Claim Missing Document
Check
Articles

Emotional Competence, Family Social Support and Parental Stress in Mothers of Children with Autism during the Pandemic Dinie Ratri Desiningrum
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 11 No 2 June 2022
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v11i2.22389

Abstract

This study was aimed to determine the relationship between emotional competence, family social support and parental stress in mothers of children with autism spectrum disorder (ASD). This research was a quantitative research with correlational method. Purposive sampling technique by distributing questionnaires using Google form resulted in a total of 165 participants who are mothers of children with ASD, as members of therapy centers and schools for children with special needs in Semarang, Solo and Yogyakarta. The data were analyzed using structural equation model (SEM) technique on Lisrel program. This research resulted in two models showing that there are fit model with empirical data. The first model shows that each of emotional competence and family social support had a significant effect on parental stress in mothers of children with ASD. The second model shows the influence of emotional competence on the stress of parenting of children with ASD, with family social support as a moderating variable. The implications of this study are empirical evidence on the importance of family social support and emotional competence for mothers in raising children with ASD to prevent excessive parental stress.
Hubungan self-esteem dengan penyesuaian diri terhadap masa pensiun pada pensiunan Perwira Menengah TNI AD : The relationships of self-esteem with self-adjustment towards pension among Middle Officers Of TNI AD Dinie Ratri Desiningrum
Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 1 (2012): Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi (Psikologia)
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.346 KB) | DOI: 10.32734/psikologia.v7i1.2527

Abstract

Masa pensiun akan dialami oleh setiap orang yang bekerja, termasuk para pensiunan Perwira Menengah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Pamen TNI AD). Di masa pensiun para pensiunan harus melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan yang dialaminya, yang mencakup perubahan kondisi fisik, sosial, dan finansial. Penyesuaian diri seseorang dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penyesuaian diri para pensiunan Pamen TNI AD di dalam menjalani masa pensiun, ditinjau dari self-esteem-nya. Metode yang digunakan adalah korelasional, dan penjaringan data dilakukan melalui self-administered questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara self-esteem para pensiunan Pamen TNI AD dengan kemampuan penyesuaian diri terhadap masa pensiunnya. Secara spesifik, ketiga aspek penyesuain diri (fungsi sosial, morale, dan kesehatan fisik) dapat diprediksikan oleh selfesteem.
MAKNA PERNIKAHAN SIRRI PADA PRIA DEWASA AWAL Putri Hastari; Endang Sri Indrawati; Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 4 Tahun 2013 (Oktober 2013)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.809 KB) | DOI: 10.14710/empati.2013.7424

Abstract

Makna pernikahan adalah proses bagaimana individu memandang realitas pernikahan yang dilihat dan dialaminya. Dalam hal ini yaitu individu yang melakukan pernikahan sirri. Nikah sirri masih menjadi fenomena sosial yang cukup marak dalam masyarakat Indonesia. Berkembangnya fenomena nikah sirri merupakan sebuah bentuk disharmoni dalam masyarakat. Tidak hanya mengenai hukum pernikahannya tetapi juga dampak dari suatu pernikahan sirri. Sedangkan pernikahan sendiri sesungguhnya adalah sesuatu yang sangat sakral dan bersifat abadi. Harus sah baik secara agama dan hukum yang berlaku. Serta dilandasi kesadaran penuh dan kasih sayang antara suami istri. Salah satu tujuan pernikahan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal selama-lamanya. Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya melalui bagaimana pemaknaan terhadap pernikahan itu sendiri. Maka dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memahami makna pernikahan bagi pria yang melakukan pernikahan secara sirri.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian adalah tiga orang pria dewasa awal yang menikah secara sirri di DIY. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan pedoman umum wawancara dan observasi, serta menggunakan perekaman wawancara sebagai alat pengumpulan data. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teknis analisis data kualitatif.Hasil penelitian ditemukan bahwa sikap denial dan pemahaman agama yang kurang menjadi dasar individu melakukan pernikahan sirri yang tidak sesuai dengan syarat sah pernikahan. Kehidupan setelah menikah sirri ternyata tidak sesuai dengan yang individu harapkan karena menimbulkan banyak masalah. Kehidupan setelah menikah sirri menimbulkan perasaan hampa dan ingin melakukan pernikahan secara resmi agar tercapai kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan.
AGRESIVITAS DITINJAU DARI KONTROL DIRI PADA REMAJA PEMAIN GAME ONLINE DI KOTA SEMARANG Meytha Fitri Hapsari; Endang Sri Indrawati; Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 4 Tahun 2013 (Oktober 2013)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.278 KB) | DOI: 10.14710/empati.2013.7414

Abstract

Popularitas game online jenis agresif memberikan dampak sosial yaitu perilaku kekerasan dalam kehidupan nyata. Hal itu sejalan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa game online jenis agresif menimbulkan perilaku agresif khususnya remaja laki-laki dan dewasa muda yang merupakan pemain yang paling setia game online. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara kontrol diri dengan agresivitas. Karakteristik sampel pada penelitian ini yaitu remaja pemain game online di Kota Semarang. Jumlah sampel pada saat pelaksanaan penelitian berjumlah 60 orang yang diambil dengan menggunakan metode insidental sampling.            Alat ukur penelitian yang digunakan adalah skala kontrol diri dengan 35 aitem (α = 0,880) dan skala agresivitas dengan 33 aitem (α = 0,892). Kedua skala tersebut disusun dengan penskalaan model Likert dan analisis statistik menggunakan komputer dengan program SPSS versi 20.0.            Hasil analisis regresi sederhana diperoleh rxy = -0,538, dengan p = 0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kontrol diri terhadap agresivitas. Semakin tinggi kontrol diri maka agresivitas akan rendah.
PERSEPSI TERHADAP FULL DAY SCHOOL DAN REGULASI DIRI PADA SISWA SMP ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG Sumayyah Sumayyah; Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016 (Januari 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.143 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15086

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap full day school dengan regulasi diri pada siswa SMP Islam Hidayatullah Semarang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Persepsi terhadap Full Day School (22 item; α = .864) dan Skala Regulasi Diri (35 item; α = .912). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Islam Hidayatullah Semarang dengan jumlah sebanyak 133 siswa. Sampel penelitian adalah 87 siswa yang diperoleh dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Berdasarkan dari hasil analisis regresi sederhana didapatkan bahwa rxy= .578 dan dan p = .000 (p< .001) artinya terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap full day school terhadap regulasi diri, yang menunjukkan bahwa semakin positif persepsi terhadap full day school maka semakin tinggi regulasi diri yang dimiliki oleh siswa. Sumbangan efektif persepsi terhadap full day school dengan regulasi diri pada siswa adalah sebesar 33.4% dan 66.6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP TERHADAP HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA NEGERI 8 PURWOREJO Devi Anggraeni; Zaenal Abidin; Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013 (Agustus 2013)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.705 KB) | DOI: 10.14710/empati.2013.5262

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan sikap terhadap hubungan seksual pranikah. Sikap terhadap hubungan seksual pranikah yaitu penilaian dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus atau obyek, yang merupakan hasil interaksi dari komponen sikap terhadap segala aktivitas dan bentuk perilaku seksual yang dilakukan di luar ikatan perkawinan. Konsep diri merupakan evaluasi terhadap diri sendiri, serta penilaian individu terhadap pandangan orang lain pada dirinya yang berkaitan dengan hasil belajar dari pengalaman.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 8 Purworejo berjumlah 200 orang, dengan karakteristik yaitu laki-laki dan perempuan yang berusia antara 15-18 tahun. Sampel pada penelitian ini berjumlah 90 orang, yang diperoleh melalui cluster random sampling. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah skala sikap terhadap hubungan seksual pranikah (38 aitem valid, α=0,919) dan skala konsep diri (42 aitem valid, α=0,923), yang telah diuji cobakan pada 90 siswa kelas XI SMA Negeri 8 Purworejo.Analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisiensi korelasi sebesar -0,250 dan p=0,000 (p<0,05). Artinya terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara konsep diri dengan sikap terhadap hubungan seksual pranikah. Semakin tinggi konsep diri maka sikap semakin menolak terhadap hubungan seksual pranikah. Sumbangan efektif konsep diri terhadap sikap terhadap hubungan seksual pranikah sebesar 6,3%. Hal ini mengindikasikan bahwa ada faktor lain sebesar 93,7% yang juga ikut berperan mempengaruhi sikap terhadap hubungan seksual pranikah.
HUBUNGAN ANTARA SCHOOL WELL-BEING DENGAN AGRESIVITAS Winda Esty Nidianti; Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 (Januari 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.546 KB) | DOI: 10.14710/empati.2015.13141

Abstract

Perilaku remaja dipengaruhi oleh lingkungan yaitu lingkungan pendidikan serta teman sebaya. Sekolah merupakan sebuah konteks yang penting bagi perkembangan moral. School well-being penting untuk diketahui karena dapat digunakan sebagai alat evaluasi bagi kesejahteraan siswa terhadap kehidupan di sekolah. Siswa yang tidak sejahtera terhadap sekolahnya dapat mempengaruhi siswa untuk berperilaku agresif, yaitu keinginan untuk menyerang atau menyakiti orang lain dengan sengaja. Penelitian ini untuk mengkaji hubungan antara school well-being dengan agresivitas pada siswa SMK Negeri 4 di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan cluster random sampling, terhadap 125 siswa. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu Skala School well-being (27 aitem; α = 0,855) dan Skala Agresivitas (30 aitem;, α = 0,839). Hasil analisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan korelasi negatif antara school well-being and agresivitas (rxy = -0,529; p < 0,001). Semakin tinggi school well-being maka semakin rendah agresivitasnya, dan sebaliknya. School well-being memberikan sumbangan efektif sebesar 28% terhadap variasi agresivitas yang berarti tingkat konsistensi variabel agresivitas sebesar 28% dapat diprediksi oleh school well-being, sisanya 72% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
PENGALAMAN SEBAGAI ABDI DALEM DI KERATON KASEPUHAN CIREBON Fatimah Rahmi Ahdiani; Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 (April 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.274 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15074

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman seorang abdi dalem dalam menjalani kehidupannya di Keraton, penelitian ini didasari pada adanya fenomena sedikitnya masyarakat Indonesia yang memilih menjadi abdi dalem. Penelitian ini mendasarkan diri pada pendekatan fenomenologis, dengan analisis data Interpretative Phenomenologycal Analysis (IPA), serta menggunakan teknik penelitian purposive sampling. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah empat orang dengan karakteristik lebih dari lima tahun mengabdi, berusia dewasa, boleh memiliki pekerjaan lain, dan boleh berperan ganda di Keraton. Hasil peneliti menunjukkan bahwa dalam pengalaman sebagai abdi dalem terdapat tiga pokok pembahasanya itu perjalanan awal, gambaran dan penghayatan. Perjalanan awal didapatkan dari bentuk tanggung jawab dan pengabdian kepada leluhur, serta dukungan dari lingkungan sekelilingnya. Gambaran kehidupan abdi dalem tidak lepas dari peran yang dijalani masing-masing beserta dengan liku-liku yang dijalani, untuk memenuhi kehidupannya, beberapa abdi dalem memiliki pekerjaan lain. Dalam menjalani perannya sebagai abdi dalem, para abdi dalem tidak lepas dari dukungan keluarga maupun dukungan masyarakat. Para abdi dalem menyatakan selama menjadi abdi dalem mereka merasakan ketenangan dan rasa bangga, selain itu para abdi dalem juga memiliki harapan bahwa mereka akan tetap menjadi abdi dalem di masa yang akan datang, sehingga dapat hidup bermanfaat.
EKSPLORASI PENGALAMAN STRESS PADA INDIVIDU YANG BERPERILAKU BRUKSISME (Studi Kualitatif dengan Pendekatan Fenomenologis) Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 (Oktober 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.064 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15402

Abstract

Penelitian ini bermaksud mengeksplorasi pengalaman stres dari seorang yang berperilaku bruksisme melalui sudut pandang pengalaman stres yang dialami masing-masing subjek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi deskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara semi terstruktur. Subjek penelitian berjumlah tiga orang yang merupakan seorang dengan kebiasaan berperilaku bruksisme saat tidur (sleep bruxism). Peneliti menggunakan teknik purposive yaitu teknik pemilihan subjek dengan menetapkan kriteria tertentu kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh individu yang akan dijadikan subjek penelitian. Hasil penelitian menemukan bahwa pengalaman stres masing-masing subjek dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang mengakibatkan bermacam dampak. Ketiga subjek memunculkan reaksi berupa coping, yaitu katarsis, emotion-focused coping dan problem-focused coping. Pengalaman stres masing-masing subjek juga dipengaruhi oleh self concept dan lingkungan sosial dari masing-masing individu.
KECERDASAN EMOSIONAL DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA TARUNA SEMESTER III POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG Lana Shintia Sekar Sari; Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016 (Januari 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.194 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15100

Abstract

Psychological well-being adalah kemampuan individu yang ditandai dengan adanya perasaan bahagia, mempunyai kepuasan hidup, dan tidak ada gejala-gejala depresi. Kecerdasan emosional adalah tentang mengelola emosi dan memotivasi diri sehingga subjek dapat menghibur diri, dapat melepaskan kecemasan, kemurungan, ketersinggungan, dapat bangkit kembali dari semua itu, mampu berpikir positif, mampu untuk terus berjuang ketika menghadapi hambatan, tidak putus asa dan kehilangan harapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan psychological well-being pada taruna semester III Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Populasi penelitian adalah 443 taruna dan sampel penelitian berjumlah 210 taruna dengan karakteristik sampel: taruna yang sedang menjalani kehidupan asrama kampus. Sampel ditentukan dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Kecerdasan Emosional (33 aitem, α= 0,923) dan Skala Psychological Well-Being (32 aitem, α= 0,904). Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara kecerdasan emosional dengan psychological well-being (rxy = 0,550 dengan p < 0,001) yang berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi psychological well-being. Kecerdasan emosional memberikan sumbangan efektif sebesar 30,3% terhadap psychological well-being.