Claim Missing Document
Check
Articles

Perbandingan Kekuatan Impak, Tarik, dan Mikrografi Sambungan Las MIG dan TIG pada Aluminium 6061 dengan Variasi Media Pendingin Udara dan Air Tawar Rendy Kastanto; Untung Budiarto; Sarjito Jokosisworo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aluminium 60601 adalah paduan logam  yang biasa digunakan  sebagai kerangka konstruksi dalam bidang indutri bangunan maupun industri perkapalan. Jenis pengelasan yang digunakan MIG dan TIG karena dapat menghasilkan pengelasan yang baik.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai perbandingan kekuatan impak, tarik dan struktur mikro yang berubah pada aluminium 6061 menggunakan pengelasan MIG dan TIG dengan variasi media pendingin udara dan air tawar. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen, diawali dari menyiapkan aluminium 6061, pemotongan aluminium, pengelasan dengan MIG dan TIG lalu pendinginan dengan media pendingin udara dan air tawar secara spontan. Selanjutnya pembuatan spesimen kemudian pengujian impak, tarik, dan mikrografi setiap spesimen. Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor pendinginan dapat mempengaruhi kualitas pengelasan yang ditinjau dari grafik kekuatannya. Untuk kekuatan impak paling besar didapat dari pengelasan TIG dengan media pendingin air tawar sebesar 0,043 J/mm2.  Kemudian untuk kekutan tarik dan regangan tarik paling tinggi didapat dari pengelasan MIG dengan media pendingin air tawar sebesar 203,08 Mpa dan 4,96 %. Sedangkan untuk modulus elastisitas paling tinggi didapat dari pengelasan MIG dengan media pendingin udara sebesar 43,9 Gpa. Nilai kekuatan impak paling rendah didapat dari pengelasan MIG dengan media pendingin udara sebesar 0,024 J/mm2. Untuk kekuatan tarik dan regangan tarik paling rendah didapat dari pengelasan TIG dengan media pendingin udara sebesar 152,36 Mpa dan 3,76 %. Sementara itu nilai modulus elastisitas paling rendah didapat dari pengelasan TIG dengan media pendingin air tawar sebesar 40,8 Gpa. Perubahan struktur mikro pada pengelasan MIG dan TIG  dengan pendingin air tawar lebih baik dibanding dengan pendingin udara, karena strukturnya lebih menyatu jika dilihat pada daerah HAZ (Heat Afected Zone). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aluminium 6061 dengan media pendingin air tawar lebih baik dibanding dengan pendingin udara dalam pengelasan MIG ataupun TIG.
Studi Kekuatan Penggunaan Sandwich Plate System (SPS) pada Konstruksi Helicopter Deck Kapal Landing Ship Tank (LST) 7000 DWT Muhamad Yamin Soamole; Ahmad Fauzan Zakki; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1536.163 KB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan industri teknologi melalui inovasi riset mambuat perkembangan material mengalami perkembangan yang pesat. Dengan berkembangnya teknologi material menimbulkan variasi material yang dapat di aplikasikan pada konstruksi kapal  yang memiliki karakteristik yang dapat memberikan keuntungan yang dapat dikembangkan. Material yang memiliki keuntungan salah satunya adlah hadirnya penggunaan material SPS (Sandwich Plate System) jenis material dalam bentuk komposit lapisan. Telah banyak digunakan pada berbagai bidang konstruksi selain dikapal ternyata material SPS (Sandwich Plate System) telah terlebih dahulu digunakan pada konstruksi gedung dan jembatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penggunaa sandwich pada  konstruksi helicopter deck sehingga dapat diketahui perbandingan berat dan tegangan maksimum dapat memenuhi standar atau safety factor dari rules ada. Permodelan dan analisa menggunakan software permodelan, software berbasis finite element analysis untuk mengetahui besaran respons struktur berupa nilai tegangan. Hasil analisa pada penelitian ini  memenuhi batas maksimum tegangan rules LR (tegangan max < 175 Mpa), Tegangan maksimum terbesar beban statis terjadi pada konstruksi helicopter deck menggunakan sandwich sebesar 13,3 Mpa, dengan deformasi terbesar terjadi pada konstruksi helicopter deck menggunakan sandwich sebesar 3,24 mm serta tegangan maksimum terbesar beban dinamis terjadi pada konstruksi helicopter deck menggunakan sandwich sebesar 40,6 Mpa pada ketinggian 300mm dengan deformasi terbesar terjadi pada konstruksi helicopter deck menggunakan sandwich sebesar 6,77 mm dan akibat penggunaan sandwich plate system dapat menurunkan berat konstruksi sebesar 6% untuk keseluruhan konstruksi.
Studi Kasus Keterlambatan Proyek Kapal Bangunan Baru Kapal Perintis Type 1200 GT Berbasis Manajemen Risiko Di PT. JMI Rizki Rizcola; Untung Budiarto; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 1 (2020): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.33 KB)

Abstract

Pengerjaan proyek pembangunan kapal bangunan baru sering terjadi keterlambatan pada jadwal akibat risiko-risiko yang berpengaruh. Maka dibutuhkan analisa risiko dan mitigasi dalam manajemen risiko proyek. Proyek pembangunan kapal perintis type 1200 GT di PT Janata Marina Indah Semarang, dalam pengerjaannya pembangunan tersebut di ketahui mengalami delay selama 40 hari dari perencanaan pembangunan selama 882 hari. Dalam penelitian ini dibutuhkan main schedule dari pembangunan kapal tersebut, kemudian dilakukan penilain risiko dengan mengidentifikasi dan verifikasi risiko pada proyek pembangunan kapal perintis 1200 GT. Dengan menggunakan metode Monte Carlo dan Software Primavare Risk Analyst,  penelitian kali ini bertujuan untuk mendapatkan hasil berupa peringkat risiko, persentase perkiraan keberhasilan suatu proyek terhadap schedule proye dan aktivitas sensitif serta mitigasi risiko atau respon terhadap proyek bangunan baru kapal perintis1200 GT. Kemudian hasil menunjukan nilai persentase keterlambatan sebesar 4,54 % dengan delay atau keterlambatan selama 40 hari dari target pembangunan yang dicapai adalah 922 hari. Serta didapakant 12 risiko yang berpengaruh dalam pengerjaan proyek pembangunan kapal baru perintis 1200 GT dengan tingkatan 1 risiko kategori ekstim, 4 risiko kategori tinggi, 4 risiko kategori sedang dan 3 risiko kategori rendah. Risiko yang paling berpengaruh pada pengerjaan proyek tersebut yaitu keterlambatan pada supply material, perbaikan atau revisi karena rekomendasi setelah pengerjaan dan kebutuhan tenaga kerja.
Studi Perancangan Kapal LNG 3150 DWT Rute Pelayaran Blok Masela - Tanjung Mas Yacob Utama Nainggolan; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 3 (2017): JULI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.497 KB)

Abstract

Di sektor gas alam, Indonesia masih tercatat sebagai salah satu negara penghasil gas alam yang diakui dunia. Di Indonesia blok Masela adalah salah satu blok yang memiliki cadangan gas terbesar di Indonesia. Cadanganya mencapai 10,73 Trillion Cubic Feet (TCF). Begitu besarnya jumlah cadangan tersebut, hingga Blok Masela disebut lapangan Abadi. Oleh karena itu,Indonesia merencanakan pembangunan kilang terapung atau FLNG yang berada di blok Masela dikawasan laut Arafura. Maka untuk itu diperlukan suatu alat transportasi laut berupa kapal LNG yang  mempermudah pendistribusian gas alam cair dan tentunya sesuai dengan karakteristik perairan wilayah tersebut. Kapal yang akan dirancang sebagai kapal penganggkut gas alam cair atau LNG  dari Blok Masela -Tanjung mas harus memperhitungkan ukuran utama, rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal, serta pemilihan peralatan penyelamatan dan mesin induk berdasarkan hasil perhitungan daya mesin sesuai dengan hambatan yang dialami kapal. Metode perancangan kapal LNG ini menggunakan kapal pembanding sebagai acuannya. Setelah ukuran utama didapatkan maka analisa kelayakan lambung bisa didapatkan dari software pendukung perancangan kapal. Perancangan kapal menggunakan metode perbandingan untuk mendapatkan ukuran utama kapal, software Maxsurf dan Rhinoceros untuk pemodelan dan untuk analisa karakteristik kapal.  Ukuran utama kapal didapatkan yaitu Lpp = 99,00 m, B = 17,20 m, H = 10,92 m, T = 5,5 m, Vs = 13 knot, dengan displacement 7256  ton dan Cb = 0,73. Kapal LNG ini menggunakan 1 buah mesin penggerak kapal dengan daya 1500 HP. Pada Tinjauan stabiltas, hasil menunjukkan kapal stabil karena sudah memenuhi Criteria IMO. Pada Olah gerak Kapal LNG ini hasilnya sudah memenuhi Criteria NORDFORSK.
Perancangan Kapal Kontainer 120 TEU Rute Pelayaran Tanjung Mas – Tanjung Pinang Samuel Rikardo Nainggolan; Berlian Arswendo Adietya; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.785 KB)

Abstract

Kapal yang akan dirancang sebagai kapal pengangkut kapas dan plastik  dari Tanjung Mas –Tanjungpinang harus memperhitungkan ukuran utama, rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal, serta pemilihan peralatan penyelamatan dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal,. Metode perancangan kapal Kontainer ini menggunakan kapal pembanding sebagai acuannya. Setelah ukuran utama didapatkan maka analisa kelayakan lambung bisa didapatkan dari software pendukung perancangan kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang kapal Kontainer yang  mempermudah pendistribusian kapas dan plastik dan tentunya sesuai dengan karakteristik perairan wilayah Tanjung Mas -Tanjungpinang. Perancangan kapal menggunakan metode perbandingan untuk mendapatkan ukuran utama kapal, software Maxsurf  untuk pemodelan  dan untuk analisa karakteristik kapal. Ukuran utama kapal didapatkan yaitu Lpp = 87,90 m, B = 13,50 m, H = 7,30 m, T = 5,4 m, Vs = 13,3 knot, dengan displacement 4757  ton dan Cb = 0,70.
Analisis Stabilitas, Olahgerak, dan Engine Propeller Matching Pada Kapal Ro-Ro 1000 GT Akibat Perubahan Bentuk Lambung Monohull Ke Monomaran Utomo Adi Prasetyo; Untung Budiarto; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 3 (2020): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ro-ro adalah kapal yang memiliki peranan vital dalam menghubungkan akses antar pulau di Indoneisa. Sehingga, dalam pelayarannya kapal ro-ro harus memiliki performa yang optimal. Contoh inovasi dalam meningkatkan performa kapal adalah dengan melakukan modifikasi bentuk lambung kapal. Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh performa stabilitas dan olahgerak serta menentukan sistem penggerak yang optimal pada kapal Ro-Ro 1000 GT setelah dilakukan modifikasi bentuk lambung monohull menjadi monomaran. Penelitian ini mengaplikasikan metode perbandingan antara performa pada model monohull dan monomaran dengan perlakuan penetapan nilai  displacement yang sama. Hasil analisis menunjukkan stabilitas pada model monomaran lebih baik dibanding model monohull dengan nilai GZ yang lebih besar disemua kondisi, dan telah memenuhi kriteria stabilitas yang telah ditetapkan. Sedangkan, hasil analisis performa olahgerak menunjukkan bahwa model monomaran memiliki respon heave dan roll yang sama pada sudut masuk air following seas, beam seas, dan head seas. Hasil simulasi menunjukkan variasi propeller dengan match point terbaik untuk mengatasi penambahan hambatan yang terjadi akibat bertambahnya nilai WSA yaitu propeller B-Series dengan variasi nilai P/D 0,95 dan sudut rake 15˚ dengan match point antara kurva engine dan propeller pada 85,45% rated speed dan power dengan daya maksimal 1.062,9 kW pada 100% rpm.
Analisa Perbandingan Kekuatan Tarik, Tekuk, dan Mikrografi Pada Sambungan Las Baja SS 400 Akibat Pengelasan FCAW (Flux-Cored Arc Welding) dengan Variasi Jenis Kampuh dan Posisi Pengelasan Mathews Yose Pratama; Untung Budiarto; Sarjito Jokosisworo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1489.814 KB)

Abstract

Baja SS 400 adalah jenis baja karbon rendah yang mempunyai kadar karbon dibawah 0,3%. Pada bidag perkapalan baja karbon rendah merupakan bahan utama untuk pembuatan konstruksi kapal,seperti pada konstruksi lambung kapal. Pengelasan FCAW (Flux-Cored Arc Welding) adalah salah satu teknik pengelasan yang banyak digunakan dalam perindustrian dan rangka konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil kekuatan tarik, tekuk, dan struktur mikrografi dari sambungan las baja SS 400 dengan perbedaan jenis kampuh dan posisi pengelasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baja SS 400 dengan jenis kampuh V dan posisi pengelasan 1G memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 410 MPa, rata-rata regangan sebesar 41,67%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 6,79 GPa. Dan memiliki tegangan tekuk sebesar 569,41 MPa. Baja SS 400 dengan jenis kampuh V posisi pengelasan 2G memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 411,66 MPa, rata-rata regangan sebesar 42,66%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 6,83 GPa. Dan memiliki tegangan tekuk sebesar 541,68 MPa. Baja SS 400 dengan jenis kampuh U posisi pengelasan 1G memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 377 MPa, rata-rata regangan sebesar 39,33%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 6,45 GPa. Dan memiliki tegangan tekuk sebesar 558,88 MPa. Sedangkan baja SS 400 dengan jenis kampuh U posisi pengelasan 2G memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 400,66 MPa, rata-rata regangan sebesar 37,67%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 7,92 GPa. Dan memiliki tegangan tekuk sebesar 555,53 MPa. RAW material baja SS 400 memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 391 MPa, rata-rata regangan sebesar 47,66%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 6,06 GPa. Serta memiliki tegangan tekuk sebesar 515,28 MPa. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa baja SS 400 dengan jenis kampuh V posisi pengelasan 1G memiliki kekuatan yang lebih besar dari jenis variasi lainnya. 
STUDI PERANCANGAN KAPAL PEMBERSIH GULMA AIR DENGAN SISTEM CONVEYOR DI KAWASAN OBYEK WISATA WADUK CENGKLIK DI KABUPATEN BOYOLALI Sugeng Pardiana; Untung Budiarto; Kiryanto Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 1, No 1 (2013): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cengklik Reservoir is one of the tourism in Boyolali, a reduced role for the growth of water hyacinth. The large number of water hyacinth cause sedimentation, decreased water quality, and heavy metal content contained in the sediment at the bottom of the reservoir. To mitigate the existing problems, sparked an idea of this study is to optimize the potential of the tourism area Cengklik Reservoir. This optimization process begins with cleaning regularly water hyacinth by using cleaning ship water weed with rotating conveyor system that instantly fit in the hatch ship. This is one of the breakthrough tool to reduce populations of water hyacinth (weeds) in Indonesia. This thesis discuss about ship design for optimal cleaning tourism area Cengklik Reservoir. This design will determine how the design of hydrostatic, resistance vessels, stability, and if the ship motion. The initial design of the cleaning vessel starts from the determination of the design parameters and constraints in accordance with vessel operations. The design of the boat using the method of comparison with the design using software Delftship, further process optimization to determine the optimal size of the main vessel. From the results of the calculation process, the main measure of optimal vessel obtained as follows: LOA = 13.30 m, LWL = 12.813 m, B = 4.00 m, H = 1.64 m, T = 0.90 m, engine power = 115 Hp, Vs = 8 knots.
Analisa Pengaruh Variasi Proses Preheating Pada Pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) Terhadap Kekuatan Tarik dan Struktur Mikro Baja ST 60 Farel Mauluvi Akmal Antaqiya; Untung Budiarto; Sarjito Jokosisworo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1342.403 KB)

Abstract

Baja ST 60 di bidang perkapalan difungsikan sebagai material konstruksi secara umum. Pengelasan SMAW banyak digunakan dalam pembangunan dan reparasi kapal karena metodenya yang fleksibel. Dalam proses pengelasan pada baja biasanya menyebabkan logam disekitar daerah las mengalami siklus termal cepat sehingga terjadi perubahan sifat metalurgi,deformasi dan tegangan termal. Perlakuan proses preheating dilakukan untuk menghindari terjadinya retak las. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil kekuatan tarik dan struktur mikro dari spesimen non preheating, preheat suhu 3000C dan 4000C  pada baja ST 60. Tahapan penelitian : pemotongan plat, pembuatan kampuh Single V, preheating, pengelasan, pembuatan spesimen dan proses pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesimen preheat suhu 3000C memiliki nilai rata-rata tegangan tarik terbesar dan spesimen preheat suhu 4000Cmemiliki nilai rata-rata regangan terbesar serta memiliki nilai modulus elastisitas terkecil. Hasil pengujian mikrografi menyatakan bahwa spesimen non preheating memiliki bentuk struktur mikro yang rapat dan memiliki sifat kekerasan yang cukup tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa spesimen dengan pengelasan SMAW preheat suhu 3000C memiliki nilai rata-rata tegangan tarik tertinggi sedangkan nilai rata-rata regangan tertinggi terjadi pada spesimen preheat suhu 4000C.
Pengaruh Media Pendingin Air Garam dan Oli Terhadap Kekuatan Tarik, Impak, dan Mikrografi Pada Sambungan Las Aluminium 6061 Pasca Pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) dan MIG (Metal Inert Gas) Muhammad Said Rinaldy; Untung Budiarto; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aluminium 6061 merupakan logam paduan yang banyak digunakan dalam bidang industri sebagai rangka konstruksi. Jenis pengelasan yang tepat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) dan MIG (Metal Inert Gas) merupakan jenis pengelasan yang digunakan karena memiliki kelebihan dibandingkan jenis pengelasan yang lain. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil kekuatan tarik, impak, dan mikrografi dengan variasi media pendingin air garam dan oli untuk memperoleh hasil yang paling optimal. Pada aluminium 6061 dilakukan pengelasan TIG dan MIG dengan sambungan double v-butt joint60°. Hasil penelitian menunjukkan faktor pendinginan berpengaruhAluminium 6061 merupakan logam paduan yang banyak digunakan dalam bidang industri sebagai rangka konstruksi. Jenis pengelasan yang tepat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) dan MIG (Metal Inert Gas) merupakan jenis pengelasan yang digunakan karena memiliki kelebihan dibandingkan jenis pengelasan yang lain. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil kekuatan tarik, impak, dan mikrografi dengan variasi media pendingin air garam dan oli untuk memperoleh hasil yang paling optimal. Pada aluminium 6061 dilakukan pengelasan TIG dan MIG dengan sambungan double v-butt joint 60°. Hasil penelitian menunjukkan faktor pendinginan berpengaruh terhadap kualitas pengelasan dilihat dari grafik kekuatannya. Pengelasan TIG dengan pendingin air garam mendapatkan nilai tertinggi sebesar 184 MPa untuk kekuatan tarik dan 12,67% untuk regangan rata-rata. Kekuatan impak terbesar dari pengelasan MIG dengan pendingin oli sebesar 0,40 J/mm2. Dari hasil pengujian di dapatkan nilai terendah yaitu pengelasan MIG dengan pendingin oli untuk kekuatan tarik dan regangan. Kekuatan impak terendah dari pengelasan TIG dengan pendingin oli. Perubahan struktur mikro sambungan las TIG lebih baik dibandingkan dengan MIG, karena strukturya lebih menyatu dilihat pada daerah HAZ (Heat Afected Zone). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan hasil pengelasan rata-rata TIG lebih baik dibandingkan MIG dengan variasi media pendingin air garam dan oli.terhadap kualitas pengelasan dilihat dari grafik kekuatannya. Pengelasan TIG dengan pendingin air garam mendapatkan nilai tertinggi sebesar 184 MPa untuk kekuatan tarik dan 12,67% untuk regangan rata-rata. Kekuatan impak terbesar dari pengelasan MIG dengan pendingin oli sebesar 0,40 J/mm2. Dari hasil pengujian di dapatkan nilai terendah yaitu pengelasan MIG dengan pendingin oli untuk kekuatan tarik dan regangan. Kekuatan impak terendah dari pengelasan TIG dengan pendingin oli. Perubahan struktur mikro sambungan las TIG lebih baik dibandingkan dengan MIG, karena strukturya lebih menyatu dilihat pada daerah HAZ (Heat Afected Zone). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan hasil pengelasan rata-rata TIG lebih baik dibandingkan MIG dengan variasi media pendingin air garam dan oli.
Co-Authors Abdurrachman Fiqri Abrar Farhan Afdhal Alfendry Afriandi Ginting, Afriandi Agil Arianda Alkhudry Agus Saputra Ahmad Fauzan Zakki Ahmad Fhadillah Ahmad Firdhaus Ahmad, Syaiful Tambah Putra Akbar Prasetya Akbar Ramadhan Akbar, Heri Akbar, Mohamad Hanif Fadillah Budiman Akbarulah Bumi Aji Aldi Tama Alexius Bayu Setyoko Alqarni.M, Ways Ambar Isworo Aminuyati Amru, Syafiq Nada Anas Sebtu Prawira Andi Trimulyono Ardianto, Muhammad Afiq Arga Gideon Sarwanto Ari Wibawa Budi Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santoso Ari Wibawa Budi.S Artha Deri Putra Asiando Wijaya Astrid Aisya Rahmi Astrid Wulandari Avian Putri Utami Bagus Siwi Nugroho Berlian Arswendo A Berlian Arswendo Adietya Berlian Arswendo Adietya Bogie Ardianto Cahyo Dwi Yantoro Candra, Ronaldo Chandra Wijaya Panggabean David Chandra Deddy Chrismianto Deni Oktavianto Dwi Joko Purnomo Eko Sasmito Hadi Eko Sasmito Hadi Erwin Darmawan Farel Mauluvi Akmal Antaqiya Febry Wonggiawan Fikri Khalis Tenar Frestiqauli, Santi Friska Kartika P Gerry Eka Aprilianto Gilas Dwi Maylano Ginanjar Baskoro Aji Good Rindo Good Rindo Gozal Apri Prayuda Gritis Al hasbi MM Hafizh Bahtiar Hartono Yudo Hartono Yudo Heru Firmansyah Heru Firmansyah Hidayatullah, Muhammad Rafi Hristo Anggigi Ihsanuddin Nadhif Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Indra Kurniawan Irsa Prabowo Isyroqi Al Ghifari Ivel Afra Sevira Jonathan, Mario K Kiryanto K Kiryanto Kamal Zidan Hidayat Kholill Bayu Ardhiyanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kurniawan, Hosea Kusuma, Ghiyats Abiyyu Leo Pranata Ketaren Lingga, Emilio Frans Lukman Gewa Nurhakim Lumban batu, Afriando Luthfi Isna Saputra M. Idam Titahgusti M. Ikbal Afdhal Malau, Karno R Mamat Riyadi Mangara Tua Immanuel Sianturi Maretreliano, Farand Martinus Arfendo Waroy Mathews Yose Pratama Maulana Dicky Almanda Maxwell Pradolin Mayank Faunni Naily Miftah, Muhammad Azizul Mita Buwana Noor Royyana Mochamad Arif Rachman Mohammad Nasikin Mubarak, Farhan Muchammad Rif’an Fahmi Muhamad Yamin Soamole Muhammad Abdul Aziz Mufti Muhammad Fawwaz Karim Amrullah Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Luqman Hakim Muhammad Luqman Hakim, Muhammad Luqman Muhammad Naufal Syafiq Muhammad Said Rinaldy Mukhama Ghulamuddin Mulyatno, Imam Pujio Musfar, Rafi Faiqal Mustafidurijal Mustafidurijal Muttaqien, Muhammad Hafizh Imam Nanda Rizki Yani Liara Natanael Martian Dwi Sunarto Natanael Martian Dwi Sunarto Nico Dwiprasti Anando Niko Bayu Prasetyo Nono, Ferdinand Gerald Bogar Nur Adi Triyantoro Nurhafid, Aji Ocid Mursid P. Boby Janurianto Paolo Ciptanto Lubis Pardede, Epan Rexky Parlindungan Manik Pradana, Eghy Audhi Rachman Pranajaya, Wisnu Razin Hilmy Baihaqi Reinhard Fernando Hutapea Relinton B Manalu Rendy Kastanto Renita Wurdhani Reyanld Daniel Nicholas Manurung Reza Shah Alam Richki Khresna Rindianti Wibowo Rizalul Haq Rizka Noor Miftakhul Ulum Rizki Rizcola rochim, fatkhu nur Rochman Hardi Prasetio Rolan Haris Ben Imanuel Purba, Rolan Haris Ben Imanuel Roni Rahmad S Rosiana Dewi Samuel Pardomuan Sitorus Samuel Rikardo Nainggolan Samuel Samuel Samuel, S Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Sembiring, Benami I G Setiawan, Dendy Shandy Perdana Shofwan Abdullah Mubarok Ihsan Naufal Simanjuntak, Redeko Saferland Simatupang, Ridho Justicia Sinaga, Putra Yonatan Halomoan Sugeng Pardiana Sumintono, Heraldo Petra Surip Prasetyo Surya Yusuf Afriansyah Taruna, Daffa Sofyan Tuswan Tuswan Ucok Maruli Silalahi Utomo Adi Prasetyo Wildan Adi Nugraha Willson Febriant Tambunan Wilma Amiruddin Wisesa Maheswara Yacob Utama Nainggolan Yan Nohan Yosua, Palti Yudha Adhitiya Wardhana Yunior, Tri Rangga Yusuf, Fauzan Ammar Fata