Articles
Kerja atau karier: Studi biografi pada strategi musisi DIY dalam menghadapi pilihan kemiskinan di Purwokerto, Jawa Tengah: Work or career: A biographical study of DIY musicians' strategies in facing poverty options in Purwokerto, Central Java
Rizkidarajat, Wiman;
Mutahir, Arizal;
Restuadhi, Hendri;
Julianti, Shinta
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 11 No 1 (2025): February 2025
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30738/sosio.v11i1.18061
Pemuda selalu memiliki distingsi dalam memilih jenis pekerjaan dan karier untuk melanjutkan lintasan hidupnya. Contoh pilihan tersebut adalah melanjutkan karier sebagai musisi DIY. Dalam praktiknya, pilihan untuk melanjutkan karier di musik DIY seringkali harus dinegosiasikan dengan berbagai hal, mulai dari latar belakang sosial ekonomi pemuda yang mempraktikkannya hingga demografi kota tempat mereka tinggal. Artikel ini bertujuan untuk menyajikan strategi musisi DIY di kota kabupaten, Purwokerto yang terletak di Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan biografi. Informan dalam artikel ini adalah 20 orang praktisi musik DIY di Purwokerto yang diwawancarai secara mendalam pada bulan Mei 2023 hingga Mei 2024. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan metode critical insider, dan menghasilkan 9 data representasi dari 2 kolektif yang diteliti dalam artikel yaitu Heartcorner Collective dan Voicehell. Temuan artikel ini adalah pilihan kemiskinan disebakan karena dua hal. Pertama kegagalan transisi pendidikan menuju kerja dan kedua keadaan kota yang tidak bisa menyediakan ruang untuk bekerja bagi para pemuda yang memilih menggunakan modal sosialnya sebagai musisi DIY. Keadaan tersebut membuat para pemuda harus menerapkan pemaknaan kerja dan karier dalam praktik bermusik mereka. Hasil dari penelitian adalah terdapatnya strategi yang diterapkan oleh para musisi DIY berupa melakukan juggling work dan menegosiasikan otentisitas DIYnya. Hal tersebut merupakan pilihan paling wajar untuk memisahkan pemaknaan terhadap kerja atau karier terhadap praktik bermusik DIY, sehingga para musisi DIY tetap dapat melanjutkan lintasan hidupnya melalui praktik bermusik DIY.
Urban space spatiality in Purwokerto, Jawa Tengah: Case from Gedung Soetedja
Wiman Rizkidarajat;
Arizal Mutahir;
Isna Hanny;
Ismael Caceres Correa
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 10 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30738/sosio.v10i1.16641
This article attempts to trace the spatiality of urban space in Purwokerto using Lefebvian theory. The main urban space in this article is Gedung Soetedja which was previously located on Jalan Gatot Soebroto, Purwokerto Barat. As long as it was an urban space, the central discourse of Gedung Soetedja was underground music which was born from the movements of urban youth in Indonesia in the early 2000s. The method used in this article is descriptive qualitative. The data was obtained through interviews with 2 actors and organizers of underground gigs in early 2000s, 2 actors of a youth collective called Heartcorner Collective, 2 cafe owners who were often used to Heartcorner Collective organize gigs (micro scale underground music concert), and 1 journalist. This data was obtained from May-August 2023. The findings of this article are the efforts of a collective, the Heartcorner Collective, to create urban spatiality through re-reading underground music discourse, placemaking, and spatiality of urban spaces. Furthermore, this article also presents things that caused Gedung Soetedja to lose its inclusiveness when Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas moved it to its new location.
Kerja atau karier: Studi biografi pada strategi musisi DIY dalam menghadapi pilihan kemiskinan di Purwokerto, Jawa Tengah: Work or career: A biographical study of DIY musicians' strategies in facing poverty options in Purwokerto, Central Java
Wiman Rizkidarajat;
Arizal Mutahir;
Hendri Restuadhi;
Shinta Julianti
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 11 No 1 (2025): February 2025
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30738/sosio.v11i1.18061
Pemuda selalu memiliki distingsi dalam memilih jenis pekerjaan dan karier untuk melanjutkan lintasan hidupnya. Contoh pilihan tersebut adalah melanjutkan karier sebagai musisi DIY. Dalam praktiknya, pilihan untuk melanjutkan karier di musik DIY seringkali harus dinegosiasikan dengan berbagai hal, mulai dari latar belakang sosial ekonomi pemuda yang mempraktikkannya hingga demografi kota tempat mereka tinggal. Artikel ini bertujuan untuk menyajikan strategi musisi DIY di kota kabupaten, Purwokerto yang terletak di Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan biografi. Informan dalam artikel ini adalah 20 orang praktisi musik DIY di Purwokerto yang diwawancarai secara mendalam pada bulan Mei 2023 hingga Mei 2024. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan metode critical insider, dan menghasilkan 9 data representasi dari 2 kolektif yang diteliti dalam artikel yaitu Heartcorner Collective dan Voicehell. Temuan artikel ini adalah pilihan kemiskinan disebakan karena dua hal. Pertama kegagalan transisi pendidikan menuju kerja dan kedua keadaan kota yang tidak bisa menyediakan ruang untuk bekerja bagi para pemuda yang memilih menggunakan modal sosialnya sebagai musisi DIY. Keadaan tersebut membuat para pemuda harus menerapkan pemaknaan kerja dan karier dalam praktik bermusik mereka. Hasil dari penelitian adalah terdapatnya strategi yang diterapkan oleh para musisi DIY berupa melakukan juggling work dan menegosiasikan otentisitas DIYnya. Hal tersebut merupakan pilihan paling wajar untuk memisahkan pemaknaan terhadap kerja atau karier terhadap praktik bermusik DIY, sehingga para musisi DIY tetap dapat melanjutkan lintasan hidupnya melalui praktik bermusik DIY.
Digitalisasi Pendidikan di Indonesia: Studi Penggunaan Moodle Elsmansa di SMAN 1 Purbalingga Jawa Tengah
Ihda Agustio Devanda Nurico Kamala;
Hariyadi;
Arizal Mutahir
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 7 No. 6 (2025): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47467/reslaj.v7i6.7494
The main problem faced is the desire to use Moodle Elsmansa after the Covid-19 pandemic at SMAN 1 Purbalingga, especially related to technology adaptation and technical constraints. The pandemic accelerated the implementation of digital-based learning, including through a digital learning system using an e-learning platform. This study aims to explore the use of this e-learning platform in learning. This effort was made to overcome the obstacles and the success of the integration of Moodle Elsmansa as part of the digital education transformation. The research method used is a qualitative method. Data collection methods through observation, interviews and documentation. The results of the study show that Moodle Elsmansa is a platform that supports the convenience of digital-based learning that is relevant to date.
Community Empowerment Strategy Based on Local Wisdom in the Development of Cikakak Tourism Village
Sari, Novita;
Suksmadi, Ignatius;
Mutahir, Arizal
Devotion : Journal of Research and Community Service Vol. 6 No. 6 (2025): Devotion: Journal of Community Research
Publisher : Green Publisher Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59188/devotion.v6i6.25490
Cikakak Village was designated as an advanced category tourist village based on the Banyumas Regent Decree Number /556/166/Year 2020, established on March 20, 2020. Based on literature review, many studies have not yet addressed the aspect of empowerment strategies based on local wisdom in developing a tourist village into an advanced tourist village. Therefore, this study aims to examine the community empowerment strategies based on local wisdom in developing Cikakak Village into an advanced tourist village. This is important so that the success of this village can serve as an example or model for other tourist villages to improve their classification to become advanced tourist villages. This research was conducted using a qualitative method. The subjects of this study were the managers of Cikakak Tourist Village and parties familiar with the management activities of Cikakak Tourist Village. Informants were selected using purposive sampling. Data collection methods included observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis was conducted using interactive analysis according to Miles and Huberman. The results of this study indicate that the development of Cikakak Tourist Village is carried out through a series of strategies focused on community empowerment based on local wisdom. The empowerment approach based on local wisdom aims to maximize the utilization of natural wealth, cultural heritage, as well as local skills and knowledge passed down through generations. The strategies implemented include preserving religious and cultural activities as the identity of Cikakak Tourist Village, innovating craft and culinary products unique to Cikakak Tourist Village, and promoting Cikakak Tourist Village through social media, collaboration, and participation in tourist village competitions.
Music and Women's Fight Against Gender Injustice in Voice of Baceprot’s 'PMS' Lyrics
Rakhmat Agung Pramadani;
Arizal Mutahir;
Wiman Rizkidarajat
Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies Vol. 5 No. 1 (2025): Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24042/ye06qg96
Music, as a form of literature, can serve as a medium for critiquing social phenomena, including gender inequality. The gender inequality experienced by women is extremely detrimental and has a negative impact on them. Voice of Baceprot, a hijab-wearing female metal band from Garut, West Java, is one of the musicians who use their song lyrics to deconstruct the phenomenon of gender inequality. The purpose of this study is to identify the meaning and message contained in the lyrics of the song “PMS” by Voice of Baceprot in the context of women's struggle against gender inequality. The method of this study is descriptive qualitative, using Sara Mills' critical discourse analysis approach. The research data consists of the lyrics contained in the song PMS by Voice of Baceprot. Data collection techniques were carried out by repeatedly listening to the song and noting down the lyrics. The collected data was then analyzed using Sara Mills' Critical Discourse Analysis theory. The results of the study show that the lyrics contained in this song express women's rejection and resistance as subjects against patriarchal society as objects. Readers or listeners are positioned by the author through the lyrics as being in two positions: either as those who fight for women's freedom or as those who perpetuate injustice against women. Keywords: Woman, Oppresion, Voice of Baceprot.
Environmentally Sound Community Empowerment
Dimas Rahman Rizqian;
Muslihudin;
Arizal Mutahir
Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial Vol. 9 No. 1 (2025): Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial
Publisher : Prodi Sosiologi Agama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30762/asketik.v9i1.2447
This research aims to explain the empowerment of environmentally conscious communities through waste management implemented by the Banyumas Regency Government. This study used qualitative research methods. The targets of this research are parties directly related to waste management policies in Banyumas Regency who were selected purposively. Data collection was carried out through observation, interviews and documentation. Data analysis process. Data analysis in this study was carried out using on going analysis (interactive). The results of the study found that the Banyumas community has a waste management capacity that has a cash flow of millions of rupiah. Then, the people of Banyumas have a responsibility to partner with community members in overcoming the waste problem and meeting their daily needs. This is reflected in the operationalization carried out by the community and financed by the community itself.
Pemaknaan dan Pembentukan Citra Profesional Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirmman di LinkedIn
Rajiv Umardi, Muhammad;
Mutahir, Arizal;
Hariyadi;
Santosa, Imam
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1381
Penelitian ini bertujuan untuk memahami pemaknaan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman terhadap citra profesional yang ada di LinkedIn. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman dalam membentuk citra profesional yang ada di LinkedIn. Penelitan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan data menggunakan teknik purposive. Metode pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman memaknai citra profesional dari kombinasi aspek internal, eksternal, dan digital. Aspek internal yang paling utama adalah sikap bertanggung jawab, aspek eksternal berupa kemampuan seseorang dalam membentuk aspek visual di LinkedIn, menggunakan foto profil dengan pakaian formal salah satunya. Kemudian aspek digital berupa tindakan menjaga dan mengikuti norma bersosial media terutama di LinkedIn. Personal branding juga termasuk kemampuan yang harus dimiliki dalam aspek digital. Selain itu, mahasiswa juga memiliki beberapa strategi dalam membentuk citra di LinkedIn yang berasal dari pemahaman mahasiswa dalam menangkap simbol-simbol melalui interaksi. Penelitian ini memberikan wawasan tentang dinamika mahasiswa dalam memaknai dan membentuk citra profesional di LinkedIn.
Representasi Sifat Pemimpin Perempuan dalam Film A Man Called Otto (2022)
Putra Indriadi, Agheng;
Mutahir, Arizal;
Restuadhi, Hendri;
Wulan, Tyas Retno
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1233
Kajian pemimpin perempuan dalam film relatif masih jarang dikaji. Padahal banyak cerita sukses tentang pemimpin perempuan. Kajian ini menelaah film A Man Called Otto yang menampilkan sosok perempuan bernama Marisol. Tokoh Marisol dalam film digambarkan sebagai tokoh yang berperan penting dalam mengubah kehidupan Otto. Otto merupakan pria paruh baya yang kehilangan semangat hidup. Kajian ini bertujuan mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan menganalisis representasi sifat pemimpin yang dimiliki oleh perempuan dalam film A Man Called Otto. Penelitian ini menggunakan metode semiotik Roland Barthes yang mencakup analisis pada tingkat denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil penelitian menemukan representasi sifat pemimpin perempuan yang digambarkan dalam film A Man Called Otto yaitu kemampuan perempuan menyelesaikan masalah, mempunyai keberanian dalam membela hal yang benar, dan kemampuan pantang menyerah. Representasi sifat pemimpin yang dimiliki perempuan dalam film A Man Called Otto secara tidak langsung melawan konstruksi sosial. Stereotipe dalam dunia patriarki cenderung memiliki keraguan atas kemampuan perempuan menjadi pemimpin. Penelitian ini diharapkan mampu membantu mengubah pandangan bahwa perempuan tidak mampu menjadi memimpin.
Analisis Isi Kuantitatif Tindak Rasisme dalam Film BlacKkKlansman
Prasetyo, Ridho Iza;
Mutahir, Arizal
Jurnal Interaksi Sosiologi Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Interaksi Volume 2 Nomor 2 April 2023
Publisher : Laborataorium Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
ABSTRAK Film merupakan salah satu dari sekian bentuk media massa yang mampu memberikan nilai hiburan pada masyarakat disaat kepenatan aktifitas masyarakat dalam menjalani rutinitas kehidupan sehari-hari. Perkembangan film itu sendiri juga tidak lepas dari perkembangan budaya masyarakat yang berlaku dibelakangnya. Salah satu film yang menggambarkan salah satu realitas sosial yaitu rasisme adalah film BlacKkKlansman. Isu rasisme menjadi tema yang paling sering diproduksi oleh industri film terbesar dunia yaitu Hollywood. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis isi. Dalam penelitian ini peneliti meneliti secara syntactical units terdiri dari simbol-simbol yang muncul, dalam penelitian ini adalah simbol kekerasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana perilaku kaum kulit putih di dalam Film BlacKkKlansman yang melakukan tindakan diskriminasi dan pembedaan baik secara verbal dan nonverbal berdasarkan ciri – ciri fisik yang berbeda antara kaum kulit putih dan kaum kulit hitam. Hasilnya kategori rasisme verbal menjadi kategori dengan frekuensi terbanyak. Penyumbang terbanyak tindakan rasisme dari dua kategori adalah tokoh laki – laki yang dalam film ini karena mendapatkan screen time lebih banyak dari tokoh perempuan. Kata Kunci: Analisis Isi, Film BlacKkKlansman, Rasisme ABSTRACT Film is one of the many forms of mass media that can provide entertainment value to the community when people are tired of their activities in carrying out their daily life routines. The movie's development is also inseparable from the development of the prevailing culture of the society behind it. One of the movies that depicts one of the social realities, namely racism, is the movie BlacKkKlansman. The issue of racism is the theme most often produced by the world's largest film industry, Hollywood. This research uses quantitative methods with content analysis techniques. In this study researchers examined syntactical units consisting of symbols that appear, in this study are symbols of violence. The results of this study show how the behavior of white people in the BlacKkKlansman film who commit acts of discrimination and distinction both verbally and nonverbally based on different physical characteristics between white people and black people. The result is that the category of verbal racism is the category with the highest frequency. The biggest contributor to racism from two categories is the male character in this movie because he gets more screen time than the female character. Keywords: Content Analysis, Film BlacKkKlansman, Racism