Claim Missing Document
Check
Articles

Potensi Pemanfaatan Asparaginase dalam Produksi Keripik Kentang dan Singkong Rendah Akrilamida Slamet Budijanto
JURNAL PANGAN Vol. 27 No. 1 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v27i1.398

Abstract

Akrilamida merupakan senyawa karsinogen yang terbentuk akibat reaksi pengolahan suhu tinggi pada produk pangan tinggi pati. Salah satu contoh produk pangan yang berpotensi mengandung akrilamida karena tingginya kandungan asparagin yang terdapat pada pati adalah produk keripik kentang dan singkong. Pembentukan akrilamida dipelopori oleh keberadaan L-asparagin (L-Asn), beserta adanya gula reduksi atau senyawa karbonil lainnya. Pembentukan akrilamida dapat ditekan melalui penggunaan asparaginase yang dapat memecah L-asparagin menjadi asam aspartat. Kentang dan singkong sebagai bahan baku pembuatan keripik direndam dalam larutan asparaginase sebelum proses penggorengan, sehingga asparagin dapat diminimalkan lebih dulu sebelum masuk dalam proses pemanasan. Asparaginase terbukti efektif dalam menurunkan kadar akrilamida pada produk keripik berbasis pati. Penggunaan asparaginase berlebihan dapat mengganggu kualitas organoleptik pada produk pangan akibat produk samping yang dihasilkan berupa ammonia. Konsistensi penggunaan dan faktor yang mempengaruhi kerja asparaginase juga perlu diteliti lebih lanjut. Asparaginase dapat menjadi jawaban untuk industri pangan agar dapat meminimalkan kadar akrilamida pada produknya sehingga menghasilkan produk yang aman bagi kesehatan.
Kecambah Beras Pecah Kulit : Proses Produksi dan Karakteristiknya Hadi Munarko; Azis Boing Sitanggang; Feri Kusnandar; Slamet Budijanto
JURNAL PANGAN Vol. 28 No. 3 (2019): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v28i3.436

Abstract

Proses perkecambahan diketahui mampu memperbaiki mutu organolaptik dan juga meningkatkan beberapa senyawa tertentu pada beras pecah kulit. Artikel ini bertujuan untuk mengulas teknologi proses perkecambahan beras pecah kulit dan membahas perubahan yang terjadi selama perkecambahan. Beras pecah kulit berkecambah merupakan beras pecah kulit yang telah mengalami perendaman dan perkecambahan pada kondisi tertentu. Perkecambahan mampu meningkatkan kandungan senyawa bioaktif beras pecah kulit, salah satunya adalah senyawa γ-aminobutyric acid (GABA). GABA berfungsi sebagai penghambat neurotransmitter di otak yang bermanfaat untuk manajemen stres. Kondisi perendaman yang sesuai terkait dengan suhu, waktu, pH, maupun penambahan senyawa seperti asam glutamat dapat mengoptimalkan peningkatan kandungan GABA pada beras pecah kulit berkecambah. Selama proses perkecambahan terjadi perubahan-perubahan biokimia yang diakibatkan oleh aktivitas enzim endogenus yang mengubah komponen makromolekul menjadi komponen yang lebih sederhana. Perkecambahan pada kondisi tertentu juga dapat mengakibatkan perubahan fisikokimia pada beras pecah kulitberkecambah, diantaranya perubahan komposisi kimia, tekstur, dan profil gelatinisasi. Selain itu, perkecambahan mampu meningkatkan karakteristik organoleptik beras pecah kulit berkecambah yang telah dimasak khususnya pada atribut rasa dan tekstur.
Pengembangan Formula Sereal Sarapan Berbasis Beras Hitam Pecah Kulit, Kacang Merah dan Wijen (Development of Breakfast Cereal Formula Based on Unpolished Black Rice, Red Beans and Sesame) Slamet Budijanto
JURNAL PANGAN Vol. 29 No. 3 (2020): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v29i3.490

Abstract

ABSTRAK Beras hitam (Oryza sativa L.) pecah kulit mengandung senyawa fenolik yang memiliki potensi antioksidan. Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) memiliki kandungan protein yang tinggi, sedangkan wijen (Sesamum indicum L.) banyak disukai karena aromanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula sereal sarapan terbaik dengan bahan baku beras hitam pecah kulit, kacang merah, dan wijen. Formula terbaik dipilih berdasarkan sifat fisik dan uji hedonik. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan faktor kombinasi kacang merah (0 persen; 5 persen; 10 persen) (b/b) dan wijen (0 persen; 5 persen; 10 persen) (b/b) terhadap sifat fisik sereal sarapan (derajat pengembangan, indeks penyerapan air, indeks kelarutan air, kekerasan, kerenyahan) dan uji hedonik. Formula sereal sarapan terbaik dihasilkan pada penambahan 5 persen tepung kacang merah dan 10 persen wijen. Sereal sarapan terbaik memiliki rata-rata total senyawa fenolik sebesar 0,177 mg GAE/g. Kandungan proksimat sereal sarapan antara lain kadar air sebesar 7,79 persen (bb), kadar abu sebesar 2,15 persen (bb), kadar protein sebesar 10,21 persen (bb), kadar lemak sebesar 2,15 persen (bb), dan kadar karbohidrat sebesar 77,70 persen (bb). Penambahan tepung kacang merah meningkatkan jumlah protein pada sereal sarapan. Sereal sarapan termasuk produk sereal sarapan rendah lemak.   kata kunci: beras hitam, fenol, kacang merah, sereal sarapan, wijen. ABSTRACT Unpolished black rice (Oryza sativa L) contains phenolic compounds and fiber, which have antioxidant potential. Red beans (Phaseolus vulgarises L) have high protein content, while sesame seed (Sesamum indicum L.) has high popularity due to its good odor. This study aimed to develop breakfast cereals from dehulled black rice, red beans, and sesame seed based on their physical properties and the hedonic test. The experimental design applied was the completely randomized design, i.e. combination of red beans addition (0 percent; 5 percent; 10 percent, ww) and sesame seed (0 percent; 5 percent; 10 percent, ww) toward expansion index, water absorption index, water solubility index, hardness, crispness, and hedonic score. The best breakfast cereal formula was shown by adding 5 percent red beans and 10 percent sesame seeds. Cereal had an average of total phenolic compounds 0,177 mg GAE/g. The proximate content of cereals included 7,79 percent moisture content (ww), 2,15 percent ash content (ww), 10,21 percent protein content (ww), 2,15 percent fat content (ww), and 77,70 percent carbohydrate content (ww). The addition of red beans flour increased the amount of protein in cereals. The final cereal product made could be categorized as a low-fat cereal.  keywords: black rice, cereals, phenol, red beans, sesame
Karakterisasi Sifat Fisikokimia dan Fungsional Beras Pecah Kulit Berpigmen dan Tanpa Pigmen Budi suarti; sukarno sukarno; ardiansyah ardiansyah; slamet budijanto
JURNAL PANGAN Vol. 30 No. 1 (2021): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v30i1.515

Abstract

Beras pecah kulit kaya dengan kandungan gzi dan komponen bioaktif  yang bermanfaat terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan karakterisasi sifat fisikokimia, fungsional, dan aktivitas penghambatan α-glukosidase beras pecah kulit non pigmen (Mentik wangi susu), dan pigmen (Cempo merah dan Jowo melik). Beras pecah kulit yang digunakan mentik wangi susu, cempo merah dan jowo melik, analisis yang dilakukan yaitu warna, proksimat, amilosa, total fenol, antosianin, antioksidan,  dan inhibisi α-glukosidase. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan total senyawa fenolik dan antosianin, lebih tinggi pada beras pecah kulit berpigmen daripada beras non pigmen dengan hasil tertinggi pada varietas Jowo melik. Aktivitas antioksidan varietas Cempo merah lebih tinggi dibandingkan varietas Jowo melik, dan Mentik wangi susu. Parameter nilai inhibisi α-glukosidase (IC50), varietas Cempo merah memiliki aktivitas inhibitor  α-glucosidase yang lebih tinggi daripada varietas Jowo melik, dan Mentik wangi susu dengan nilai masing-masing yaitu 231,66 ppm, 1175,89 ppm, dan 46314 ppm. Penelitian ini menunjukkan bahwa beras merah varietas Cempo merah berpotensi untuk dijadikan pertimbangan dalam pengembangan produk pangan bagi penderita diabetes.
Stabilitas Beras Analog Berdasarkan Pola Kadar Air Kesetimbangan Yose Rizal Kurniawan; Novriaman Pakpahan; Y. Aris Purwanto; Nanik Purwanti; Slamet Budijanto
JURNAL PANGAN Vol. 30 No. 2 (2021): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v30i2.522

Abstract

Salah satu informasi penting yang harus diketahui dalam mendistribusikan produk pangan dari gudang penyimpanan hingga ke tangan konsumen adalah stabilitas produk pangan selama penyimpanan. Salah satu cara untuk menggambarkan stabilitas produk pangan adalah melalui kurva isotermi sorpsi air (ISA) yang memperlihatkan pola kadar air kesetimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model matematika yang tepat menggambarkan isotermi sorpsi air dari beras analog. Pemodelan tersebut digunakan untuk menduga umur simpan beras analog melalui pendekatan kadar air kritis. Larutan garam jenuh yang digunakan untuk memperoleh kurva ISA beras analog antara lain NaOH, CH3COOK, MgCl2, KI, NaCl, KCl dan BaCl2. Model matematika yang digunakan untuk menggambarkan kurva ISA beras analog adalah model GAB, Oswin, Halsey, Chen-Clayton, Henderson, Caurie dan Smith. Berdasarkan nilai MRD maka model GAB adalah model matematika yang paling sesuai menggambarkan kurva ISA beras analog. Nilai kadar air kritis beras analog sebesar 15.24 % bk. Perhitungan pendugaan umur simpan beras analog yang disimpan di dalam plastik polipropilen dan plastik nilon masing-masing adalah 1 tahun 10 bulan dan 3 tahun 3 bulan.
Pengaruh Waktu Perendaman Beras terhadap Profil Gelatinisasi dan Komponen Bioaktif Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah Hadi Munarko; Slamet Budijanto; Azis Boing Sitanggang; Feri Kusnandar
JURNAL PANGAN Vol. 30 No. 3 (2021): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v30i3.534

Abstract

Tepung beras pecah kulit berkecambah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan fungsional karena mengandung senyawa γ-aminobutyric acid (GABA) dan komponen bioaktif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh waktu perendaman terhadap profil pasting dan komponen bioaktif tepung beras pecah kulit berkecambah. Perkecambahan dilakukan dengan merendam beras pecah kulit selama 120 jam dengan pengambilan sampel setiap 24 jam. Tepung beras pecah kulit berkecambah mengalami penurunan viskositas puncak, breakdown, dan setback seiring dengan lama waktu perendaman. Kandungan GABA mengalami peningkatan dan mencapai nilai tertinggi setelah perendaman 72 jam. Kandungan total fenol, kapasitas antioksidan, dan γ-orizanol mengalami penurunan seiring dengan lamanya waktu perendaman. Sementara itu, hasil analisis komposisi asam lemak tepung beras pecah kulit berkecambah pada perlakuan perendaman 120 jam menunjukkan adanya dominasi asam lemak tidak jenuh. Berdasarkan hasil penelitian ini, tepung beras kecambah dengan perendaman 72 jam dapat dipilih sebagai perlakuan terbaik karena memiliki akumulasi GABA paling tinggi.
Ulasan Ilmiah: Peluang Pengembangan Beras Analog Fortifikasi dari Berbagai Bahan Baku Lokal dalam Mengurangi Defisiensi Mikronutrien Rista Fitria Anggraini; Slamet Budijanto; Azis Boing Sitanggang
JURNAL PANGAN Vol. 31 No. 1 (2022): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v31i1.579

Abstract

Pola konsumsi pangan pokok masyarakat menjadi salah satu penyebab defisiensi mikronutrien dimana proporsi konsumsi nasi mencapai 51–60 persen, sedangkan beras sosoh hanya mengandung 1 mgFe dan 0,63 mg Zn/100 gram. Salah satu upaya penanggulangan defisiensi mikronutrien adalah denganpengembangan beras analog. Proses produksi dan pemilihan bahan baku memengaruhi sifat fisikokimiaproduk beras analog. Proses produksi menggunakan ekstrusi panas dengan suhu barel antara 70–90ᵒCpaling banyak digunakan. Pembuatan beras analog dari berbagai bahan lokal menghasilkan nilai karbohidrat46,45–91,54 persen, protein 0,61–18 persen, lemak 0,66–7,57 persen, nilai L 48,9–75,35 dengan metodepengeringan oven suhu 60–70ᵒC selama 3–5 jam. Kandungan Fe dan Zn relatif stabil terhadap pengeringansampai 20 minggu penyimpanan. Retensi asam folat berkisar 95 persen dan 75 persen selama penyimpanan3 dan 9 bulan berturut-turut. Kerusakan vitamin A sebagian besar terjadi karena adanya cahaya pada prosespenyimpanan (28,5–40 persen). Bahan lokal yang sering digunakan dalam pembuatan beras analog adalahtepung mocaf, tepung jagung, sagu, sorgum, tepung kedelai. Fortifikan Fe-pirofosfat dan antioksidan sejauhini menjadi fortifikan yang disarankan dalam beras analog fortifikasi. Beras analog fortifikasi dari berbagaibahan baku lokal memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan di masyarakat dalam mengurangidefisiensi mikronutrien.
Characteristics of Brown Rive var. Inpari 43 and Sonication Treatments for Extraction of Phenolic and Flavonoid Contents Hadi Munarko; Slamet Budijanto; Azis Boing Sitanggang; Feri Kusnandar
Nusantara Science and Technology Proceedings 1st International Conference Eco-Innovation in Science, Engineering, and Technology
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2020.0507

Abstract

This study aimed to characterize brown rice grain var. Inpari 43 and evaluate the effect of sonication time on total phenolic and flavonoid content. The result showed that Inpari 43 is classified as medium and slender grain which contains about 12% of moisture content. Maceration method was suitable for brown rice flour extraction. It accumulated 65–70 mg GAE/100g and 13–18 mg QE/100g of total phenolic content and flavonoid content, respectively, during 10 to 30 minutes extraction. The pearson correlation analysis indicated a strong positive correlation between extraction time and phenolic and flavonoid content. In conclusion, maceration for 30 minutes accumulates the highest phenolic and flavonoid content in brown rice flour var. Inpari 43.
POTENSI BUAH MANGROVE SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF Indah Rosulva; Purwiyatno Hariyadi; Slamet Budijanto; Azis Boing Sitanggang
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 14, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.037 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v14i2.55509

Abstract

Buah mangrove telah dikonsumsi sebagai bahan pangan oleh masyarakat di beberapa wilayah Indonesia, terutama sebagai produk makanan tradisional. Namun demikian, informasi tentang potensi dan manfaat buah mangrove masih terbatas. Beberapa penelitian terbatas untuk membahas tentang sifat fisiko-kimia buah mangrove yang berhubungan dengat potensinya sebagai sumber pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis berbagai informasi ilmiah terkait potensi buah mangrove dan pemanfaatannya sebagai bahan pangan. Informasi ini dapat menjadi dasar untuk melakukan penelitian lanjutan terkait pengembangan mangrove sebagai bahan pangan dan produk pangan fungsional.  Jenis buah mangrove yang telah diolah dan diteliti dengan cukup baik, yaitu Avicennia sp, Bruguiera sp, Rhizophora sp, dan Sonneratia sp. Buah mangrove secara tradisional telah diolah menjadi berbagai jenis pangan (keripik, kue, dodol), minuman, dan sebagai bahan pelengkap. Kandungan senyawa antigizi pada buah mangrove yang dapat menimbulkan masalah saat dikonsumsi manusia dapat kurangi atau dihilangkan dengan perlakuan pasca panen dan perlakuan pendahuluan (perendaman dan perebusan) sebelum dikeringkan dan ditepungkan.
Pengaruh Tepung Beras Pragelatinisasi terhadap Penyerapan Minyak dan Sensori Kue Cucur Putri Novita Savitri; Elvira Syamsir; Slamet Budijanto
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 33 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6066/jtip.2022.33.1.1

Abstract

Cucur is a traditional food with oily appearance,which may affect the sensory acceptance. Thus, in this research we attempted to reduce its oil absorption by using pregelatinized rice flour as the ingredient for cucur dough. The type of rice and temperature of extrusion process affect the characteristics of pregelatinized rice flour and final products. Thus, the objective of this research was to determine the effect of using pregelatinized rice flour on the oil uptake and sensory of cucur. The type of rice used were IR64 and IR42, and the extrusion process temperatures were 130 and 150°C. The oil uptake by cucur made with pregelatinized rice flour was analyzed during deep frying and sensory analysis was done on the resulting cucur. The results showed that the type of rice, temperature of extrusion, and their interactions had a significant effect on the characteristics and sensory of cucur. A combination of IR42 and 150°C resulted in cucur with 35.97% moisture content, 19.32% fat content, 18.14% moisture loss, 18.14% oil uptake, while the overall sensory attribute was acceptable to the panelists. Use of pregelatinized rice flour resulted in decrease in the oil uptake and moisture loss. Cucur made with pregelatinized rice flour has desirable intensities of sensory attributes (appearance, flavor, texture, and mouthfeel), which result in the higher overall preferences score.
Co-Authors . Setiadjit . Sukarno A.A. Ketut Agung Cahyawan W Adnan Engelen Afwa Nururrahmah Munawaroh Agus Setiyono Aini Auliana Amar Alfi Khatib Amalia Hana Arifa Anas Subarnas Antin Suswantinah Anton Apriyantono Ardiansyah Ardiansyah, Ardiansyah Ari Andika Aris Purwanto Arya Suryadilaga Ati Atul Quddus Azis Boing Sitanggang Aziz Boing Sitanggang Azizah Tsaniya Fasya Bambang Pontjo Bambang Pontjo Priosoeryanto Beti Elizabeth Silalahi Bram Koesbiantoro Budi Nurtama Budi Suarti C Hanny Wijaya Candytias Puspitasari Dahrul Syah DAHRUL SYAH DAHRUL SYAH Dede R. Adawiyah Dede R. Adawiyah Dedi Fardiaz Dewi, Fitriya Nur Annisa Dhania Sabilla Diana Ayu Nindita Dias Indrasti Dini Rizkyah Dody Dwi Handoko Dwyana Izza Augusta Elvira Syamsir Ema Hastarini Endang Prangdimurt Endang Prangdimurti Erliza Hambali Eti Indarti Fadhrizal Hafidi Wibowo Faleh Setia Budi Faqih Udin dan Jono M. Munandar Meivita Amelia Feri Kusnandar Florentina Florentina Friyuanita Lubis Hadi Munarko Handoko, Ari Hasti Wiaranti Heny Herawati Heny Herawati Hilka Yuliani Ho-Shing Wu Hunaefi, Dase I Ketut Suada Ika Amalia Kartika Ilham Marvie Indah Kurniasari Ineke Kusumawaty Inneke Kusumawaty Inneke Kusumawaty, Inneke Ira Dwi Rachmani Ira Mulyawanti Ira Mulyawanti Ita Zuraida Juliani - Kardinan, Selma Aprilla Kezia Grace Abraham Kiyat, Warsono El Kurniadi, Nadine Kurniati , Yeni Laila Apriani Hasanah Harahap Lilis Nuraida Masita Ardi Kumalasari Maya Indra Rasyid Maya Kurniawati Mojiono, Mojiono Muchtaridi Muchtaridi Muh. Yusram Massijaya Mulyorini Rahayuningsih Mutia Khonza Nadine Kurniadi Nancy D. Yuliana Nancy Dewi Yuliana Nanik Purwanti NASRIANTI SYAM, NASRIANTI nFN Setyadjit nFN Sukarno Nia Ariani Putri Normalina Arpi Nouverra Nadya Putri Nova Kushandita Noviasari, Santi Novriaman Pakpahan Nur Annisa Nur Fathonah Sadek Nur Wulandari Nuri Andarwulan Nurul Khumaida Palupi, Nurheni Sri Paradigma, Hening Prangdimurt, Endang Purwiyatno Hariyadi Putra, Imam Perdana Putri Novita Savitri Rahma, Cukri Ramadhan, Febiana Putri Reni Juliana Gultom Reza Widyasaputra Riezka Zuhriatika Rasyda Rifqi Ahmad Riyanto Rinawati Rinda Kusumawati Rista Fitria Anggraini Rokhani Hasbullah Rosulva, Indah Sadek, Nur Fathonah Safrida Safrida Safrida Safrida Safrida Safrida Safrida Santi Dwi Astuti Santi Noviasari Santi Noviasari Sapta Raharja SEDARNAWATI YASNI Setiadjit Setiadjit Sitanggang, S.TP, MSc, Azis Boing Siti Zakiyatul Khamidah Soewarno T. Soekarto Sri Widowati Sriani Sujiprihati Sugiyono . Sukarno Sukarno Sukarno Sukarno Sulusi Prabawati Suryani Suryani Sutrisno Sutrisno Tajuddin Bantacut Tatty Yuniati Tengku Mia Rahmiati Tien R. Muchtadi Tjahja Muhandri Tsaniyah Ayu Mauliasyam Tubagus Bahtiar Rusbana Tyas Hermala Anindita Wahyudi David Widara, Suba Santika Winda Nurtiana Winda Septiana Wita Murdiati Wita Murdiati Yane Regina Yane Regiyana Yane Regiyana Yanica Ivory Andri Yeni Kurniati Yeni Kurniati Yose Rizal Kurniawan Yuliyanti yuliyanti Yundari, Yundari Yuni Dwi Kartika Yustikawati Zita L. Sarungallo