Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGARUH KULTUR CAMPURAN Saccharomyces cerevisiae DAN Lactobacillus plantarum DALAM FERMENTASI ALKOHOL TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORIS CUKA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) Izzatul Laily; Wesiana Heris Santy; Viera Nu'riza Pratiwi
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 7 No. 3 (2019)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2019.007.03.2

Abstract

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki banyak manfaat kesehatan dan dapat diolah menjadi cuka. Fermentasi alkohol merupakan tahap penting untuk memproduksi cuka yang berkualitas dan umumnya menggunakan kultur tunggal khamir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kultur campuran Saccharomyces cerevisiae dan Lactobacillus plantarum dalam fermentasi alkohol terhadap sifat fisikokimia dan sensoris cuka belimbing wuluh. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan satu faktor yaitu konsentrasi Lactobacillus plantarum (1%, 2%, 4%). Analisis meliputi pH, kadar alkohol, kadar asam asetat, aktivitas antioksidan, kadar senyawa fenolik, warna, aroma, dan rasa. Sifat fisikokimia diuji menggunakan One Way Anova α 0.05 dilanjutkan Post Hoc Duncan Multiple Range Test (DMRT) apabila terdapat perbedaan signifikan. Sifat sensoris diuji menggunakan Kruskal-wallis α 0.05. Hasil penelitian menunjukkan pH wine dan cuka terbaik adalah 3.57, kadar alkohol tertinggi 9.46%, kadar asam asetat tertinggi 0.35%, aktivitas antioksidan tertinggi 4.95 ppm, kadar senyawa fenolik tertinggi 29.49 mg GAE/g, warna kuning kecoklatan, aroma yeasty/ragi, dan rasa sangat asam. Hasil analisis statistik terhadap pH, kadar asam asetat, aktivitas antioksidan, kadar senyawa fenolik, warna, aroma, dan rasa menunjukkan p-value > 0.05 sedangkan kadar alkohol menunjukkan p-value < 0.05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hanya kadar alkohol wine yang memiliki perbedaan signifikan. Konsentrasi Lactobacillus plantarum yang menghasilkan perlakuan terbaik terhadap pH wine dan cuka, kadar alkohol, kadar asam asetat adalah 2%, aktivitas antioksidan dan rasa adalah 4%, sedangkan kadar senyawa fenolik, warna, dan aroma adalah 1%.
PSIKO PARENTING DAN PEMBERDAYAAN REMAJA DALAM SELF CONTROL : HIPNOTERAPI DALAM UPAYA MENCEGAH KECANDUAN GAME Rahmadaniar Aditya Putri; Nurul Kamariyah; Firdaus Firdaus; Wesiana Heris Santy; Siti Nur Hasina; Hafid Algristian
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18704

Abstract

Salah satu program yang paling diminati oleh kalangan remaja saat ini adalah media game online. Seseorang yang terikat pada kebiasaan yang sangat kuat dan tidak bisa lepas untuk bermain game online dapat dikatakan bahwa orang tersebut telah Kecanduan game online, yang ditandai dengan adanya dorongan untuk melakukan secara terus menerus yang disertai penarikan diri, ketidak mampuan mengatur waktu, mempunyai masalah dengan pengaruh interpersonal dan kesehatan. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk mendorong terwujudnya kesehatan mental dan pola asuh yang baik dari orang tua kepada anaknya melalui pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam mencegah dan mengatasi apabila terjadi kecanduan game.  Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di wilayah RW 03 Kelurahan Kebonsari Kota Surabaya. Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan mengggunakan pendekatan partisipatif dengan cara ceramah, diskusi, curah pendapat serta demonstrasi langsung untuk meningkatkan pengetahuan kader, remaja, dan orang tua mengenai upaya preventif untuk mencegah kecanduan game. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2023 dan diikuti oleh 45 peserta. Hasil evaluasi kegiatan pelatihan didapatkan adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang ditunjukkan dengan hasil pretest 15,5% meningkat menjadi 91,1% disertai dengan meningkatnya ketrampilan yang baik dimana peserta dapat mempraktekkan dan mengaplikasikan tindakan hipnoterapi sebagai self control dan sebagian besar peserta mampu memberikan penyuluhan terhadap para remaja di lingkungan sekitar dan sekolah, sehingga diharapakan menjadi support system bagi para remaja dalam menjaga status kesehatan di daerah binaanya.  
PEMBERDAYAAN KADER DALAM PENINGKATAN KESEHATAN PENANGANAN DAN PENCEGAHAN ANAK DBD Firdaus Firdaus; Wesiana Heris Santy; Ratna Ariesta Dwi Andriani; Annif Munjidah; Mery Susanti
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v1i4.179

Abstract

Demam berdarah dapat menyerang semua golongan umur. Proporsi kasus ini berdasarkan umur di Indonesia menunjukkan bahwa DBD paling banyak terjadi pada anak usia sekolah yaitu pada usia 5-14 tahun. Keberhasilan penatalaksanaan DBD terletak pada kemampuan mendeteksi secara dini fase kritis dan penanganan yang cepat dan tepat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya kader kesehatan terhadap pencegahan penyebaran dan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti serta penanganan secara cepat dan tepat bagi penderita demam berdarah dengue. Metode yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan penyuluhan pencegahan penyebaran nyamuk dan infeksi virus dengue serta demontrasi 3M (menutup, menguras, mengubur) dan proses pembutan spray anti nyamuk dari batang serai. Tingkat pengetahuan dari peserta dilihat dari hasil post test dan pre test penyebaran kuesioner. Hasil pre test pengetahuan kader kesehatan tentang pencegahan dan penanganan demam berdarah dengue pada anak-anak didapatkan sebagian kecil (26,64%) kader memiliki pengetahuan sangat kurang dan kurang serta hampir setengahnya (46,62%) memiliki pengetahuan cukup. Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi didapatkan hasil post test pengetahuan kader kesehatan seluruhnya (100%) memiliki pengetahuan sangat baik. Penyuluhan dan demonstrasi yang dilakukan memiliki pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan kader kesehatan terkait penceghaan dan penanganan secara cepat dan tepat terhadap kasus demam berdarah dengue yang banyak menimpa anak-anak.
Cup Feeder Untuk Mengatasi Masalah Menyusui Tidak Efektif Pada Bayi Yang Tidak Rawat Gabung RSI Jemur Sari Wesiana Heris Santy; Atik Rahayu; Firdaus; Mery Susantri
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1261

Abstract

Menyusui tidak efektif salah satu faktor yang menyebabkan cakupan ASI menjadi rendah sehingga dapat menjadi ancaman bagi bayi khususnya bagi kelangsungan hidup bayi pada saat pertumbuhan dan perkembangan, kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah, baik masalah pada ibu ataupun pada bayinya (Dewi Ekasari & Adimayanti, 2022). Bayi yang tidak dilakukan rawat gabung atau terpisah antara ibu dan bayi karena indikasi medis misalnya pada bayi ikterus neonatorum yang dilakukan tindakan fototerapi, bayi tidak bisa menyusu secara langsung pada saat proses fototerapi, sehingga ibu hanya bisa menyusui dua kali sehari yaitu pada saat pagi dan sore. Hal tersebut menyebabkan menyusui tidak efektif. Di Rumah Sakit penggunaan dot memang menjadi solusi instan yang memfasilitasi pemberian ASI kepada bayi. Tetapi, di satu sisi penggunaan dot kerap menimbulkan masalah. Salah satunya bingung putting. Agar kebingungan puting tidak menjadi permasalahan yang ibu alami pada bayi, perawat di ruangan dapat memilih menggunakan cup feeder sebagai media pemberian ASI. Sejumlah 14 perawat diberi motivasi berupa penyuluhan dan demontrasi. Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan media video dan leatflet tentang pengertian, keuntungan dan kelebihan cup feeder, cara pemberian dan evidence base nursing efektifitas cuup feeder agar lebih menyakinnkan perawat tentang efektifitas cup feeder. Dari 14 perawat diketahui rata rata berusia 26-35, dengan masa kerja lebih dari 10 tahun, tingkat Pendidikan tinggi. Tingkat pengetahuan perawat meningkat dari kategori cukup ke baik setelah diberi penyuluhan, dan terjadi peningkatan sikap perawat dari 9 perawat menjadi 11 menyatakan akan selalu menggunakan cup feeder ketika memberikan ASI pada neonatus yang di lakukan perawatan di RS.
Relationship between Blood Pressure and Urine Protein in Preeclampsia at Prima Husada Hospital Sidoarjo Santoso, Andreas Putro Ragil; Masruroh, Nur; Amalia, Ikke Nanda; Santy, Wesiana Heris
Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology) Vol 3 No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/medicra.v3i2.1081

Abstract

The problems related to pregnancy and childbirth including maternal and infant mortality rates can’t be removed from another causative factors that arise, one of the second cause from maternal mortality rates is preeclampsia, which is a specific disorder of hypertension caused by pregnancy at gestational age of more than 20 weeks with proteinuria and rarely occurs before 20 weeks gestational except if any kidney or trophoblastic disease. Hypertension and proteinuria to be a symptoms that often appears in preeclampsia diagnose. The relationship between of risk factor occur preeclampsia, that is blood pressure and protein urine which is the important indicator for enforcement of preeclampsia. The purpose of researchis analyze the relationship between of blood pressure and protein urine levels on the incidence of preeclampsia. The type of this research is analytic observational. Sample of this research is pregnant mother with preeclampsia in RSU Prima Husada Sidoarjo. The results use the Correlation Pearson test showed that p value for the systolic blood pressure is 0.791 and the diastolic blood pressure is 0.268, this is shows that blood pressure isn’t related with protein urine.
Pengaruh Pre-Operative Teaching Islami Terhadap Tingkat Cemas Pasien Pre-Operasi TUR-P di RSI Jemursari Surabaya Sari, Ratna Yunita; Rohmawati, Riska; Faizah, Imamatul; Heris, Wesiana
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 15 No 1 (2020): March Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v15i1.87

Abstract

Transurethral Resection of the Prostate (TURP) is a surgical procedure to treat benign prostate hyperplasia. The planned surgical procedure will make the patient feel anxious. The purpose of this study was to determine the effect of Islamic-based preoperative teaching on the anxiety level of TUR-P preoperative patients in the Azzara 2 hospital room. Islam Jemursari Surabaya. Quasi-experimental research design with a pre and post-test control group design approach. The sample size used 24 residential respondents, which were then divided into 12 respondents in the intervention group and 12 respondents in the control group. The procedure is performed when the patient is hospitalized until near the operation. Data collection was carried out by measuring the level of anxiety before and after the Islamic-based preoperative teaching. Data were then analyzed using the Willcoxon and Mann Whitney tests. The results showed that Islamic-based preoperative teaching affected reducing anxiety levels in pre-operative patients. TUR-P analysis of the Mann-Whitney test showed a p-value of 0.002. The conclusions of the study show that Islamic-based preoperative teaching can reduce patient anxiety levels, nurses should be able to apply Islamic-based preoperative teaching to overcome anxiety experienced by patients before surgery.Keywords: TUR-P, Islami Preoperative Teaching, Anxiety
Implementasi Perubahan Posisi untuk Mengoptimalkan Penurunan Kadar Bilirubin Pada Icterus Neonatorum yang Dilakukan Fototerapi Wesiana Heris Santy; Firdaus; Mery Susantri; Rahmadaniar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Memaksimalkan Potensi
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v4i2.1392

Abstract

Ikterik neonatus merupakan salah satu kelainan pada bayi baru Lahir baik pada bayi prematur ataupun bayi lahir dengan berat badan lahir Rendah (BBLR) disertai dengan kadar bilirubin yang tinggi dan warna Kuning pada kulit ataupun sklera (Sowwam & Aini, 2018), warna kuning Pada kulit ataupun sklera merupakan akibat dari akumulasi bilirubin yang Berlebih (Widiawati, 2017). Data kejadian ikterik neonatus pada bayi baru lahir di Indonesia Menurut (Kemenkes, 2016) sebesar 51,47%, pada tahun 2016 kabupaten Bandung mencatat ada sebanyak 108 kasus yang dialami oleh BBLR Meliputi 18 kasus dengan kelainan konginetal, 13 kasus asfiksia, 8 kasus Sepsis, 2 kasus dengan infeksi dan sebab lainya sebanyak 40 kasus Termasuk kasus ikterik. Bayi lahir belum cukup bulan atau bayi prematur di Jawa Barat Sebesar 23,5%, hal ini terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan angka di Jawa Tengah yaitu sebanyak 19% dan Jawa Timur 23,3% (Riskesdas, 2018), Keterikatan kadar bilirubin yang meningkat dengan beberapa Faktor resiko contohnya bayi yang lahir kurang bulan, terlalu banyak Minum air susu ibu (ASI) dan adanya penurunan berat badan yang drastis, Pada bayi lahir dengan kurang bulan (prematur) menjadi salah satu faktor Karena fungsi organ yang belum siap untuk memproduksi bilirubin dengan Batas wajar (Mendri & Prayogi, 2017). Ikterik neonatus akan menimbulkan efek yang berbahaya. Efek Yang ditimbulkan dari ikterik neonatus dapat muncul dalam jangka pendek Seperti bayi kejang-kejang dan dalam jangka panjang akan mempengaruhi Proses tumbuh kembang bayi mulai dari adanya gangguan bicara dan Gangguan mental (Mulyati et al., 2019), efek jangka panjang lainnya Adalah kern ikterus, kern ikterus akan muncul dan ditandai dengan adanya Gejala kerusakan otak seperti pergerakan mata yang tidak tentu, kejang, Sianosis, reflek menghisap tidak ada dan akan menimbulkan gejala lain Seperti gangguan pendengaran, gangguan mental dan sulit untuk bicara (Maryanti, Sujianti, & Budiarti, 2011).Tindakan keperawatan untuk mengatasi ikterik neonatus yaitu Dengan melakukan asuhan keperawatan pada bayi ikterik dimulai dari Pemberian fototerapi dengan memodifikasi posisi bayi selama 2 - 3 jam sekali dalam 2x24 jam(Mathindas et al., 2013)
The Effect of Deep Breathing Exercise Therapy Combination of Aromatherapy Based on Orem's Self Care Theory on Fatigue and Sleep Quality in Chronic Kidney Disease Patients Hemodialysis Elok Tamarah; Umdatus Soleha; Wesiana Heris Santy; Siti Nur Hasina
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 1 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i1.4198

Abstract

Patients hemodialysis with experience complaints of anemia, fatigue, sleep disturbances, and increased urea levels. Fatigue and sleep disorders are still a high problem in Indonesia. Increased urea levels can cause decreased appetite, poor nutritional intake and complaints of fatigue. The aim of the research was to analyze the effect of deep breathing exercise therapy combined with Orem self-care based aromatherapy on fatigue levels and sleep quality. The design in this research is quasi-experimental. Population of all hemodialysis patients at RSI Jemursari Surabaya. The sample size was 40 people, divided into 2 groups, namely the intervention group and the control group. The sampling technique was taken using a total sampling technique. Data were analyzed using the independent t-test a < 0.05 and looking at the difference in values using the delta test. The results of research conducted at RSI Jemursari Surabaya, showed that the average fatigue score in the intervention group before giving deep breathing exercise therapy, a combination of aromatherapy based on self-care Orem, was 36.90 and after being given the intervention, it was found to decrease by 15.90, while the control group did not. given any therapy, according to hospital standards of 34.65 and experienced a decrease of 19.65. Based on the independent t - test, it shows p = 0.003 and sleep quality shows p = 0.001, which means that deep breathing exercise therapy combined with aromatherapy based on Orem self-care has an effect on fatigue and sleep quality. Deep breathing exercise therapy a combination of aromatherapy based on Self-Care Orem according to standards, can reduce fatigue levels and improve sleep quality.
Factors Related to Breastfeeding Self Efficacy of Exclusive ASI in the Mawar Room RSI Jemursari Surabaya Rahmadaniar Aditya Putri; Lia Indriani; Siti Nur Hasina; Syiddatul Budury; Wesiana Heris Santy
Journal Of Nursing Practice Vol. 8 No. 3 (2025): April
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v8i3.443

Abstract

Background: The lack of a mother's self-confidence and confidence in breastfeeding is the single biggest factor causing failure in recruiting exclusive breastfeeding. Mothers' belief in the success of exclusive breastfeeding is known as the effectiveness of breastfeeding. Purpose: The purpose of this study was to examine various variables related to the self- efficacy of exclusive breastfeeding in the Mawar room of RSI Jemursari Surabaya. Methods: This type of analysis is a cross-sectional analysis. The population of each mother is at least 120 people. Purposive sampling is used in the selection of non-probability samples with a total of 92 respondents. Observation of other people, verbal persuasion, physical and emotional condition, and breastfeeding self-efficacy are examples of independent behavioral variables. Using a questionnaire as an instrument breastfeeding scale short form questionnaire. Data analysis used the Chi-Square test and Spearman's Rank with a significance level of p=0.05. Results: The results showed that most of the respondents with good observation factors for others had a high level of breastfeeding self-efficacy (67.7%), almost all respondents with good verbal persuasion factors had a high level of breastfeeding self-efficacy (78.8 %), and most of the respondents who were in good physical and emotional condition had a high level of breastfeeding self-efficacy (62%). The results of the Chi-Square test showed that there was a relationship between the observation of other people with a result of p = 0.000 <0.05 and physical and emotional condition factors with a result of p = 0.000 <0.05 with breastfeeding self-efficacy. Spearman's rank test showed that there was a relationship between the verbal persuasion factor and the results of p = 0.000 <0.05 with breastfeeding self-efficacy for exclusive breastfeeding in the Mawar room of RSI Jemursari Surabaya. Conclusion: Observation of other people, verbal persuasion, physical condition, and emotional state are interrelated factors. Therefore, it is hoped that there will be more formal and informal education about exclusive breastfeeding, especially for new parents.