Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Variations in the use of personal pronoun agreement in Acehnese: A sociolinguistic approach Armia, Armia; Iskandar, Denni; Zuriana, Cut; Nurrahmah, Nurrahmah
Studies in English Language and Education Vol 10, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/siele.v10i3.31046

Abstract

This study aims to identify variations in the use of personal pronoun agreements in the Acehnese language based on a sociolinguistic approach, by focusing on the North Aceh dialect. A descriptive-qualitative method was used and data were collected through interviews. These interviews were recorded, transcribed, and analyzed using the sociolinguistic approach by structure and semantics. The results of the study showed that the personal pronouns of the Acehnese language are influenced by social factors such as age, social status, and familiarity. In the context of the age factor, there are variations in the use of personal pronoun agreements related to communication patterns between the younger and older generations. In social interactions with differences in social status, the use of personal pronoun agreements that reflect respect and recognition of social status is more dominant. Meanwhile, in familiarity, the use of more formal or informal personal pronouns depends on the degree of familiarity between the speakers. Overall, variations in the use of agreement personal pronouns in the Acehnese language are influenced by sociolinguistic factors that reflect social dynamics, cultural norms, and relationships between individuals. Understanding these variations can provide better insight into social interactions, social hierarchies, and familiarity norms in Acehnese society.
PERANCANGAN SHELTER EVAKUASI BENCANA BERBASIS PARAMETRIK DI KOTA BANDA ACEH 2025 Sumarto, Donny Arief; Armia, Armia; Zaini, Azriel; Mildani, Renny; Hardian, Rinal; Rizaldi, Fathin
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.v11i1.4925

Abstract

Kota Banda Aceh merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kerentanan bencana yang tinggi diIndonesia, terutama terhadap gempa bumi dan tsunami. Peristiwa bencana besar pada tahun 2004 menjadititik balik dalam upaya penguatan sistem mitigasi bencana, termasuk kebutuhan akan infrastruktur evakuasiyang aman, cepat, dan efisien. Shelter evakuasi bencana merupakan elemen vital dalam sistem ini, namundalam praktiknya masih banyak shelter yang dibangun secara konvensional tanpa pendekatan desainberbasis data dan simulasi risiko.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep perancanganshelter evakuasi berbasis pendekatan parametrik di Kota Banda Aceh. Metode parametrik dalam arsitekturmemungkinkan integrasi berbagai variabel seperti topografi, jarak evakuasi, kepadatan penduduk, waktutempuh, arah aliran massa, dan kondisi iklim lokal ke dalam sistem desain digital yang responsif danadaptif. Pendekatan ini dilakukan melalui tahapan studi literatur, analisis spasial dan data risiko, sertaeksplorasi desain menggunakan software parametrik seperti Grasshopper dan Rhino. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa desain shelter parametrik dapat disesuaikan dengan konteks lokasi secara spesifik danmenghasilkan bentuk yang efisien secara struktural dan fungsional. Shelter yang dirancang mampumenampung populasi target dalam radius waktu evakuasi optimal, memiliki sirkulasi masuk-keluar yangefisien, serta mempertimbangkan aspek keberlanjutan dengan pemilihan material lokal dan sistem ventilasipasif. Pendekatan ini juga memungkinkan replikasi desain dalam berbagai titik rawan secara modular dancepat. Kesimpulannya, metode desain parametrik menawarkan potensi besar dalam pengembangan shelterevakuasi bencana yang tidak hanya tangguh dan adaptif, tetapi juga efektif dalam menjawab kompleksitasperencanaan evakuasi di wilayah rawan seperti Banda Aceh. Penelitian ini diharapkan dapat menjadikontribusi bagi pengembangan desain arsitektur berbasis mitigasi risiko di masa depan.
INTEGRATION OF BICYCLE INFRASTRUCTURE IN ENVIRONMENTALLY FRIENDLY TRANSPORTATION-ORIENTED URBAN DESIGN IN THE ULEE LHEUE AREA (STRATEGIC ACCESS TO COASTAL TOURISM AND PORT FACILITIES) Qadrunnada, Annisa; Armia, Armia; Kombih, Dodi Venalosa
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.v11i1.4905

Abstract

Environmentally friendly transportation is an urgent need for cities in Indonesia to address issues of climate change, air pollution, and traffic congestion. This study focuses on the integration of bicycle infrastructure within environmentally friendly transportation-based urban planning in the Ulee Lheue Area, Banda Aceh. The area holds strategic potential as a coastal tourism and port destination, yet still relies heavily on motorized vehicle transportation. The objective of this research is to analyze the existing transportation infrastructure conditions, identify bicycle infrastructure needs, and formulate design strategies for bicycle infrastructure integration in the area. The research employs a descriptive-qualitative approach through literature review, field surveys, interviews, and data analysis using spatial and SWOT techniques. The expected outcomes of this study include design recommendations for bicycle infrastructure that is integrated with public and tourism facilities, as well as implementation strategies to support environmentally friendly transportation. This study offers theoretical contributions to the development of sustainable city concepts, practical contributions through policy recommendations, and environmental benefits by reducing carbon emissions in urban areas.Keywords: Flexible design, subsidized housing, space optimization, small dwellings, type 36, Sanggamara Housing Complex.
DESAIN ADAPTIF HUNIAN PASCA BENCANA BERBASIS ARSITEKTUR VERNAKULAR DI ACEH TAHUN 2021 Sumarto, Donny Arief; Armia, Armia; Mildani, Renny; Hardian, Rinal; Safrizan, Safrizan
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.v7i2.4921

Abstract

Aceh merupakan wilayah yang rawan bencana, terutama gempa bumi dan tsunami. Tragedi tsunami tahun2004 mengubah paradigma perencanaan permukiman di daerah pesisir Aceh. Meskipun berbagai lembagatelah membangun ribuan unit hunian pasca bencana, banyak dari hunian tersebut tidak mempertimbangkanaspek sosial budaya dan iklim lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana prinsipprinsiparsitektur vernakular Aceh dapat diadopsi dalam desain hunian pasca bencana yang adaptif danberkelanjutan. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif melalui studi kasus di dua wilayahterdampak tsunami. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Hasilmenunjukkan bahwa prinsip-prinsip seperti rumah panggung, penggunaan material lokal, sistem ventilasisilang, dan orientasi bangunan tradisional terbukti efektif dan relevan untuk diterapkan. Integrasi elemenelemenvernakular ini dapat meningkatkan ketahanan hunian serta keberterimaan sosial oleh masyarakatlokal.
REVITALISASI PASAR TRADISIONAL SEULIMEUM DENGAN KONSEP ARSITEKTUR KONTEMPORER Armia, Armia; Alditya, Alditya; Qadrunnada, Annisa
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.v11i1.4960

Abstract

Pasar tradisional di Indonesia bukan hanya tempat belanja, tapi juga menjadi bagian penting untuk ekonomi masyarakat dan tempat yang mencerminkan keunikan kota. Pasar ini bukan cuma tentang jual-beli, tapi juga tentang budaya dan identitas lokal yang kaya. Pasar tradisional Seulimeum berlokasi di Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh Besar, tepatnya di samping jalan nasional dan di area pemukiman warga. Letak pasar yang strategis dan kemudahan akses yang mudah dijangkau, menjadikan pasar ini banyak di datangi pengunjung. Pasar Tradisional Seulimeum juga dikenal dengan pasar senin jumat karena pada hari tersebut banyak pedagang berdatangan dari berbagai kabupaten ke pasar tersebut untuk menjual berbagai macam dagangan mereka dan hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung pasar. Berdasarkan informasi dan data observasi yang penulis dapatkan setelah mengganalisa eksisting pasar, maka dapat dikehaui bahwa pasar tersebut belum dikelola secara tepat ditandai dengan maraknya pedagang yang menggunakan bahu jalan sebagai area dagang, tidak adanya zonasi yang jelas, los dan kios yang tidak tertata, bangunan lama yang tidak terawat, serta minim fasilitas penunjang lainnya seperti area parkir, toilet, pos kesehatan, dll. Maka redesain Pasar Tradisional Seulimeum sangat dibutuhkan sebagai alternatif solusi terhadap berbagai permasalahan yang terjadi di pasar, yaitu dengan meningkatkan kualitas pasar tradisional yang bertujuan agar pengunjung lebih merasa nyaman dan aman saat berada didalam lingkungan Pasar Tradisional Seulimuem dengan pendekatan tema arsitektur kontemporer yang difokuskan pada perancangan.  
PEMANFAATAN MATERIAL RINGAN DAN FLEKSIBEL UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN BANGUNAN SEKOLAH BERLANTAI DUA TERHADAP GUNCANGAN SEISMIK Hardian, Rinal; Armia, Armia; Suri, Murnia; Iswanda, Iswanda
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.v7i2.4926

Abstract

Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji sejauh mana penggunaan material ringan dan fleksibel dapatmengurangi gaya inersia pada struktur gedung sekolah berlantai dua di kota Banda Aceh, sertamenganalisis pengaruhnya terhadap perilaku dinamis struktur saat terjadi gempa, ditinjau dari aspekdeformasi, percepatan lantai, dan gaya geser dasar. Dengan memahami hubungan ini, diharapkan dapatdiperoleh rekomendasi desain yang lebih efektif dalam pembangunan gedung tahan gempa. Denganmembandingkan jenis material struktur (konvensional Model A vs. ringan/fleksibel Model B) danrespons struktur terhadap gempa, yaitu deformasi maksimum (displacement), percepatan puncak lantai(peak floor acceleration) dan daya geser dasar (base shear). Akhir dari kajian ditemukan bahwa ModelB memiliki periode lebih panjang, artinya lebih lentur ? cocok untuk redam gempa frekuensi tinggi.Gaya geser dasar lebih kecil karena massa bangunan jauh lebih ringan. Perpindahan puncak lebih besar(normal untuk struktur fleksibel) tapi masih dalam batas aman. Drift antar lantai pada Model B masihdi bawah batas SNI (? 2%).
PERANCANGAN KAWASAN WATERFRONT YANG BERKELANJUTAN DI DESA PESISIR LHOKNGA 2022 Sumarto, Donny Arief; Armia, Armia; Mildani, Renny; Hardian, Rinal; Iswanda, Iswanda
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.v8i2.4922

Abstract

Desa Pesisir Lhoknga yang terletak di Kabupaten Aceh Besar merupakan wilayah dengan potensi sumberdaya alam yang tinggi, terutama pada sektor kelautan dan pariwisata bahari. Namun, kawasan inimenghadapi tantangan besar seperti abrasi pantai, degradasi lingkungan, keterbatasan infrastruktur publik,serta minimnya upaya mitigasi terhadap risiko bencana alam, khususnya tsunami. Penelitian ini bertujuanuntuk merancang kawasan waterfront yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan aspek ekologis, sosial,ekonomi, dan budaya lokal. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif-deskriptif dengankombinasi metode observasi lapangan, wawancara partisipatif, studi literatur, dan analisis spasial-zonasi.Hasil analisis menunjukkan pentingnya pembagian zona fungsional berdasarkan karakteristik ekologi danaktivitas masyarakat, yang terdiri dari zona konservasi (restorasi vegetasi pantai dan mangrove), zonaekonomi produktif (pusat perikanan dan UMKM pesisir), serta zona edukatif-rekreatif (taman interaktif,jalur evakuasi, dan ruang publik terbuka). Rancangan kawasan ini menerapkan prinsip-prinsip greeninfrastructure, seperti drainase berwawasan lingkungan, penggunaan material lokal ramah lingkungan, sertastrategi mitigasi risiko bencana berbasis komunitas. Melalui pendekatan desain partisipatif dan prinsipkeberlanjutan, perancangan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir Lhoknga,memperkuat identitas kawasan, dan menjadi prototipe pengembangan waterfront pesisir yang adaptifterhadap perubahan iklim dan tantangan lingkungan masa depan.
STUDI EFISIENSI ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG CLASSROOM DALAM MENCAPAI STANDAR KAMPUS HIJAU Zaini, Azriel; Armia, Armia; Iswanda, Iswanda
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.v8i2.4917

Abstract

Abstrak—Bangunan hijau merupakan suatu konsep bangunan yang ramah lingkungan yang sudah menjadi perhatian khususdiberbagai negara dan mulai diterapkan di Indonesia. Konsep green building merupakan salah satu upaya penghematanenergi yang dapat diterapkan pada suatu gedung. Dari sekian banyak bangunan di Indonesia belum banyak bangunan yangmenggunakan konsep green building. Melihat dari populasi penduduk di Indonesia mengalami perkembangan yang cukuppesat, sehingga kebutuhan bangunan pun ikut meningkat dengan dampak negatif yang menyebabkan kurangnya ruangterbuka hijau di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis penghematan energi bangunan hijau padagedung classroom. Dari hasil analisis penilaian menganalisis penghematan energi bangunan hijau pada gedung classroomdiperoleh data menunjukkan bahwa melalui tindakan penghematan energi, seperti penggantian lampu TL dengan lampuLED dan penggunaan AC yang lebih efisien, dapat dihasilkan penghematan signifikan baik dalam jangka pendek maupunpanjang. Proyek penggantian lampu LED 16 watt dan efisiensi energi pada penggunaan AC menunjukkan penghematanbiaya yang signifikan. Penggantian lampu menghasilkan penghematan sebesar 194,965 atau 17% selama 30 tahun. Dalampenggunaan AC, penghematan energi (penambahan sensor AC) menghasilkan penghematan biaya listrik sebesar Rp385.895atau 8% selama 30 tahun. Selain itu, penggunaan lift penghematan selama 30 tahun sebesar Rp126.643 menunjukkanpersentase penghematan sebesar 6%. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi hemat energi seperti lampuTL LED 16 watt dan penambahan sensor AC, serta upaya penghematan energi untuk lift, memberikan penghematan energidan biaya yang signifikan. Meskipun ada biaya investasi awal, manfaat jangka panjang dari penghematan energi danpengurangan biaya operasional memberikan nilai ekonomis positif dan mendukung kelestarian lingkungan.
REVITALISASI REX PEUNAYONG SEBAGAI OBJEK WISATA KULINER LEGENDARIS DI KOTA BANDA ACEH Mildani, Renny; Armia, Armia; Henika, Yuli
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.v10i2.4955

Abstract

Rex Peunayong merupakan salah satu objek wisata kuliner legendaris di Kota Banda Aceh yang memiliki nilai historis dan potensi ekonomi yang tinggi. Namun, pascarevitalisasi pada tahun 2008, kawasan ini mengalami penurunan dalam aspek fisik, sosial, dan ekonomi yang berdampak pada menurunnya minat pengunjung serta keterikatan masyarakat terhadap tempat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting Rex Peunayong, mengidentifikasi akar permasalahan, serta merumuskan strategi revitalisasi berbasis nilai budaya, fungsi ruang, dan keterlibatan multi pihak. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik observasi lapangan, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain bangunan yang kurang fungsional, lemahnya pengawasan dan koordinasi, serta rendahnya kepedulian masyarakat menjadi faktor utama penyebab degradasi kawasan. Strategi revitalisasi yang diusulkan meliputi redesain kawasan yang kontekstual, penguatan regulasi dan pengawasan, serta pelibatan aktif komunitas dalam pengelolaan kawasan. Revitalisasi yang tepat diharapkan mampu menghidupkan kembali Rex Peunayong sebagai ikon kuliner yang representatif dan berdaya saing tinggi di Banda Aceh. 
PENERAPAN PRINSIP MODULAR DESIGN UNTUK HUNIAN TERJANGKAU DI PERKOTAAN BANDA ACEH 2023 Sumarto, Donny Arief; Armia, Armia; Zaini, Azriel; Mildani, Renny; Hardian, Rinal; Mercuri, Popi
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.v9i2.4923

Abstract

Ketersediaan hunian terjangkau di kawasan perkotaan Banda Aceh menjadi isu krusial seiringmeningkatnya urbanisasi, keterbatasan lahan, dan tingginya biaya konstruksi konvensional. Pendekatanmodular design atau desain modular menawarkan solusi strategis untuk mempercepat pembangunan,menekan biaya, serta menyediakan hunian yang fleksibel dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat urban.Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi penerapan prinsip modular design dalam kontekspembangunan hunian terjangkau di Banda Aceh, dengan mempertimbangkan kondisi sosial, ekonomi, dangeografis lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif-deskriptif melalui studiliteratur, observasi lapangan, serta wawancara dengan pemangku kepentingan, termasuk perencana kota,arsitek, pengembang, dan warga. Penelitian ini juga dilengkapi dengan studi komparatif terhadap beberapaproyek hunian modular di kota lain yang memiliki karakteristik serupa. Hasil penelitian menunjukkanbahwa penerapan modular design mampu menurunkan biaya konstruksi hingga 20–30% dan mempercepatwaktu pembangunan hingga setengah dari metode konvensional. Sistem ini juga memungkinkanpengembangan bertahap dan penyesuaian desain terhadap budaya lokal Aceh, seperti penggunaan bentukatap tradisional dan orientasi bangunan yang merespon iklim tropis. Meskipun demikian, beberapatantangan seperti keterbatasan industri prefabrikasi lokal, regulasi yang belum mendukung, dan persepsimasyarakat terhadap hunian modular perlu diatasi melalui pendekatan lintas sektor dan kebijakan insentif.Studi ini menyimpulkan bahwa modular design memiliki potensi besar dalam menyediakan hunianterjangkau yang efisien dan berkelanjutan di Banda Aceh, terutama jika diintegrasikan dengan kebijakanpemerintah dan partisipasi masyarakat. Rekomendasi utama dari penelitian ini adalah perlunya dukungankebijakan, penyediaan infrastruktur produksi modular, serta edukasi publik terhadap manfaat desainmodular dalam konteks hunian urban.