Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN MUTU TANAMAN HIAS ANGGREK ALAM PHALAENOPSIS MELALUI KEGIATAN PERSILANGAN Zulkaidhah Zulkaidhah; Muslimin Muslimin; Andi Sahra Alam; Bau Toknok
Jurnal Abditani Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.862 KB) | DOI: 10.31970/abditani.v1i0.17

Abstract

Phalaenopsis celebencis dan Phalaenopsis venosamerupakan dua jenis anggrek di Sulawesi tengah yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong. Prospek tanaman anggrek untuk bunga potong dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun potensi ini belum dimanfaatkan secara proporsional. Rendahnya produksi anggrek disebabkan kurang tersedianya bibit bermutu, budidaya yang kurang efisien serta penanganan tanaman anggrek yang kurang baik. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat maka diperlukan ketersediaan bibit yang bermutu dan dalam jumlah banyak. Persilangan merupakan salah satu cara meningkatkan mutu tanaman anggrek. Persilangan pada tanaman anggrek tidak bisa terjadi secara alami kecuali pada jenis anggrek tertentu, sehingga diperlukan campur tangan manusia untuk melakukan penyerbukan dengan cara hibridisasi atau persilangan. . Persilangan ini dilakukan untuk memperkaya keaneka-ragaman genetik pada tanaman anggrek. Potensi usaha yang dikembangkan yaitu; usaha pembibitan (perbanyakan), pembesaran, dan perdagangan. Usaha pengembangan tanaman anggrek dilakukan melalui kegiatan persilangan atau hibridisasi. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdianini adalah tersedianya indukan anggrek hasil persilangan yang digunakan sebagai sumber eksplan dalam kultur jaringan. Tersedianya anakan-anakan anggrek hybrid hasil persilangan dari hasil kultur jaringan. Dari rangkaian kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa target kegiatan berupa tersedianya anakan anggrek dan pemasaran anggrek hasil kultur jaringan dapat tercapai dengan baik. Rangkaian kegiatan memberikan kontribusi besar baik terhadap institusi maupun bagi Masyarakat.
Asosiasi Jenis Vegetasi pada Kawasan Hutan Pendidikan Unismuh Palu di Desa Petimbe Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi: The Association of Vegetation Types in the Educational Forest Area of Unismuh Palu, Palolo District, Sigi Regency Dani Kurniadi; Bau Toknok; Adul Ruaf
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 4 No. 1: JANUARI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v4i1.1773

Abstract

Asosiasi jenis vegetasi merupakan kumpulan dari contoh dalam sebuah vegetasi suatu komonitas besar dapat terdiri dari banyaknya asosiasi atau komonitas kecil yang didalamnya terdapat banyak spesies tumbuhan penyusun vegetasi, Luas Hutan Pendidikan yang dikelolah oleh Universitas Muhammadiyah Palu yakni 5.100 ha berdasarkan SK Menhut Nomor 260/Menhut-11/2011, tanggal 12 Mei 2011, tentang Penetapan Kawasan Hutan Produksi terbatas Di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Provensi Sulawesi Tengah, (Kemenhut Sulawesi Tengah,2011), Hutan Pendidikan Unismuh Palu memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan telah mengalami perkembangan secara morfologi berbentuknya asosiasi yang mendominasi suatu jenis-jenis tumbuhan dan asosiasi positif dan negatif Pada Kawasan Hutan Pendidikan, untuk ini perlu dilakukan suatu kajian untuk mengetahui Asosiasi Jenis Vegetasi di Hutan Pendidikan Unismuh Palu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Asosiasi jenis Vegetasi di Hutan Pendidikan Unismuh Palu di Desa Petimbe Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Penelitian ini merupakan diharapkan dapat berguna bagi para pembaca pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya, sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dalam kaitanya dengan Asosiasi Jenis Vegetasi di Hutan Pendidikan Unismuh Palu di Desa Petimbe Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Penelitian ini dilaksanakan pada Kawasan Hutan Pendidikan Unismuh Palu di Desa Petimbe Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Provensi Sulawesi Tengah, terhitung mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2018, selama 3 bulan, dari observasi tempat penelitian, persiapan pengambilan data, pengolahan data, analisi data hingga penyusunan. Pengambilan data vegetasi di lapangan dilakukan pada tingkat pertumbuhan jenis vegetasi, pada plot penelitian 100 x 100, pada plot pengamatan diletakan 20 x 20 sebanyak 25 plot. Dari hasil penelitian ditemukan 396 individu dari 21 jenis dan 16 family, dalam pengamtan ini ditemukan 12 jenis yang berasosiasi nyata, pada asosiasi positif dan negatif jumlah 67 asosiasi positif.
POTENSI VEGETASI HUTAN MANGROVE DI WILAYAH PESISIR PANTAI DESA KHATULISTIWA KECAMATAN TINOMBO SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG Lisna Lisna; Adam Malik; Bau Toknok
Jurnal Warta Rimba Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.907 KB)

Abstract

Mangrove is a coastal vegetation community which dominated by several species of mangrove trees. They are able to grow and to flourish in the tidal area of muddy beach. This study aims to determine a stand and volume potency of mangrove forest in Coastal Territory of Equator village. The applied method was a partition strip. This method means to use combination between strip and partition process. On the tree level, it is used partition process while on the seedling and stake level, they are applied a small strip in the big one. The result describes that there are 5 (five) mangrove species in the spot namely Sonneratia ovata, Rhizophora mucronata, Avicennia lanata, Xylocarpus moluccensis dan Acanthus ilicifolius, particularly in Equator village. The higher INP is Avicennia lanata species which is 93, 69% level of the tree, 90,72% of the stake, and 70, 51% of seedling while the lower INP is Xylocarpus moluccensis species which is 48, 09% level of the tree, 49, 99% level of the stake and 13, 97% level of seedling. Then, it is concluded that Avicennia lanata becomes the most dominant species in mangrove forest. On the tree level potency of each hectare, Avicennia lanata species with 3, 638 m2 is higher than Xylocarpus moluccensis species with 1, and 819 m2 and the potency value of stall level is 110,25 m3/Ha. The percentage of stake volume potency of Xylocarpus moluccensis type with 0,439 m3 is lower thanAvicennia lanata type with 0, 0795 m3 in an area 10, 36 m3/Ha potency of each hectare.Keywords: Mangrove Forest Vegetation
Pelatihan Pembuatan Teh Herbal dari Daun Kelor Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Pada Ibu PKK di Kecamatan Parigi Barat Hasanuddin Asriani; Toknok Bau; Pitriani Pitriani; Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v2i2.199

Abstract

Tanaman kelor (Moringa oleifera Lamk.) merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Sulawesi Tengah yang banyak dijumpai ditanam sebagai pagar hidup, ditanam di sepanjang ladang atau tepi sawah yang berfungsi sebagai tanaman penghijau dan dikenal sebagai tanaman obat berkhasiat dengan memanfaatkan seluruh bagian dari tanaman tersebut mulai dari daun, kulit batang, biji, hingga akarnya yang memiliki nutrisi cukup tinggi seperti vitamin A, kalsium, protein, dan zat besi. Pengabdian dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu tahap pertama dilakukan survei tentang produk olahan yang telah diproduksi oleh kelompok mitra (Kelompok Tani Neokola Salara) dan ketersediaan bahan baku tanaman kelor di masyarakat, kemudian dilakukan penyuluhan terkait teori dasar tanaman kelor. Tahap kedua yaitu pelaksanaan pendampingan dan pelatihan kepada Kelompok Tani Neokola Salara membuat teh herbal dan melakukan evaluasi, dimana peserta akan diminta mengisi kuesioner pelaksanaan kegiatan pengabdian. Hasil yang didapatkan pada pengabdian ini yaitu karakteristik responden dalam kegiatan ini secara keseluruhan diikuti oleh perempuan dan memiliki pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga, memiliki umur pra-lansia dengan jumlah 7 orang, umur lansia dengan jumlah 2 orang, tingkat Pendidikan SMP/SMA/SMK memiliki proporsi terbanyak yaitu 13 orang, Pendidikan SD dengan proporsi terkecil yaitu 2 orang, dan analisis biaya pembuatan teh herbal daun kelor harga yang ditetapkan yaitu Rp. 15.000, dimana harga daun kelor segar untuk perkarton yaitu Rp 800/80g. Hasil pretest menunjukkan bahwa sebagian sudah mengetahui atau sudah mendengar teh yang terbuat dari daun kelor melalui media sosial dan tetangga, serta juga sudah mengetahui cara penyajian teh daun kelor, tetapi masih belum mengetahui cara pembuatan teh herbal daun kelor, dan pada pengujian postest menunjukkan bahwa secara keseluruahan sudah mengetahui teh herbal daun kelor dan juga cara pembuatannya serta juga sudah mengetahui bahan tambahan dan takaran dalam satu sachet teh herbal
Spatial Analysis of Water Infiltration Potential in the Miu Watershed of Sigi Regency Amati Eltriman Hulu; Hasriani Muis; Sudirman Daeng Massiri; Naharuddin Naharuddin; Bau Toknok; Hendra Pribadi; Abdul Rahman; Arman Maiwa; Rhamdhani Fitrah Baharuddin; Muhammad Adam Suni; Nurul Istiqamah
Advance Sustainable Science Engineering and Technology Vol 5, No 2 (2023): May-July
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/asset.v5i2.16626

Abstract

Abstract. The sustainable management of the Miu watershed Basin is something that needs to be considered in line with the increasing complexity of environmental sustainability challenges and current water availability, not limited to maintaining the flow of water but need to pay attention to the balance of the ecosystem. Ecosystem conditions that are maintained influence high water absorption capacity, thereby reducing surface water runoff.. This research was conducted in the Miu watershed Basin with the aim of identifying the potential for water absorption, the method used in this study was a scoring method with four parameters, namely soil type, slope, rainfall, and land use. Data analysis was carried out using a Geographic Information System (GIS) approach. The results showed that the water absorption conditions in the Miu watershed Basin were classified as good (8.29%), normal good (73.91%), starting to be critical (14.51%), moderately critical (3.29%), and critical ( 0.00%).
KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU DI DESA BOMBA KECAMATAN LORE SELATAN KABUPATEN POSO Gideon Toding; Abdul Rosyid; Sustri Sustri; Bau Toknok; Rukmi Rukmi; Moh Ihsan
Jurnal Belantara Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbl.v7i2.1039

Abstract

The Sintuwu Maroso KPH area, which is located in Bomba Village, South Lore District, has quite high biodiversity, one of which is butterflies. Butterflies are insects that belong to the order Lepidoptera. Butterflies play an important role in the ecosystem and maintain balance and enrich natural biodiversity. These insects are also important in agriculture, art, culture and human civilization. The Sintuwu Maroso KPH area, Bomba Village, South Lore District, Poso Regency, is a primary forest with maintained sustainability. Primary forest is a good place for butterfly habitat, so it is necessary to protect these butterflies. And research on these butterflies in the Sintuwu Maroso KPH area is still rare, as butterflies play an important role in plant pollination. Therefore, it is necessary to research the diversity of butterfly types.  This research was carried out for 2 (two) months from October 2023 to November 2023, which took place in the KPH Sintuwu Maroso area, Bomba Village, South Lore District, Poso Regency, Central Sulawesi. Data collection and the number of individual types of butterflies used the Point Count method with eleven points. Data analysis used in the research is: species diversity index, species richness index, and species evenness index.
Tingkat Kerusakan dan Strategi Pengelolaan Mangrove di Kawasan Taman Nasional Togean Provinsi Sulawesi Tengah. Early Afriani; Naharudin Naharudin; Bau Toknok
Mitra Sains Vol 11 No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ms26866579.2023.v11.i2.pp68-79

Abstract

This study aims to: (1) determine the potential and condition of the mangrove forest ecosystem in Muara Bandeng Village, Una-una District, Tojo Una-Una Regency. (2) determine the level of damage to mangroves in Muara Bandeng Village, Una-una District, Tojo Una-Una Regency. (3) formulate recommendations for alternative strategies for the further development and management of mangrove forests in Muara Bandeng Village, Una-una District, Tojo Una-Una Regency. The sampling method is the checkered line method. This research is a quantitative descriptive research . The results of the study show the following: (1) The potential of mangrove forests in Muara Bandeng Village, Una – Una Sub-district, Tojo Una – Una Regency can still be developed to help the community's economy with support and direction from the local government and other environmentalist organizations. The condition of the mangrove ecosystem in Muara Bandeng Village is in a damaged condition. (2) Based on the analysis, it shows that the level of damage to the mangrove forest in Muara Bandeng Village is in the damaged category. This is supported by the results of the analysis of the level of damage to mangroves. Based on the analysis of the level of ecosystem degradation, the TNS value is 225. (3) strategic recommendations Strategies that can be carried out are as follows : (a) Organizing skills training in managing mangroves (ecotourism and nursery) to increase people’s income, (b) Increase information shared through new technology to attract foreign tourists.
Upaya Peningkatan Kepekaan Mitigasi Bencana Abrasi Pantai Melalui Penanaman Mangrove di Pantai Dupa Layana Indah Istiqamah, Nurul; Hulu, Amati Eltriman; Hartini, Dewi Sri; Toknok, Bau; Maiwa, Arman; Rahman, Abdul; Pribadi, Hendra; Hamka, Hamka; Misrah, Misrah; Megawati, Kartika; Sofyan, Sofyan; Lareke, Amir A; Ladiva, Ladiva; Sidik, Fajar; Dhiaul, Asyraf; Angriyani, Silma
Abdi Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Maret
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/abdicendekia.v3i1.225

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan pesisir, terutama dalam mengatasi masalah abrasi pantai dan kerusakan lingkungan akibat gelombang air laut. Penurunan vegetasi mangrove di sepanjang garis pantai telah meningkatkan risiko abrasi, yang secara signifikan memengaruhi keberlanjutan ekosistem pesisir dan kesejahteraan masyarakat lokal. Pelaksanaan pengabdian ini difokuskan pada Pantai Dupa Layana Indah, di mana upaya peningkatan kepekaan terhadap abrasi pantai telah dilakukan melalui kegiatan penanaman mangrove yang melibatkan partisipasi mahasiswa dan dosen secara gotong royong. Evaluasi pasca-penanaman mangrove mengungkapkan hasil yang positif, dengan pertumbuhan mangrove yang baik dan menunjukkan kesuksesan dalam upaya pelestarian lingkungan serta penanaman mangrove di Pantai Dupa Layana Indah.
Break Even Point usaha gula aren di Desa Matolele, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah Anggita, Tiara; Alam, Andi Sahri; Rosyid, Abdul; Toknok, Bau; Sofyan, Sofyan
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v8i2.14891

Abstract

Hasil hutan bukan kayu adalah hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk turunannya, salah satu diantaranya adalah nira aren yang dapat diolah menjadi gula aren. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan keuntungan usaha gula aren, serta besarnya Break Even Point (BEP) produksi serta Break Even Point (BEP) harga pada usaha gula aren di Desa Matolele, Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong. Analisis data yang digunakan adalah Break Event Point dan Margin of safety. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi gula aren per bulan adalah 248 kg dengan harga jual Rp 17.000/kg, menghasilkan pendapatan rata-rata Rp 2.015.800/bulan. Analisis Break Event Point menunjukkan titik impas produksi sebesar 100,91 kg atau Rp 1.715.611/bulan. Margin of Safety mencapai 98%, Artinya selama penjualan tidak menurun lebih dari 98 % atau sampai dengan 98 % dari tingkat penjualan yang diharapkan, maka usaha gula aren pada bulan januari sampai desember 2023 akan memperoleh laba.Temuan ini memberikan wawasan bagi pengrajin gula aren untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memaksimalkan keuntungan.
Kondisi habitat mangrove di Kelurahan Mapane Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso Reski, Nurain; Toknok, Bau; Korja, I Nengah; Yani, Rendy Ahmad
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v8i1.14861

Abstract

The aim of this study is to assess the mangrove habitat condition in Mapane Village, Poso Coastal District, Poso Regency. Field surveys were conducted to determine representative mangrove habitat conditions (physical and chemical) in Mapane Village. Soil and water samples were collected to assess mangrove habitat conditions, using purposive sampling method with 3 repetitions. The soil and water quality in the research area is still conducive for mangrove growth, with suitable soil texture for Rhizophora sp. and stable salinity at 34‰. Although soil pH is slightly below standard, it remains suitable for mangrove growth (pH 6-7). Water quality parameters approach quality standards, albeit some below, remaining productive according to previous studies. The optimal pH for mangrove growth is neutral (pH 6.6-7.5). In conclusion, the soil and water quality in the research area strongly support mangrove growth. Despite slightly below-standard soil pH, it remains suitable for mangrove growth. Previous studies indicate the optimal soil pH for mangroves ranges from 6-7, while water pH approaches quality standards, remaining productive despite some below, and below pH levels.
Co-Authors . ANDI . Wardah . Wardah . Zulkhaidah AAN SETIAWAN Abdul Rahman Abdul Rahman Abdul Rosyid Abdul Rosyid Abdul Wahid Abner Widoyo Motoku Adam Malik Adam, Muh. Fandi Kurnia Adisyanto, Fhindi Adrianto, Adrianto Adul Ruaf Afianti, Afifa Suci Agus A. Kunut Agustina, Ewit Amati Eltriman Hulu Anak Agung Gede Sugianthara Andi Sahra Alam Andi Sahri Alam Anggita, Tiara Angriyani, Silma Arief Sudhartono Ariyanti Ariyanti Arman Maiwa Arsad, Wirsam M Asriani Hasanuddin Asril, . Azis, Ramli Dani Kurniadi Desyandri Desyandri Dhiaul, Asyraf Early Afriani Fajar Sidik Fuad Anugra Gideon Toding Golar Golar Gracia, Vita Hamka Hamka, Hamka Hartanto, Dimas Hartini, Dewi Sri Hasratin, Hasratin Hasriani Muis Hendra Pribadi Hijria, Nur Hijriani, Hijriani Hulu, Amati Eltriman Husain Umar I Nengah Korja Ida Arianingsih Imran Rachman Istiqamah, Nurul Jamaluddin Jamaluddin Kartika Megawati Kasang, Ariawan M. Kotambunan, Jesica Kurniadi, Dani Kurniawan Tudjuka Ladiva, Ladiva Lamaniu, Moh Galang Lareke, Amir A Lareke, Amir A. Lisna Lisna Mahmud Mahmud Mangela, Debora Maysarah, Ilda Misrah Misrah Moh Ihsan Muhammad Adam Suni Mukrin, Mukrin Musdar, Musliani Muslimin Muslimin Naharuddin Naharuddin Naharudin Naharudin Nofrianti Nofrianti Novita Evarnaz Novita Sari Nur R, Nofa Safitri Nurul Istiqamah Pattalolo, Ade Kurniawati H. Pitriani Pitriani Possumah, Inggrid Margareth Rabiatul Adawiah Rahmawati, Rahmawati Ramadan, Fajar Raungku, Martinus A Reski, Nurain Rhamdhani Fitrah Baharuddin Ruaf, Adul Rukmi Rukmi Rukmi Rukmi Sajria, Sajria Salsabila, Unik Hanifah Samsumarlin, Samsumarlin Sari, Yudya Kurnia Sitti Ramlah Sofyan Sofyan Sri Ningsih Sudirman Daeng Massiri Susilawati, Ni Gusti Kadek Sustri Sustri Sustri Sustri Syukur Umar Tagentju, Rachel Jesika Velix, Frits Wardah Wardah Wiakanti, Liska Yani, Rendy Ahmad Yusran Yusran Zulkaidhah Zulkaidhah Zulkhaidah, .