This Author published in this journals
All Journal Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga PREMISE LAW JURNAL Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Pendidikan Kewarganegaraan Jurnal Mirai Management Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer) SEIKO : Journal of Management & Business EQIEN - JURNAL EKONOMI DAN BISNIS JURNAL ILMIAH M-PROGRESS Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika ALSINATUNA Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan Cakrawala Linguista Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Repetisi) Enggang: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Ilmiah Profesi Guru (JIPG) Al Muhafidz JURNAL TEKNIK INDUSTRI Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat Jurnal ELTEK Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Jurnal Sains dan Ilmu Terapan Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan NUTRIENT JURNAL GIZI Riset Ilmu Manajemen Bisnis dan Akuntansi Abdimas Terapan: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Terapan Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya Sintaksis: Publikasi Para Ahli Bahasa dan Sastra Inggris Moneter : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Santri : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Jurnal Magistra Inovasi Kesehatan Global Jurnal Pajak dan Analisis Ekonomi Syariah Jurnal Ilmiah Nusantara Jurnal Bisnis, Ekonomi Syariah dan Pajak Tri Tunggal: Jurnal Pendidikan Kristen dan Katolik Jurnal Silih Asuh : Teologi dan Misi Ulil Albab
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan

HUBUNGAN POLA KONSUMSI DAN ASUPAN ZAT BESI (Fe) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA WANITA VEGETARIAN USIA PRODUKTIF DI PEKANBARU SAVIRA RAHMADIAN; FITRI FITRI; YULIANA ARSIL
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 4 No 2 (2015): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1545.957 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v4i2.39

Abstract

Pola konsumsi vegetarian memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun pola konsumsi ini juga memiliki resiko defisiensi beberapa zat gizi diantaranya zat besi. Wanita vegetarian, lebih beresiko untuk mengalami anemia karena pola konsumsi vegetarian tidak mengkonsumsi protein hewani. Keterbatasan mengkonsumsi produk hewani ini yang dapat menyebabkan wanita vegetarian ini mudah terkena anemia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola konsumsi dan asupan zat besi (Fe) dengan kejadian anemia pada wanita vegetarian usia produktif di Pekanbaru. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu cross-sectional study. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa identitas responden yang diperoleh melalui kuesioner, pola konsumsi baik berupa jenis dan bahan makanan diperoleh melalui Food Frequency Questionaire, asupan zat besi diperoleh melalui Food Recall 1x24 jam, dan data kadar Hemoglobin diperoleh melalui pengambilan darah kapiler menggunakan alat Easy Touch GCHb. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan Indonesia Vegetarian Society (IVS) berupa nama, umur dan alamat anggota. Data dianalisa secara univariat dan bivariat. Pada penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 51 responden. Penelitian ini dilakukan 2 tahap yaitu survey pendahuluan pada bulan Oktober 2014 dan penelitian lanjutan dilakukan pada bulan April-Juni 2015. Tempat Penelitian Sekretariat Indonesia Vegetarian Society (IVS) Pekanbaru dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya Pekanbaru. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi dengan kejadian anemia, p value =0,921 (p > 0,05). Sedangkan asupan zat besi memiliki hubungan signifikan dengan kejadian anemia, p value= 0,001 (p < 0,005). Sebaiknya IVS mengadakan konseling dan penyuluhan pada wanita vegetarian agar asupan zat besi wanita vegetarian cukup dan yang terhindar dari anemia.
ANALISIS KUALITATIF BORAKS PADA JAJANAN BAKSO BAKAR YANG DIJUAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN SUKAJADI KOTA PEKANBARU WINDA WULANSARI NAINGGOLAN; LILY RESTUSARI; FITRI FITRI
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 5 No 1 (2016): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.636 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v5i1.44

Abstract

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI No.033/Menkes/Per/IX/2012 bahan tambahan pangan dapat dibedakan menjadi bahan yang diizinkan dan yang tidak diizinkan. Salah satu bahan tambahan yang tidak diizinkan diantaranya adalah asam boraks dan senyawanya. Boraks merupakan bahan pembersih atau anti septik yang berfungsi untuk membantu melelehkan zat padat atau peleburan logam, namun seringkali digunakan sebagai pengenyal dan pengawet, salah satunya adalah bakso. Sifat anak-anak yang menggemari jajanan sekolah termasuk bakso bakar tanpa melihat kualitas makanan, seringkali menjadi kekhawatiran masyarakat khususnya para orangtua. Penggunaan boraks pada makanan dalam waktu yang lama akan dapat menyebabkan gangguan otak, hati, lemak dan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya boraks pada jajanan bakso bakar yang dijual di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru. Jenis sampel yang diteliti adalah bakso bakar yang belum dibakar dan diberi bumbu yang diambil dari semua pedagang di sekolah dasar negeri kecamatan Sukajadi kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif. Pengujian analisa boraks dilakukan di Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes Riau pada bulan April 2015 dengan menggunakan metode sentrifugasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85,71 % sampel yang diteliti mengandung boraks dan 14,29 % yang tidak mengandung boraks. Oleh karena itu, disarankan kepada para konsumen untuk lebih teliti dalam membeli bakso bakar yang memiliki aroma menyengat, warna yang putih pucat dan abu-abu, serta tekstur yang kenyal.
PELATIHAN PEMBUATAN MAKANAN TAMBAHAN DENGAN BAHAN DASAR TEMPE UNTUK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMAPULUH KOTA PEKANBARU LILY RESTUSARI; MUHARNI MUHARNI; FITRI FITRI; ALKAUSYARI AZIZ; HESTI ATASASIH
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 5 No 2 (2016): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.414 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v5i2.59

Abstract

Masalah gizi pada balita yang diatasi oleh Pemerintah Indonesia belum mampu terlaksana secara optimal atau menghilangkan angka gizi kurang pada balita. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita di Posyandu. (Sakti, 2013). Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah salah satu bentuk kelembagaan yang berperan serta memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pemberian makanan tambahan di posyandu sebagian besar masih dianggap lemah. Suplai budjet Posyandu untuk pengadaan makanan tambahan terbatas. Untuk itu perlu diciptakan makanan bergizi yang lebih bervariasi yang diperoleh dari bahan makanan lokal, salah satunya adalah tempe. Pengenalan penggunaan tempe kepada masyarakat terutama ibu balita dan kader posyandu akan lebih efektif bila diterapkan sebagai bahan baku atau tambahan dalam pembuatan makanan yang sudah dikenal oleh masyarakat dan disukai oleh semua kelompok umur dari balita sampai dewasa diantaranya adalah brownies, donat,cake, risoles, pizza,dll. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya variasi menu untuk PMT serta memotivasi kader untuk berwirausaha dalam pemanfaatan dan pengolahan tempe. Metode yang dilaksanakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan, pelatihan pembuatan PMT dengan bahan dasar tempe, kunjungan, supervise dan bimbingan. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di posyandu wilayah kerja puskesmas Limapuluh, kota Pekanbaru. Berdasarkan hasil kunjungan dari enam posyandu, posyandu tersebut sudah menunjukkan peningkatan pengetahuan akan pentingnya variasi menu dalam PMT dimana keempat posyandu sudah menerapkan pembuatan makanan tambahan dengan bahan dasar tempe. Walapun masih ada beberapa Posyandu yang belum menerapkannya. Selain itu juga belum ada satupun kader yang sudah mewujudkan dan mengembangkankan pemanfaatan tempe untuk makanan ini dalam bentuk wirausaha.
GAMBARAN ASUPAN KARBOHIDRAT, LEMAK, SERAT DAN VITAMIN C PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU Azizah Estu Putri; Yuliana Arsil; Muharni Muharni; Fitri Fitri
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 6 No 2 (2017): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.188 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v6i2.79

Abstract

Diabetes Mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia, gangguan metabolisme serta masalah pada daya kerja insulin. Salah satu cara pengelolaan DM ialah kebiasaan makan, yang erat kaitannya dengan diet. Jumlah penderita DM di Indonesia menduduki rangking ke 4 terbesar setelah Amerika Serikat, India dan Cina. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran tentang asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan serat dan asupan vitamin C yang dikonsumsi oleh pasien DM. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada Oktober 2015 hingga Juli 2016 di Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik Penyakit Dalam) RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Metode yang digunakan untuk mengukur asupan zat gizi yaitu wawancara dengan menggunakan kuesioner dan formulir food recall. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 39 orang responden. Pengolahan dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu responden dengan asupan karbohidrat lebih sebanyak 28,2%, baik sebanyak 23,1% dan kurang sebanyak 48,7%. Responden dengan asupan lemak lebih sebanyak 71,8%, yang asupannya kurang sebanyak 20,5% dan yang baik 7,7%. Seluruh asupan serat responden tergolong kurang. Responden dengan asupan vitamin C kurang sebanyak 23,1% dan cukup sebanyak 76,9%. Kepada pasien dan keluarga, agar lebih memilih sumber makanan karbohidrat kompleks dengan porsi yang cukup; mengganti cara pengolahan makanan yang mengandung sedikit lemak; mengkonsumsi sumber makanan tinggi serat terutama serat larut air; dan mengkonsumsi sumber makanan tinggi Vitamin C.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Abd. Rasyid Syamsuri Adi Sucipto, Adi Ainun Nufus Aldri Frinaldi Ali Jamaludin Alitsa Fatwa Alkausyari Aziz Andri Nofiar Anggita Mujayanah Anim Anim Antoni Pribadi Anya Regista Cahyani Arie Azhari Yusran Arief Ertha Kusuma Arif Rahman Hakim Athfiatul Asfiyah Athika Putri AYU WULANDARI Azhari Nisa Azizah Estu Putri Bunga Ahista Rania Christin Hasibuan Cintya Fioni Damayanti Damayanti Rahayu Dasman Lanin Deden Andika Saputra Dewi Anggraeni Donny Radianto Ediman Ginting Edyanus Herman Halim Efni Yulia Emi Sulistri Enda Puspitasari Farid Maulana Fatah Ghani Azkia Fathah, Rigel Nurul Febriyanti Aswinda Fenty Kurnia Oktorina Fina Nasari Fitri Rohimah Fitri Wulansari Fitriadi Fitriadi Fufut Fitriy Gaizka Fatystita Kania Golan Hasan Hadi Peristiwo Hafid Nur Muhammad Hapzi Ali Haryanto Haryanto Haryetti Haryetti Hasan Bulqiah Hasugian Raifian Herdiansyah Herdiansyah Herman Hariyadi HESTI ATASASIH Ilham Ilham Irma Susan Paramita Ita Purnama Jerika Jerika Jesen Jesen Jesica Carolina Johan Mahyudi Julham Dalimunthe Julianti Ria Laksono Trisnantoro Leonardo Kamajaya Lily Restusari Lisdayanti Tinambunan Marcelino Rizki Suryanto Maria Hendriani Matius Timan Herdi Ginting Meinanda Dwi Cahya Muh. Rifkyansyah Muhammad Amin Hasibuan Muhammad Jazman Muhammad Ridwan Muhammad Rizky MUKHLISHOTUL JANNAH Murahim Musdalifa Musdalifa Muslihah Muslihah Nadia Salzabila Nafaya Yesilia Nur Halimah Nurakhirawati Nurakhirawati Otoluwa, Narto Irawan Pely Sitas Tasya Prita Aura Eklesia Pulung Karo-Karo pulungan wati Mega Putri Meidiana Shavira Putri Riantika Putri Widya Rahmaya Sitorus Rembrandt Rembrandt Ria Bintan Napitupulu Rimi, Rimi Rini Rostini Ririn Regiana Dwi Satya, Ririn Regiana Dwi Rizka Salzabila J Rokhmawati Andewi Roy Ariando Saragih Royasefa Ketrin Suek Safira Nur Amalia Salsabilah Nurhidayah Saputri Devita Sarmauli Sarmauli SAVIRA RAHMADIAN Siti Muflichah Slamet Triyanto Sri Widodo Suciati Suciati Susan Neni Triani Syahlaa Salsabiil Putri Syifa Aulia Khaerunnisa Teti Anggita Safitri, Teti Anggita Triani Cahya Ningsih Vina Liesty Indriani Wahyu Hidayat WINDA WULANSARI NAINGGOLAN Wisastra Ramadhan Yansar Yansar Yohanes Setiawan Japriadi Yolanda Irma Yuce Eviona Yapen Yulia Efni Yuliana Arsil Yuliana Arsil Yulianto Yulianto Zaenimar Windiani Zeny Fatimah Hunusalela