Articles
CELAH HUKUM TERJADINYA PRAKTIK PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DAN TINDAKAN KONDUSIF PERLINDUNGAN HAM
Kusumawati, Yayuk
SANGAJI: Jurnal Pemikiran Syariah dan Hukum Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Syariah IAI Muhammadiyah Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52266/sangaji.v2i1.262
Perkawinan merupakan perbuatan yang sakral untuk dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan keluarga yang sakinah. Hal ini dianjurkan dalam agama Islam agar melangsungkan perkawinan jika dianggap mampu, lebih lanjutnya pemerintah pun mengatur dengan rapi tentang usia perkawinan sebagaimana yang berbunyi dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan pada Pasal 7 ayat (1) bahwa usia perkawinan bagi laki-laki harus mencapai 19 tahun dan perempuan harus berumur 16 tahun hal tersebut dianggap mampu untuk melakukan perkawinan. Faktanya bahwa masih ada yang melanggar peraturan tersebut dan melangsungkan perkawinan dengan meminta dispensasi nikah ke pengadilan yaitu di usia yang disebut Anak. Selain itu juga legalitas dari hukum adat yang tidak memiliki batasan usia perkawinan, artinya produk hukum yang masih goyah dan lemah akibat inkonsistensi hukum menimbulkan celah bagi pelaku perkawinan di bawah umur. Anak yang seharusnya dilindungi, dibimbing dan masa untuk bermain dengan teman sebayanya harus berperan sebagai orang dewasa dengan melakukan perkawinan dibawah umur. Dampaknya tidak bisa dielakkan yaitu putus sekolah, kekerasan dalam rumah tangga, perceraian dan lain sebagainya. Untuk itu perlu tindakan kondusif dari aspek HAM, peran dan fungsi HAM untuk melindungi hak anak harus diintensifkan agar anak bisa dijaga sebagai aset bangsa dan Negara
MENEROPONG FREKUENSI PRAKTEK PERKAWINAN DIBAWAH UMUR DI KOTA BIMA
Kusumawati, Yayuk
SANGAJI: Jurnal Pemikiran Syariah dan Hukum Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Syariah IAI Muhammadiyah Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52266/sangaji.v2i2.404
Menikah adalah fitrah bagi manusia dan merupakan perintah dari Allah, Negara pun mengatur tentang pernikahan yang tertuang dalam undang-undang perkawinan nomor 1 tahun 1974 pasal 1, selain itu juga perundang-undangan mengatur tentang batasan umur perkawinan sebagaimana tertuang dalam pasal 7 bahwa laki-laki menikah ketika mencapai umur 19 tahun dan perempuan mencapai 16 tahun, dengan adanya legalitas dispensasi nikah ini justru semakin marak dan mencari celah agar tercapainya pernikahan yang diinginkan padahal secara mental belum tentu siap seperti orang dewasa, maka dari itu yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah proses terjadinya perkawinan dibawah umur dan solusi pemerintah untuk meminimalisir terjadinya perkawinan dibawah umur. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat perkawinan dibawah umur meningkat setiap tahunnya yaitu 2017 sebanyak 59 %, 2018 sebanyak 93% dan 2019 sebanyak 90%, faktor dikabulkannya perkwinan dibawah umur yaitu akibat hamil terlebih dahulu sebelum melakukan perkawinan serta tidak semua pengajuan dispensasi nikah dikabulkan oleh hakim dengan pertimbangan masih umur yang begitu kecil misal dibawah 15 tahun karena secara mental dan psikologi belum mampu untuk membangun rumah tangga dengan matang.
PERSPEKTIF MUHAMMADIYAH PANCASILA SEBAGAI DARUL AHDI WA SYAHADAH
Kusumawati, Yayuk
SANGAJI: Jurnal Pemikiran Syariah dan Hukum Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Syariah IAI Muhammadiyah Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52266/sangaji.v3i2.472
Muhammadiyah adalah salah satu organisasi terbesar di Indonesia, tentunya dalam perjalanan membangun organisasi tidaklah mudah butuh perjuangan ekstra dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan, muhammadiyah lahir pada tanggal 18 November 1912 oleh pendiri KH.Ahmad Dahlan, salah datu pelopor pendidikan pertama di Indonesia yang mendirikan sekolah yang terdapat di Belitung sebelum munculnya Ki Hajar dewantara hal ini adalah sebagai bentuk manifestasi dari gerakan untuk membangun dan menyadarkaan bangsa Indonesia untuk mencerdaskan generasi bangsa dari keterpurukan penjajah, dalam perjalanan membangun organisasi para tokoh tidak bertentangan dengan hadirnya pancasila sebagai ideology bangsa seperti contoh ada tiga tokoh penting Muhammadiyah yaitu Ki Bagus Hadikusumo, Prof. Kahar Mudzakir dan Mr. Kasman Singodimenjo bersama para tokoh lainnya mengambil peran aktif di Badan Persiapan Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) serta masih baanyak tokoh lainnya, maka jelas bahwa negara pancasila merupakan hasil kesepakatan, kesaksian, dan konsesus bersama (dar al-ahdi) yang dimana muhammadiyah juga terlibat di dalamnya melalui para tokohnya sebagai salah saatu perintis kemerdekaan bangsa Indonesia.
PERNIKAHAN DINI PERSPEKTIF MAHASISWA IAI MUHAMMADIYAH BIMA
Kusumawati, Yayuk
SANGAJI: Jurnal Pemikiran Syariah dan Hukum Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Syariah IAI Muhammadiyah Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52266/sangaji.v5i2.699
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui perpektif dan respon mahasiswa tentang pernikahan dini yang terjadi di lingkungan kota Bima. Pernikahan dini terjadi disebabkan karena faktor marak terjadinya hubungan suami istri tanpa melalui ikatan pernikahan. Hal ini juga, akan berakibat kerap terjadinya kekerasan rumah tangga dan percaraian disebabkan usia pernikahan yang masih sangat labil. Adapun metodologi penelitian yang digunakan oleh penulisan dalam topik ini adalah studi kasus yang terjadi di kota bima dengan menggunakan data primer dan skunder, analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptik kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara keseluruhan mahasiswa tidak sepakat dengan adanya pernikahan dini, sebab dapat memperhambat proses pendidikan secara formal, dan penilaian masyarakat secara negatif.
Penerapan Video Animasi pada Tema Alam Semesta untuk Anak Usia Dini di TK Sinar Mutiara Lambu Bima
Fitriani, Nurul;
Ihlas, Ihlas;
Kusumawati, Yayuk;
Hermansyah, Hermansyah;
Maulana, Iksan
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 7 No. 3 (2025): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61227/arji.v7i3.374
Pembelajaran anak usia dini memerlukan pendekatan yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif dan karakteristik belajar anak, terutama dalam memahami konsep-konsep abstrak seperti pada tema “Alam Semesta.” Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini berangkat dari rendahnya daya serap anak terhadap materi tematik yang disampaikan secara konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan media video animasi dalam pembelajaran tema alam semesta dan menilai efektivitasnya dalam meningkatkan pemahaman anak usia dini di TK Sinar Mutiara Lambu, Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian dilaksanakan di TK Sinar Mutiara, dengan subjek penelitian terdiri atas guru kelompok B dan peserta didik sebanyak 15 anak sebagai sampel dari populasi anak usia 5–6 tahun. Dalam penelitian ini, menggunakan sumber data primer diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen perencanaan pembelajaran dan sumber pendukung lainnya. Teknik validasi data dilakukan secara triangulatif, dan analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian dimulai Maret s.d April 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan video animasi mampu meningkatkan perhatian, keterlibatan, serta pemahaman anak terhadap materi pembelajaran secara signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa media video animasi efektif diterapkan dalam pembelajaran tematik berbasis visual untuk anak usia dini dan berkontribusi positif terhadap peningkatan mutu proses belajar mengajar di lingkungan pendidikan anak usia dini.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN HAM PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF
Kusumawati, Yayuk
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 23 No 2 (2025): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52266/kreatif.v23i2.4964
Pembelajaran HAM menjadi prioritas dalam menjawab berbagai perosalan kemanusiaan dan kebangsaan di Indonesia. Dengan melihat tingkat kejahatan dan perbutan diskriminatif serta sikap tidak saling menghargai sesama anak bangsa, sehingga perlu melakukan upaya peningkatan pemahaman pentingnya menjaga, melindungi, dan menghormati Hak Asasi Manusia. Dalam penerapannya pembelajaran PKn guru belum sepenuhnya dapat menerapkannya secara integrasi, hal ini berakibat pada lahirnya pemahaman yang tidak holistik dan faktual. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan informasi, mengkaji, menganalisis dalam bentuk deskriptif kualitatif dari berbagai responden yakni guru dan siswa tentang implementasi pembelajaran HAM dengan menggunakan model pembelajaran integratif. Sumber Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, sementara analisis data dilakukan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi selama melakukan penelitian yang dideskripsi secara terstruktur dan mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran HAM dapat diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran integratif dengan mengintegrasikan mata pelajaran PKn dengan berbagai mata pelajaran seperti IPS, PAI, IPA, dan bahasa Indonesia serta memberikan dampak positif terhadap pengembangan kompetensi siswa baik pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Implikasi Kurikulum Merdeka Terhadap Guru Kelas di SDN 56 Tolobali Kota Bima
Magfiratun;
Fuaddudin;
Yayuk Kusumawati
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 2 (2025): May
Publisher : Mataram University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29303/goescienceed.v6i2.1026
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implikasi kurikulum merdeka dalam pelaksanaan pembelajaran serta proses yang dilakukan oleh guru kelas dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah dasar Negeri 56 Tolobali Kota Bima. Metode penelitian yang digunakana dalam penelitian ini mengunakan pendekatan yang bersifat kualititaif. Teknik penelitian ini menggunakan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi, penelitian ini dilakukan di SDN 56 Tolobali Kota Bima. Subyek penelitian ini adalah guru kelas/wali kelas di SDN 56 Tolobali Kota Bima. Hasil wawancara menujukan bahwa pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah dasar yang ada di kota bima ini sudah sesuai dengan konsep kurikulum merdeka, dimana konsep merdeka belajar ini mengutamakan pada minat bakat peserta didik, dan untuk menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme, budaya dan patriotism dan juga untuk mencapai tujuan nasional pendidikan.
Inclusive Religious Education and Interfaith Interaction: Strengthening Religious Moderation through Teachers’ Lived Experiences in Multi-Religious State Schools
Setiawan, Agus;
Ruslan;
Ihlas;
Ainun, Amma;
Kusumawati, Yayuk
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol. 9 No. 3 (2025): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : LETIGES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35723/ajie.v9i3.142
The religious diversity in Indonesia requires a strong understanding of religious moderation, especially in educational settings. Religious moderation is crucial to fostering social harmony and preventing religion-based conflicts. This study aims to explore and understand how the reinforcement of religious moderation is implemented in religious education practices at State Senior High School 2 Donggo and State Junior High School 2 Donggo, located in Mbawa Village. The research employs a qualitative approach with a phenomenological design to examine the experiences of teachers and students in applying religious moderation values. The sample consists of 8 religious education teachers (Islam, Catholicism, and Protestantism) and 24 students from various religious backgrounds, selected purposively based on their involvement in religious education. Data was collected through semi-structured interviews and direct observations over one month in 2025. The data were analysed using thematic analysis techniques to identify key patterns related to religious moderation in learning. The findings indicate that strengthening religious moderation in education is carried out through integrating tolerance values into the curriculum, an inclusive approach in religious instruction, and harmonious social interactions among students of different faiths. This study highlights the role of education in fostering religious moderation through inclusive learning and interfaith dialogue. Its limitation lies in the narrow scope of two schools, which may affect generalizability. The originality of this study is its focus on teachers’ lived experiences as practical strategies for strengthening religious moderation, whereas previous studies mostly remained theoretical or policy-oriented.
Strengthening the Pancasila Student Profile Project to Develop Student Innovation and Creativity
Yumarna, Yumarna;
Kusumawati, Yayuk;
Fuaddudin, Fuaddudin
Journal of Instructional and Development Researches Vol. 5 No. 2 (2025): April
Publisher : Yayasan Indonesia Emerging Literacy Education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53621/jider.v5i2.506
Education in Indonesia is faced with the challenge of developing 21st-century skills in students, such as creativity, innovation, and collaboration, which are needed to face rapid global changes. To that end, the Pancasila Student Profile Program (P5) was introduced as one of the educational approaches that focuses on strengthening students' character and skills. This study aims to explore and analyze the role of P5 in strengthening the development of students' innovation and creativity in Indonesian schools. The main focus of the study is to understand how P5 contributes to the formation of students' critical thinking, creativity, and collaboration skills in facing future challenges, while still being based on Pancasila values. This study uses a descriptive qualitative approach with a case study method, involving in-depth interviews with teachers, students, and principals, as well as direct observation in the classroom. The collected data were analyzed using a thematic analysis approach to identify patterns related to the development of students' character and skills through the implementation of P5. The results of the study indicate that P5 not only strengthens students' innovation and creativity abilities, but also improves their collaboration and critical thinking skills, which are very important in facing global challenges. The significance of this research lies in its contribution to understanding how Pancasila value-based education can develop 21st century skills in Indonesia.
Pembelajaran Konstruktivisme dalam Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Mata Pelajaran IPAS SDN 28 Melayu Kota Bima
Ardila, Nike;
Ruslan, Ruslan;
Kusumawati, Yayuk
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (2)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53299/jppi.v4i2.501
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran penting pembelajaran konstruktivisme dalam membentuk profil pelajar pancasila di SDN 28 Kota Bima. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Sumber data terdiri dari kepala sekolah, wakil kurikulum, guru IPAS, dan para siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data mengikuti pola Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga yaitu reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi pembelajaran konstruktivisme dalam membentuk profil pelajar pancasila di SDN 28 Kota Bima dilaksanakan dengan dua tahapan yaitu; Tahap pertama ialah sosialisasi P5 fase C sekolah penggerak. Kegiatan sosialisasi ini mengawalinya dengan mengadakan survey. Hasil survey terlihat bahwa ternyata masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, guru menawarkan kepada siswa untuk memanfaatkan sampah dengan cara mengolah sampah plastik menjadi Ecobrick. Tahap kedua ialah tahap Kontekstualisasi, yang dimana murid akan melakukan pengamatan mengenai projek penguatan profil pelajar pancasila. Siswa melakukan aktivitas antara lain mengamati jenis dan volume sampah disekitar lingkungan. Kemudian siswa melakukan pemilahan sampah dilingkungan rumah dan di lingkungan sekolah. Hasil penelitian didapatkan bahwasannya dalam pelaksanaan pembelajaran konstruktivis pada penguatan profil pelajar pancasila dalam materi IPAS berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan oleh sekolah.