Claim Missing Document
Check
Articles

INVENTARISASI DATA KONDISI JALAN KE DALAM APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Purnawati Purnawati; Renni Anggraini; Sofyan M. Saleh
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The economic growth of a region is determined by the condition of the road network. Improved road network in Langsa is intended to increase the accessibility of the region so as to develop according to the planned landing. Langsa has an activity center located in Langsa Kota district and four production centers, located in LangsaTimur district, Langsa Lama district,LangsaBaro district, and LangsaBarat district. This study aims to develop an application that can provide ease of road condition information by using the application program Geographic Information System (GIS). Road condition surveys carried out by observing the types and amount of damage on road surface would result in Survey Distress Index (SDI) values. The Survey of Road Surface Flatness gives Road Condition Index (RCI) valueswhich is used for calculating the International Roughness Index (IRI) values. The IRI value and the SDI value of is used to determine the condition of the road (good condition or medium condition). The results obtained Road Condition value is 95% in good condition forLangsa Timur district, 73% for LangsaBarodistrict in good condition and 89%Langsa Lamadistrict in medium condition, and Langsa Barat district is 100% in good condition. The use of GIS applications such as road condition data inventory produce a picture of road conditions were poured into a map of the road network roads were reviewed.Abstrak: Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah sangat ditentukan oleh kondisi jaringan jalan. Peningkatan jaringan jalan di Kota Langsa dimaksudkan untuk meningkatkan aksesibilitas suatu kawasan sehingga mampu berkembang sesuai arahan yang direncanakan. Kota Langsa memiliki satu pusat kegiatan yang terletak di Kecamatan Langsa Kota dan empat pusat produksi yang terletak di Kecamatan Langsa Timur, Kecamatan Langsa Lama, Kecamatan Langsa Baro dan Kecamatan Langsa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu aplikasi yang bisa memberikan kemudahan informasi kondisi jalan dengan menggunakan aplikasi program Sistem Informasi Geografis (SIG). Survei kondisi jalan dilakukan dengan mengamati jenis-jenis dan jumlah kerusakan permukaan jalan akan menghasilkan nilai Survey Distress Index (SDI). Survei Kerataan Permukaan Jalan menghasilkan Nilai Road Condition Index (RCI) yang digunakan untuk menghitung nilai International Roughness Index (IRI).  Nilai IRI dan Nilai SDI digunakan untuk menentukan kondisi jalan (kondisi baik atau kondisi sedang). Hasil penelitian diperoleh Nilai Kondisi Jalan adalah 95% dalam kondisi baik untuk Kecamatan Langsa Timur, Langsa Baro 73% dalam kondisi  baik dan Langsa Lama 89% dalam kondisi sedang, dan Kecamatan Langsa Barat 100% dalam keadaan baik.  Penggunaan Aplikasi SIG berupa inventarisasi data kondisi jalan menghasilkan gambaran kondisi jalan yang dituangkan ke dalam peta jaringan jalan pada ruas jalan yang ditinjau.
KAJIAN RESPON CALON PENUMPANG ANGKUTAN MASSAL DI KOTA BANDA ACEH Mufazzil Yusra; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : Mass Public Transportation System could be an alternative policy in solving the problem of congestion in the city of Banda Aceh. Given the problems such as congestion and uncontrolled number of private transport is supported by the lack of a secondary network that serves as a divider traffic flow or collector (collector) the movement of vehicles began to appear. The government the city of Banda Aceh has provide Bus Rapid Transit (BRT) with the name "Trans Koetaradja" Banda Aceh in order to be a good solution to overcome congestion in Banda Aceh in the long-term policy. The purpose of this research is to know the characteristics of the respondents to the workers and students as users of public transport  the city of Banda Aceh, establish a scenario quality of Service Bus Rapid Transit transport is planned to serve passengers, workers and students examine the response of workers and students as prospective passengers transport provision plan against Bus Rapid Transit, and recommends a form of Bus Rapid Transit service quality that will be provided. The required primary data consist of data characteristics prospective passengers and the data quality of service scenario. The results showed that the results of the analysis to the respondent workers maight certainly go up 10% and 90% is definitely ride and based on the results of the analysis of student respondents might certainly go up 4% and 96% certain ride. Both the respondent's workers and students will definitely switch to using Trans Kutaraja city of Banda Aceh and the respondent's workers and students have the same quality of service factors in choosing the form: cheap rates orders of magnitude , the comfort is good, and a sense of security when I travel by using BRT with BRT schedule the right time.Abstrak: Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) dapat menjadi salah satu alternatif suatu kebijakan dalam menyelesaikan masalah kemacetan di Kota Banda Aceh. Mengingat permasalahan seperti kemacetan dan tidak terkendalinya jumlah angkutan pribadi yang didukung oleh kurangnya jaringan sekunder yang berfungsi sebagai pembagi arus lalu-lintas atau pengumpul (kolektor) pergerakan kendaraan mulai bermunculan. Pemerintah Kota Banda Aceh telah mewacanakan Bus Rapid Transit (BRT) dengan nama “Trans Koetaradja” Kota Banda Aceh agar dapat menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan di Kota Banda Aceh dalam kebijakan jangka panjang.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari responden pekerja dan pelajar selaku pengguna angkutan umum di Kota Banda Aceh, membentuk suatu skenario kualitas pelayanan angkutan Bus Rapid Transit yang direncanakan untuk melayani penumpang pekerja dan pelajar, mengkaji respon pekerja dan pelajar sebagai calon penumpang terhadap rencana penyediaan pelayanan angkutan Bus Rapid Transit, dan merekomendasikan bentuk kualitas pelayanan Bus Rapid Transit yang akan disediakan. Data primer yang diperlukan terdiri dari data karakteristik calon penumpang dan data skenario kualitas pelayanan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisa untuk responden pekerja 10% mungkin pasti naik dan 90% pasti naik dan berdasarkan hasil analisa responden pelajar 4 % mungkin pasti naik dan 96% pasti naik. Baik responden pekerja dan pelajar pasti akan beralih menggunakan Bus Trans Kutaraja Kota Banda Aceh dan responden pekerja dan pelajar  memiliki kesamaan dalam memilih faktor  kualitas pelayanan berupa: tingkat besaran tarif yang murah, kenyaman yang baik, dan rasa aman saat melakukan perjalanan dengan menggunakan BRT dengan jadwal BRT yang tepat waktu.
STRATEGI PENANGANAN KONDISI INFRASTRUKTUR PADA SIMPANG TUJUH ULEE KARENG BANDA ACEH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT Fitria Phonna; Renni Anggraini; Mochammad Afifuddin
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Simpang tujuh Ulee Kareng Banda Aceh is the center of Ulee Kareng community activity as a trader, and the intersection is a connecting lane between the seven streets. Accidents and congestion often occur at this location, as it does not have traffic signs and road users use road shoulders as parking lots, and as a place to trade for street vendors. This study aims to determine the public perception of the condition of the Simpang Tujuh Ulee Kareng, obtain information from government and academia (key informant) so as to provide alternative solutions to problems that exist at the intersection. The research method in this study was descriptive method research by combined approach (mixed methods). Based on the results of the public respondents, it showed that people want socialization process for controlling street vendors (78%), and the location of the store is blocking visibility of motorists (69%). Based on the answers of respondents (traders and road users), it was found that Simpang Tujuh Ulee Kareng requires special parking area. The alternative is obtained as follows: to improve the function of Simpang Tujuh Ulee Kareng, to make improvements in terms of parking, street vendors, construction traffic lights, canals and or construction of roundabouts. This can help road users to have fast, easy and safe access to city centers, campus and airport areas, and to optimize the area as a culinary and shopping area that makes this region one of the economic centers in Banda Aceh. Abstrak: Simpang tujuh Ulee Kareng Banda Aceh merupakan pusat kegiatan masyarakat Ulee Kareng yang berprofesi sebagai pedagang, dan simpang tersebut merupakan jalur penghubung antara tujuh ruas jalan. Kecelakaan dan kemacetan sering terjadi pada lokasi tersebut, dikarenakan pada simpang tersebut tidak memilki rambu-rambu lalu lintas dan para pengguna jalan menggunakan bahu jalan sebagai lahan parkir, dan sebagai tempat untuk berdagang bagi pedagang kaki lima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kondisi simpang tujuh Ulee Kareng, mendapatkan informasi dari pemerintah dan akademisi (key informant) sehingga dapat memberikan alternatif pemecahan masalah yang ada pada simpang tersebut. Metode penelitian pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan penelitian kombinasi (mixed methods). Metode yang digunakan untuk pengukuran adalah skala Likert,. Berdasarkan hasil jawaban responden masyarakat, diperoleh bahwa masyarakat menginginkan adanya sosialisasi untuk penertiban pedagang kaki lima (78%), dan letak toko yang menghalangi jarak pandang pengendara (69%). Berdasarkan hasil jawaban responden pedagang dan pengguna jalan, diperoleh bahwa Simpang Tujuh Ulee Kareng membutuhkan lahan parkir khusus. Alternatif yang digunakan adalah sebagai berikut: Meningkatkan fungsi kawasan Simpang Tujuh Ulee Kareng, dengan melakukan pembenahan dari segi parkir, pedagang kaki lima, pembangunan lampu lalu lintas, kanal dan atau pembangunan bundaran. Hal ini dapat membantu pengguna jalan untuk memiliki akses yang cepat, mudah dan aman untuk mencapai pusat kota, kawasan kampus dan bandara, serta mengoptimalkan kawasan ini sebagai kawasan kuliner dan pertokoan yang membuat kawasan ini menjadi salah satu pusat perekonomian di Banda Aceh.
PENGARUH TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA KOMPLEK PERTOKOAN TERHADAP LALU LINTAS Teuku Fadrial Mahfud; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Banda Aceh is one of the cities with level of traffic jams interference relatively high. This is caused Banda Aceh as the province capital that is growing onto one of the major cities in Indonesia. Pante Pirak Suparmarket Area and Simpang Lima Shopping Centre are located in the centre of Banda Aceh has a fairly high-intensity activities. Refer to the these conditions then it should be Banda Aceh Goverment required traffic impact analysis (Andalalin) for each Shopping Centre constructions development, or the large scale activities center which a large contribution to increasing road capacity load Roads were reviewed in this thesis is Jalan Pante Pirak and Jalan T. Hamzah Bendahara. Traffic volume survey conducted two days, on work days (Monday) and off-days (Sunday) from 07.00 – 22.00 WIB. Based on research that has been done, the results of vehicles speed average that passing through this road is 36.5 Km/h, the degree of saturation (DS) not exceed 0.75, so it is not traffic jams yet. Andalalin conducted based on the impact caused by Pante Pirak Suparmarket and Simpang Lima Shopping Centre is at the time of vehicles coming in or out from this shopping centre area. That caused slowness vehicles speed that passing through the roads Pante Pirak and T. Hamzah Bendahara. Based on impositions analysis between the traffic volume that passing through Pante Pirak Supermarket and Simpang Lima Shopping Centre with the visitors number of Pante Pirak Supermarket costumers and Simpang Lima Shopping Centre are obtained assignment of 10.52% result of the Andalalin that has been done. Abstrak: Banda Aceh merupakan salah satu kota dengan tingkat gangguan lalu lintas yang relatif tinggi. Hal ini disebabkan karena Banda Aceh merupakan ibukota provinsi yang sedang berkembang menjadi salah satu kota besar di Indonesia. Kawasan Pante Pirak Swalayan dan Komplek Pertokoan Simpang Lima yang terletak di Pusat Kota Banda Aceh memiliki intensitas kegiatan yang cukup tinggi. Dari kondisi tersebut, maka sudah seharusnya Pemerintah Kota Banda Aceh mewajibkan membuat analisis dampak lalu lintas (Andalalin) untuk setiap pembangunan pusat perbelanjaan ataupun pusat kegiatan berskala besar yang mempunyai andil besar dalam penambahan pembebanan kapasitas jalan. Jalan yang ditinjau pada penelitian tesis ini adalah Jalan Pante Pirak dan Jalan T. Hamzah Bendahara. Survei volume dilakukan 2 hari, yaitu pada hari kerja (Senin) dan hari libur (Minggu) dari pukul 07.00 – 22.00 WIB. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil kecepatan rata-rata kendaraan yang melewati ruas jalan ini adalah 36,5 km/jam, derajat kejenuhan tidak melebihi 0,75 sehingga belum dikatakan macet. Andalalin yang dilakukan berdasarkan pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya Pante Pirak Swalayan dan Pertokoan Simpang Lima ini adalah pada saat kendaraan yang masuk atau keluar dari Pusat Perbelanjaan ini, yang menyebabkan lambatnya laju kendaraan yang melewati ruas Jalan Pante Pirak dan Jalan T. Hamzah Bendahara. Berdasarkan analisa pembebanan antara volume lalu lintas yang melewati Pante Pirak dan Komplek Pertokoan Simpang Lima dan jumlah pengunjung Pante Pirak Swalayan dan Komplek Pertokoan Simpang Lima diperoleh pembebanannya sebesar 10,52% yang sudah dilakukan Andalalin. 
KELAYAKAN EKONOMI JALAN BATAS KOTA TAPAKTUAN – BAKONGAN DITINJAU DARI SEGI CONSUMER SURPLUS Khuzaifah Khuzaifah; Sofyan M. Saleh; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Roads border of Tapaktuan-Bakongan municipality in the province of Aceh  is the only road to North Sumatra Province on the South Western main line. This road is in the mountainous area of the existing road with a width of only 3.5-4.5 meters tall, narrow and winding up with a small radius. Road construction along the 3.5 km. on site km. s/d 460+200 km. 463+700 with the most critical segment of the road is handled by construction Cantilever on 460+900 KM up to 462+650 KM along the 1.75 km. The purpose of this research was to examine the feasibility of economic development path with the method of Consumer Surplus, and cost-saving benefits of Operational Vehicles Cost (VOC), with the Pacific Consultant International (PCI) method, and time value uses productivity method.  Analysis of economic feasibility of the Bina Marga is done by means of Benefit Cost Ratio (BCR), Net. Present Value (NPV), Economic Internal Rate of Return (EIRR) and Sensitivity Analysis. The results of research on prediction of traffic flow with the growth rate of the average vehicle is 1.49%. per year. The benefits gained in terms of consumer surplus toward the construction of the new roads are in a form of the savings of VOC, passenger cars is Rp870/veh/km, bus is Rp1.149/veh/km and trucks is Rp2,749/veh/km. Savings time value obtained on new roads, vehicle passenger car Rp11,016/kend, vehicle bus, Rp73,439/kend, vehicle truck Rp7,344/veh. An analysis of the Economic Feasibility of the 25th year since the road opened the economic feasibility of the standards for all the discount rates. At a discount rate of 10%, BCR value is 1.93, NPV value is Rp75,172,122,823.- on the discount rate of 12% the value of BCR is 1.51, the value NPV is Rp39,298,870,060.- and at a discount rate of 15% of the value, the BCR value is 1.09, the value of NPV is Rp 6,540,471,105.-. and with the value of the EIRR obtained at discount rate 15.89%, this indicates that the construction of roads of Tapaktuan – Bakongan is feasible to be implemented.Abstrak: Ruas jalan Batas Kota Tapaktuan-Bakongan yang terletak di Provinsi Aceh merupakan satu-satunya jalan menuju Provinsi Sumatera Utara pada lintas Barat Selatan. Ruas jalan ini berada pada daerah pegunungan dengan lebar badan jalan eksisting hanya 3,5-4,5 meter, sempit dan berliku dengan radius kecil. Pembangunan jalan sepanjang 3,5 km. di lokasi KM. 460+200 s/d KM. 463+700 dengan segmen yang paling kritis dari ruas jalan tersebut ditangani dengan konstruksi Cantilever pada KM 460+900 sampai dengan KM 462+650 sepanjang 1,75 km. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji kelayakan ekonomi pembangunan jalan dengan metoda Consumer Surplus, manfaat penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), dengan metode Pacific Consultant International (PCI), dan Nilai Waktu menggunakan metode Produktifitas. Analisis kelayakan ekonomi dengan menggunakan metode Bina Marga berdasarkan Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Economic Internal Rate of Return (EIRR) dan Analisis Sensitivitas. Hasil penelitian terhadap prediksi arus lalu lintas dengan tingkat pertumbuhan kendaraan rata-rata adalah 1,49%. per tahun. Manfaat yang diperoleh dari segi consumer surplus terhadap jalan baru berupa penghematan BOK, mobil penumpang sebesar  Rp 870 /kend/km, kenderaan bus sebesar Rp. 1.149 /kend/km dan truk sebesar Rp. 2.749 /kend/km. Penghematan nilai waktu yang diperoleh pada jalan baru, kendaraan mobil penumpang Rp. 11.016 /kend, kendaraan bus, Rp. 73.439 /kend, kendaraan truk Rp.7.344 /kend. Analisis terhadap Kelayakan Ekonomi tahun ke 25 sejak jalan dibuka memenuhi standar kelayakan ekonomi untuk semua discount rate. Pada discount rate 10% nilai BCR 1,93 nilai NPV Rp. 75.172.122.823,- pada discount rate 12% nilai BCR 1,51 nilai NPV Rp. 39.298.870.060,- dan pada discount rate 15% nilai BCR 1,09 nilai NPV Rp. 6.540471.105,-. dan dengan Nilai EIRR diperoleh pada discount rate 15,89%, ini menunjukkan bahwa pembangunan jalan Batas Kota Tapaktuan–Bakongan layak  untuk dilaksanakan.
MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM (STUDI KASUS RUTE MEULABOH – BANDA ACEH) Irfan Irfan; Muhammad Isya; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil Volume 3, Nomor 1, September 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The availability of means of public transport provide more options for travelers to choose the most suitable type for them to use. Mini bus is the type of means of public transport which is most often used in Meulaboh for long distance intercity traveling. Recently, there has been also available a new travel mode which applies the relatively expensive tariff system compared with the tariff of minibus. The problem then occurs when such travel mode has been largely chosen by the travelers. The travel permit held by this travel mode is only a transport business license for operation of tourism transport only. The purposes of this study were to investigate the characteristics of the travelers and to obtain a model of the travel model that could explain the probability of the travelers in selecting the type of means of public transport on Meulaboh – Banda Aceh route. To formulate the behavior of travelers in choosing the transport mode, the stated preference techniques in the  form of questionnaire was used. The results of the data were analysed by using multiple linear regression to obtain the utility equation which was then substitutedinto the function of the binomial logit. From the results of multiple linear regression analysis showed the equations with variables utility: the tariff rate difference (X1), the traveling time difference (X2), the waiting time difference (X3) which have significantly influenced the respondents in choosing transport mode. By using the average value of the existing condition of each variable X1, X2, X3, it was obtained that the value of choice probability of mini bus mode on Meulaboh – Banda Aceh route was 48%. In order to increase the choice probability of mini buse modes up to 80%, it canbe done by increasing the tariff difference to IDR.50,000,-. It means that the tariff of the mini bus mode should be cheaper IDR. 50,000,- or the rates of the new expensive tariff travel mode become more expensive of IDR. 50,000,-.
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN W.R. SUPRATMAN AKIBAT AKTIVITAS PARKIR DI PASAR PEUNAYONG, BANDA ACEH Riza Ofansha; Sugiarto Sugiarto; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: W.R. Supratman road was one of the collector road which has an important role in supporting the development of the trade and services sector in the city of Banda Aceh. However, the use of space in the area of trade is not in accordance with the allocation, because it is along the street collectors, so it was resulting friction to the traffic flow and frequent utilization of road section as a place of trade and parking from commerce activities in that area so it reduced the capacity of the roads. This research was conducted to find out if the market activity very influential towards the road level of service at W.R. Supratman road and how the handling scenario of congestion that occurs on W.R. Supratman road due to market activity. Level of service analysis this way used MKJI Methods. The data required, namely the volume of traffic, side friction, travel time, and geometric way. Secondary data was a population and the location of the research obtained from the relevant agencies. Based on the collection and processing of data, obtained of peak traffic volume occurring on Monday, October 17, 2016 at 07.00-08.00 am of 2080 upc/hr with side friction class was very high (1021 event/hr). Actual travel speed on existing conditions was 13.55 km/h and the degree of saturation was 0.97. DS value obtained 0.75; This proves the performance of the way have problems caused by the market activity. Analysis by scenario rearrangement of on-street parking earned DS of 0.58 and is proving to be a better road performance. Application of scenario off-street parking earned DS of 0.53. This proves the applicability of one of the two scenarios generated good road performance, but the application of off-street parking is the best option, because it produces a smaller value than the DS rearrangement of on street parking (0.53 0,58).Abstrak: Jalan W.R. Supratman merupakan salah satu jalan kolektor yang mempunyai peranan penting dalam mendukung perkembangan sektor perdagangan dan jasa di kota Banda Aceh. Namun, penggunaan ruang di kawasan perdagangan tidak sesuai dengan peruntukannya, karena berada di sepanjang jalan kolektor, sehingga menimbulkan hambatan bagi arus lalu lintas dan sering terjadi pemanfaatan ruas jalan sebagai tempat berdagang dan parkir akibat aktifitas perdagangan di kawasan tersebut sehingga mengurangi kapasitas ruas jalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas pasar sangat berpengaruh terhadap tingkat pelayanan jalan di Jalan W.R. Supratman dan bagaimana skenario penanganan kemacetan yang terjadi pada ruas Jalan W.R. Supratman akibat aktivitas pasar. Analisis tingkat pelayanan jalan ini menggunakan metode MKJI. Data yang dibutuhkan yaitu volume lalu-lintas, hambatan samping, waktu tempuh, dan geometrik jalan. Data sekunder berupa jumlah penduduk dan lokasi penelitian yang didapat dari instansi terkait. Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data, didapat volume puncak terjadi di hari Senin, 17 Oktober 2016 pada pukul 07.00-08.00 WIB sebesar 2080 smp/jam dengan kelas hambatan samping sangat tinggi (1021 kej/jam). Kecepatan tempuh aktual pada kondisi eksisting 13,55 km/jam dan derajat kejenuhan sebesar 0,972. Nilai DS yang diperoleh 0,75; ini membuktikan kinerja jalan memiliki masalah yang disebabkan adanya aktivitas pasar dikawasan tersebut. Analisis dengan skenario penataan ulang on-street parking didapat DS sebesar 0,58 dan ini membuktikan kinerja jalan menjadi lebih baik. Penerapan skenario off-street parking diperoleh DS sebesar 0,53. Hal ini membuktikan penerapan salah satu dari dua skenario tersebut menghasilkan kinerja jalan yang baik, namun penerapan pelarangan parkir (off-street parking) merupakan pilihan terbaik, karena menghasilkan nilai DS yang lebih kecil dari penataan ulang on street parking  (0,53 0,58).
MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA BUS RAPID TRANSIT (BRT) DENGAN KENDARAAN PRIBADI PADA KORIDOR BANDARA SIM – PELABUHAN ULEE LHEUE Ina Marlia; Renni Anggraini; Irin Caisarina
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Sultan Iskandar Muda (SIM) - Ulee Lheue Corridor is the corridor serving the public transportation  mode connecting between SIM International Airport and Ulee Lheue Port. This corridor passes the center of the town (Central Business District). Currently, many populations in Banda Aceh use private vehicles and  public transportations for mobility. This study aims to find out the modal choice between Bus Rapid Transit (BRT) and  private vehicle in SIM – Ulee Lheue Corridor and to estimate the potency of BRT demand in SIM – Ulee Lheue Corridor. The data is collected by sampling technique using questionnaire distributed  to the passengers in SIM Airport and Ulee Lheue Port and also to the community living in the corridor track. The formulation of the traveller behavior in selection the mode arranged with Stated Preference Technique using questionnaire analyzed using multiple linear regressions to get utility equation and then substituted into logic binomial function. From multiple linear regression results, it is obtained utility equations with the variables; travelling cost (X1), travelling time (X2), walking time (X3), and headway (X4) significantly affecting the modal choice of the respondents. By using average values in the existing condition of each variable of X1, X2, X3, X4, it is obtained  that the probability of BRT modal choice in SIM – Ulee Lheue Corridor is 57.1%. To improve the possibility of BRT modal choice to 80%, it can shorten the headway become 30 minutes. Abstrak: Koridor Sultan Iskandar Muda (SIM)-Ulee Lheue merupakan koridor yang melayani moda transportasi umum yang menghubungkan bandara Internasional SIM dan pelabuhan Ulee Lheue. Koridor ini melewati pusat kota (Central Bussines Distric). Pada saat ini, masyarakat di Kota Banda Aceh menggunakan kendaraan pribadi dan angkutan umum untuk kegiatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pemilihan moda antara Bus Rapid Transit (BRT) dan Kendaraan Pribadi pada Koridor SIM-Ulee Lheue, dan memperkirakan potensi permintaan BRT pada Koridor SIM-Ulee Lheue. Data dikumpulkan dengan teknik sampling menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada penumpang di Bandara SIM dan Pelabuhan Ulee Lheue dan juga kepada masyarakat yang tinggal di lintasan Koridor tersebut. Perumusan perilaku pelaku perjalanan dalam memilih moda disusun dengan teknik Stated Preference dalam bentuk kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda untuk mendapatkan persamaan utilitas yang kemudian disubstitusi ke dalam fungsi binomial logit. Dari hasil analisis regresi linier berganda maka diperoleh persamaan utilitas dengan variabel-variabel: biaya perjalanan (X1), waktu perjalanan (X2),  waktu berjalan kaki (X3), dan headway (X4) yang secara signifikan mempengaruhi dalam pemilihan moda responden. Dengan menggunakan nilai rata-rata pada kondisi eksisting dari masing-masing variabel X1, X2, X3, X4 maka nilai probabilitas pemilihan moda BRT pada koridor SIM-Ulee Lheue sebesar 57,1%. Untuk Meningkatkan kemungkinan pemilihan moda BRT hingga 80%, bisa dilakukan dengan mempersingkat headway menjadi 30 menit.
ANALISIS KELAYAKAN JALUR EVAKUASI TSUNAMI DI KOTA MEULABOH Fadli Idris; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 1 (2016): Volume 6, Nomor 1, September 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Meulaboh, the capital city of West Aceh District, was attacked by the earthquake and tsunami on December 26, 2004. Another earthquakes in 2010 and 2012 remind people to pay more attention on managing the evacuation. Lesson learned from those years, everyone was panic and tried to evacuate themselves by heading to a safe area. Consequently, the traffic was sprawled and  unmanageably leading to severe congestion. The most common evacuation routes used by the people are Jalan Sisingamangaraja, Jalan Generation and Jalan Kayee Puteh. According to the results, the existing evacuation routes were still in normal conditions and feasible as shown by the degree of saturation (DS) 0.75. In contrast to that, based on public perception, Jalan Singamangaraja was not feasible as shown by DS 0.75.Keywords : earthquake, tsunami, evacuation route, feasibility studyAbstrak: Kota Meulaboh merupakan Ibukota Kabupaten Aceh Barat yang terkena dampak gempa dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004. Gempa bumi di Tahun  2010 dan Tahun 2012 menjadi pengingat akan gempa bumi dan tsunami dahsyat yang terjadi tahun 2004. Dalam kejadian tersebut, masyarakat terlihat panik dalam melakukan evakuasi, sehingga pergerakan masyarakat menjadi tidak terkendali dan menimbulkan kemacetan parah.Kemacetan lalu lintas pada ruas jalan Sisingamangaraja yang merupakan jalur evakuasi juga terjadi, dimana masyarakat berusaha menyelamatkan diri dengan menuju ke daerah aman (gampong lapang).Analisis ketiga jalur evakuasi eksisting mengidentifikasikan bahwa Jalan Sisingamangaraja merupakan jalan yang paling banyak dipilih masyarakat sebagai jalur evakuasi, sedangkan Jalan Generasi dan Jalan Kaye Puteh merupakan jalur alternatif. Sesuai hasil perhitungan, kondisi eksisting ketiga jalur evakuasi tersebut masih dalam kondisi normal dan masih layak karena nilai derajat kejenuhan (DS) 0,75. Adapun hasil perhitungan berdasarkan persepsi masyarakat tentang pilihan arah evakuasi pada ketiga jalur tersebut, didapatkan Jalan Sisingamangaraja sudah tidak layak jika ditinjau dari nilai DS 0,75.Kata kunci : gempa bumi, tsunami, jalurevakuasi, analisis kelayakan
ANALISA PROBABILITAS PEMILIHAN MODA ANTARA MOBIL PRIBADI, ANGKUTAN UMUM MINIBUS AC, DAN MINIBUS NON AC (STUDI KASUS B. ACEH-LHOKSEUMAWE) Dewi Suswati; Renni Anggraini; Sugiarto Sugiarto
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Improvement of public transportation in serving society became requirement and inevitability, because it will be impact on the competition between of public transportation intercity. Banda Aceh as the capital connected with other cities in the process of commodity distribution and handles the passengers, one of the cities is Lhokseumawe which located between Banda Aceh and Medan. The purpose of this paper is to analyze modes selection model between private cars and public transport. In this study there are three modes to be review between private cars, minibus with AC and minibus without AC. Data collection done by survey and distributing questionnaires which have been designed on stated preference methods, each mode of transportation to be as base outcome. Model based discrete choice and analyzed by multinomial logit model approach with using software STATA 10. The results showed that value of the utilities on each modes are (0) private cars base outcome: minibus with AC utility = 0,66, and minibus without AC utility = -7,76, (1) minibus with AC base outcome: private cars utility = 1,72, and minibus without AC utility = -7,76, (2) minibus without AC base outcome: private cars utility = 10,23, and minibus with AC utility = 9,23. Probability of transportation elected which be used based on the utilities of each modes are:  P (private car) = 34,11%, P (minibus with AC) = 15,22%, and P (minibus without AC) = 50,68%. Abstrak: Peningkatan moda transportasi umum dalam melayani pergerakan masyarakat menjadi suatu keharusan dan tak terhindarkan, sehingga akan berdampak pada terjadinya kompetisi antar moda angkutan umum penumpang antar kota. Dalam proses distribusi barang dan penumpang Kota Banda Aceh terhubung dengan kota-kota lain, salah satunya adalah Kota Lhokseumawe yang berada diantara Banda Aceh dan Medan. Penelitian ini bertujuan menganalisis besaran kebutuhan setiap moda melalui pembangunan model pemilihan moda antara kendaraan pribadi dan angkutan umum. Dalam penelitian ini terdapat tiga moda yang dikaji, yaitu moda mobil pribadi, minibus AC dan minibus non AC. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei dan kuesioner. Kuesioner didesain dengan metode stated preference. Pembangunan model dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak STATA 10 dan masing-masing moda angkutan dijadikan sebagai base outcome (pembanding). Model berbasis model pemilihan diskret dianalisis dengan pendekatan multinomial logit model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai utilitas pada masing-masing moda yaitu untuk base outcome mobil pribadi dengan nilai utilitas minibus AC = 0,66, dan nilai utilitas minibus non AC = -7,76, untuk base outcome minibus AC dengan nilai utilitas mobil pribadi = 1,72, dan nilai utilitas minibus non AC = -7,76, serta untuk base outcome minibus non AC dengan nilai utilitas mobil pribadi = 10,23, dan nilai utilitas minibus AC = 9,23. Diperoleh probabilitas terpilihnya moda transportasi yang akan digunakan berdasarkan utilitas masing-masing moda yaitu sebagai berikut: P(mobil pribadi) = 34,11%, P(minibus AC) = 15,22%, dan P(minibus non AC) = 50,68%.
Co-Authors . Azmeri, . Agusmaniza, Roni Ahlan, Muhammad Ahmad Irvan Antony Ahmad Suriansyah Akbar, Amanda Raju Alfa Taras Bulba Alvisyahri Alvisyahri Amirullah Amirullah Arlia, Leni Ayuni, Zafara Quratul Azmi, Rajul Baihaqi Baihaqi Bambang Yulianto Bulba, Alfa Taras Cut Mutiawati Deddy Riad Defry Basin Dewi Suswati Didik Nurhadi Edi Saputra Fadhlullah Apriandy Fadli Idris Fadli Idris Fakhrur riza Farah Fadillah Ferdiansyah Novriza Fitria Phonna Fitrika Mita Suryani Fuad Hasan Fuad Hasan Gumala Ashari Herman Herman Hermansyah . herri arnanda Hervia Yudistira Hesty Aquina, Hesty Ina Marlia Intan Wirnanda Irfan Irfan Irfan Irfan Irin Caisarina Izziah Izziah Jalil, Erlinawati Joly Srianty Khuzaifah Khuzaifah Lela Kusuma Leni Arlia Liza Karmina Lufthie, Muhammad M. Khair Jauhari, M. Khair Mirza Sofyan Mochammad Afifuddin Mufazzil Yusra Muhammad Ahlan Muhammad Isya Mukhlis Ramli Muttaqin Muttaqin Najwan, Nurul Nazariani Nazariani Noer Fadhly Nova Viyantimala Novitawati Novitawati Nura Usrina Nurlely Nurlely Pramanda, Heru Purnawati Purnawati Putri, Aqlima Rahma Dani Rahmad Saputra Rahmani, Dhuyufur Rais, Faisal Riza Ofansha Ruslan Ruslan Salmannur, Alfi Satria Mandaraira Sofi Marlinda Sofyan M. Saleh Sofyan M. Saleh Sofyan M. Saleh Sofyan M. Saleh Sri Budiani Sugiarto S Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sumarni Sumarni Suriyadi Suriyadi Suryani*, Fitrika Mita Syafriana ., Syafriana Taqwadin, Abda Syakura Tasya Kumala Taufiq, Luthfi Chaliqi Teuku Fadrial Mahfud Teuku Zulhadi Tri Handayani Wahyu Rianda Wirnanda, Intan Yusria Darma Yusril Mahendra Zafara Quratul Ayuni Zubir Zubir