Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Profil Pasien Lupus Eritematosus Kutaneus di Rumah Sakit Umum Pusat Dr M Djamil Padang Periode 2015 - 2020 Tiffany, Begum; Akhyar, Gardenia; Revilla, Gusti; Asri, Ennesta; Tofrizal, Tofrizal; Afriani, Nita
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 6 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lupus eritematosus kutaneus (LEK) merupakan salah satu dari jenis penyakit lupus eritematosus (LE) yang merupakan penyakit autoimun dengan variasi klinis luas. Walaupun penyebab lupus jenis manapun belum jelas diketahui, salah satu faktor pencetus yang mungkin jadi penyebab penyakit ini adalah faktor hormon, paparan sinar matahari, dan faktor lainnya. Sama seperti lupus eritematosus lainnya, LEK lebih sering terjadi pada wanita usia subur dibandingkan dengan laki laki dengan manifestasi klinis yang muncul di kulit yang dapat dipicu karena paparan sinar matahari. Hal ini ditambah dengan manifestasi klinis lain selain manifestasi pada kulit yang juga muncul, dapat menimbulkan masalah yang mempengaruhi kualitas hidup penderitanya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil klinis pasien LEK di RSUP Dr M Djamil Padang periode 2015-2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien LEK di RSUP Dr M Djamil Padang periode 2015-2020, dengan total 20 data. Data sekunder berupa rekam medis pasien LEK digunakan dalam penelitian ini, dan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi.Hasil penelitian ini diperoleh jumlah penderita LEK di Rumah Sakit Umum Pusat Dr M Djamil Padang tahun 2015 - 2020 adalah sebanyak 17 orang penderita LES dan LEK, dan 3 orang penderita LEK saja dari 354 orang penderita LE. Jumlah pasien LEK perempuan jauh lebih banyak dari pasien laki laki. Distribusi kelompok umur terbanyak adalah berusia 15-24 tahun.
Factors associated with the Incidence of Occupational Contact Dermatitis of the Hands among Cleaning Service Workers Salwa Azzahra; Akhyar, Gardenia; Satya Wydya Yenny; Raveinal; Ida Rahmah Burhan
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 37 No. 1 (2025): APRIL
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bikk.V37.1.2025.21-27

Abstract

Background: Occupational contact dermatitis (OCD) is one of the most common occupational diseases worldwide. Occupational diseases in hospitals can affect all workers, including both medical and non-medical personnel, such as cleaning service workers. Purpose: This study aims to determine the factors associated with the incidence of OCD of the hands among cleaning service workers at Dr. M. Djamil Central General Hospital Padang. Methods: This study is an observational analytic study with a cross-sectional design. The sampling technique used was consecutive sampling with 77 total samples. The data were collected by direct interview with a questionnaire instrument. Data analysis used univariate and bivariate analysis with a chi-square test. Result: The results revealed that 28 out of 77 respondents experienced OCD (36.4%). The results of the chi-square test show that the factors of gender (p=0.000) and the use of moisturizers (p=0.017) had a significant relationship with the incidence of OCD. Meanwhile, the factors of age (p=0.725), working period (p=0.492), duration of contact (p=0.862), history of skin diseases (p=0.176), history of atopy (p=0.421), duration of PPE use (p=0.119) did not have a significant relationship with the incidence of OCD. Conclusion: The study concludes that the incidence of OCD of the hands among cleaning service workers at Dr. M. Djamil Central General Hospital Padang is correlated with their gender and their use of moisturizers.
Uji Daya Hambat Filtrat Lactobacillus gasseri Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus yang Diisolasi dari Genitalia Wanita Husna, Annisa Tamara; Suharti, Netti; Akhyar, Gardenia; Putra, Andani Eka; Muhammad, Syamel; Ilmiawati, Cimi
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 5 No. 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v5i4.1329

Abstract

Latar Belakang: Lactobacillus gasseri merupakan salah satu jenis bakteri terbanyak ditemukan pada vagina wanita yang dapat menghasilkan bakteriosin sebagai senyawa antibakteri. Bakteriosin dijadikan alternatif melawan bakteri yang resisten terhadap antibiotik, salah satunya Staphylococcus aureus. Selain itu, Staphylococcus aureus merupakan salah satu penyebab vaginitis aerobik yang diteliti dapat membahayakan kehamilan hingga persalinan. Objektif: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kadar hambat minimal (KHM) dan kadar bunuh minimal (KBM) sebagai indikator untuk melihat kemampuan filtrat bakteriosin Lactobacillus gasseri dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Metode: Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-November 2023 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand. Sampel penelitian ini adalah Staphylococcus aureus yang diperoleh dari swab vagina yang dikultur di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Penelitian dilakukan dengan teknik dilusi dan Real Time PCR dengan desain penelitian rancangan acak lengkap. Hasil: Nilai KHM dari filtrat bakteriosin Lactobacillus gasseri terhadap Staphylococcus aureus diperoleh pada konsentrasi >20% dan <40%, sedangkan nilai kadar bunuh minimal (KBM) diperoleh pada konsentrasi 40%. Kesimpulan: Filtrat bakteriosin Lactobacillus gasseri memiliki efek bakteriostatik dan bakterisidal terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang dipengaruhi oleh konsentrasi dari filtrat bakteriosin Lactobacillus gasseri.
Performing Ocular Examinations as A Component of Self-Care For Individuals with Leprosy with The Aim of Eradicating Social Stigma and Prejudice Hendriati Hendriati; Tutty Ariani; Havriza Vitresia; Kemala Sayuti; Andrini Ariesti; Julita Julita; Qaira Anum; Satya Wydya Yenny; Rina Gustia; Gardenia Akhyar; Ennesta Asri; Indah Indria Sari; Astria Rima Rara Yuswir; Novian Novian; Rizki Dwayana; Agustin Vira; Rika Desviorita; Rendra Darma Satria
Warta Pengabdian Andalas Vol 31 No 3 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.31.3.537-546.2024

Abstract

Leprosy is still a health problem in several countries, including Indonesia. Disability due to leprosy is a health threat for sufferers and causes quality-of-life problems that can disrupt the productivity of leprosy patients. Ocular involvement in leprosy is joint, but little data has been reported. Apart from multi-drug treatment (MDT), leprosy sufferers must also be able to carry out continuous self-care to prevent further disability. This is a collaborative activity between the Department of Ophthalmology and Dermatology Venereology of the Faculty of Medicine, the University of Andalas in Puskesmas Pauh Kamba district of Padang Pariaman. This is an advocacy activity on self-care (3M: Seeing, Examining, and Protecting) and eye examination. The activity was followed by interactive discussions and continued with a direct examination for skin abnormalities and disabilities, eye examination, and fundoscope. The activity results were obtained from 24 respondents, 11 men and 13 women. The age range is 16-59 years (67%), with the highest level of education being Elementry School graduates, which is 11 people (46%). In the self-care questionnaire of patients, 40% behaved well, and the results of eye examinations almost suffered from dry eye complaints without disabilities.
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KEJADIAN PENDEK PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEBERANG PADANG Afaf Aqil Maimi; Rahmi Lestari; Gardenia Akhyar
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.43765

Abstract

Pendek adalah salah satu permasalahan gizi yang sering dijumpai pada anak. Pendek dapat menimbulkan gangguan pada pertumbuhan fisik. Anak dikatakan pendek apabila panjang atau tinggi badan menurut umur berada di bawah -2 standar deviasi berdasarkan median standar pertumbuhan anak WHO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan dan pekerjaan ibu dengan kejadian pendek pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang. Penelitian ini adalah penelitian rekam medis dengan desain cross sectional pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang yang dipilih melalui cluster sampling. Data yang digunakan adalah data yang terdapat di posyandu aktif di Puskesmas Seberang Padang. Analisis data dilakukan dengan uji chi square dan regresi logistik. Penelitian ini menemukan 135 anak dengan prevalensi pendek sebesar 28 (20,7%). Sebagian besar ibu menempuh pendidikan menengah (75,6%, 102/135). Lebih dari setengah ibu tidak bekerja (59,8%, 80/135). Analisis uji statistik menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara ibu yang menempuh pendidikan dasar dengan kejadian pendek (p-value = 0,487), begitupun ibu yang menyelesaikan pendidikan menengah (p-value = 0,593) dan tidak ada hubungan signifikan antara pekerjaan ibu dengan kejadian pendek pada anak usia 24-59 bulan (p-value = 1,000). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dan pekerjaan ibu dengan kejadian pendek.
The Relationship between ABO Blood Type and Outcomes in Severe and Critical COVID-19 Patients in the Covid ICU of the Hospital. Dr. M. Djamil Padang Adissa Benanda; Dedy Kurnia; Gardenia Akhyar
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 5 No. 08 (2024): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v5i08.1217

Abstract

The spread of the Coronavirus Disease represents the most significant global health threat in recent decades. Blood type is among the risk factors associated with COVID-19, with certain blood types linked to increased severity and higher mortality rates. This research aims to assess the relationship between ABO blood type and outcomes in severe and critical COVID-19 patients in the ICU at RSUP Dr. M. Djamil Padang. The study is an observational analytical research utilizing a cross-sectional approach. Data were gathered from the medical records of COVID-19 patients from January to September through a total sampling method, resulting in 124 individuals meeting the inclusion criteria. The data were analyzed utilizing the Chi-Square test. The discoveries uncovered that male patients (54%) dwarfed female patients (46%). The larger part of patients were within the age range of 56-65 for years (33.9%). Patients with blood sort O were more predominant among those with extreme COVID-19 (31.3%) and basic COVID-19 (38.0%). The foremost common result was passing, happening in 56.0% of serious cases and 53.7% of basic cases. There was no factually noteworthy relationship between ABO blood sort and results in serious and basic COVID-19 patients, with a p-value of 0.778 (>0.05). The study concludes that there's no measurably critical affiliation between ABO blood sort and outcomes in extreme and basic COVID-19 patients within the ICU at Dr. M. Djamil Padang hospital.
Profil Pasien Neurodermatitis di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Tahun 2019-2021 Nur, Fauziah; Yenny, Satya Wydya; Revilla, Gusti; Akhyar, Gardenia; Ashal, Taufik; Khaira, Fathiyyatul
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 3 (2025): Juni 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i3.5135

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi profil pasien neurodermatitis di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas tahun 2019-2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas pada Januari 2019-Desember 2021. Teknik yang digunakan adalah total sampling dan besar sampel penelitian ini adalah 51. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan usia terbanyak pasien neurodermatitis berusia 56-65 tahun yaitu 33,3%. Jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan 58,8%. Pekerjaan terbanyak yaitu PNS dan ibu rumah tangga masing-masing 27,5%. Keluhan pasien terbanyak yaitu gatal 68,6%. Lokasi lesi paling banyak ditemukan tungkai bawah yaitu 43,1%. Terapi oral terbanyak yaitu setirizin 86,3%. Terapi topikal yang banyak digunakan yaitu emolien 76,5%. Kesimpulan penelitian ini didapatkan bahwa usia 56-65 tahun, jenis kelamin perempuan, pekerjaan PNS dan ibu rumah tangga, keluhan gatal, lokasi lesi tungkai bawah, terapi oral setirizin dan terapi topikal emolien merupakan yang paling banyak ditemukan pada pasien neurodermatitis.