Claim Missing Document
Check
Articles

DINAMIKA DAN KESESUAIAN ARAHAN FUNGSI KAWASAN DI KOTA DENPASAR Pratiwi, Gusti Putu Desya Surya; Citra, I Putu Ananda
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v7i1.20674

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kota Denpasar dengan tujuan:mendeskripsikan dinamika spasial penggunaan lahan di KotaDenpasar dan menganalisis kesesuaian arahan fungsi kawasanterhadap penggunaan lahan di Kota Denpasar. Populasi penelitianadalah seluruh penggunaan lahan di Kota Denpasar yang terdiri dari4 kecamatan yaitu Denpasar Utara, Denpasar Timur, DenpasarBarat dan Denpasar Selatan. Data dikumpulkan dengan caramenginterpretasi citra landsat 8 yang diperoleh dari Usgs.gov.. Hasilpenelitian (1) Dinamika penggunaan lahan di Kota Denpasar padatahun 2014 dan tahun 2017 adalah sebesar 1906.14 Ha atau 15.699%. Perubahan penggunaan lahan lebih dominan terjadi padapenggunaan lahan bangunan industri/perdagangan dan jasa denganluasan masing-masing 46.07 Ha pada tahun 2014 meningkatmenjadi 287.47 Ha pada tahun 2017 yang mengalami peningkatansebesar 241.4 Ha atau 1.988 %. (2) Kesesuaian arahan fungsikawasan lebih dominan sesuai dengan penggunaan lahan KotaDenpasar tahun 2017 dengan luas 77.779 % dan yang tidak sesuaidengan luas 22.221 %.
ANALISIS FAKTOR PENGARUH PERTUMBUHAN WILAYAH DI KABUPATEN TABANAN (TEORI BARU PERTUMBUHAN WILAYAH) Ananda Citra, I Putu
Media Komunikasi FPIPS Vol 12, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v12i1.1817

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan secara singkat tentang faktor pengaruh     pertumbuhan wilayah di Kabupaten Tabanan yang ditinjau dari teori baru     pertumbuhan wilayah. Metode yang digunakan yaitu metode kepustakaan dengan     penyajian secara deskriptif dan dianalisis secara kualitatif. Data diperoleh dari     berbagai sumber seperti buku, artikel, internet yang berupa data sekunder dari     instansi terkait.     Telah banyak teori yang dikembangkan para ahli guna memahami     fenomena wilayah, khususnya keterbelakangan dan ketimpangan wilayah.     Penyelesaian masalah kesenjangan antar wilayah akan kembali kepada konsep dan     implementasi dari masing-masing peran sektor/program-program yang     dilaksanakan di daerah. Tiap daerah memiliki sektor unggulan yang dapat     dikembangkan dan akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan wilayahnya.     Termasuk di Kabupaten Tabanan dimana sektor unggulan bukan di pariwisata     seperti Provinsi Bali, melainkan di sektor pertanian. Hal ini jelas sangat     mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan wilayah di Kabupaten Tabanan.      Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan     wilayah Kabupaten Tabanan yang ditinjau dari teori baru pertumbuhan wilayah     maka faktor-faktor yang berpengaruh yaitu capital/ modal/ investasi, tenaga kerja,     sumberdaya alam, transportasi, teknologi dan sosial politik.  Secara umum terjadi     peningkatan dari masing-masing faktor tersebut, walaupun mengenai investasi     masih dalam perencanaan. Maka pertumbuhan kabupaten relatif lambat dimana     sektor pertanian penerimaan pendapatannya lebih lambat dibandingkan dengan     sektor industri dan jasa.      Kata kunci: Pertumbuhan Wilayah    
KARAKTERISTIK AIR TERJUN SEBAGAI POTENSI WISATA ALAM DI KECAMATAN SUKASADA Rahman, Fahyumi; Citra, I Putu Ananda
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v6i3.20700

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sukasada, dengan tujuanyaitu: (1) Mendeskripsikan karakteristik air terjun di KecamatanSukasada, (2) Menganalisis tingkat potensi wisata alam air terjun diKecamatan Sukasada. Rancangan penelitian menggunakanrancangan deskriptif dengan analisis keruangan. Penelitian inimenggunakan metode survey yang meliputi observasi pengukuranmorfometri air terjun, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi.Metode analisis digunakan adalah analisis deskriptif dan deskriptifkualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat tujuhkarakteristik air terjun diantaranya tipe cascade, tipe cataract, tipechute, tipe slide, tipe birai menggantung, tipe parallel, tipe waterfall.Air terjun tipe cascade adalah paling banyak terdapat di KecamatanSukasada, dan yang paling sedikit adalah tipe cataract dan chute. (2)Air terjun yang memiliki tingkat potensi tinggi hanya sekitar 25,8%.Tingkat potensi wisata kategori sedang terdapat 32,25 %, belummaksimalnya sarana akomodasi dan atraksi wisata yang belumbervariasi. Sedangkan untuk kategori rendah adalah yang terbanyakyaitu sekitar 41,93 % hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktoryang dominan mempengaruhi adalah belum terbukanya aksesmenuju air terjun, atraksi dan akomodasi yang belum memadai, sertapengelolaan objek wisata yang belum maksimal.
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA WILAYAH PESISIR DI KABUPATEN BULELENG Citra, I Putu Ananda
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v6i1.8484

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilaksanakan di wilayah pesisir Kabupaten Buleleng dengan tujuan 1) mendeskripsikan potensi sumber daya pesisir untuk pengembangan ekowisata, 2) Menganalisis strategi pemberdayaan masyarakat  untuk pengembangan potensi ekowisata di pesisir Kabupaten Buleleng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai didukung dengan metode observasi. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan, 1) Sumber daya pesisir di Kabupaten Buleleng yang meliputi: (1) sumber daya hayati yaitu potensi perikanan dan terumbu karang, (2) sumber daya buatan yaitu dermaga dan (3) sumber daya jasa-jasa lingkungan yaitu keindahan terumbu karang, atraksi lumba-lumba dan pemandangan sunset sebagai potensi ekowisata. 2) Strategi pengembangan sumber daya pesisir untuk pemberdayaan masyarakat pembudidayaan ikan, pelestarian terumbu karang, pelatihan peningkatan pelayanan wisata, penyediaan tempat pelelangan ikan, pengadaan modal dan kerjasama bagi usaha-usaha masyarakat dalam membuat kerajinan tangan, penegakan hukum atau awig-awig beserta sanksi, memberikan batasan masuknya produk perikanan dari luar daerah.Kata kunci: Potensi Sumber Daya Pesisir, Pemberdayaan Masyarakat, Wilayah Pesisir Abstract This research was conducted in the coastal region of Buleleng with the purpose of 1) describe the potential of coastal resources for the development of ecotourism, 2) analyzing community empowerment strategies for potential development of ecotourism in the coastal district of Buleleng. The method used in this study is a survey supported by the observation method. Sampling with purposive sampling technique. Data was analyzed using qualitative descriptive analysis techniques and SWOT analyzed. The results showed, 1) Resources coast in Buleleng which includes: (1) the biological resources that is potential for fisheries and coral reefs, (2) made resources, namely docks and (3) the resources of environmental services, namely the reefs, dolphins and sunset views as its ecotourism potential. 2) The development strategy of coastal resources for community empowerment cultivation of fish, coral reef conservation, training to improve tourism services, provision of fish auctions, procurement of capital and cooperation to the efforts of society in making handicrafts, law enforcement or awig awig and penalties, provide limits entry of fishery products from outside the region.Keywords: Potential Coastal Resources, Community Empowerment, Coastal Region 
Eksistensi Pedagang Kaki Lima Di Jalan Arteri Primer Kota Singaraja Ikram, Amirul; Sarmita, I Made; Citra, I Putu Ananda
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 8, No 3 (2020): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v8i3.29418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi eksisnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di jalan Arteri Primer Kota Singaraja, Bali, dengan fokus penelitian pada karakteristik, motivasi dan strategi PKL. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analisis kualitatif dengan responden sebanyak 43 orang yang ditentukan sesuai kriteria penelitian. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik PKL di Jalan Arteri Primer, Kota Singaraja didominasi oleh orang yang tingkat pendidikannya pada jenjang SMP sebesar 41,86%. Lama berjualan selama 4 jam perhari, dengan penghasilan rata-rata kurang dari 500 ribu perhari. Motivasi utama dalam penentuan lokasi PKL adalah mencari tempat strategis (48,84%), terutama oleh PKL yang berjulan jenis olahan nasi (85,71%) dan jagung bakar (14,29%). Strategi utama yang dominan digunakan oleh PKL adalah public relation atau membangun hubungan dengan konsumen (62,79%), terutama PKL yang berjualan olahan nasi (62,96%), olahan tepung (11,11%), dan kue atau jajanan (25,93%). Hasil penelitian ini bertujuan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan terhadap penelitian sejenis, serta sebagai pengembangan ilmu pada kajian Geografi Ekonomi khususnya pada bidang ketenagakerjaan, sektor informal. Jadi PKL di Kota Singaraja didominasi oleh orang yang melakukan usaha peribadi, berpendidikan terakhir SMP, berumur 40 – 50 tahun, berjualan selama 3 sampai 4 jam perhari, dengan pendapatan kurang dari 500 perhari. Mencari tempat strategis dalam menentukan lokasi dengan public relation menjadi strategi yang digunakan, demi tetap eksisnya usaha yang mereka jalani..
Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Air Terjun Di Desa Sambangan Manalu, Sara Hotnida; Citra, I Putu Ananda
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 8, No 3 (2020): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v8i3.29724

Abstract

Pengembangan potensi wisata air terjun Di Desa Sambangan membutuhkan strategi yang tepat sasaran. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan potensi wisata air terjun dan menganalisis strategi pengembangan daya tarik wisata air terjun di Desa Sambangan. Pengambilan data dengan cara observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen yang dianalisis dengan analisis kualitatif dan analisis SWOT untuk mendeskripsikan potensi wisata dan untuk merumuskan strategi pengembangan wisata Air Terjun. Hasil penelitian menunjukan (1) klasifikasi potensi wisata rendah (Air Terjun Tembok Barak), klasifikasi potensi wisata sedang (Air Terjun Canging, Air Terjun Dedari, Air Terjun Cemara), dan klasifikasi potensi wisata tinggi (Air Terjun Aling Aling, Air Terjun Kembar, Air Terjun Kroya, Air Terjun Pucuk) dan (2) Rencana strategi pengembangan daya tarik wisata air terjun yakni mengembangkan serta memperbaiki berbagai komponen meliputi atraksi wisata, aksesibilitas, fasilitas, kelembagaan, dan pelestarian lingkungan untuk meningkatkan wisatawan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa potensi dan strategi wisata dilihat dari klasifikasi pengoptimalan pengelolaan masing-masing air terjun di Desa Sambangan.
Strategi Pengembangan Wilayah Pesisir di Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng Rinaldi, Ahmad; Citra, I Putu Ananda; Christiawan, Putu Indra
LaGeografia Vol 19, No 1 (2020): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.19 KB) | DOI: 10.35580/lageografia.v19i1.14323

Abstract

This research was conducted on the coastal regions in Seririt sub-district. This research aimed to: 1) Describing the potential of coastal resources on Coastal Villages in Seririt sub-district, 2) Analyzing the strategy of developing coastal regions in the Seririt sub-district.  The method of this research were interview and observation. A purposive sampling technique is used for sampling.  The data analysis of this research were qualitative descriptive analysis and SWOT analysis. The results showed: 1) Coastal resources on Coastal Villages in Seririt sub-district include: (1) biological resources, there are: the potential of fisheries, coral reefs and turtles, (2) non-biological resources, there are: sand and sea water, (3) artificial resources, there are: canoes, canoe engines and fishing equipments. (4) environmental service resources, there are: marine tourism (canoeing), diving or coral reef's snorkeling, turtle release activity and dolphin attractions. 2) Strategies of developing coastal regions in Seririt District for fish cultivation, preservation of coral reefs and turtles, training for improving tourism services, providing marketing centers for fish, providing training to the communities on conservation of coral reefs, turtles and handicraft production, capital procurement for the communities efforts in producing handicrafts, law enforcement by create awig-awig along with sanctions, providing restrictions for fisheries products from outside the regions, preparing capital or special funding for tourism.
Perbandingan Metode Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI) dan Forest Canopy Density (FCD) untuk Identifikasi Tutupan Vegetasi (Kasus; Area Pembuatan Jalan Baru Singaraja-Mengwi) Adi Nugraha, A Sediyo; Ananda Citra, I Putu
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 18, No 1 (2021): January
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v18i1.25367

Abstract

This research uses Landsat 8 OLI/TIRS image which objective to determine the accuracy level of SAVI method and FCD model in the identification of vegetation cover. It is done as an effort to assist in determining the right method of monitoring the change of vegetation cover in the forest area. Therefore, this research compares the vegetation index of Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI) because it is able to suppress the background of the soil so that the vegetation cover is able to be displayed according to the conditions in the field. While the FCD model uses four variables such as; Advanced Vegetation Index (AVI), Bare Soil Index (BI), Shadow Index (SI), and thermal index using the Split-Windows Algorithm (SWA) method. Comparison results between SAVI and FCD models indicate that the higher accuracy of SAVI is 84% and FCD model is only 82%. It is possible because the limited use of research areas that show SAVI is superior due to heterogeneous conditions and it approaches the conditions in the field than the FCD model that is more group and only able to be realized in three classes. Based on the results, it was concluded that the vegetation index can be used in monitoring the limited area of research but it is also not absolute because it is possible that FCD model is better.
ANALISIS TINGKAT KEPADATAN LALU LINTAS DI KECAMATAN DENPASAR BARAT Julia Vironika; Ida Bagus Made Astawa; I Putu Ananda Citra
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol. 1 No. 2 (2013): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v1i2.20370

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Denpasar, Kecamatan Denpasar Barat dengan tujuan untuk: (1) mengidentifikasi kondisi jalan di Kecamatan Denpasar Barat, (2) mengidentifikasi karakteristik pengguna jalan di Kecamatan Denpasar Barat dan, (3) menganalisis tingkat kepadatan lalu lintas di Kecamatan Denpasar Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan sample yang diambil secara “Purporsive Sampling” yaitu jaringan jalan primer dua lajur dan dua arah sebanyak 4 jalan yang tersebar di Kecamatan Denpasar Barat. Pengumpulan data menggunakan metoda survai, observasi, pencatatan dokumen, yang selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) kondisi jalan di Kecamatan Denpasar Barat dapat dilihat dari jenis kerusakan seperti lubang pada badan jalan, retak pada badan jalan dan tambalan pada badan jalan, (2) karakteristik pengguna jalan di Kecamatan Denpasar Barat bervariasi dan dikaitkan dengan aksesbilitas yang tinggi dan kenyamanan yang disesuaikan oleh tujuan moda transportasi yang melintasi dan, (3) tingkat kepadatan lalu lintas di Kecamatan Denpasar Barat di pengaruhi faktor langsung seperti panjang jalan dan volume lalu lintas dan faktor tidak langsung seperti status jalan, bangkitan lalu lintas, simpangan bersinyal maupun tidak bersinyal dan waktu.
POLA PENYEBARAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KOTA SINGARAJA I Gusti Ayu Adi Rahayuni; i wayan treman; I Putu Ananda Citra
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol. 3 No. 2 (2015): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v3i2.20498

Abstract

Pola penyebaran pedagang kaki lima (PKL) di Kota Singaraja tumbuh dengan memanfaatkan kawasan fungsional kota dan fasilitas publik yang dianggap strategis seperti trotoar jalan, taman, bahu jalan, emperan toko yang mengakibatkan fasilitas publik tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh penggunanya sesuai dengan fungsinya. Oleh karena itu, dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk, (1) mengetahui pola peyebaran PKL di Kota Singaraja, (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran PKL di Kota Singaraja, dan (3) menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh kehadiran PKL terhadap kenyamanan masyarakat di Kota Singaraja. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode deskriptif, dengan PKL dijadikan sebagai objek dan subjek penelitian. Sedangkan untuk data penelitian dikumpulkan dengan metode Observasi dan kuesioner. Hasil observasi kemudian dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan (1) pola penyebaran PKL di Kota Singaraja membentuk pola penyebaran memanjang pada kawasan pusat pendidikan dan kawasan permukiman, sedangkan pola penyebaran terjadi di kawasan pusat rekreasi atau taman kota Singaraja dan pada kawasan pasar. (2) faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran PKL di Kota Singaraja disebabkan oleh aglomerasi dan aksesibilitas yang terdapat pada masing-masing kawasan dan (3) dampak kebaradaan PKL terhadap kenyamanan masyarakat di kota Singaraja yaitu berdampak positif dimana masyarakat dapat dengan mudah menjangkau PKL karena PKL menempati kawasan publik, sedangkan dampak negatifnya terjadinya ganguan lalu lintas, pengguna jalan raya merasa terganggu akibat PKL menempati fasilitas publik, timbulnya kesan kotor dan kumuh.
Co-Authors A Sediyo Adi Nugraha A Sedyo Adi Nugraha A. Sedyo Adi Nugraha Agustina, Ira Yunita Ahmadi, Tomy Amirul Ikram Anak Agung Gede Sugianthara Arga Bahana Agung Irawan Bharata, Ida Bagus Arya Yoga Dewa Made Atmaja Dhea Vier Nanda Dewi Dwiyasa, Ida Bagus Putra Dwiyasa, Ida Bagus Putra Elfrida Saul Etti Suriasih Fahyumi Rahman Fikrrotul Hasanah Gata Sangasya Wiwekananda Gusti Putu Desya Surya Pratiwi Hadi, Ismail Hasan, Muhammad Zainul Hasanah, Fikrrotul Hidayat, Irul I Gde Pitana, I Gde I Gede Astra Wesnawa I Gusti Ayu Adi Rahayuni I Kadek Alit Wiguna I Made Ngurah Oka Mahardika I Made Sarmita I Made Windu Antara I Putu Sriartha I Putu Wiradyana Ananda Putra I Wayan Treman Ida Bagus Made Astawa Ida Bagus Putra Dwiyasa Ikram, Amirul In, Nurul - Irawan, Arga Bahana Agung Janah, Lutfiatul Julia Vironika Julia Vironika Juliawan, Kadek Kadek Diah Arita Dewi Made Arie Wahyuni Made Suryadi Made Suryadi Manalu, Sara Hotnida Muhammad Khoirul Mujahid Ni Luh Putu Trisna Ika Putri Ni Wayan Handayani Ni Wayan Handayani Ni Wayan Ratna Sriwijaya Ningsih Ningsih, Ni Wayan Ratna Sriwijaya Niyah, Dina Rifqo Nur Mas Ula Nyoman Tri Wahyuningsih Pandiangan, Raymond Pratiwi, Gusti Putu Desya Surya Putra, I Made Widnyana Pramana Putri, Ni Luh Putu Trisna Ika Putu Indra Christiawan Rahman, Fahyumi Rinaldi, Ahmad Rini Indri Safitri Riyadh Riyadh Riyadh, Riyadh Ruhilatul Janah Sara Hotnida Manalu Septiani, Rosi Sriartha, I Putu Ananda Suriasih, Etti Suryana, I Gede Putu Eka Tomy Ahmadi Ula, Nur Mas Uswatun Hasanah Wahyuningsih, Nyoman Tri Wahyuningsih, Nyoman Tri Wiguna, I Kadek Alit Yanti, Restu Ade