Tahun 2022 Desa Sukomulyo mengalami bencana longsor sebanyak 5 kali. Longsor disebabkan karena curah hujan yang tinggi serta didukung kondisi alam yang didominasi lereng. Selain itu, adanya alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian meningkatkan potensi longsor di Desa Sukomulyo. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan edukasi kepada Masyarakat tentang pentingnya vegetasi dalam mencegah terjadinya longsor. Metode yang digunakan adalah dengan mendatangi Masyarakat secara langsung ke lahan. Hasil pengabdian menunjukkan Masyarakat banyak yang berprofesi sebagai petani dan peternak. Kegiatan pengabdian juga melakukan sosialisasi kepada masyrakat tentang bahaya long-sor, factor-faktor penyebab longsor dan upaya konservasi untuk menangani longsor. Pada lahan Garapan Masyarakat banyak ditanami palawija. Sedangkan untuk tanaman tahunan sangat minim sekali. Hal ini lama kelamaan akan mengakibatkan tanah longsor pada Kawasan tersebut. Sebagai upaya untuk menekan longsor, maka masyarakat diberi pemahaman tentang pentingnya vegetasi dalam mencegah longsor. Perakaran tanaman mampu mengikat agregat tanah, sehingga longsor dapat diminimalisir. Selain melakukan penanaman untuk tanaman tahunan, dilakukan sosialisasi penanaman akar wangi un-tuk mencegah terjadinya longsor. Hal ini dikarenakan akar wangi dapat ditanam pada lahan miring, dengan perakaran serabut juga mampu meningkatkan agregat tanah.