Articles
PENGARUH METODE MULTISENSORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KATA PADA ANAK TUNARUNGU TAMAN KANAK-KANAK: Studi Eksperimental di TK SLB Negeri Semarang
Try Kemala Mutia;
Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 (Januari 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (232.151 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2015.13139
Penguasaan kosakata merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai penguasaan bahasa, semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang maka semakin banyak pula ide dan gagasan yang dikuasai seseorang. Hambatan pada anak tunarungu adalah minimnya kosakata yang mereka miliki yang disebabkan oleh kehilangan kemampuan mendengar. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan multisensori memberikan alternatif pada seseorang untuk memilih metode yang memanfaatkan kemampuan visual, auditori, kinestetik, dan taktil dengan modalitas indera terkuat dan pada saat yang bersamaan juga dapat melatih modalitas indera yang lemah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan multisensori dalam meningkatkan kemampuan kosakata tunarungu. Penelitian ini dilakukan pada anak tunarungu taman kanak-kanak yang berusia 6-8 tahun. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan desain eksperimen non-randomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian berjumlan 18 orang yang dibagi ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jumlah kata yang dipelajari selama penelitian adalah 20 kata selama 10 kali pertemuan. Hasil pengujian hipotesis dengan teknik parametrik Paired sample t-test menghasilkan p < 0,001. Hasil ini menyatakan bahwa pendekatan multisensori dapat meningkatkan kemampuan menghafal kosakata pada anak tunarungu.
Compassion pada Pengasuhan Anak dengan Autism Spectrum Disorder
Dinie Ratri Desiningrum;
Fendy Suhariadi;
Dewi Retno Suminar
Buletin Psikologi Vol 28, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (456.783 KB)
|
DOI: 10.22146/buletinpsikologi.45926
Compassion adalah berbelas kasih terhadap penderitaan orang lain dan ditindaklanjuti dengan menolongnya. Compassion penting dalam kehidupan manusia, dan diterapkan di berbagai lapisan masyarakat. Dalam ranah keluarga, compassion dapat menstimulasi kesejahteraan individu dan keluarga. Penelitian terbaru belum banyak yang mengkaji compassion dalam konteks pengasuhan anak, khususnya anak dengan autism spectrum disorder. Tujuan dari studi hasil pemikiran ini adalah mencoba menggambarkan compassion, yaitu dalam hal ontologi dan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan compassion khususnya compassion pada pengasuhan anak, dan lebih khusus lagi adalah compassion pada pengasuhan anak dengan autism spectrum disorder. Metode yang digunakan adalah studi literatur. Hasil studi ini menemukan pemahaman compassion secara komprehensif, dan menemukan konsep compassion dalam pengasuhan anak dengan autism spectrum disorder. Hasil penelitian bisa menjadi dasar konsep yang digunakan oleh peneliti lain yang berminat dalam ranah studi yang sama, yaitu untuk pengembangan studi lebih lanjut terkait pengasuhan anak berkebutuhan khusus, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.
PENGALAMAN ISTRI YANG MENGALAMI SEPARATION WITHOUT DIVORCE Studi Kualitatif Fenomenologis pada Wanita Dewasa Madya Yang Mengalami Perpisahan Tanpa Perceraian
Mia Aisyah Putri;
Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (227.236 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.15114
Penelitian ini bertujuan penelitian untuk memahami lebih dalam pengalaman istri yang berpisah dengan suami tanpa proses perceraian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik eksplikasi data. Subjek penelitian berjumlah tiga orang istri yang diperoleh melalui teknik purposif. Pengalaman tiga subjek dengan separation without divorce memiliki kesamaan: suami pergi dari rumah, suami menikah lagi dan dugaan unsur magic pada kepergian suami dari rumah. Suami ketiga subjek memilih tinggal bersama istri baru dan meninggalkan istri serta anak. Dampak perpisahan dirasakan ketiga istri dari segi ekonomi, fisik maupun psikis. Ketiga subjek mencari uang untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan peran sebagai ibu. Saat membesarkan anak, ketiga subjek memberikan kebebasan yang bertanggungjawab pada anak. Dampak perpisahan dirasakan oleh anak dan keluarga besar kedua pihak. Anak-anak ketiga istri merasa sedih akibat kepergian ayah namun seiring dengan berjalannya waktu, anak terbiasa dengan kepergian ayah dari rumah. Penelitian ini menghasilkan pengertian perpisahan tanpa perceraian yaitu keadaan saat salah satu pasangan meninggalkan rumah tanpa ada kabar baik sebelum maupun sesudah kepergian, dengan atau tanpa konflik sebelumnya yang mengakibatkan status pernikahan menggantung.
GAYA HIDUP ANGGOTA KOMUNITAS DAN KLUB MOTOR KOTA SEMARANG PADA USIA DEWASA AWAL
Hasna Nurbanaat;
Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018 (Januari 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (135.448 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2018.20141
Komunitas dan klub motor merupakan suatu kelompok sosial masyarakat yang tergabung karena adanya kesamaan minat terhadap sesuatu, khususnya motor. Komunitas dan klub motor menjadi salah satu sarana bagi sesama pengguna motor dengan merek yang sama untuk berkumpul, bermain, berkomunikasi, dan berinteraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat memahami gaya hidup yang dijalankan individu usia dewasa awal sebagai anggota komunitas dan klub motor kota Semarang. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan teknik analisis IPA. Pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan teknik wawancara dengan bantuan rekaman audio dan catatan lapangan. Subjek penelitian dipilih menggunakan purposive. Subjek yang diikutkan dalam penelitian ini adalah anggota komunitas dan klub motor kota Semarang yang berada pada usia dewasa awal sejumlah empat subjek. Hasil penelitian menghasilkan tiga tema besar antara lain dinamika mengikuti kegiatan komunitas dan klub motor, menjalani kehidupan sehari-hari, dan memaknai diri di usia dewasa awal. Dinamika mengikuti kegiatan komunitas dan klub motor mereka harus mengikuti semua kegiatan yang ada komunitas dan klub motor tersebut. Menjalani kehidupan sehari-hari sebagai anggota komunitas dan klub motor tidak lepas dari kehidupan pada umumnya, seperti menjalani kehidupan dengan keluarga dan lingkungan masyarakat dan menjalani pekerjaan. Memaknai diri di usia dewasa awal yang lebih berwarna dari segi sosial dan perilaku dalam kehidupannya.
JIWA-JIWA TENANG BERTABIR IMAN: STUDI FENOMENOLOGI PADA MAHASISWI BERCADAR DI UNIVERSITAS NEGERI UMUM KOTA YOGYAKARTA
Dwi Retno Cahyaningrum;
Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017 (Juli 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (197.134 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.19757
Pro kontra terhadap pemakaian cadar yang digunakan oleh para muslimah untuk menutupi bagian wajah dan hanya menampakkan sepasang mata memicu adanya stereotip negatif yang telah lama berkembang di ranah domestik maupun internasional. Penelitian fenomenologi ini dilakukan untuk memahami pengalaman hidup empat orang mahasiswi bercadar di universitas negeri umum di Yogyakarta. Data diperoleh dari hasil wawancara semi terstruktur yang mendalam (indepth interview) dan diolah menggunakan prosedur eksplikasi data (Subandi, 2009). Hasil penelitian mengungkapkan dua faktor utama yang mendorong para partisipan untuk menggunakan cadar, yaitu pencarian jati diri dalam kehidupan beragama dan modeling terhadap figur wanita bercadar. Faktor internal dan eksternal juga diketahui telah memotivasi partisipan untuk memakai cadar. Kurangnya dukungan keluarga membuat para partisipan cenderung menyembunyikan identitas dirinya sebagai wanita bercadar di lingkungan keluarga dan kampung halamannya. Dukungan sosial dari kelompok wanita bercadar mendukung para partisipan untuk menunjukkan eksistensi dirinya di lingkungan Yogyakarta meskipun tiga orang partisipan pernah mengalami diskriminasi verbal dari masyarakat sekitar. Keputusan untuk bercadar merupakan proses konversi agama yang mengarahkan para partisipan untuk semakin mendalami kehidupan religius dan meningkatkan perilaku positif sebagai implementasi dari nilai-nilai agama yang diyakini, hal ini juga memengaruhi penyesuaian diri dan gambaran diri ideal partisipan terhadap pemenuhan tugas perkembangan di masa dewasa awal.
Pengalaman Menjalin Hubungan dengan Lawan Jenis pada Anak Korban Perceraian (Studi Kualitatif Fenomenologis Dewasa Awal yang Mengalami Perceraian Orangtua)
Yunita Laras Pradipta;
Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (288.33 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.15187
Anak seringkali menjadi korban dalam ketidakharmonisan dan perpecahan di dalam keluarga. Hal itu dapat membawa dampak negatif bagi anak tersebut ketika menginjak usia dewasa. Tujuan utama penelitian ini adalah memahamipengalaman individu yang mengalami peceraian orangtua ketika menjalin hubungan dengan lawan jenis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis serta analisis serta analisis DFI(Descriptive Fenomenological Individual). Subjek berjumlah tiga orang yang diperoleh dengan teknik purposif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga subjek dalam menjalani hubungan dengan lawan jenisnya tidak terlepas dari pengalaman perceraian orangtua mereka. Konflik yang cukup rumit juga terjadi dalam perjalanan hubungan mereka. Dua subjek dalam penelitian ini mengalami konflik dengan sifat pasangan mereka, sementara satu subjek memiliki kriteria idaman yang cenderung menyulitkannya dalam menemukan pasangan yang sesuai untuk dirinya. Keterlibatan orangtua juga turut memberikan arahan kepada ketiga subjek dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis.
WANITA LAJANG DEWASA MADYA : SEBUAH STUDI DENGAN PENDEKATAN INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS
Siefra Andrea Natasha;
Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018 (Januari 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (439.85 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2018.20222
Stigma negatif terus berkembang mengenai wanita lajang di Indonesia. Fenomena ini meningkat selama satu dekade terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada wanita lajang dewasa madya. Subjective well-being dijelaskan sebagai suatu evaluasi positif seseorang mengenai hidupnya secara afektif dan juga kognitif. Sampling purposif digunakan untuk merekrut tiga responden pada penelitian ini dengan menjalankan wawancara semi-terstuktur yang kemudian dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Terdapat empat tema induk yang ditemukan: (1). pengalaman terhadap pasangan hidup, (2). hubungan interpersonal, (3). penerimaan diri, dan (4). coping stress. Penelitian ini memberikan kesempatan bagi para responden untuk terbuka mengenai hidupnya. Temuan dalam penelitian ini bisa menjadi masukan pada bidang psikologi perkembangan untuk memahami fenomena wanita lajang.
PENGALAMAN KEMANDIRIAN PADA REMAJA KEMBAR PUTRI: STUDI FENOMENOLOGIS DENGAN INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS
Lusia Syailindri;
Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018 (Januari 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (311.985 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2018.20168
Penelitian mengenai kemandirian pada remaja kembar putri belum banyak ditemukan, sedangkan kemandirian merupakan salah satu tugas perkembangan mendasar di masa remaja. Pengalaman kemandirian yang dimaksud adalah bagaimana kehidupan remaja putri bersama saudara kembarnya dan bagaimana proses pencapaian kemandirian remaja putri terlepas dari figur lekat, yaitu saudara kembarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman kemandirian remaja putri yang memiliki saudara kembar putri. Purposive sampling digunakan untuk merekrut empat partisipan putri yang memiliki saudara kembar putri, berusia remaja, dan berstatus sebagai mahasiswi. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara semi-terstruktur dan dokumen audio. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan teknik analisis yang digunakan adalah Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian ini menunjukkan dua tema induk, yaitu (1) hubungan dengan saudara kembar dan (2) kemandirian. Tiga partisipan yang merupakan adik kembar merasakan adanya perbedaan status antara kakak dan adik kembar. Partisipan yang merupakan pasangan kembar fraternal dan lebih dini berpisah dengan saudara kembarnya memiliki kemandirian yang lebih tinggi. Temuan dari penelitian ini berkontribusi menjadi pendukung teori bahwa adik kembar lebih memiliki ketergantungan terhadap kakak kembarnya serta pasangan kembar identik lebih dekat satu sama lain dibandingkan dengan pasangan kembar fraternal.
HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN DENGAN IBU DAN REGULASI EMOSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SALATIGA
Nurhayati Isti’anah Larasati;
Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017 (Juli 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (363.334 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.19741
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelekatan aman dengan ibu dan regulasi emosi siswa SMA Negeri 3 Salatiga. Regulasi emosi adalah kemampuan untuk tetap tenang di bawah tekanan. Populasi penelitian sebanyak 210 orang siswa kelas X SMA Negeri 3 Salatiga. Sampel penelitian adalah 73 orang siswa kelas X SMA Negeri 3 Salatiga. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Regulasi Emosi (23 aitem, α = 0,870) dan Skala Kelekatan Aman dengan Ibu (32 aitem, α = 0,922). Metode analisis data yang digunakan penelitian ini dengan analisis regresi sederhana. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan antara kelekatan aman dengan ibu dan regulasi emosi (rxy=0,325dengan p<0,001). Kelekatan aman dengan ibu memberikan sumbangan efektif sebesar 10,6% terhadap regulasi emosi.
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA D III ALIH PROGRAM PKN STAN
Syamatha Puspa Devi;
Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017 (Oktober 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (340.825 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.20025
Every human being undergoes a transition to his new environment. When they become students, they will move from school to school or work to school, which requires social skills. This study aims to determine the relationship between emotional and social adjustment of the first year Diploma III transform program student PKN STAN. The subject of this research is the third student of the first year Diploma III transform program student PKN STAN. The sample used 145 students with cluster sampling technique. The measuring instrument used is the emotional intelligence scale (33 valid items, with α = .85) and Social Adjustment Scale (45 valid items, with α = .92) that have been tested in 110 of the first year Diploma III transform program student PKN STAN. The simple regression coefficient between emotional intelligence and social adjustment is 0.83 with p = 0,000 (p <.001). These results indicate the hypothesis proposed by the Researcher, that there is a positive relationship between emotional intelligence and social adjustment of the first year Diploma III transform program student PKN STAN is acceptable. Value of the coefficient of determination of .70 means that emotional intelligence has an effective contribution of 70% in improving student social adjustment, while the remaining 30% is determined by other factors not measured in this study. Suggestions for future researchers to examine other factors of social adjustment.