Claim Missing Document
Check
Articles

TINJAUAN JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DI KECAMATAN TAPAKTUAN KABUPATEN ACEH SELATAN BERBASIS MASYARAKAT Satria Mandaraira; Muhammad Isya; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Earthquakes frequently happen in Sumatra, in particular Aceh province, one of the reason is this island located in convergent horizon (limit) where Sunda plate collided under Indo-Australia plate. Tapaktuan, most of areas are coastal area. the purpose of this research is to provide recommendation in selecting and evacuation route and point in form of providing adequate route and sign for evacuation process. The result of this study is recommendation for evacuation route for tsunami disaster in Tapaktuan district, both in evacuation route and point. Results of a study reported in the District of Tapak Tuan evacuation path leads to some Gampong, namely Gunung Kerambil, Lhok Keutapang, Gampong Hulu, Jambo Apha, Lhok Bengkuang, Panton Luas, Batu Itam, Lhok Rukam, Panjupian, and Air Pinang. The movement of citizens when an evacuation occurs highly leads to Gampong Panton Luas, for 22%, Jalan used when the tsunami evacuation are Jl. Tapaktuan - Medan, Jl. TR. Angkasah, Jl. Tapak Tuan - Banda Aceh, Jl. Lhok Bengkuang - Panton Luas, Jl. Syech. Abd.Rauf, Jl. Depan Mesjid, and Jl. T. Hasan Peukan. Building evacuation that can be used are the South Aceh BPBDs Office Building, Agam building, South Aceh DPRD Building, School Building MTsN Tapaktuan, and Panton Luas Mosque.Abstrak: Gempa bumi sering terjadi di Pulau Sumatera khususnya di Provinsi Aceh karena pulau ini berada di batas konvergen tempat Lempeng Sunda bersubduksi di bawah Lempeng Indo Australia. Pada Kecamatan Tapaktuan, sebagian daerahnya terletak di sepanjang pesisir pantai. Penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan rekomendasi pemilihan dan peningkatan/perbaikan jalur evakuasi dan titik evakuasi bencana tsunami yang dilakukan warga di Kecamatan Tapaktuan berdasarkan partisipasi masyarakat dalam bentuk penentuan jalur evakuasi dan titik evakuasi pada wilayah Kecamatan Tapaktuan. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada penentuan arah jalur evakuasi, penentuan titik evakuasi pada kawasan pesisir pantai di Kecamatan Tapaktuan. Hasil penelitian mendapatkan jalur evakuasi pada Kecamatan Tapaktuan mengarah pada beberapa Gampong, yaitu Gunung Kerambil, Lhok Keutapang, Gampong Hulu, Jambo Apha, Lhok Bengkuang, Panton Luas, Batu Itam, Lhok Rukam, Panjupian, dan Air Pinang. Pergerakan warga saat evakuasi terjadi paling tinggi mengarah ke Gampong Panton Luas yaitu sebesar 22%. Jalan yang digunakan adalah Jl. Tapaktuan - Medan, Jl. TR. Angkasah, Jl. Tapaktuan – Banda Aceh, Jl. Lhok bengkuang - Panton Luas, Jl. Syech. Abd. Rauf, Jl. Depan Mesjid, dan Jl. T. Hasan Peukan. Bangunan evakuasi yang dapat digunakan adalah Gedung Kantor BPBD Aceh Selatan, Gedung Agam, Gedung DPRD Aceh Selatan, Gedung Sekolah MtsN Tapaktuan, dan Mesjid Panton Luas.
ANALISIS LAIK FUNGSI JALAN DALAM MEWUJUDKAN JALAN YANG BERKESELAMATAN Deddy Riad; Renni Anggraini; Sofyan M. Saleh
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract:Soekarno-Hatta national road is one of the primary artery road that serves as the main axis that connects the center of national activities in the province. As one of the transport infrastructure plays an important role in the daily activities, the way that serves the public interest must be worhty as it relates to guarantee the certainty of safety and security for its users. The purpose of this study is Knowing whether Soekarno-Hatta Road has qualified Roadworthy so that it meets the technical requirements feasibility to provide safety for its users and to determine the category of Roadworthy. The methodology of this research was conducted based on the Rules of the Minister of Public Works No. 11 / PRT / M / 2010 on Procedures and Requirements of Roadworthy. From the survey results of the Roadworthy Test was obtained Worthy (LF) on I, II, IV and V of the Segment, while the status of the Worthy with Conditional (LS) was obtained in III and VI of the Segment. Recommendations to roadworthy conditions such as Routine Maintenance while on the Worthy with Conditional was  recommended to Rehabilitation Maintenance.Keywords : Road, Safety, Roadworthy.Abstrak: Jalan nasional Soekarno-Hatta merupakan salah satu jalan Arteri Primer yang berfungsi sebagai poros utama yang menghubungkan antar pusat kegiatan nasional di Provinsi Aceh. Sebagai salah satu prasarana transportasi yang memegang peranan penting dalam kegiatan sehari-hari, jalan yang melayani kepentingan umum harus laik fungsi karena berkaitan dengan penjaminan kepastian keselamatan dan keamanan bagi penggunanya. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui apakah Jalan Soekarno-Hatta telah memenuhi syarat Laik Fungsi Jalan sehingga memenuhi persyaratan teknis kelaikan untuk memberikan keselamatan bagi penggunanya serta menentukan kategori Laik Fungsi Jalan.  Adapun metodologi penelitian ini dilakukan dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 11/PRT/M/2010 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan. Dari hasil survei Uji Laik Fungsi Jalan diperoleh status jalan kategori Laik Fungsi (LF) pada Segmen I, II, IV dan V sedangkan status jalan kategori Laik Fungsi Bersyarat (LS) didapat pada Segmen III dan VI. Rekomendasi terhadap kondisi jalan Laik  Fungsi berupa Pemeliharaan Rutin sedangkan pada kondisi jalan yang Laik Fungsi Bersyarat direkomendasikan Pemeliharaan Rehabilitasi.Kata kunci : Jalan, Keselamatan, Laik Fungsi Jalan.
KAJIAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN RUANG PUBLIK REX KOTA BANDA ACEH Wahyu Rianda; Izziah Izziah; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Public space is a public area where people perform routine and functional activities that bind a community. Public spaces can also switch functions to where people meet, interact, trade, business and other interests. Rex Peunayong Food Center (REX) is a public space of Banda Aceh city located in Peunayong heritage town. Inside the REX is presented a variety of typical Aceh foods sold by using traditional carts. With diverse types of activities on REX its cause the high needs of visitors in performing social activities. Such as to open a new trading area along Jalan Jendral Ahmad Yani so it can affect the spatial system of the city in the peunayong area. To optimize the utilization of public space, the area must be balanced with the improvement of quality and other supporting facilities. From this background, a study on the optimization of REX Utilization as a city public space in Peunayong City of Banda Aceh is required. Based on the background above, this study aims to identify and analyze the factors that cause economic actors to use road space as a medium for interaction and other social activities; Examine the optimization of REX in accommodating the activities of Banda Aceh city community; Determine strategic plans in an effort to optimize the use of REX as a public space in Banda Aceh City. This research is supported by primary data and secondary data. Primary data can be obtained through observation, interview, questionnaire. While the secondary data obtained from related agencies. The method to be used is descriptive method with qualitative approach, and SWOT analysis. The results showed that Optimalization REX Peunayong is not bring significant impact from aspects of function viewed, aspects of buildings and facilities, aspects of community support and aspects of policy and regulation. So it takes an effort to restore the function of REX peunayong into an active green open field. Because of its location in the middle of the city, green open field is very necessary as the green center of Banda Aceh in accordance with the mandated in the Law of the Republic of Indonesia No.26 of 2007 on spatial arrangement. In addition to support the creation of REX optimization, can be used elements of the city like Chinatown shops located around the area. Chinatown shops can be restored and made room for economic activity but still highlight the characteristics of historical buildings.Abstrak: Ruang publik adalah suatu tempat umum dimana masyarakat melakukan aktivitas rutin dan fungsional yang mengikat sebuah komunitas. Ruang publik juga dapat beralih fungsi menjadi tempat masyarakat untuk bertemu, berinteraksi, berdagang, bisnis dan berbagai kepentingan lainnya. Pusat Jajanan Rex Peunayong (REX) adalah ruang publik kota Banda Aceh yang berlokasi di kota pusaka Peunayong. Di dalam REX ini disajikan berbagai makanan khas Aceh yang dijual dengan menggunakan gerobak tradisional. Dengan beragamnya jenis kegiatan pada REX menyebabkan tingginya kebutuhan pengunjung dalam melakukan aktifitas sosial. Diantaranya adalah dengan membuka areal berdagang baru di sepanjang Jalan Jendral Ahmad Yani sehingga dapat mempengaruhi tatanan kota di kawasan peunayong. Untuk mengoptimalisasi pemanfaatan ruang publik dikawasan tersebut tentu harus diimbangi dengan peningkatan mutu dan sarana pendukung lainnya. Dari latar belakang tersebut, diperlukan suatu kajian mengenai optimalisasi Pemanfaatan REX sebagai   ruang publik kota di kawasan Peunayong Kota Banda Aceh. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dan menganalisa faktor yang menyebabkan pelaku ekonomi menggunakan ruang jalan sebagai media untuk berinteraksi dan kegiatan sosial lainnya; mengkaji optimalisasi REX dalam menampung aktifitas masyarakat kota Banda Aceh; menentukan rencana strategis dalam upaya mengoptimalisasikan pemanfaatan REX sebagai ruang publik di Kota Banda Aceh. Penelitian ini didukung oleh data primer dan data sekunder. Data primer dapat diperoleh melalui observasi, wawancara, kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Metode yang akan digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, serta analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Optimalisasi REX Peunayong ternyata tidak membawa dampak yang signifikan jika di tinjau dari aspek fungsi, aspek bangunan dan fasilitas, aspek dukungan masyarakat serta aspek kebijakan dan regulasi. Sehingga diperlukan  suatu upaya untuk mengembalikan fungsi dari REX peunayong menjadi  lapangan terbuka hijau aktif. Karena letaknya di tengah kota, lapangan terbuka hijau sangat diperlukan sebagai paru-paru kota Banda Aceh sesuai dengan yang diamanatkan di dalam UU Republik Indonesia No.26 Tahun 2007 tentang penataan ruang. Selain itu untuk mendukung terciptanya optimalisasi REX, dapat digunakan elemen – elemen kota seperti pertokoan pecinan yang terdapat disekitar kawasan tersebut. Toko pecinan dapat  dipugar dan dijadikan ruang kegiatan ekonomi namun tetap menonjolkan karakteristik bangunan sejarah.
TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN SIMPANG BERSINYAL DENGAN METODE SHOCKWAVE (STUDI KASUS SP. JAMBO TAPE-BANDA ACEH) Renni Anggraini; Noer Fadhly
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2011): Volume 1, Nomor 1, September 2011
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Delay and queue in signalized intersection are often occurred due to the improper setting in the signal cycle, in particular during peak hour. As such, it may influence the level of service (LOS) of the intersection. Shockwave methode is commonly used to estimate delay and queue in intersection along with its LOS. In this research, we identified that particular case in one signalized intersection in Banda Aceh, known as Simpang Jambo Tape. Shock wave estimation was performed at two particular approaches, i.e. Jl. M. Daud Beureueh and Jl. T. Hasan Dek. The results showed that both approaches were stil able to serve traffic flow on a peak hour. Delay at Jl.. M. Daud Beureueh were 40,63 second/pcu and 41,13 second/pcu for  lane I and lane II respectively. Accordingly, delay at Jl.. T. Hasan Dek showed similar results,  40,67 second/pcu and  43,65 second/pcu for lane I and lane II respectively. Based on the delay values, the LOS of both approaches were D.Keywords : signalized intersection, delay, queue, shockwave, level of service (LOS)Abstrak: Tundaan dan antrian yang timbul pada simpang bersinyal sering kali disebabkan oleh pengaturan waktu yang tidak tepat pada siklus lampu lintasnya, terutama pada jam puncak. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat pelayanan pada persimpangan. Metode gelombang kejut sering digunakan untuk mengetahui tundaan dan antrian pada persimpangan, juga untuk mengetahui tingkat pelayanannya. Pada penelitian ini, ingin diketahui tundaan dan antrian yang terjadi pada salah satu simpang bersinyal di kota Banda Aceh, yaitu simpang Jambo Tape. Perhitungan gelombang kejut dilakukan pada dua lengan, yaitu pada Jl. M. Daud Beureueh dan Jl. T. Hasan Dek. Hasil yang diperoleh menunjukkan kedua lengan masih mampu melayani arus lalulintas pada jam puncak. Tundaan yang terjadi pada dua lajur Jl. M. Daud Beureueh adalah 40,63 dan 41,13 detik/smp. Hasil yang sama juga ditunjukkan pada kedua lajur Jl. T. Hasan Dek, yaitu 40,67 dan 43,65 detik/smp. Dengan demikian maka tingkat pelayanan pada kedua jalan tersebut adalah berada pada Tingkat Pelayanan D.Kata kunci : simpang bersinyal, tundaan, antrian, gelombang kejut, tingkat pelayanan
KAJIAN RUAS JALAN PEGUNUNGAN UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Jalan Nasional Lintas Tengah Km. 87+300) Nova Viyantimala; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Development of road infrastructure has strategic value in supporting the development and economic growth of the region and the country. However, behind the great benefits derived had appeared several problems related to the availability of road infrastructure, among others: 1). a traffic accident caused by a deficiency of road infrastructure safety; and 2). pollution and noise perceived by road users due to congestion is prolonged. Roads Bireuen - Takengon located in the central highlands is the National Road with type 2 lane two-way road divided and a Collector Road Primary. In Bireuen road - Takengon Km.87 + 300 is black spot point where frequent accidents occur. The purpose of this study was to evaluate the safety of road infrastructure deficiencies at Jalan Bireuen - Takengon Km.87 + 300 and evaluate the results of measurement and observation in the field by providing an assessment of the existing condition of safety facilities of road infrastructure in the two (2) segments of reviews frequent traffic accidents. Efforts to minimize accidents among others, by the installation of signs - signs for speed limits, speed signs, signs for directions, the installation of lighting, signal lights and repainting road markings and other road fittings according to the specifications and reference existing standards so as to minimize traffic accidents and will not cause more casualties for user vehicles across the road segment and creation of road safety.Abstrak: Pembangunan infrastruktur jalan memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan ekonomi wilayah dan negara. Namun demikian di balik manfaat besar yang diperoleh ternyata muncul beberapa permasalahan yang berkaitan dengan ketersediaan infrastruktur jalan, antara lain : 1). kecelakaan lalu lintas akibat defisiensi keselamatan infrastruktur jalan; dan 2). polusi dan kebisingan yang dirasakan oleh pengguna jalan akibat kemacetan yang berkepanjangan. Ruas Jalan Bireuen – Takengon yang terletak di Kabupaten Bener Meriah merupakan Jalan Nasional dengan tipe jalan 2 lajur dua arah terbagi dan merupakan Jalan Kolektor Primer. Pada Jalan Bireuen – Takengon Km.87 + 300 merupakan titik black spot dimana sering terjadi kecelakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi defisiensi keselamatan infrastruktur jalan pada ruas Jalan Bireuen – Takengon Km.87 + 300 dan mengevaluasi dengan hasil ukur dan pengamatan di lapangan dengan memberikan penilaian terhadap kondisi eksisting fasilitas keselamatan infrastruktur jalan pada 2 (dua) segmen tinjauan yang sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Upaya untuk meminimalkan kecelakaan antara lain dengan pemasangan rambu – rambu batasan kecepatan, rambu kecepatan, rambu petunjuk arah, pemasangan lampu penerangan, lampu sinyal serta pengecatan marka jalan dan alat kelengkapan jalan lainnya yang sesuai dengan spesifikasi dan acuan standar yang ada sehingga dapat meminimalkan kecelakaan lalu lintas dan tidak menimbulkan lebih banyak lagi korban bagi penggguna kendaraan yang melintasi ruas jalan ini dan terciptanya jalan yang berkeselamatan.
INVENTARISASI DATA KONDISI JALAN KE DALAM APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Purnawati Purnawati; Renni Anggraini; Sofyan M. Saleh
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The economic growth of a region is determined by the condition of the road network. Improved road network in Langsa is intended to increase the accessibility of the region so as to develop according to the planned landing. Langsa has an activity center located in Langsa Kota district and four production centers, located in LangsaTimur district, Langsa Lama district,LangsaBaro district, and LangsaBarat district. This study aims to develop an application that can provide ease of road condition information by using the application program Geographic Information System (GIS). Road condition surveys carried out by observing the types and amount of damage on road surface would result in Survey Distress Index (SDI) values. The Survey of Road Surface Flatness gives Road Condition Index (RCI) valueswhich is used for calculating the International Roughness Index (IRI) values. The IRI value and the SDI value of is used to determine the condition of the road (good condition or medium condition). The results obtained Road Condition value is 95% in good condition forLangsa Timur district, 73% for LangsaBarodistrict in good condition and 89%Langsa Lamadistrict in medium condition, and Langsa Barat district is 100% in good condition. The use of GIS applications such as road condition data inventory produce a picture of road conditions were poured into a map of the road network roads were reviewed.Abstrak: Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah sangat ditentukan oleh kondisi jaringan jalan. Peningkatan jaringan jalan di Kota Langsa dimaksudkan untuk meningkatkan aksesibilitas suatu kawasan sehingga mampu berkembang sesuai arahan yang direncanakan. Kota Langsa memiliki satu pusat kegiatan yang terletak di Kecamatan Langsa Kota dan empat pusat produksi yang terletak di Kecamatan Langsa Timur, Kecamatan Langsa Lama, Kecamatan Langsa Baro dan Kecamatan Langsa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu aplikasi yang bisa memberikan kemudahan informasi kondisi jalan dengan menggunakan aplikasi program Sistem Informasi Geografis (SIG). Survei kondisi jalan dilakukan dengan mengamati jenis-jenis dan jumlah kerusakan permukaan jalan akan menghasilkan nilai Survey Distress Index (SDI). Survei Kerataan Permukaan Jalan menghasilkan Nilai Road Condition Index (RCI) yang digunakan untuk menghitung nilai International Roughness Index (IRI).  Nilai IRI dan Nilai SDI digunakan untuk menentukan kondisi jalan (kondisi baik atau kondisi sedang). Hasil penelitian diperoleh Nilai Kondisi Jalan adalah 95% dalam kondisi baik untuk Kecamatan Langsa Timur, Langsa Baro 73% dalam kondisi  baik dan Langsa Lama 89% dalam kondisi sedang, dan Kecamatan Langsa Barat 100% dalam keadaan baik.  Penggunaan Aplikasi SIG berupa inventarisasi data kondisi jalan menghasilkan gambaran kondisi jalan yang dituangkan ke dalam peta jaringan jalan pada ruas jalan yang ditinjau.
KAJIAN RESPON CALON PENUMPANG ANGKUTAN MASSAL DI KOTA BANDA ACEH Mufazzil Yusra; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : Mass Public Transportation System could be an alternative policy in solving the problem of congestion in the city of Banda Aceh. Given the problems such as congestion and uncontrolled number of private transport is supported by the lack of a secondary network that serves as a divider traffic flow or collector (collector) the movement of vehicles began to appear. The government the city of Banda Aceh has provide Bus Rapid Transit (BRT) with the name "Trans Koetaradja" Banda Aceh in order to be a good solution to overcome congestion in Banda Aceh in the long-term policy. The purpose of this research is to know the characteristics of the respondents to the workers and students as users of public transport  the city of Banda Aceh, establish a scenario quality of Service Bus Rapid Transit transport is planned to serve passengers, workers and students examine the response of workers and students as prospective passengers transport provision plan against Bus Rapid Transit, and recommends a form of Bus Rapid Transit service quality that will be provided. The required primary data consist of data characteristics prospective passengers and the data quality of service scenario. The results showed that the results of the analysis to the respondent workers maight certainly go up 10% and 90% is definitely ride and based on the results of the analysis of student respondents might certainly go up 4% and 96% certain ride. Both the respondent's workers and students will definitely switch to using Trans Kutaraja city of Banda Aceh and the respondent's workers and students have the same quality of service factors in choosing the form: cheap rates orders of magnitude , the comfort is good, and a sense of security when I travel by using BRT with BRT schedule the right time.Abstrak: Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) dapat menjadi salah satu alternatif suatu kebijakan dalam menyelesaikan masalah kemacetan di Kota Banda Aceh. Mengingat permasalahan seperti kemacetan dan tidak terkendalinya jumlah angkutan pribadi yang didukung oleh kurangnya jaringan sekunder yang berfungsi sebagai pembagi arus lalu-lintas atau pengumpul (kolektor) pergerakan kendaraan mulai bermunculan. Pemerintah Kota Banda Aceh telah mewacanakan Bus Rapid Transit (BRT) dengan nama “Trans Koetaradja” Kota Banda Aceh agar dapat menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan di Kota Banda Aceh dalam kebijakan jangka panjang.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari responden pekerja dan pelajar selaku pengguna angkutan umum di Kota Banda Aceh, membentuk suatu skenario kualitas pelayanan angkutan Bus Rapid Transit yang direncanakan untuk melayani penumpang pekerja dan pelajar, mengkaji respon pekerja dan pelajar sebagai calon penumpang terhadap rencana penyediaan pelayanan angkutan Bus Rapid Transit, dan merekomendasikan bentuk kualitas pelayanan Bus Rapid Transit yang akan disediakan. Data primer yang diperlukan terdiri dari data karakteristik calon penumpang dan data skenario kualitas pelayanan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisa untuk responden pekerja 10% mungkin pasti naik dan 90% pasti naik dan berdasarkan hasil analisa responden pelajar 4 % mungkin pasti naik dan 96% pasti naik. Baik responden pekerja dan pelajar pasti akan beralih menggunakan Bus Trans Kutaraja Kota Banda Aceh dan responden pekerja dan pelajar  memiliki kesamaan dalam memilih faktor  kualitas pelayanan berupa: tingkat besaran tarif yang murah, kenyaman yang baik, dan rasa aman saat melakukan perjalanan dengan menggunakan BRT dengan jadwal BRT yang tepat waktu.
STRATEGI PENANGANAN KONDISI INFRASTRUKTUR PADA SIMPANG TUJUH ULEE KARENG BANDA ACEH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT Fitria Phonna; Renni Anggraini; Mochammad Afifuddin
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Simpang tujuh Ulee Kareng Banda Aceh is the center of Ulee Kareng community activity as a trader, and the intersection is a connecting lane between the seven streets. Accidents and congestion often occur at this location, as it does not have traffic signs and road users use road shoulders as parking lots, and as a place to trade for street vendors. This study aims to determine the public perception of the condition of the Simpang Tujuh Ulee Kareng, obtain information from government and academia (key informant) so as to provide alternative solutions to problems that exist at the intersection. The research method in this study was descriptive method research by combined approach (mixed methods). Based on the results of the public respondents, it showed that people want socialization process for controlling street vendors (78%), and the location of the store is blocking visibility of motorists (69%). Based on the answers of respondents (traders and road users), it was found that Simpang Tujuh Ulee Kareng requires special parking area. The alternative is obtained as follows: to improve the function of Simpang Tujuh Ulee Kareng, to make improvements in terms of parking, street vendors, construction traffic lights, canals and or construction of roundabouts. This can help road users to have fast, easy and safe access to city centers, campus and airport areas, and to optimize the area as a culinary and shopping area that makes this region one of the economic centers in Banda Aceh. Abstrak: Simpang tujuh Ulee Kareng Banda Aceh merupakan pusat kegiatan masyarakat Ulee Kareng yang berprofesi sebagai pedagang, dan simpang tersebut merupakan jalur penghubung antara tujuh ruas jalan. Kecelakaan dan kemacetan sering terjadi pada lokasi tersebut, dikarenakan pada simpang tersebut tidak memilki rambu-rambu lalu lintas dan para pengguna jalan menggunakan bahu jalan sebagai lahan parkir, dan sebagai tempat untuk berdagang bagi pedagang kaki lima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kondisi simpang tujuh Ulee Kareng, mendapatkan informasi dari pemerintah dan akademisi (key informant) sehingga dapat memberikan alternatif pemecahan masalah yang ada pada simpang tersebut. Metode penelitian pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan penelitian kombinasi (mixed methods). Metode yang digunakan untuk pengukuran adalah skala Likert,. Berdasarkan hasil jawaban responden masyarakat, diperoleh bahwa masyarakat menginginkan adanya sosialisasi untuk penertiban pedagang kaki lima (78%), dan letak toko yang menghalangi jarak pandang pengendara (69%). Berdasarkan hasil jawaban responden pedagang dan pengguna jalan, diperoleh bahwa Simpang Tujuh Ulee Kareng membutuhkan lahan parkir khusus. Alternatif yang digunakan adalah sebagai berikut: Meningkatkan fungsi kawasan Simpang Tujuh Ulee Kareng, dengan melakukan pembenahan dari segi parkir, pedagang kaki lima, pembangunan lampu lalu lintas, kanal dan atau pembangunan bundaran. Hal ini dapat membantu pengguna jalan untuk memiliki akses yang cepat, mudah dan aman untuk mencapai pusat kota, kawasan kampus dan bandara, serta mengoptimalkan kawasan ini sebagai kawasan kuliner dan pertokoan yang membuat kawasan ini menjadi salah satu pusat perekonomian di Banda Aceh.
PENGARUH TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA KOMPLEK PERTOKOAN TERHADAP LALU LINTAS Teuku Fadrial Mahfud; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Banda Aceh is one of the cities with level of traffic jams interference relatively high. This is caused Banda Aceh as the province capital that is growing onto one of the major cities in Indonesia. Pante Pirak Suparmarket Area and Simpang Lima Shopping Centre are located in the centre of Banda Aceh has a fairly high-intensity activities. Refer to the these conditions then it should be Banda Aceh Goverment required traffic impact analysis (Andalalin) for each Shopping Centre constructions development, or the large scale activities center which a large contribution to increasing road capacity load Roads were reviewed in this thesis is Jalan Pante Pirak and Jalan T. Hamzah Bendahara. Traffic volume survey conducted two days, on work days (Monday) and off-days (Sunday) from 07.00 – 22.00 WIB. Based on research that has been done, the results of vehicles speed average that passing through this road is 36.5 Km/h, the degree of saturation (DS) not exceed 0.75, so it is not traffic jams yet. Andalalin conducted based on the impact caused by Pante Pirak Suparmarket and Simpang Lima Shopping Centre is at the time of vehicles coming in or out from this shopping centre area. That caused slowness vehicles speed that passing through the roads Pante Pirak and T. Hamzah Bendahara. Based on impositions analysis between the traffic volume that passing through Pante Pirak Supermarket and Simpang Lima Shopping Centre with the visitors number of Pante Pirak Supermarket costumers and Simpang Lima Shopping Centre are obtained assignment of 10.52% result of the Andalalin that has been done. Abstrak: Banda Aceh merupakan salah satu kota dengan tingkat gangguan lalu lintas yang relatif tinggi. Hal ini disebabkan karena Banda Aceh merupakan ibukota provinsi yang sedang berkembang menjadi salah satu kota besar di Indonesia. Kawasan Pante Pirak Swalayan dan Komplek Pertokoan Simpang Lima yang terletak di Pusat Kota Banda Aceh memiliki intensitas kegiatan yang cukup tinggi. Dari kondisi tersebut, maka sudah seharusnya Pemerintah Kota Banda Aceh mewajibkan membuat analisis dampak lalu lintas (Andalalin) untuk setiap pembangunan pusat perbelanjaan ataupun pusat kegiatan berskala besar yang mempunyai andil besar dalam penambahan pembebanan kapasitas jalan. Jalan yang ditinjau pada penelitian tesis ini adalah Jalan Pante Pirak dan Jalan T. Hamzah Bendahara. Survei volume dilakukan 2 hari, yaitu pada hari kerja (Senin) dan hari libur (Minggu) dari pukul 07.00 – 22.00 WIB. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil kecepatan rata-rata kendaraan yang melewati ruas jalan ini adalah 36,5 km/jam, derajat kejenuhan tidak melebihi 0,75 sehingga belum dikatakan macet. Andalalin yang dilakukan berdasarkan pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya Pante Pirak Swalayan dan Pertokoan Simpang Lima ini adalah pada saat kendaraan yang masuk atau keluar dari Pusat Perbelanjaan ini, yang menyebabkan lambatnya laju kendaraan yang melewati ruas Jalan Pante Pirak dan Jalan T. Hamzah Bendahara. Berdasarkan analisa pembebanan antara volume lalu lintas yang melewati Pante Pirak dan Komplek Pertokoan Simpang Lima dan jumlah pengunjung Pante Pirak Swalayan dan Komplek Pertokoan Simpang Lima diperoleh pembebanannya sebesar 10,52% yang sudah dilakukan Andalalin. 
KELAYAKAN EKONOMI JALAN BATAS KOTA TAPAKTUAN – BAKONGAN DITINJAU DARI SEGI CONSUMER SURPLUS Khuzaifah Khuzaifah; Sofyan M. Saleh; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Roads border of Tapaktuan-Bakongan municipality in the province of Aceh  is the only road to North Sumatra Province on the South Western main line. This road is in the mountainous area of the existing road with a width of only 3.5-4.5 meters tall, narrow and winding up with a small radius. Road construction along the 3.5 km. on site km. s/d 460+200 km. 463+700 with the most critical segment of the road is handled by construction Cantilever on 460+900 KM up to 462+650 KM along the 1.75 km. The purpose of this research was to examine the feasibility of economic development path with the method of Consumer Surplus, and cost-saving benefits of Operational Vehicles Cost (VOC), with the Pacific Consultant International (PCI) method, and time value uses productivity method.  Analysis of economic feasibility of the Bina Marga is done by means of Benefit Cost Ratio (BCR), Net. Present Value (NPV), Economic Internal Rate of Return (EIRR) and Sensitivity Analysis. The results of research on prediction of traffic flow with the growth rate of the average vehicle is 1.49%. per year. The benefits gained in terms of consumer surplus toward the construction of the new roads are in a form of the savings of VOC, passenger cars is Rp870/veh/km, bus is Rp1.149/veh/km and trucks is Rp2,749/veh/km. Savings time value obtained on new roads, vehicle passenger car Rp11,016/kend, vehicle bus, Rp73,439/kend, vehicle truck Rp7,344/veh. An analysis of the Economic Feasibility of the 25th year since the road opened the economic feasibility of the standards for all the discount rates. At a discount rate of 10%, BCR value is 1.93, NPV value is Rp75,172,122,823.- on the discount rate of 12% the value of BCR is 1.51, the value NPV is Rp39,298,870,060.- and at a discount rate of 15% of the value, the BCR value is 1.09, the value of NPV is Rp 6,540,471,105.-. and with the value of the EIRR obtained at discount rate 15.89%, this indicates that the construction of roads of Tapaktuan – Bakongan is feasible to be implemented.Abstrak: Ruas jalan Batas Kota Tapaktuan-Bakongan yang terletak di Provinsi Aceh merupakan satu-satunya jalan menuju Provinsi Sumatera Utara pada lintas Barat Selatan. Ruas jalan ini berada pada daerah pegunungan dengan lebar badan jalan eksisting hanya 3,5-4,5 meter, sempit dan berliku dengan radius kecil. Pembangunan jalan sepanjang 3,5 km. di lokasi KM. 460+200 s/d KM. 463+700 dengan segmen yang paling kritis dari ruas jalan tersebut ditangani dengan konstruksi Cantilever pada KM 460+900 sampai dengan KM 462+650 sepanjang 1,75 km. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji kelayakan ekonomi pembangunan jalan dengan metoda Consumer Surplus, manfaat penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), dengan metode Pacific Consultant International (PCI), dan Nilai Waktu menggunakan metode Produktifitas. Analisis kelayakan ekonomi dengan menggunakan metode Bina Marga berdasarkan Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Economic Internal Rate of Return (EIRR) dan Analisis Sensitivitas. Hasil penelitian terhadap prediksi arus lalu lintas dengan tingkat pertumbuhan kendaraan rata-rata adalah 1,49%. per tahun. Manfaat yang diperoleh dari segi consumer surplus terhadap jalan baru berupa penghematan BOK, mobil penumpang sebesar  Rp 870 /kend/km, kenderaan bus sebesar Rp. 1.149 /kend/km dan truk sebesar Rp. 2.749 /kend/km. Penghematan nilai waktu yang diperoleh pada jalan baru, kendaraan mobil penumpang Rp. 11.016 /kend, kendaraan bus, Rp. 73.439 /kend, kendaraan truk Rp.7.344 /kend. Analisis terhadap Kelayakan Ekonomi tahun ke 25 sejak jalan dibuka memenuhi standar kelayakan ekonomi untuk semua discount rate. Pada discount rate 10% nilai BCR 1,93 nilai NPV Rp. 75.172.122.823,- pada discount rate 12% nilai BCR 1,51 nilai NPV Rp. 39.298.870.060,- dan pada discount rate 15% nilai BCR 1,09 nilai NPV Rp. 6.540471.105,-. dan dengan Nilai EIRR diperoleh pada discount rate 15,89%, ini menunjukkan bahwa pembangunan jalan Batas Kota Tapaktuan–Bakongan layak  untuk dilaksanakan.
Co-Authors . Azmeri, . Agusmaniza, Roni Ahlan, Muhammad Ahmad Suriansyah Akbar, Amanda Raju Alvisyahri Alvisyahri Amirullah Amirullah Antony, Ahmad Irvan Arlia, Leni arnanda, herri Ayuni, Zafara Quratul Azmi, Rajul Baihaqi Baihaqi Bambang Yulianto Bulba, Alfa Taras Chatarina Umbul Wahyuni Cut Mutiawati Deddy Riad Defry Basin Dewi Suswati Didik Nurhadi EDI SAPUTRA Fadhlullah Apriandy Fadli Idris Fadli Idris Farah Fadillah Fitria Phonna Fitrika Mita Suryani Fuad Hasan Fuad Hasan Gumala Ashari Herman Herman Hermansyah . Hervia Yudistira Hesty Aquina, Hesty Ina Marlia Intan Wirnanda Irfan Irfan Irfan Irfan Irin Caisarina Izziah Izziah Jalil, Erlinawati Joly Srianty Khuzaifah Khuzaifah Lela Kusuma Leni Arlia Liza Karmina Lufthie, Muhammad M. Khair Jauhari, M. Khair Mahendra, Yusril Mirza Sofyan Mochammad Afifuddin Mufazzil Yusra Muhammad Ahlan Muhammad Isya Mukhlis Ramli Muttaqin Muttaqin Najwan, Nurul Nazariani Nazariani Noer Fadhly Nova Viyantimala Novitawati Novitawati Novriza, Ferdiansyah Nura Usrina Nurlely Nurlely Pramanda, Heru Purnawati Purnawati Putri, Aqlima Rahma Dani Rahmad Saputra Rahmani, Dhuyufur Rais, Faisal Riza Ofansha riza, Fakhrur Ruslan Ruslan Salmannur, Alfi Satria Mandaraira Sofi Marlinda Sofyan M. Saleh Sofyan M. Saleh Sofyan M. Saleh Sofyan M. Saleh Sri Budiani Sugiarto S Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sumarni Sumarni Suriyadi Suriyadi Suryani*, Fitrika Mita Syafriana ., Syafriana Taqwadin, Abda Syakura Tasya Kumala Taufiq, Luthfi Chaliqi Teuku Fadrial Mahfud Teuku Zulhadi Tri Handayani Wahyu Rianda Wirnanda, Intan Yusria Darma Zafara Quratul Ayuni Zubir Zubir