Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTERISTIK BUBUR INSTAN KOMBINASI PISANG GOROHO DAN KACANG MERAH Parumpa, Nuraidah Hi. Dg.; Kasim, Rahmiyati; Liputo, Siti Aisa; Bait, Yoyanda; Mahaling, Efraim M; Mokodompit, Firmansyah; Usman, Rahmat R; Nur, Yuliana
Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bubur instan merupakan produk olahan pangan cepat saji pengganti nasi bubur instan juga sangat digemari oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan antara kombinasi tepung pisang goroho dan tepung kacang merah yang di buat menjadi bubur instan. Rancangan yang dilakukan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 1 kontrol dan 3 perlakuan. Setiap kontrol dan perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali. Adapun parameter uji yang dilakukan diantaranya kadar air, densitas kamba, waktu rehidrasi, kadar serat, dan organoleptik. Berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa pada uji kadar air berturut turut yakni 3,20%, 3,80%, 4,50% 5,20 kadar serat berturut turut yakni 1,8% 2,5% 3,1% 3,7% densitas kamba berturut-turut yakni 0,6g/ml 0,7g/ml 0,8g/ml 0,9g/ml waktu rehidrasi berturut-turut yakni 35 menit 37 menit 40 menit dan 42 menit. Pada pengujian organoleptik rasa tepung pisang goroho 80% tepung kacang merah 20% yakni 5,20, perbandingan tepung pisang goroho 100% tepung kacang merah 0% yakni 4,73, tepung pisang goroho 60% tepung kacang merah 40% yakni 3,67 pada perbandingan tepung pisang goroho 40% tepung kacang merah 60% yakni 3,60 Pada pengujian warna bubur instan berturut-turut yakni 3,87 4,40 5,07 6,13 pada pengujian aroma bubur instan berturut-turut yakni 5, 07  4,93 4,07 3,67. Pada pengujian tekstur bubur instan berturut-turut yakni 6,00 5,00 4,33 3,73.Keywords: Bubur, Pisang Goroho, Kacang Merah
Chemical and Organoleptic Analysis of Tiliaya Products Fortified Yellow Pumpkin (Cucurbita moschata Durch) Bait, Yoyanda; Nalole, Jihan Alqirah; Liputo, Siti Aisa; Saman, Widya Rahmawaty
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 7 No 02 (2023): Jurnal Of AgritechScience (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v7i02.1281

Abstract

Tiliaya is a type of traditional food in Gorontalo. Its existence has been around for a long time and has become a hereditary legacy in Gorontalo and is only found in traditional ceremonies or certain religious rituals. In addition, most of the tiliaya circulating in the market are tiliaya without certain nutritional fortifications. The purpose of this lab is to find out the characteristics of tiliaya fortified with pumpkin. The design used was a completely randomized design (CRD) with 1 control and 3 treatments. Each control and treatment will be repeated 3 times. T0 without adding pumpkin, T1 adding 10% pumpkin, T2 adding 20% ​​pumpkin and T3 adding 30% pumpkin. The test parameters carried out included Vitamin C Test, Fiber Content and Organoleptic Preference Test. Based on the results, it was found that the increase in vitamin C content was from 2.93 to 5.86 mg/100, While the organoleptic characteristics of tiliaya include taste, color, texture and aroma. Tiliaya with the addition of 10% extract had the highest texture, color and aroma taste values.
KARAKTERISTIK KEMASAN AKTIF DARI FILM PATI SAGU DENGAN PENAMBAHAN SARI JAHE (Zingiber officinale Roscoe) Pakaya, Tanti; bait, yoyanda; kasim, Rahmiyati
Jambura Journal of Food Technology Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjft.v6i1.23915

Abstract

Kemasan aktif merupakan suatu konsep kemasan yang menggabungkan suatu senyawa aditif tertentu ke dalam kemasan film yang bertujuan untuk menjaga kualitas produk dan memperpanjang umur simpan produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi sari jahe terhadap karakteristik kemasan aktif dari film pati sagu. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan perlakuan yang diberikan adalah konsentrasi sari jahe yaitu : P0 : 0%, P1 : 2,5%, P2 : 5%, P3 : 7.5% dan P4 : 10%. Parameter pengujian meliputi kadar udara, ketebalan, kuat tarik elongasi, transmisi uap udara, aktivitas antioksidan, dan aktivitas antimikroba. Analisis data dengan uji statistik Analysis Of Variance (ANOVA), dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil pengujian meliputi kadar udara (13,29–15,25%), ketebalan (0,053–0,063 mm), kuat tarik (3,76-5,50 MPa), elongasi (15,03–26,47%), transmisi uap udara (0,021–0,028 g/m2 .hari), aktivitas antioksidan (120,47–172,66 ppm), dan aktivitas antimikroba (1,45–7,90 mm). 
TEKNOLOGI PENGOLAHAN NATA DE COCO DI PT. TROPICA NUCIFERA INDUSTRY YOGYAKARTA Modjo, Ardiyanto Saleh; Bait, Yoyanda; Balu, Miranti
Jambura Journal of Food Technology Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjft.v6i1.26859

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Teknologi Pengolahan Nata de Coco di PT. Tropica Nucifera Industtry Kabupaten Bantul, Provinsi DIY Yogyakarta. Kegiatan ini difokuskan pada pemahaman dan penelusuran tentang proses produksi Nata de Coco yang dilakukan di perusahaan tersebut. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada kegiatan ini melibatkan observasi lapangan dengan partisipasi aktif dalam setiap tahap pengolahan nata de coco, serta melakukan wawancara dengan karyawan. Tujuan dari metode ini adalah untuk memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai teknik pengolahan nata de coco di PT. Tropica Nucifera Industtry Kabupaten Bantul, Provinsi DIY Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan nata de coco di PT. Tropica Nucifera Industry terdiri dari delapan tahapan. Tahapan tersebut meliputi: persiapan wadah, pembuatan media, pembuatan starter, penuangan media ke dalam wadah, pembibitan, pemanenan, pemotongan, dan pencucian.
Karakteristik sifat fisikokimia bubur bayi instan Berbahan dasar tepung komposit labu Kuning (Cucurbita maxima) dan Tempe Bawole, Miranda; Bait, Yoyanda; Kasim, Rahmiyati
Jambura Journal of Food Technology Vol 5, No 02 (2023): Vol. 5, No. 02, Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjft.v5i02.16648

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia dan formulasi terbaik bubur bayi instan berbasis tepung komposit labu kuning dan tempe. Penelitian ini akan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dimana faktor perlakuan pada penelitian ini terdiri dari 4 taraf perlakuan perbandingan tepung labu kuning (TLK) dan  tepung tempe (TT), sebagai berikut: B1 = TLK 34 gram : TT 91 gram, B2 = TLK 40 gram : TT 85 gram, B3 = TLK 46 gram : TT 79 gram, B4 = TLK 51 gram : TT 74 gram. Data penelitian dilakukan analisis Sidik Ragam (Analysis of Variance) menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan penambahan tepung labu kuning dan tepung tempe tidak memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap waktu rehidrasi dan densitas kamba bubur bayi instan, namun berpengaruh nyata (P0,05) terhadap kadar air, abu, lemak, protein, karbohidrat, energi total dan vitamin A bubur bayi instan. Formulasi terbaik bubur bayi instan pada penelitian ditunjukkan oleh perlakuan B4 (tepung labu kuning 53 g : tepung tempe 76 g) dengan karakteristik gizi yang dihasilkan terdiri dari waktu rehidrasi 20,72 detik, densitas kamba 3,84 g/ml, kadar air 3,91 %, kadar abu 1,89 %, kadar lemak 14,52 %, kadar protein 23,48 %, kadar karbohidrat 56,2 %, energi total 449,4 kkal, serta Vitamin A 61,25 µg/g.
PENDUGAAN UMUR SIMPAN GULA AREN BATOK KEMASAN PLASTIK POLYETHYLENE DENGAN METODE ASLT MODEL ARRHENIUS ( STUDI KASUS DI UMKM MOHOINGO) Sriwanda, Sriwanda; Bait, Yoyanda; Liputo, Siti Aisa
Jambura Journal of Food Technology Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjft.v6i1.21701

Abstract

Gula Aren Batok Kemasan Plastik Polyethylene di UMKM Mohoingo, belum mencantumkan masa expair pada kemasannya. Tujuan penelitian ini dilakukan dengan pendekatan yang lebih ilmiah untuk mengetahui umur simpan gula aren batok. Penelitian ini menggunakan metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) model Arrhenius. Pengujian dilakukan dengan cara produk gula aren batok kemasan plastik Polyethylene, disimpan pada tiga suhu penyimpanan inkubator yaitu suhu 35ºC, 45ºC, dan 55ºC. Analisis dilakukan selama 1 Hari, 2 Hari dan 3 Hari penyimpanan, parameter yang di uji dalam penelitian ini adalah kadar air dan total gula. Hasil penelitian pada penerapan suhu ruang 30ºC menunjukkan bahwa umur simpan gula aren batok pada kemasan plastik Polyethylene pada parameter kadar air yaitu 171 hari. dan umur simpan gula aren batok pada kemasan plastik Polyethylene pada parameter total gula yaitu 121 hari.
ANALISA SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK MIE BASAH DENGAN SUBTITUSI TEPUNG TALAS (Calocasia L,.Schoot) YANG TERMODIFIKASI DENGAN SODIUM TRIPOLYPHOSPHATE (STPP) Tahir, Tiyansi; Bait, Yoyanda; Antuli, Zainudin
Jambura Journal of Food Technology Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjft.v6i1.14023

Abstract

Mie merupakan sumber karbohidrat yang dibuat dari bahan dasar tepung terigu yang dapat dipakai sebagai bahan pengganti beras. Penggunaan tepung terigu di Indonesia mengalami peningkatan khususnya dalam pembuatan mie. Talas merupakan salah satu bahan yang bisa digunakan untuk subtitusi dan tinggi akan karbohidrat selain itu talas juga harganya lebih murah dibanding dengan terigu. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui sifat fisikokimia mie basah tepung talas yang termodifikasi dengan Sodium TriPolyphosphate (STPP). Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan  3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perlakuan, dan apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan’s dengan tingkat signifikasi α = 0,05. Data diolah menggunakan Microsoft Office Excel 2010 dan aplikasi SPSS 16. Hasil pengujian menunjukkan bahwa mie basah subtitusi tepung talas menunjukkan, dari empat perlakuan mie basah tepung talas yang termodifikasi dengan STPP didapatkan perlakuan terbaik yang disukai adalah perlakuan P3 yang hasilnya meliputi kadar air 37,61%, kadar protein 9,41%, elastisitas 19,94%, daya serap air 71,37%, cooking loss 6,46%, serta pada uji organoleptik warna 4,85%, aroma 4,43%, rasa 5,27%, dan kekenyalan 6,23% atau berkisar agak suka sampai suka.
PENGARUH LAMA FERMENTASI TERHADAP HASIL KARAKTERISTIK AKHIR DARK COKELAT MATCHA Dahlan, Sakinah; Bait, Yoyanda; Une, Suryani
Jambura Journal of Food Technology Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjft.v6i1.26000

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa aktif dalam produk cokelat hitam, seperti alkaloid dalam bubuk kakao yang bertindak sebagai endorfin untuk menimbulkan rasa bahagia, dan flavonoid dari green tea matcha yang berfungsi sebagai antioksidan, sehingga menciptakan produk cokelat fungsional yang dapat meningkatkan kesehatan. Selain itu, isoflavon dari bubuk kedelai yang menyediakan protein dan antioksidan juga disertakan untuk mempertahankan sifat organoleptik yang sama dengan cokelat hitam tradisional. Proses penelitian dimulai dengan persiapan biji kakao dan kemudian memfermentasi biji tersebut pada suhu ruang selama berbagai durasi (0 hari, 3 hari, 6 hari, 9 hari). Setelah fermentasi, biji dikeringkan secara manual di bawah sinar matahari untuk memperoleh biji kakao terfermentasi. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa aktivitas antioksidan dalam produk akhir dark chocolate matcha menurun dengan periode fermentasi yang lebih lama. Demikian pula, kadar air dalam produk akhir menurun dengan fermentasi yang diperpanjang, sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil uji hedonik menunjukkan peningkatan preferensi konsumen terhadap produk akhir dark chocolate matcha, karena periode fermentasi yang diperpanjang meningkatkan aroma, rasa, tekstur, dan warna.Kata Kunci: fermentasi, kakao, matcha
Pengaruh waktu perendaman asam sitrat terhadap peningkatan kualitas fisik tepung pisang kepok (musa paradisaca) di UMKM miss putungo Lalu, Novita; Une, Suryani; Bait, Yoyanda
Jambura Journal of Food Technology Vol 5, No 02 (2023): Vol. 5, No. 02, Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjft.v5i02.16567

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu perendaman asam sitrat terhadap peningkatan kualitas fisik tepung pisang kepok (Musa paradisiaca) di UMKM Miss Putungo. Metode yang digunakan yaitu metode rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 4 perlakuan dimana masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 3 kali ulangan. Data analisis dengan uji statitik Analisys of Variance (ANOVA), apabila terdapat perbedaan nyata (p0,5) pada tiap perlakauan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multitiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dengan waktu perendaman asam sitrat berpengaruh nyata terhadap derajat putih, pH, rendemen, dan pengujian organoleptik (warna, rasa, aroma, overall). Perlakuan terbaik pada penelitian ini yaitu perlakuan dengan waktu perendaman asam sitrat 120 menit, dengan kadar air 5,97%, derajat putih 87,95%, nilai pH 5,80, rendemen 25.02 , dan penilaian organoleptik terbaik pada warna yaitu pada perlakuan perendaman 120 menit dengan skor 6,33 (suka), rasa penilaian terbaik terdapat pada perlakuan tanpa  perendaman dengan skor 5,2 (agak suka). Aroma penilian terbaik yaitu pada perlakuan perendaman 120 menit dengan skor 5,30 (agak suka), dan pada over all penelian terbaik terdapat pada perlakuan perendaman 120 menit dengan skor 5,83 (agak suka).Kata kunci: asam sitrat, pisang kepok, umkm miss putungo. 
Estimation of Shelf Life of Sambal Payangka Fish (Ophiocara porocephala) Using Different Types of Packaging with Accelerated Shelf-Life Testing (ASLT) Method Bungi, Nur'Ivani Mus; Bait, Yoyanda; Liputo, Siti Aisa
agriTECH Vol 44, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/agritech.83840

Abstract

Payangka fish sambal, made from payangka fish, the one endemic fish from Gorontalo. This research aims to use the Accelerated Shelf-Life Test (ASLT) method with the Arrhenius model to measure shelf life of sambal. This method includes treating several types of packaging: plastic bottles (A1), glass bottles (A2), and standing pouches with aluminum foil (A3). The quality assessment was carried out using peroxide and organoleptic levels, as well as aroma. During three days of storage, a decrease in the quality was observed at temperatures of 35 °C, 45 °C, and 55 °C, with observations made every twenty-four hours. The results showed that the peroxide levels increased during storage, ranging from 2.53-4.12 mEqO2 /kg for plastic packaging, 2.33-3.18 mEqO2 /kg, for glass bottles, and 2.40-3.86 mEqO2 /kg for standing pouches with aluminum foil. Additionally, the organoleptic test for payangka fish aroma showed a decrease in panelist ratings, ranging from better to worse. The Arrhenius model calculations showed that peroxide levels are important in determining shelf life of payangka fish sambal. When tested at room temperature (25 °C - 30 °C), payanga fish sambal stored in glass bottles exhibited a relatively longer shelf life. Specifically, at a temperature of 25 °C, shelf life ranged from 68 days to 48 days at 30 °C.
Co-Authors Adnan Engelen Adnan Engelen Agus Bahar Rachman Agustian A. Maridji Ali, Annastasya Amalia R. Amelia, Dwi Cahyani Antuli, Zainudin Aprilia Pakaya Ardiyanto Saleh Modjo Arfat Z Galai Arifasno Napu Balu, Miranti Bawole, Miranda Botutihe, Dea D Botutihe, Dhea Detasya Bungi, Nur'Ivani Mus Dahlan, Sakinah Daingo, Hatija Delvi Suleman Diko, Moh. Halid Djagal W. Marseno Djamila Putri Umar Duhe, Salma T. fitri ponelo Hamsa Ismail HARTONO HADJARATI Igirisa, Nurain Irsan Adam Kusuma, Abdul Majid Kyenky Anjelin Mokodompit Lalu, Novita Lisa Wati Modanggu Lisna Ahmad Lisna Ahmad Mahaling, Efraim M Mahmud, Nurhayati Marleni Limonu Maryam Abdullah Mohamad Fadhilan Adam Mohamad Fadilan Adam Mohammad Zubair Hippy Mokodompit, Firmansyah Muhammad Tahir Muslim, Farhan Musrowati Lasindrang Mutsyahidan, Arif Murtaqi Akhmad Nalole, Jihan Alqirah Nhovita Maimun Ismail Nirmawaty Nunu Nur, Yuliana Nurhayati Muhsin Nursamsia Usman Nusi, Nurhidayah Olomia, Yayan Olomia, Yayan K Pakaya, Tanti Palangi, Ratna Wulandari Paputungan, Sugi S Parumpa, Nuraidah Hi. Dg. Parumpa, Nuraidah Hi.Dg. Patalangi, Wanda Priselsa Anisa Djafar Purnama Ningsih Maspeke R. Ayu Cahyaning Alam Rahmatika Duda Rahmiaty Kasim Rahmiyati Kasim Rajiku, Maryam K. Sakinah Ahyani Dahlan Sangketa, Nur’indah Parawansyah Sinta R Thalib Loa Siti A. Liputo Siti Aisa Liputo Siti Rahmatia Machieu Sri Devifatresia Udjulu SRI MILANTI KAHAR Sriwanda, Sriwanda Sugeng, Santoso Suprianto Kadir Supu, Nur Zenab K. Tahir, Nadela Tahir, Salsa Tahir, Tiyansi Umar Santoso Uri, Nur Natalia Usman, Rahmat R Widya Rahmawaty Saman Yustinus Marsono Yuszda K Salimi Zainuddin Antuli Zainudin Antuli Zainudin K Antuli