Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN FLYOVER SIMPANG SURABAYA - KOTA BANDA ACEH Ruslan Ruslan; Muhammad Isya; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 1 (2016): Volume 6, Nomor 1, September 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Surabaya intersection is one of the intersections with traffic levels are quite large. The poor condition of the intersection marked by the performance value on the circumstances existing at the level of service is very bad. On this basis, the government will build a flyover along the 900 meters. The purpose of this study is to see how big the cost savings of time and vehicle operating costs after the flyover and the extent of its economic feasibility. The method used to calculate the economic feasibility is a Cost Benefit Analysis (BCA). As for calculating the Vehicle Operating Cost (VOC) used a model developed by Pacific Consultants International (PCI). Based on the results of economic evaluation of the flyover in the 25th (2040) already meet the standards of the economic feasibility with a discount rate of 15% obtained BCR value = 1.23, NPV = Rp41.031.699.871 and at a discount rate of 18% obtained value BCR = 0.96, NPV = Rp-6.502.646.207 while the IRR obtained at a discount rate of 17.5%. While the amount of savings BOK if passing a flyover of Rp1.883 / vehicles for passenger cars, Rp6.041 / vehicles to buses and Rp5.158 / vehicles to trucks. Saving time value if passing a flyover of Rp3.998 / vehicles for passenger cars, Rp39.675 / vehicles to buses and Rp4.134 / vehicles to trucks.Keywords: Vehicle Operating Cost, value of time, flyovers, economic feasibility, Surabaya intersection.Abstrak: Simpang Surabaya merupakan salah satu persimpangan dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup besar. Buruknya kondisi tersebut ditandai dengan nilai kinerja simpang pada keadaan eksisting berada pada tingkat pelayanan sangat buruk. Atas dasar ini maka pemerintah akan membangun flyover sepanjang 900 meter. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar penghematan biaya waktu dan biaya operasional kendaraan setelah pembangunan flyover dan sejauh mana kelayakan ekonominya. Metode yang digunakan untuk menghitung kelayakan ekonomi adalah Benefit Cost Analysis (BCA). Sementara untuk menghitung Biaya Operasi Kendaraan (BOK) digunakan model yang dikembangkan oleh Pacific Consultan Internationnal (PCI). Berdasarkan hasil penelitian evaluasi ekonomi terhadap pembangunan flyover pada tahun ke- 25 (tahun 2040) sudah memenuhi standar kelayakan ekonomi dengan discount rate 15% didapat nilai BCR=1,23, NPV=Rp41.031.699.871 dan pada discount rate 18% didapat nilai BCR=0,96, NPV=Rp-6.502.646.207 sementara nilai IRR diperoleh pada discount rate 17,5%. Sedangkan besaran penghematan BOK jika melewati flyover sebesar Rp1.883/kendaraan untuk mobil penumpang, Rp6.041/kendaraan untuk bus dan Rp5.158/kendaraan untuk truk. Penghematan nilai waktu jika melewati flyover sebesar Rp3.998/kendaraan untuk mobil penumpang, Rp39.675/kendaraan untuk bus dan Rp4.134/kendaraan untuk truk.Kata kunci : BOK, nilai waktu, flyover, kelayakan ekonomi, simpang surabaya.
KAJIAN NILAI WAKTU PERJALANAN UNTUK MOBIL PENUMPANG (STUDI KASUS JALAN TEUKU UMAR BANDA ACEH) Nazariani Nazariani; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Travel’s efficiency is the amount of money that had to be prepared alocated in order to economize one unit travel time. Reduction for travel time can change profit large enough. Therefore, it used efficiency approach to convert the profit into money. The observation is on Teuku Umar road Banda Aceh, start from Simpang Gunongan (KM.1+101) to Simpang 3 PU (KM.3+113). The purpose of this study was to evaluate vehicle operation cost (VOC) and value travel’s efficiency for light vehicle on Teuku Umar road. The methods that used to calculate travel’s efficiency is income approach method and running speed approach method. The result show that traffic volume at max for light vehicle (LV) from Simpang Gunongan to Simpang 3 PU direction is 1193 vehicle/hour, heavy vehicle (HV) is 13 vehicle/hour and motor cycle (MC) is 3438 vehicle/hour. The average speed for LV to direction head Simpang 3 PU is 37,09 km/hour. The VOC to LV for direction head Simpang 3 PU is Rp. 5.223/km. The travel’s efficiency that obtain from income approach method for partial population in Banda Aceh city is Rp. 24.018,11/hour/people and Rp. 35.346,74/hour/people to partial population in Aceh Besar regency. From running speed approach method obtain travel’s efficiency  for LV to direction head Simpang 3 PU is Rp. 52.928/vehicle/hour.Abstrak: Nilai waktu perjalanan adalah jumlah uang yang disiapkan seseorang untuk dibelanjakan agar menghemat satu unit waktu perjalanan. Pengurangan waktu perjalanan dapat mengubah porsi keuntungan yang cukup besar. Oleh karena itu, digunakan pendekatan nilai waktu untuk mengkonversi keuntungan tersebut dalam bentuk uang. Penelitian ini dilakukan pada ruas Jalan Teuku Umar Banda Aceh yang dimulai dari Simpang Gunongan (KM.1+101) s/d Simpang 3 PU (KM.3+113). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai biaya operasional kendaraan (BOK) untuk mobil penumpang serta mengetahui nilai waktu perjalanan di ruas Jalan Teuku Umar. Metode yang digunakan untuk menghitung nilai waktu perjalanan adalah metode income approach dan running speed approach. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh volume lalu-lintas puncak mobil penumpang (LV) untuk arah menuju Simpang 3 PU sebesar 1193 kend/jam, kendaraan berat (HV) sebesar 13 kend/jam dan sepeda motor (MC) sebesar 3438 kend/jam. Kecepatan rata-rata LV untuk arah menuju Simpang 3 PU diperoleh sebesar 37,09 km/jam. Nilai BOK untuk LV pada arah pengamatan menuju Simpang 3 PU sebesar Rp. 5.223/km. Nilai waktu perjalanan yang diperoleh dengan metode income approach untuk sebagian penduduk di Kota Banda Aceh yaitu Rp. 24.018,11/jam/orang dan Rp. 35.346,74/jam/orang untuk sebagian penduduk yang berdomisili di Kabupaten Aceh Besar. Adapun metode running speed approach menghasilkan nilai waktu perjalanan LV untuk arah menuju Simpang 3 PU sebesar Rp. 52.928/kend/jam.
ANALISIS KINERJA JALAN DAN KECEPATAN PERJALANAN KENDARAAN PADA JALAN POCUT BAREN KOTA BANDA ACEH Sofi Marlinda; Sofyan M. Saleh; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The region of Pocut Baren Street in Banda Aceh has varied land use along the street consisting of office, residential, shopping and school areas. The increase in traffic volume on Pocut Baren Street causes traffic congestion along the street and finally lead to decrease in vehicle speed which influence the increase in fuel consumption level. This study aimed to evaluate the road performance and journey speed of vehicle on Pocut Baren Street during peak hours. Data observation of traffic volume conducted to calculate the total of traffic that passed through the observational street by using the Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI) 1997.  Data observation of traffic speeds were calculated by using floating car method that would be obtained the total of journey speed. From the result of the calculation and evaluation obtained the road performance at peak volume occurred in Monday morning from 7:00 to 08:00 am. It was obtained Q- value of 994.20 smp/ hour with a degree of saturation (DS) of 0.85 that was in category-D of service level that was unstable current, decreased speed. Average maximum journey speed was 59.7015 km/hour and average minimum speed was 25.0696 km /hour.Abstrak: Kawasan Jalan Pocut Baren kota Banda Aceh memiliki tata guna lahan yang berbeda-beda di sepanjang jalan yang terdiri dari kawasan perkantoran, pemukiman, pertokoan dan sekolah. Peningkatan volume lalu lintas di Jalan Pocut Baren menyebabkan terjadinya kemacetan di sepanjang jalan dan pada akhirnya menimbulkan penurunan kecepatan kendaraan yang berpengaruh pada tingkat konsumsi BBM yang meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja jalan dan kecepatan perjalanan kendaraan di jalan Pocut Baren pada saat jam puncak. Pengamatan data volume lalu lintas dilakukan untuk menghitung jumlah lalu lintas yang melewati jalan tinjauan dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Pengamatan data kecepatan lalu lintas dilakukan dengan menggunakan metode kendaran contoh (floating car method) yang nantinya akan diperoleh kecepatan perjalanan (journey speed) total. Hasil perhitungan dan evaluasi diperoleh kinerja jalan pada volume puncak terjadi pada hari senin pagi arah menuju kota jam 07.00-08.00 wib. diperoleh nilai Q sebesar 994,20 smp/jam dengan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,85 berada di tingkat pelayanan jalan kategori D yaitu arus tidak stabil, kecepatan menurun. Kecepatan perjalanan rata-rata maksimum sebesar 59,7015 km/jam dan kecepatan rata-rata minimum sebesar  25,0696 km/jam.
ANALISIS KEMAMPUAN PELAYANAN JARINGAN JALAN LINTAS TIMUR PROVINSI ACEH BERDASARKAN INDIKATOR INDEKS PRASARANA JALAN (IPJ) Liza Karmina; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The national road section of East Aceh Province is the primary road network that connects between the North Sumatra Province and Aceh provincial capital. As the access of Acehnese people to North Sumatra Province is Increasing during the time. Bireuen and Aceh Utara districts are the two districts that crossed by the national roads, this road section is the busiest streets from East section road. To be related with the important role of the national road network of Aceh province, it’s led to the issues of how the road network service capabilities using an indicator of Road Infrastructure Index (IPJ). The purpose of this study is to analyze the ability of the network service by using IPJ indicator. Data collection for indicators of IPJ is by interview to some key informant. Analysis of the IPJ is using four (4) variables: availability of road (Ktj), the performance of the road (Knj), the traffic load (Bln), and the road serviceability (Pyp). The results of analysis IPJ value in 2014 in the district of Bireuen is 1.01 and for North Aceh regency is 0.54, which is the value it’s below the national average score, the score for national is 5.68. The observation from both districts was obtained that total length of the national road network is very poor in serving the number of vehicles and population, but the availability of the national roads in the district has been able to service the administration areas, although the level of the service of road network is very lacking in serve for the daily activities of the population. Abstrak: Ruas jalan nasional Lintas Timur (Lintim) Provinsi Aceh merupakan jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota Propinsi Aceh dan Sumatera Utara. Akses pergerakan masyarakat Aceh menuju Provinsi Sumatera Utara semakin hari semakin meningkat. Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara adalah dua kabupaten yang dilintasi oleh jalan nasional yang merupakan ruas jalan dengan aktivitas yang cukup padat. Berkaitan dengan pentingnya peranan jaringan jalan nasional Lintim Provinsi Aceh ini, maka muncul permasalahan bagaimana kemampuan pelayanan jaringan jalan Lintim dengan menggunakan indikator Indeks Prasarana Jalan (IPJ). Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa kemampuan pelayanan jaringan jalan dengan menggunakan indikator IPJ. Pengumpulan data untuk indikator IPJ dilakukan dengan cara wawancara kepada beberapa responden. Analisa terhadap IPJ menggunakan 4 (empat) variabel yaitu ketersediaan jalan (Ktj),kinerja prasarana jalan(Knj),beban lalu lintas(Bln),dan pelayanan prasarana jalan (Pyp).  Dari hasil analisis diperoleh nilai IPJ pada tahun 2014 di Kabupaten Bireuen = 1,01 dan Kabupaten Aceh Utara = 0,54 dimana nilai tersebut jauh dibawah skor rata-rata nasional yaitu 5,68. Pada kedua kabupaten yang diamati diperoleh panjang total jaringan jalan nasional masih sangat kurang dalam melayani jumlah kenderaan dan jumlah penduduk, namun ketersedian jalan nasional yang ada di kabupaten ini sudah mampu memberi akses untuk melayani daerah adminitrasinya, walaupun dengan tingkat pelayanan jaringan jalan masih sangat kurang dalam melayani aktivitas penduduk sehari-hari.
STUDI TINGKAT PELAYANAN SIMPANG TUJUH ULEE KARENG DENGAN MERENCANAKAN BUNDARAN (ROUNDABOUT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE SIMULASI VISSIM 6.00-02 Defry Basin; Sugiarto Sugiarto; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Simpang Tujuh Ulee Kareng is the complex intersections wite to consisting of seven roads without the traffic arrangements, so it cause delay an traffic jam . The purpose of this research was to create a traffic engineering of the Simpang Tujuh Ulee Kareng from an invisible intersection into an intersection with a roundabout. There are teo kind of roundabout, roundabout that planned using MKJI and roundabout that have planned by RTBL.  The data collected was road geometric data, traffic volume and spot speed. Traffic volume data was captured by video camera and speed data taken by speedgun tool. This planning captured the peak hour volume (VPH) of the observed volume and simulated to the VISSIM 6.00-22 software. For the MKJI roundabout plan, the average dynamic capacity is 6375 vehc /hour. For the RTBL plan roundabout, the average dynamic capacity is 9563 vehc/hour. At the roundabout of the MKJI plan, the average delay is 2,00 seconds, while the RTBL is 1,39 seconds. For the calculation of Degree of Saturation (DS) is obtained from the division of the flow of the braided portion with the capacity. On the average MKJI DS of 0.40 while the RTBL of 0.30. The Queue Opportunity at the MKJI plan roundabout obtained from the reading of the MKJI chart is 6% -13.5%, while the RTBL queue opportunity is 3.2% -7.8%. Based on the result of the research, it is known that the roundabout planning at Simpang Tujuh Ulee Kareng using roundabout is the right step because it can give the level of service of road A, either planned roundabout based on MKJI or roundabout planned by RTBL. Abstrak: Simpang Tujuh Ulee Kareng merupakan persimpangan dengan jumlah pertemuan ruas jalan yang paling banyak di Kota Banda Aceh tanpa adanya pengaturan lalu lintas, sehingga mengakibatkan terjadi tundaan dan kemacetan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah rekayasa lalu lintas dari simpang tak bersinyal menjadi persimpangan dengan bundaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah rekayasa lalu lintas terhadap Simpang Tujuh Ulee Kareng dari simpang tak bersinyal menjadi sebuah persimpangan dengan bundaran, yaitu bundaran yang akan direncanakan berdasarkan demand kendaraan saat ini menggunakan MKJI dan bundaran yang direncanakan oleh Dinas Cipta Karya bagian Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Data yang dikumpulkan adalah data geometrik jalan, volume lalu lintas dan kecepatan setempat. Data awal yang digunakan untuk adalah volume jam puncak (VJP) dari volume yang diamati dan kemudian disimulasikan ke software VISSIM 6.00-22. Untuk bundaran rencana MKJI, kapasitas dinamis rata-rata sebesar 6375 kend/jam. Untuk bundaran rencana RTBL, kapasitas dinamis rata-rata sebesar 9563 kend/jam. Pada bundaran rencana MKJI, tundaan rata-rata sebesar 2,00 detik, sedangkan RTBL 1,39 detik. Untuk perhitungan Derajat Kejenuhan (DS) didapat dari pembagian arus bagian jalinan dengan kapasitas. Pada MKJI DS rata-rata sebesar 0,40, sedangkan RTBL sebesar 0,30. Peluang Antrian pada bundaran rencana MKJI yang didapat dari pembacaan grafik MKJI adalah 6%-13,5%, sedangkan RTBL peluang antrian sebesar 3,2%-7,8%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perencanaan bundaran pada Simpang Tujuh Ulee Kareng menggunakan bundaran adalah langkah yang tepat karena mampu memberikan tingkat pelayanan jalan A, baik itu bundaran yang direncanakan berdasarkan MKJI maupun bundaran yang direncanakan oleh RTBL.
MODEL TARIKAN PERGERAKAN SEPEDA MOTOR PADA PUSAT PERBELANJAAN (Studi kasus : Di Kota Banda Aceh) Alfi Salmannur; Muhammad Isya; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Shopping Centre is one of land use utilization that will lead to trip attraction of vehicles. Trip attraction of vehicles on shopping centre will cause on traffic towards highway network system around it. Banda Aceh is the capital of the province of Aceh, which has several shopping centre among others: Hermes Palace Mall, Suzuya Mall, Barata Shopping Centre, komplek Sinbun, Pasar Aceh Baru dan Pante Pirak Sp. 5. A large number of shopping centre in Banda Aceh will certainly increase the number of visitors who came, so did the number of employee. The purpose of this study is to model the statistical relationship between the magnitude of the vehicle towing the motorcycle and shopping centre parameter. The parameters in this study is reflected by building area, land area, parking area, number of shops, employees and cashiers. Processing data using multiple regression analysis methods, models generated then tested statistically. the results showed a motorcycle towing equation Y1 = 59.587 + 0.323X6  with variable X6 is number of cashiers.Keywords : Trip attraction, shopping center, motorcycle, regression modelAbstrak: Pusat Perbelanjaan merupakan salah satu jenis tata guna lahan yang akan menimbulkan tarikan pergerakan kendaraan. Tarikan pergerakan kendaraan yang terjadi pada pusat perbelanjaan di kota Banda Aceh akan menimbulkan dampak lalu-lintas terhadap sistem jaringan jalan yang ada disekitarnya. Kota Banda Aceh merupakan Ibukota  provinsi Aceh yang  memiliki beberapa pusat perbelanjaan antar lain : Hermes Palace Mall, Suzuya Mall, Barata Shopping Centre, komplek Sinbun, Pasar Aceh Baru dan Pante Pirak Sp. 5. Banyaknya jumlah pusat perbelanjaann di Kota Banda Aceh tentu akan meningkatkan jumlah pengunjung yang datang, demikian pula dengan jumlah pegawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model hubungan statistik antara besarnya tarikan kendaraan sepeda motor dengan parameter pusat perbelanjaan. Parameter dalam penelitian ini dicerminkan oleh luas bangunan, luas tanah, luas lahan parkir, jumlah gerai, jumlah karyawan dan jumlah kasir. Pengolahan data menggunakan metode analisis regresi berganda, model-model yang dihasilkan kemudian di uji secara statistik . hasil menunjukan persamaan tarikan sepeda motor Y1 = 59,587 + 0,323X6 dengan variabel X6 adalah jumlah kasir.Kata kunci : Tarikan, pusat perbelanjaan, sepeda motor, model regresi.
ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL PENERBANGAN RUTE BANDA ACEH – NAGAN RAYA Tri Handayani; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Nagan Raya is located in the western part of Aceh Province. This regency is 287 km from Banda Aceh where the main mode of transportation is land transportation with travel time of approximately 6 hours. The land route to this regency through the mountains that during the rainy season often occurs landslides. So that air transport is needed that can help smooth mobility and improve the economy of the population and can anticipate the distribution of aid, evacuation of victims quickly when the disaster. PT Susi Pudjiastuti is a pioneering aviation operator serving Banda Aceh - Nagan Raya route. This study aims to determine the demand for passengers and financial feasibility of the Banda Aceh - Nagan Raya flight route. The passenger demand is obtained from independent variable and dependent variable from socio economic data which then analyzed using Ordinary Least Square (OLS) method with multiple linear regression and Software Statistical Product and Service Solution (SPSS) assistance. The modeling obtained is Y = 1194,374 – 0,068X3 where X3 is the number of domestic tourists. From the modeling results it is known that the number of passengers for the next 6 years has increased.   The result of financial feasibility analysis using discount rate 15% is obtained at sixth year (year 2021) with BCR equal to 0,348, NPV equal to Rp. (30.651.570.332), and the value of PBP obtained is 45,3 or 45 years 3 months where the value exceeds the company's payback period of 6 years. From the analysis it is known that for the Banda Aceh - Nagan Raya flight route the project benefits are less than the economically needed costs so the project is not feasible to be implemented.Abstrak: Kabupaten Nagan Raya berada pada bagian barat Provinsi Aceh. Kabupaten ini berjarak 287 km dari Kota Banda Aceh dimana moda transportasi utama adalah angkutan darat dengan waktu tempuh kurang lebih 6 jam. Jalur darat menuju Kabupaten ini melalui pegunungan yang saat musim hujan sering terjadi longsor. Sehingga diperlukan transportasi udara yang dapat membantu kelancaran mobilitas serta meningkatkan perekonomian penduduk serta dapat mengantisipasi penyaluran bantuan, evakuasi korban secara cepat ketika terjadinya bencana. PT Susi Pudjiastuti merupakan operator penerbangan perintis yang melayani penerbangan rute Banda Aceh – Nagan Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui demand penumpang serta kelayakan finansial rute penerbangan Banda Aceh – Nagan Raya. Demand penumpang didapatkan dari variabel bebas dan variabel terikat dari data sosio ekonomi yang kemudian dianalisis menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan regresi linier berganda dan bantuan Software Statistical Product and Service Solution (SPSS). Pemodelan yang diperoleh yaitu Y = 1194,374 – 0,068X3 dimana X3 adalah jumlah wisatawan domestik. Dari hasil pemodelan tersebut diketahui bahwa jumlah penumpang untuk 6 tahun mendatang mengalami peningkatan. Hasil analisa kelayakan finansial dengan menggunakan discount rate 15% diperoleh pada tahun ke 6 (tahun 2021) dengan nilai BCR sebesar 0,348,  NPV sebesar Rp. (30.651.570.332),-, dan nilai PBP yang diperoleh yaitu 45,3 atau 45 tahun 3 bulan dimana nilai tersebut melebihi periode pengembalian perusahaan yaitu 6 tahun. Dari analisa tersebut diketahui bahwa untuk rute penerbangan Banda Aceh – Nagan Raya manfaat yang ditimbulkan proyek lebih kecil dari biaya yang diperlukan secara ekonomi sehingga proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
ANALISIS PENYEBAB KECELAKAAN DARI FAKTOR FISIK JALAN BERDASARKAN STANDAR TEKNIS LAIK FUNGSI JALAN DI KABUPATEN ACEH BESAR Sri Budiani; Renni Anggraini; Sofyan M. Saleh
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 1 (2016): Volume 6, Nomor 1, September 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Krueng Raya –Bts. Kota Banda Aceh National road, at Baitussalam Sub-District in Aceh Besar Regency is one of a location with the highest number of accidents in Aceh province. The road that serve the public interest should have functional feasibility as it pertains to guarantee certainty of safety and security for users. This research aims to know the cause of accident from physical factors, road feasibility status, and handling recommendations to create the road that has safety value. Primary data obtained from observation through the measurements and field observations. Secondary data used are accidents data which was released by the resort of Banda Aceh City police. Data analyzed based on form test of the road functional feasibility with quantity method. The results showed that the cause of the accident on this road include the shoulder position deviation occurred against the road pavement surface of 566,67%, prohibition signs parking needs of 100%, and light in lighting layout of 933,33%. From the results it can be concluded that the status of Krueng Raya-Bts. Kota Banda Aceh road had been eligible to conditional function with recommendations (Ls), meaning that must be done according to the recommendations of technical improvements to achieve functional feasibility status.Keywords : Road, Safety, Road  functional  feasibility.Abstrak: Jalan nasional Krueng Raya- Bts. Kota Banda Aceh, di Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu lokasi dengan jumlah kecelakaan tertinggi di Provinsi Aceh.Jalan yang melayani kepentingan umum harus laik fungsi karena berkaitan dengan penjaminan kepastian keselamatan dan keamanan bagi penggunanya.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penyebab kecelakaan dari faktor fisik jalan, status kelaikan jalan dan rekomendasi penanganan agar tercipta jalan yang berkeselamatan.Data primer diperoleh dari observasi melalui pengukuran dan pengamatan lapangan.Data sekunder yang digunakan adalah data kecelakaan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Resor Kota Banda Aceh. Data dianalisis berdasarkan formulir uji laik fungsi jalan dengan metode kuantitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan pada ruas jalan ini antara lain terjadi penyimpangan posisi bahu terhadap muka perkerasan jalan sebesar 566,67%, kebutuhan rambu larangan parkir sebesar 100%, dan letak lampu penerangan sebesar 933,33%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa status Jalan Krueng Raya – Bts. Kota Banda Aceh adalah laik fungsi bersyarat dengan rekomendasi (Ls), artinya harus dilakukan perbaikan teknis sesuai rekomendasi untuk mencapai status laik fungsi.Kata kunci : Jalan, Keselamatan, Laik Fungsi Jalan.
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK PRIORITAS PENANGANAN JALAN DI KABUPATEN ACEH BESAR Mirza Sofyan; Muhammad Isya; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Economic growth in an area determined by  transport infrastructure. Yet economic growth rate in Aceh Besar has not reached the optimal point for its poor road maintenance in certain areas. The obstacle is no proper method to determine prioritized proposal for road maintenance. The aim of this research is to determine the order of prioritized roads in Aceh Besar. The determination of priority is using method from Directorate General of Highways No. 77/1990. The order of most prioritized road determined by highest LHR and NPV, and road with lowest LHR and NPV value  will be least prioritized. The highest NPV/km from calculation is on Peukan Ateuk – Montasik – Indrapuri – Lampakuk roads with NPV/km value Rp. 534.710.000,00, while the least is on Lampakuk – Siron Blang roads with NPV/km Rp. (-1.948.000.000,00). The result of this research will produce database for Geographic Information System (GIS) which consist of roads network inventory. Data analysis using GIS to determine the priority of road maintenance has been merged and contained the information of highest and least priority. Abstrak: Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan dengan infrastruktur transportasi. Laju pertumbuhan ekonomi dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar masih belum optimal salah satunya disebabkan oleh masih banyaknya daerah yang tidak mendapatkan penanganan jalan. Permasalahan yang dihadapi adalah belum adanya metode untuk menentukan prioritas usulan kegiatan penanganan jalan. Tujuan  dari penelitian ini adalah penentuan urutan prioritas jalan di Kabupaten Aceh Besar. Pada penentuan prioritas menggunakan metode SK No. 77 Dirjen Bina Marga, Tahun 1990. Hasil penentuan urutan prioritas tertinggi adalah jalan dengan nilai LHR dan NPV tertinggi demikian sebaliknya nilai LHR rendah dengan NPV yang rendah akan memperoleh hasil perhitungan skala prioritas dengan urutan rendah. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa NPV/km terbesar didapat pada ruas jalan Peukan Ateuk - Montasik - Indrapuri – Lampakuk dengan nilai NPV/km sebesar Rp. 534.710.000,00. Sementara itu NPV/km terkecil didapat pada ruas jalan Lampakuk - Siron Blang dengan NPV/km sebesar Rp. -1.948.000.000,00. Hasil penelitian ini telah menghasilkan basis data Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berisikan inventarisasi jaringan jalan kabupaten. Analisis data dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan prioritas penanganan jalan kabupaten telah tersusun dan berisikan informasi prioritas tertinggi dan terendah.
MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT Ferdiansyah Novriza; Renni Anggraini; Sugiarto Sugiarto
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Meureubo subdistrict is one of subdistricts in West Aceh which are currently experiencing lot of developments. It is because at this time meureubo subdistrict became central of education in West Aceh. The construction of three universities in this subdistrict will impact the growing population density and number of trip in this area. The modelling of trip generation has been performed by individuals in one area that will be needed to know by studying a variety of relationships between the characteristic of movements and the environmental of land use. This research aimed at achieving the modelling movements of generation based on activities in the housing of the Buddhist Tzu Chi and ADB (Asian Development Bank) in the subdistrict of Meureubo in West Aceh Regency by identifying the factors which have influenced the occurrence of movements to the workplace by dwellers of housing. The data were collected by surveys, questionnaires and the formation of the model was collected by using STATA 13 with each of these activities serve as comparison (base outcomes). A discrete model was analyzed by multinomial logit model to get utility and probability of each activity. In this study there are several types of activity were obtained but only 2 dominant is school activity (mandatory) and work activity (mandatory). Based on the results of running from several variables there are 6 variables that meet to the criteria of model, the variables are number of family members (X1), family income (X2), age (X8), travel time (X9), gender (X11) and vehicle used (X12). The probability of events for each activity are reviewed by the utility obtained is P(working) = 44.75%, P(school) = 27.12% and P(other activity) = 28.13%. Abstrak: Kecamatan Meureubo merupakan salah satu dari kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Barat yang saat ini banyak mengalami perkembangan. Hal ini dikarenakan untuk saat ini kawasan tersebut menjadi central pendidikan. Pembangunan tiga buah universitas negeri di kecamatan ini akan berdampak bertambahnya kepadatan penduduk dan jumlah perjalanan di kawasan tersebut. Model bangkitan pergerakan yang akan dilakukan oleh suatu individu disuatu kawasan perlu diketahui bentuknya dengan mempelajari berbagai variasi hubungan antara karakteristik pergerakan dengan lingkungan tata guna lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model bangkitan pergerakan berdasarkan aktivitas pada penghuni komplek perumahan Buddha Tzu Chi dan perumahan ADB (Asian Development Bank) di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pergerakan oleh penghuni komplek perumahan ke tempat beraktivitas. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan kuesioner adapun pembentukan model dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak STATA 13 dengan masing-masing aktivitas tersebut dijadikan sebagai pembanding (base outcome). Model berbasis pemilihan diskret dianalisis dengan pendekatan multinomial logit model untuk mendapatkan utilitas dan probabilitas masing-masing aktivitas. Dalam penelitian ini terdapat beberapa jenis aktivitas yang diperoleh namun hanya 2 yang dominan yaitu aktivitas sekolah (mandatory) dan aktivitas bekerja (mandatory). Berdasarkan hasil running dari beberapa variabel yang ada terdapat 6 variabel bebas yang memenuhi kriteria model yang diinginkan variabel tersebut antara lain adalah jumlah anggota keluarga (X1), jumlah pendapatan keluarga (X2), umur (X8), waktu perjalanan (X9), jenis kelamin (X11) dan kendaraan yang digunakan (X12). Adapun nilai probabilitas aktivitas untuk masing-masing aktivitas yang ditinjau berdasarkan utilitas yang didapat adalah P(Bekerja) = 44,75 %, P(Sekolah) = 27,12 % dan P(Aktivitas lain) = 28,13 %.
Co-Authors . Azmeri, . Agusmaniza, Roni Ahlan, Muhammad Ahmad Irvan Antony Ahmad Suriansyah Akbar, Amanda Raju Alfa Taras Bulba Alvisyahri Alvisyahri Amirullah Amirullah Arlia, Leni Ayuni, Zafara Quratul Azmi, Rajul Baihaqi Baihaqi Bambang Yulianto Bulba, Alfa Taras Cut Mutiawati Deddy Riad Defry Basin Dewi Suswati Didik Nurhadi Edi Saputra Fadhlullah Apriandy Fadli Idris Fadli Idris Fakhrur riza Farah Fadillah Ferdiansyah Novriza Fitria Phonna Fitrika Mita Suryani Fuad Hasan Fuad Hasan Gumala Ashari Herman Herman Hermansyah . herri arnanda Hervia Yudistira Hesty Aquina, Hesty Ina Marlia Intan Wirnanda Irfan Irfan Irfan Irfan Irin Caisarina Izziah Izziah Jalil, Erlinawati Joly Srianty Khuzaifah Khuzaifah Lela Kusuma Leni Arlia Liza Karmina Lufthie, Muhammad M. Khair Jauhari, M. Khair Mirza Sofyan Mochammad Afifuddin Mufazzil Yusra Muhammad Ahlan Muhammad Isya Mukhlis Ramli Muttaqin Muttaqin Najwan, Nurul Nazariani Nazariani Noer Fadhly Nova Viyantimala Novitawati Novitawati Nura Usrina Nurlely Nurlely Pramanda, Heru Purnawati Purnawati Putri, Aqlima Rahma Dani Rahmad Saputra Rahmani, Dhuyufur Rais, Faisal Riza Ofansha Ruslan Ruslan Salmannur, Alfi Satria Mandaraira Sofi Marlinda Sofyan M. Saleh Sofyan M. Saleh Sofyan M. Saleh Sofyan M. Saleh Sri Budiani Sugiarto S Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sumarni Sumarni Suriyadi Suriyadi Suryani*, Fitrika Mita Syafriana ., Syafriana Taqwadin, Abda Syakura Tasya Kumala Taufiq, Luthfi Chaliqi Teuku Fadrial Mahfud Teuku Zulhadi Tri Handayani Wahyu Rianda Wirnanda, Intan Yusria Darma Yusril Mahendra Zafara Quratul Ayuni Zubir Zubir