakukan oleh siswa kelas tujuh di SMP Negeri 2 Singaraja tahun akademik 2013/2014 dalam menulis teks deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua kategori kesalahan pada tulisan siswa. Pada kategori pertama, jumlah kesalahan yang ditemukan adalah 465. Kesalahan-kesalahan tersebut adalah kesalahan ejaan, kesalahan pemilihan kata, kesalahan kata penghubung, kesalahan kata jamak, kesalahan subjek-kata kerja, kesalahan susunan kata, kesalahan bentuk kata kerja, kesalahan artikel, kesalahan kata ganti, dan kesalahan kata depan. Sementara itu, jumlah kesalahan yang ditemukan pada kategori kedua adalah 359. Kesalahan tersebut adalah penghilangan to be, penghilangan artikel, penghilangan kata depan, penghilangan kata penghubung, penghilangan penanda kepemilikan, penghilangan penanda kata jamak, menandai ganda, penyamaan bentuk, penambahan sederhana, kesalahan bentuk, dan kesalahan susunan kata. Selain itu, hasil analisis juga menemukan bahwa kesalahan - kesalahan siswa tersebut disebabkan oleh kecerobohan siswa, penyamarataan aturan yang berlebihan, salah menerjemahkan, penghidaran aturan, pembelajaran yang kurang dan konsep hipotesis yang salah dari siswa.Kata Kunci : deskriptif teks, kesalahan kosa kata dan tata bahasa, penyebab-penyebab kesalahan This study aimed at analyzing the lexico - grammatical errors committed by the seventh grade students of SMP Negeri 2 Singaraja in the academic year 2013/2014 in writing descriptive text. The result revealed that there were two categories of error found in the students’ writings. In the first category, the total of error found was 465. Those errors were spelling errors, diction error, conjunction error, pluralization error, subject-verb agreement error, word order error, verb error, article error, pronoun error and preposition error. Meanwhile, the total error of the second category was 359. Those errors were omission of to be/copular verb, omission of article, omission of preposition, omission of conjunction, omission of possessiveness, omission of plural maker, double marking, regularization, simple addition, misformation and misordering. In addition, it was also found that the students’ errors were caused by the students’ carelessness, the over-generalization of the rules, the incorrect translation, the avoidance of the rules, the inadequate learning, and the false concept hypothesized.keyword : causes of error, descriptive text, lexico - grammatical error
SUGGESTION ACTS EXPRESSED BY THE ELEVENTH GRADE STUDENTS AT SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 SINGARAJA ., I DEWA AYU VIRMA T; ., Prof. Dr. Dewa Komang Tantra, M.Sc.; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.382 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.15164

Abstract

Masalah yang ditemukan di saran siswa adalah kurangnya variasi dalam membuat dan menanggapi saran. Penelitian ini berfokus pada tindak lisan dan tanggapan lisan siswaterhadap saran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginfestigasi dan mengerti jenis dan strategi saran dan tanggapan. Penelitian ini adalah penelitian qualitatif yang menggunakan tehnik elisistasi dalam pengumpulan data saran dan tanggapan siswa melalui simulasi percakapan. Siswa diminta untuk membuat saran dan member tanggapan berdasarkan lima situasi berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar saran terdiri dari subjek, objek, dan kata kerja (modal) maka mereka lebih memilih conventionalized form. Dalam membuat tindak lisan, siswa lebih memilih menggunakan modal dan obligation sebagai kata kerja dalam saran. Dalam menanggapi saran, kebanyakan siswa menerima saran. Siswa lebih banyak menggunakan pernyataan persetujuan. Sedangkan, beberapa siswa menolak secara tidak langsung and member alsan untuk menolak saran. Kata Kunci : tindak saran, tindak lisan, tindak tanggapan The problem found in students’ suggestions and responses still less varied. This research focused on the students’ verbal acts and verbal responses of suggestion. The research objectives were to identify and understand the suggestion types and strategies of verbal acts and responses. This research was descriptive qualitative research that used elicitation technique to collect the students’ suggestions and responses through simulated speech encounter. The students were asked to make suggestions and give responses based on five different situations. The findings showed that mostly the suggestions contained subject, object and action verb (modal) and they prefer to choose conventionalized form. The Modal and Obligation was mostly chosen by the students as action verbs of verbal acts strategy. In responding, most of the students were accepting the suggestion. Most of the students used statements of agreement, in confirming the agreement. Whereas, some of the students indirectly refused and they gave reasons to refuse the suggestion.keyword : suggestion acts, verbal acts, verbal responses
Co-Authors ., Agung Indra Sembiring ., Agung Indra Sembiring ., Agus Dimas Darmawan ., Agus Dimas Darmawan ., I DEWA AYU VIRMA T ., I DEWA AYU VIRMA T ., I G A. Bella Mastika Dewi Mandala ., I G A. Bella Mastika Dewi Mandala ., I Gede Alit Ardimayasa ., I Gede Alit Ardimayasa ., I Gede Widiarsa ., I Gede Yoga Pramana ., I Gede Yoga Pramana ., I Gusti Agung Ayu Agustini ., I Gusti Agung Ayu Agustini ., I Gusti Ngurah Putra Aryana ., I Gusti Ngurah Putra Aryana ., I Gusti Putra Jnana Yoga ., I Gusti Putu Hendranatha Wijaya ., I Kadek Yogi Sancaya ., I Kadek Yogi Sancaya ., I Komang Piska Sandya Nata ., I Komang Piska Sandya Nata ., I PT AGUS KUSUMA W ., I Putu Adhi Wirayasa ., I Putu Duara ., I Putu Duara ., I Putu Era Agustrawan ., I Putu Era Agustrawan ., I Putu Gede Hendra Raharja ., I Putu Gede Hendra Raharja ., I Putu Ngurah Wirabawa Jelantik ., I Putu Ngurah Wirabawa Jelantik ., Ida Ayu Md Friska Setiawati ., Ida Ayu Md Friska Setiawati ., Kadek Alit Putri Adriani ., Kadek Yoga Pramartha ., Kadek Yoga Pramartha ., Ketut Hari Rameswara ., Komang Widia Helena Arisandi ., Komang Widia Helena Arisandi ., LUH DEVI FEBRIANTI ., Luh Komang Sani Cahyani ., Luh Komang Sani Cahyani ., Made Yuliarta Sari ., Made Yuliarta Sari ., Ni Komang Ayu Tri Purwanti ., Ni Luh Putu Mahachintya Supraptyanti ., Ni Wayan Putri Anggitawati ., Ni Wayan Widya Agustini ., Prof. Dr. Anak Agung Istri Ngr. Marha ., Putu Agus Septiyana ., Putu Agus Septiyana ., Putu Nita Handayani Amarwati, Luh Rika Anak Agung Istri Ngr. Marhaeni Anam, Syafi'ul Ananda Rival Prakoso Aprilia Purnama Sari Batan, Gede Cahya Kusuma Negara Dasa, Agung Krsna Lila Desak Ketut Indriyani Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Komang Tantra Dewi, Ni Kadek Ayu Puspita Drs. Asril Marjohan,MA . Drs.Gede Batan,MA . Eka Agustina, Dewa Ayu Eka Anastasia Wijaya Ery Al Ridho . G.A.P. Suprianti Gede Batan I Gede Budasi I Gusti Ayu Megantari ., I Gusti Ayu Megantari I Gusti Ngurah Edy Suwastrawan . I Gusti Ngurah Wahyu Danuarta Yoga ., I Gusti Ngurah Wahyu Danuarta Yoga I Komang Tyan Ferdiawan I Nyoman Adi Jaya Putra I Putu Agus Juli Sastrawan ., I Putu Agus Juli Sastrawan I Putu Dipta Priyatna I Putu Maharta Widia Wiguna ., I Putu Maharta Widia Wiguna I Putu Ngurah Wage Myartawan I.G.A. Lokita Purnamika Utami Ida Ayu Putri Riyana Sari . Ida Ayu Putu Rina Windyani ., Ida Ayu Putu Rina Windyani Ida Bagus Putu Eka Prayoga ., Ida Bagus Putu Eka Prayoga Kadek Nano ., Kadek Nano Kadek Sonia Piscayanti Kadek Vani Septiani ., Kadek Vani Septiani Kusumadewi, Luh Kade Diana Laksono, Kisyani Luh Ayu Purnayatri ., Luh Ayu Purnayatri Luh Gd Rahayu Budiarta Luh Gede Arik Widyastuti . Luh Gede Eka Wahyuni Luh Putu Artini Luh Putu Novi Anggita Widyamarta ., Luh Putu Novi Anggita Widyamarta Made Hery Santosa Made Tantri Pratiwi Mahendra, I Gusti Agung Bayu Mas Mirah Dewi Ni Gusti Ayu Kade ., Mas Mirah Dewi Ni Gusti Ayu Kade Ni Kadek Debi Kurniati . Ni Kadek Putri Pratiwi . Ni Kadek Swadnyani . Ni Kadek Widiantari . Ni Luh Asriani ., Ni Luh Asriani Ni Luh Putu Rastiti Era Agustini Ni Luh Rani Anggraningsih . Ni Made Ratminingsih Ni Made Sumarningsih Ni Made Yuni Setyawati Ni Nyoman Ari Ratnadi Ni Putu Astiti Pratiwi Ni Putu Ayu Surya Utari Dewi ., Ni Putu Ayu Surya Utari Dewi Ni Wayan Partini . Ni Wayan Surya Mahayanti Pande Made Sugiri Adi Nandha . Prakoso, Ananda Rival Pratama, Putu Yoga Sathya Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . Prof. Dr.I Ketut Seken,MA . Putu Kerti Nitiasih Putu Seriardana Putu Yoga Sathya Pratama Rameswara, Ketut Hari S.Pd. I G A Lokita P Utami . Saputra, M. Eggy Sari, Aprilia Purnama Septiani, Kadek Vani Seriardana, Putu Setiawan, Wayan Agris Jodi Setyawati, Ni Made Yuni Sri Pithamahayoni . Suarnajaya, Wayan Sumarningsih, Ni Made Sumartini, Ni Luh Putu Swadnyani, Ni Kadek Syafiul Anam, Syafiul Trisna Yanti, Gusti Ayu Made Wedana, I Made Lanang