Claim Missing Document
Check
Articles

PREVALENSI SALMONELLA SP. PADA CILOK DI SEKOLAH DASAR DI DENPASAR Nyoman Indra Karunia Putri; Ni Nyoman Sri Budayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.751 KB)

Abstract

Salmonella sp. adalah bakteri batang gram negatif. Salmonella sp. sering terdapat pada produk olahan daging unggas, telur, dan daging ternak. Bakteri ini umunya menginvasi saluran cerna. Salmonella sp. dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan tercemar yang tidak diproses dan disajikan dengan baik. Infeksi Salmonella sp. dapat menyebabkan gejala demam, nyeri dan rasa kram pada perut. Angka infeksi oleh Salmonella sp. tergolong tinggi di dunia, di Indonesia usia penderita infeksi Salmonella sp. tertinggi adalah pada kategori anak-anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi pencemaran bakteri Salmonella sp. pada cilok yang dijual pada Sekolah Dasar di Denpasar. Pada penelitian ini, cilok dan saos cilok sebagai sampel diinokulasi pada media Salmonella Shigella agar. Selain pada media Salmonella Shigella agar, akan dilakukan identifikasi ulang dengan API 20E® pada koloni serupa Salmonella sp. yang tumbuh pada media Salmonella Shigella. Hasil penanaman sampel cilok dan saos pada media Salmonella Shigella agar menunjukkan 2 dari 46 sampel timbul koloni menyerupai Salmonella sp. Kedua sampel kemudian diuji dengan API 20E® dan ditemukan bahwa kedua koloni yang dicurigai Salmonella sp. adalah Proteus mirabilis, sehingga dapat disimpulkan bahwa jajanan cilok yang dijual di Sekolah Dasar di Denpasar tidak tercemar Salmonella sp.
DETEKSI METHICILLIN-SENSITIVE STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN METHICILLIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS PADA LINGKUNGAN INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA Made Widianantara; Ni Nyoman Sri Budayanti; Ni Nengah Dwi Fatmawati; Made Agus Hendrayana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i12.P17

Abstract

Health care-associated infections (HAIs) merupakan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang terdapat di pusat layanan kesehatan. Pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) merupakan populasi yang paling sering terjangkit HAIs. Salah satu mikroorganisme penyebab HAIs yang paling umum adalah bakteri Staphylococcus aureus. Methicillin-resistant Staplylococcus aureus (MRSA) adalah strain dari Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotika golongan ?-laktam. Kontaminasi Methicillin-sensitive Staphylococcus aureus (MSSA) dan MRSA pada peralatan medis, termasuk di ICU, merupakan salah satu penyebab terjadinya HAIs. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk menentukan tingkat kontaminasi bakteri tersebut pada peralatan medis dan benda-benda pada ruang perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi MSSA dan MRSA pada lingkungan ICU Rumah Sakit Umum (RSU) Puri Raharja. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian observasional. Populasi penelitian adalah benda yang berada di lingkungan RSU Puri Raharja. Sampel pada penelitian ini adalah permukaan benda yang ada pada ruangan ICU RSU Puri Raharja berupa bed rail, meja, gorden, gagang pintu, dan stetoskop yang memenuhi kriteria penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 sampel yang dipilih dengan teknik total sampling. Sampel kemudian diambil menggunakan lidi kapas steril kemudian diinokulasikan pada Staphylococcus medium. Koloni yang terbentuk kemudian diuji biokimia dengan uji katalase dan koagulase untuk identifikasi S. aureus. Uji skrining cefoxitin kemudian dilakukan dengan cefoxitin disk diffusion test dan didapatkan 1 dari 30 (3,33%) sampel menunjukkan hasil MRSA positif. Penelitian ini menunjukkan terdapat kontaminasi MRSA pada satu bed rails ICU RSU Puri Raharja. Kata kunci : Methicillin-resistant staphylococcus aureus, Intensive care unit, Health care-associated infections
IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella Sp. PADA CEKER AYAM DALAM MAKANAN SOTO AYAM DARI PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA DENPASAR I Dewa Ayu Made Dian Lestari; Made Agus Hendrayana; Ni Nengah Dwi Fatmawati; Ni Nyoman Sri Budayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P10

Abstract

Salmonellosis merupakan infeksi oleh karena Salmonella sp. dengan transmisi melalui makanan (food-borne disease), lalat, feses, jari-jari dan benda mati. Salmonella sp. memiliki kemampuan hidup pada periode waktu lama pada air, saluran dan pembuangan serta dapat bertahan pada proses pengolahan yang tidak sesuai. Soto ayam merupakan produk makanan yang bahan utama nya daging ayam sehingga rawan terkontaminasi oleh Salmonella sp. jika tidak memerhatikan higienitas selama proses pengolahan, pemasaran dan penyimpanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya kontaminasi Salmonella sp. pada sampel ceker ayam yang dijual oleh pedagang kaki lima di Kota Denpasar. Penelitian ini ialah penelitian potong lintang deskriptif dengan teknik cluster purposive sampling didapatkan 12 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dengan teknik aseptik dilakukan di pedagang kaki lima dari 4 wilayah kota Denpasar. Kemudian, dilakukan uji keberadaan Salmonella sp. di Laboratorium Mikrobiologi FK Unud dengan cara kultur pada media SSA, pewarnaan gram, uji katalase, uji oksidase dan identifikasi bakteri di Laboratorium Nikki Medika Denpasar dengan uji konfirmasi menggunakan Tes KIT API 20E. Hasil penelitian menunjukkan dari 12 sampel ceker dalam makanan soto ayam, tidak terdapat satupun sampel yang teridentifikasi Salmonella sp. (0%) tetapi ditemukan bakteri Proteus mirabilis. Hasil negatif kontaminasi Salmonella sp. karena ceker ayam disimpan dalam suhu yang tidak baik untuk pertumbuhan bakteri. Sedangkan, kontaminasi Proteus mirabilis pada 1 sampel terjadi ketika pedagang melakukan proses pengolahan dan pemasaran dengan higienitas serta sanitasi yang kurang baik. Kata kunci: ceker ayam, Salmonella sp. , tingkat cemaran Salmonella sp.
DETEKSI GEN bap (BIOFILM-ASSOCIATED PROTEIN) ISOLAT Acinetobacter baumannii SEBAGAI GEN PENGKODE BIOFILM DI RSUP SANGLAH MENGGUNAKAN TEKNIK PCR Kadek Dede Frisky Wiyanjana; Ni Nyoman Sri Budayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.53 KB)

Abstract

Acinetobacter baumannii merupakan bakteri gram negatif yang berperan sebagai bakteripathogen penyebab infeksi di rumah sakit. Berdasarkan data dari CDC (Center for DiseaseControl and Prevention), A. baumannii merupakan 80 % penyebab infeksi di ICU. KemampuanA. baumannii untuk melekat dan membentuk biofilm pada permukaan biotik dan abiotikmenjelaskan keberhasilannya bertahan dalam lingkungan rumah sakit termasuk pada peralatanperalatan medis. Tujuan dari penelitian ini mendeteksi prevalensi gen biofilm-associated protein(bap) sebagai gen pendeteksi biofilm. Sebanyak 34 Isolat Acinetobacter baumannii terisolasi dariluka, sputum selang, sputum, pus, darah, dan urin pasien yang dirawat Rumah Sakit Umum PusatSanglah tahun 2013 sampai 2015. Isolat kemudian diisolasi dengan metode boiling, diuji denganteknik PCR. Total 34 Isolat klinis Acinetobacter baumannii [Sputum (n=5), Sputum Selang(n=12), Urine (n=6), Darah (n=4), Pus (n=1), Luka (n=2), Lain-lain (n=4)]. Penelitian inimendapatkan bahwa 3 (8,82%) isolat dinyatakan positif gen bap. Untuk 3 isolat A.baumanniiyang positif 2 diantaranya berasal dari sputum selang dari pasien di UGD, hal ini mendukungkeberadaan gen bap yang berperan untuk pembentukan biofilm dan perlekatan pada permukaanalat medis sebagai salah satu virulen faktor A. baumannii.Kata kunci: A. baumannii,biofilm, bap, PCR
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PADA KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KURKUMIN (Curcumin longa L) DAN MADU LOKAL TERHADAP BAKTERI METHICILLIN-SENSITIVE STAPHYLOCOCCUS AUREUS SECARA IN VITRO Marco Reeiner; Dewa Ayu Agung Anggita Ningrat; Putu Dian Pratita Lestari; Ni Nyoman Sri Budayanti
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.773 KB)

Abstract

Penggunaan obat tradisional dapat menjadi terobosan sebagai pengobatan alternatif seiring dengan meningkatnya resistensi terhadap antibiotik. Kurkumin (Curcumin longa L) telah dilaporkan mengandung zat terapi, dikarenakan memiliki kapasitas sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk lebih menjelaskan kegiatan antibakteri ekstrak kurkumin dan madu lokal. Penelitian eksperimental secara in vitro ini dilakukan dengan membuat ekstrak kurkumin dengan cara maserasi dan dilanjutkan dengan uji resistensi bakteri Staphylococcus aureus. Kegiatan uji antibakteri yang telah dilakukan dibandingkan dengan kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kurkumin dan madu lokal tidak memiliki daya bunuh dan daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
PREVALENSI HBsAg, Anti HBs, DAN Anti HCV PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN PRE KLINIS DI BALI PERIODE JANUARI 2013 – JUNI 2014 Krishna Murprayana; Ni Nyoman Sri Budayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.433 KB)

Abstract

Hepatitis B and C is a deadly and contagious disease. Indonesia is a developing country that has a high endemicity of hepatitis B. Hepatitis screening aimed to determine the presence or absence of hepatitis virus infection in a person’s body, which can later be used to prevent infection by vaccination. The high risk factor of hepatitis infection in Indonesia is the main reason for population to do a screening procedure or early detection of hepatitis, especially hepatitis B and C. The aim of study was to determine the prevalence of student of the Faculty of Medicine with HBsAg, Anti-HBs and Anti-HCV positive. The design of this study was a descriptive cross-sectional. Data was collected using secondary data from medical students who was screened in Biology Molecular Laboratory of Udayana Medical Faculty. There were 302 samples analyzed data, consisting of 283 inclusion data and 19 data were excluded. Based on all the data that were inclusion, the sample consisted of 112 (39.6%) males and 171 (60.4%) women. From the 283 students of the Faculty of Medicine who have been screened, there are two students (0.7%) with positive HBsAg and 8 students (2.8%) with Anti-HBs positive. From the total sample of data, there is no medical students with Anti HCV positive. From the total of data, the sample consisted of female more than male. Students with HBsAg positive consisted of one male student and one female student, while the Anti-HBs positive consisted of female more than male. Keywords: Screening, medical student, hepatitis B, hepatitis C, HBsAg, Anti HBs, Anti HCV.
DETEKSI GEN PspC PADA ISOLAT KLINIS BAKTERI Streptococcus pneumoniae DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR DARI JANUARI 2012 – MARET 2017 DENGAN MENGGUNAKAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) Kadek Anggie Wigundwipayana; Ni Nyoman Sri Budayanti; i Nengah Dwi Fatmawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.864 KB)

Abstract

Bakteri Streptococcus pneumoniae merupakan penyebab berbagai penyakitnon-invasif sepertiotitis media, maupun penyakit invasif seperti meningitis, bakteremia, dan pneumonia.S. pneumoniaememiliki beberapa faktor virulensi, salah satunya PspC yang merupakan CBP dengan karakteristikadhesin yang berinteraksi dengan vitronectin, laminin receptor, polymeric immunoglobulin receptor(plgR), dan penghambat komplemen faktor H dan C4b-binding protein. Adapun tujuan dari penelitianini adalah untuk mendeteksi gen PspC pada isolat klinis bakteri S. pneumoniae di RSUP SanglahDenpasar dengan menggunakan PCR.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional denganmenggunakan 21sampel yang diambil dari sputum (42,9%), luka (23,8%), dan darah (33,3%).Sebanyak 10 (47,6%) dari 21 isolat klinis S. pneumoniae memiliki gen PspC. Kata Kunci: Streptococcus pneumoniae, faktor virulensi, PspC, PCR
PREVALENSI KARIER Methicillin Sensitive Staphylococcus aureus DAN Methicillin Resistant Staphylococcus aureus MAHASISWA ANGKATAN 2016, PENDIDIKAN DOKTER, FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS UDAYANA Hearty Indah Oktavian; Ni Nyoman Sri Budayanti; Agus Eka Darwinata; Made Agus Hendrayana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P06

Abstract

Karier Staphylococcus aureus merupakan seseorang yang memiliki kolonisasi Staphylococcus aureus pada tubuhnya. Berdasarkan sensitivitas terhadap metisilin, secara klinis Staphylococcus aureus dibagi menjadi dua yaitu Methicillin Sensitive Staphylococcus aureus (MSSA) dan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). MRSA sendiri merupakan salah satu jenis bakteri penyebab infeksi nosokomial. Petugas kesehatan dengan status karier MRSA dapat berpotensi sebagai sumber penyebaran infeksi nosokomial, sehingga penting dilakukan skrining kepada mahasiswa Pendidikan Dokter yang nantinya menjadi bagian dari petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi karier MSSA dan MRSA pada mahasiswa angkatan 2016, Program Studi Pendidikan Dokter, Universitas Udayana. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa angkatan 2016, Program Studi Pendidikan Dokter, yang merupakan mahasiswa preklinik tingkat akhir di tahun 2019. Sampel penelitian adalah 30 mahasiswa angkatan 2016, yang telah terpilih berdasarkan teknik pengambilan sampel berupa stratified random sampling. Perlakuan pada sampel berupa swab nasal anterior dengan menggunakan lidi kapas steril. Spesimen akan diinokulasikan pada Staphylococcus medium. Koloni Staphylococcus yang terbentuk akan diidentifikasi ulang dengan uji katalase dan dilanjutkan dengan uji koagulase untuk identifikasi Staphylococcus aureus. Isolat dikonfirmasi sebagai MSSA apabila pada uji sensitivitas disk cefoxitin 30µg memiliki zona hambat lebih dari atau sama dengan 22 mm dan dikonfirmasi sebagai MRSA apabila memiliki zona hambat kurang dari atau sama dengan 21 mm. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi karier MSSA sebesar 33,33% dan karier MRSA adalah 0%. Kata kunci : MSSA, MRSA, Mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Dokter
IDENTIFIKASI BAKTERI Streptococcus suis SEROTIPE 2 DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION PADA DARAH BABI DI RUMAH POTONG HEWAN KOTA DENPASAR I Gede Pradnya Wisnu Murthi; Made Agus Hendrayana; Ni Nengah Dwi Fatmawati; Ni Nyoman Sri Budayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i4.P11

Abstract

ABSTRAK Kebiasaan masyarakat Bali yang mengkonsumsi olahan daging babi mentah seperti lawar merah dan komoh dapat meningkatkan resiko infeksi bakteri Streptococcus suis. Pada tahun 2017 di Bali, ditemukan kasus meningitis dengan 7 kasus dan sudah diambil sampel darahnya serta didapatkan 2 sampel darah yang positif terkena MSS (Meningitis Streptococcus suis). Strain yang paling umum menyebabkan meningitis dan paling ganas yaitu Streptococcus suis serotipe 2. Kasus infeksi bakteri Streptococcus suis banyak ditemukan pada pasien yang pekerjaannya kontak langsung dengan babi, seperti peternak babi dan pekerja rumah potong hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah darah babi di tempat pemotongan babi di kota Denpasar terkontaminasi bakteri Streptococcus suis, berapa persentase darah babi yang terkontaminasi Streptococcus suis, dan berapa persentase kontaminasi bakteri Streptococcus suis serotipe 2 dari sampel darah yang sudah positif terkontaminasi bakteri Streptococcus suis. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) yang variabel nya diukur pada waktu tertentu dalam penelitian dan diambil dalam jangka waktu sekali penelitian. Penelitian ini menggunakan metode polymerase chain reaction ( PCR) untuk mengidentifikasi bakteri. Hasil dari penelitin ini yaitu tidak ditemukan adanya kontaminasi bakteri Streptococcus suis pada 24 sampel darah babi yang diambil di rumah potong hewan Kota Denpasar, atau persentasenya 0 %. Kontaminasi bakteri Streptococcus suis serotipe 2 juga ditemui hasil yang sama yaitu 0 %. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak ada kontaminasi bakteri Streptococcus suis dan Streptococcus suis serotipe 2 pada sampel darah babi yang di ambil di rumah potong hewan Kota Denpasar. Hasil ini didapatkan karena faktor tingginya tingkat higenitas di rumah potong hewan tersebut, dan sedikitnya persentase bakteri ini di darah babi sehat. Kata kunci: Streptococcus suis, Streptococcus suis serotipe 2, polymerase chain reaction.
EFEK AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Klebsiella pneumoniae ATCC 13883 DAN Staphylococcus aureus ATCC 25923 I Dewa Agung Gede Meisha Dhanam; Ni Nengah Dwi Fatmawati; Ni Nyoman Sri Budayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i2.P18

Abstract

ABSTRAK Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan berbagai negara terutama negara berkembang seperti Indonesia. Infeksi yang diakibatkan karena lingkungan rumah sakit disebut infeksi nosokomial. Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumoniae termasuk bakteri yang paling umum menyebabkan infeksi nosokomial. Salah satu bahan yang diduga berpengaruh terhadap pertumbuhan Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus aureus adalah daun pepaya (Carica papaya L.). Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan metode true experimental post test only group design. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 96% daun pepaya dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% terhadap pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae ATCC 13883 dan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Metode yang digunakan adalah metode difusi cakram dengan mengukur diameter zona hambat disekitar cakram. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol 96% daun pepaya dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan rata-rata diameter zona hambat masing-masing yaitu 6,5 mm pada konsentrasi ekstrak 20%, 9,25 mm untuk pada konsentasi ekstrak 40%, 12,25 mm pada konsentrasi ekstrak 60% serta 14,0 mm pada konsentasi ekstrak 80%. Kontrol positif ciprofloksasin memiliki rerata zona hambat sekitar 31,25 mm dan kontrol negatif adalah 0 mm. Uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar setiap konsentrasi (p<0,05). Ekstrak etanol 96% daun pepaya dengan berbagai konsentrasi tidak menunjukkan adanya aktivitas antibakteri pada bakteri Klebsiella pneumoniae ATCC 13883. Kata kunci: Daun Pepaya (Carica papaya L.), ekstrak etanol 96%, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae.
Co-Authors A. Soebandrio A. Widayati Adhiputra, I Ketut Agus Indra Adinda Putra Pradhana Agus Eka Darwinata Agus Roy Rusly Hariantana Hamid Agus Simahendra Agustinus I Wayan Harimawan Ajeng Diantini Amin, Yusuf Sidang Anggita Dewi Arikandini, Dewa Ayu Putu Aisaka Rajeshi Aryana, I Gusti Putu Suka Bryan Setiawan Candra, I Kadek Bayu Adhi Chandra, Katherine Silvania Christopher Ryalino D A Indah Gitaswari Dave Gerald Oenarta Dea Antariksa Dewa Ayu Agung Anggita Ningrat Dwija, Ida Bagus Nyoman Putra Dyah Pradnyaparmita Duarsa Eriata, Anselmus Helbert Erly Sintya Erly Sintya F. S. Wignall Fedik Abdul Ratam Gusti Ayu Dianti Violentina Hearty Indah Oktavian Hendrawan, Gresya I Dewa Agung Gede Meisha Dhanam I Dewa Ayu Made Dian Lestari I Dewa Made Sukrama I Gede Gita Sastrawan I Gede Pradnya Wisnu Murthi I Gusti Agung Indah Pradnyani R.S I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti I Gusti Kamasan Arijana I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Gusti Ngurah Mayun I Gusti Nyoman Sri Wiryawan I Made Ady Wirawan I Made Sutha Saskara I Nyoman Hariyasa Sanjaya I Nyoman Wande I Putu Bayu Mayura I Putu Bayu Mayura, I Putu Bayu I Wayan Adi Pranata I Wayan Rivandi Pradiyadnya Mardana I Wayan Sugiritama I Wayan Suranadi I. B. P. Dwija I. K. Sukardika I.K. Suata Ida Ayu Andhira Dewi Suarisavitra Ida Ayu Putu Putri Andari Ida Bagus Gede Adiguna Wibawa Ida Sri Iswari Indramawan Setyojatmiko Indraningrat, Anak Agung Gede K. Subrata K. Wirasandhi Kadek Anggie Wigundwipayana Kadek Dede Frisky Wiyanjana Kadek Karang Agustina Komang Januartha Putra Pinatih Krishna Murprayana Lameng, Imaculata Sonia Vidaryo M. A.C.M. Nusatya Made Agus Hendrayana Made Widianantara Made Wiryana Marco Reeiner N. K. Niti Susila, N. K. N. K. Susilarini Ni Kadek Seri Mahayanti Ni Luh Made Mirah Rahayu Ni Luh Putu Harta Wedari Ni Luh Putu Harta Wedari Ni Luh Putu Harta Wedari, Ni Luh Putu Harta Ni Luh Ranthi Kurniawathi Ni Made Adi Tarini Ni Made Linawati Ni Made Mertaniasih Ni Made Susilawathi Ni Nengah Dwi Fatmawati Ni Nengah Dwi Fatmawati Nyoman Indra Karunia Putri Nyoman Yenny K, Nyoman Pande Putu Januraga Prilandari, Luh Inta Prisela Zharaswati Prisillia Brigitta Putra, I Dw. Gd. Bayu Artha Pratama Putra, Made Dwi Ambara Putu Arya Suryanditha Putu Dian Pratita Lestari Putu Eka Arimbawa Raka-Sudewi A. A. Rastuti, Made Rina Rustawan, I Nengah Tony Saranova, Hilda Sari Kusumadewi Sathya Deva, I Dewa Gde Setiabudy, Marta Shita Diwyani Sudarsa Tjokorda Gde Agung Senapathi V. Wiwing Violentina, Gusti Ayu Dianti Wahyu Hidayati Wibisana, I Dewa Nyoman Adi Ningrat Widowati, I Gusti Ayu Rai - Wijaya, Carolin Winatha, I Gde Pangestu Putrama Winaya, Made Illene Wira Guna, I Gede Bhima Yanti, Ni Komang Semara Yuntari, Gusti Ayu Krisma