Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas Perempuan Dalam Melakukan Advokasi Kasus Kekerasan Terhadap Anak Mahmudah, Husnatul; Kusumawati, Yayuk; Retnoningsih, Retnoningsih
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): SEWAGATI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Sarau Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61461/sjpm.v2i1.11

Abstract

Artikel ini merupakan hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan di Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Kecamatan Sape. Upaya peningkatan kapasitas perempuan dimaksudkan untuk memberikan sharing knowledge dan experience kepada perempuan-perempuan muda lainnya sebagai bentuk kepedulian atas tingginya angka kekerasan terhadap anak di Bima. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan metode PAR (participatory action research). Data-data awal dikumpulkan dan diolah, lalu menentukan konsep kegiatan sesuai dengan kebutuhan komunitas dampingan. Kegiatan ini dilakukan dengan koordinasi dan kolaborasi antara Tim Pengabdian kepada masyarakat dengan komunitas. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah pembinaan dan pelatihan. Kegiatan dibagi dalam 3 (tiga) tahap; (1) persiapan (Asesmen awal); (2) Tahap Pembinaan; (3) Tahap pelatihan. Kegiatan ini menghasilkan (1) base data Nasyiatul Aisyiyah Kecamatan Sape terkait angka kekerasan terhadap anak di Kecamatan Sape; (2) meningkatnya pengetahuan tentang teknik dan manajemen advokasi; (3) terbentuknya kelompok pendamping pemulihan Kesehatan mental (trauma healing) anak korban kekerasan.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PKN DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA BIMA Wahyuningsih, Nurul; Mahmudah, Husnatul; Kusumawati, Yayuk; Maulana, Ikhsan
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 23 No 1 (2025): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v24i1.2514

Abstract

Pendidikan Pancasila merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai yang kuat dalam diri individu. Salah satu pendekatan yang efektif dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam pembelajaran Pancasila adalah dengan memanfaatkan kearifan lokal budaya. Sebagai kearifan lokal yang kaya, budaya Bima memiliki nilai-nilai yang relevan dan dapat menjadi sumber inspirasi untuk pembentukan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi pembelajaran Pendidikan Pancasila dengan memanfaatkan kearifan lokal budaya Bima dalam menanamkan nilai-nilai karakter. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan analisis konten. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa pendekatan yang mengintegrasikan pembelajaran Pancasila dengan kearifan lokal budaya Bima dapat secara efektif meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai karakter pada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran Pendidikan Pancasila dengan pendekatan kearifan lokal budaya Bima memungkinkan siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai seperti gotong royong, kejujuran, tanggung jawab, rasa menghargai, dan toleransi. Melalui kegiatan pembelajaran, pembiasaan-pembasaan dan nilai-nilai yang karakter yang terdapat pada budaya Bima, siswa dapat memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Implikasi Kurikulum Merdeka Terhadap Guru Kelas di SDN 56 Tolobali Kota Bima Magfiratun; Fuaddudin; Yayuk Kusumawati
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 2 (2025): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i2.1026

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implikasi kurikulum merdeka dalam pelaksanaan pembelajaran serta proses yang dilakukan oleh guru kelas dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah dasar Negeri 56 Tolobali Kota Bima. Metode penelitian yang digunakana dalam penelitian ini mengunakan pendekatan yang bersifat kualititaif. Teknik penelitian ini menggunakan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi, penelitian ini dilakukan di SDN 56 Tolobali Kota Bima. Subyek penelitian ini adalah guru kelas/wali kelas di SDN 56 Tolobali Kota Bima. Hasil wawancara menujukan bahwa pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah dasar yang ada di kota bima ini sudah sesuai dengan konsep kurikulum merdeka, dimana konsep merdeka belajar ini mengutamakan pada minat bakat peserta didik, dan untuk menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme, budaya dan patriotism dan juga untuk mencapai tujuan nasional pendidikan.
PELAKSANAAN MODEL TEMATIK DALAM MENINGKATKAN LITERASI BUDAYA MELALUI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SDN 61 KARARA KOTA BIMA Yuniar, Lilis; Fuaddudin; Yayuk Kusumawati
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 01 (2025): Volume 10, Nomor 01, Maret 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i01.23667

Abstract

ABSTRACTCultural literacy is an important aspect in education to instill local wisdom values,cultural understanding, and national identity to students. The thematic learningmodel was chosen because it is able to integrate various aspects of learningholistically and contextually. This study uses a qualitative approach withdescriptive methods, involving observation, interviews, and documentation studiesas data collection techniques. The results of the study indicate that the applicationof the thematic model in Arts and Culture learning can improve students'understanding of local culture and foster appreciation for traditional arts. Inaddition, this model also encourages active involvement of students in the learningprocess through various creative activities, such as art performances, makingartwork, and cultural discussions. Thus, the thematic model can be an effectivestrategy in improving cultural literacy in elementary school environments. ABSTRAKLiterasi budaya merupakan aspek penting dalam pendidikan untuk menanamkannilai-nilai kearifan lokal, pemahaman budaya, dan identitas bangsa kepadapeserta didik. Model pembelajaran tematik dipilih karena mampumengintegrasikan berbagai aspek pembelajaran secara holistik dan kontekstual.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif,melibatkan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi sebagai teknikpengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan modeltematik dalam pembelajaran Seni Budaya mampu meningkatkan pemahamansiswa terhadap budaya lokal serta menumbuhkan apresiasi terhadap senitradisional. Selain itu, model ini juga mendorong keterlibatan aktif siswa dalamproses pembelajaran melalui berbagai aktivitas kreatif, seperti pementasan seni,pembuatan karya seni, dan diskusi budaya. Dengan demikian, model tematikdapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan literasi budaya di lingkungansekolah dasar.
Implementasi Metode Talaqqi, Tikrar dalam Mengembangkan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Siswa Kelas 3 di SDIT Insan Kamil Kota Bima Saleha, Ainun; Kusumawati, Yayuk; Anhar, Ade S.
Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 9, No. 2 (April 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v9i2.4941

Abstract

Penelitian ini berjudul "Implementasi Metode Talaqqi dan Tikrar untuk Meningkatkan Kemampuan Hafalan Al-Qur’an di SDIT Insan Kamil Kota Bima." Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan Metode Talaqqi dan Tikrar dalam meningkatkan kemampuan murid dalam menghafal Al-Qur’an. Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi: 1) Observasi, 2) Wawancara, dan 3) Dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan merujuk pada teori Milles dan Huberman serta Teori Modifikasi tahun 1992, yang meliputi: 1) Pengumpulan Data, 2) Penyajian Data, 3) Reduksi Data, dan 4) Verifikasi/Kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode talaqqi, yang mencakup interaksi langsung antara pengajar dan murid, serta metode tikrar yang menekankan pada pengulangan, terbukti sangat sukses dalam membantu siswa menghafal Al-Qur’an. Selain itu, dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar juga memainkan peran krusial dalam proses penghafalan. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan metode pembelajaran menghafal Al-Qur’an di tingkat pendidikan dasar.
THE EFFECT OF AUGMENTED REALITY ON LEARNING OUTCOMES THROUGH ASSEMBLER EDUCATION APPLICATIONS IN ELEMENTARY SCHOOLS Mutiara; Hermansyah; Yayuk Kusumawati
El Midad: Jurnal Jurusan PGMI Vol. 17 No. 1 (2025): EL MIDAD: JURNAL JURUSAN PGMI
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/elmidad.v17i1.13247

Abstract

The Society 4.0 era is characterized by integrating technology into various sectors, including education, to improve learning effectiveness. One technology that has great potential in supporting the learning process is Augmented Reality (AR), which allows interactive and concrete visualization of abstract concepts. This study examines the effectiveness of using AR-based learning media through the Assembler Edu application in improving student learning outcomes in IPSA (Natural and Social Sciences) subjects at the elementary school level. The research approach used is quantitative with a pre-experimental one-group pretest-posttest Design to measure the effect of AR media on student understanding. The subjects of this study were 30 grade V students at MIN Kota Bima. Data collection techniques were conducted through tests, observations, interviews, and documentation. The results showed a significant increase in student learning outcomes, with an average pretest score of 54.16 and a posttest score of 85.5. The N-Gain value reached 0.78 or 78.01%, which is included in the high category. This finding shows that using the Assembler Edu application can improve students' understanding of abstract concepts in IPAS, encourage learning motivation, and create a more interesting and interactive learning experience. This research is expected to contribute to learning innovation at the elementary school level and become a reference for educators in choosing the right digital learning media.  
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PKN DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA BIMA Wahyuningsih, Nurul; Mahmudah, Husnatul; Kusumawati, Yayuk
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 22 No 2 (2024): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v22i2.2512

Abstract

Pendidikan Pancasila merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai yang kuat dalam diri individu. Salah satu pendekatan yang efektif dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam pembelajaran Pancasila adalah dengan memanfaatkan kearifan lokal budaya. Sebagai kearifan lokal yang kaya, budaya Bima memiliki nilai-nilai yang relevan dan dapat menjadi sumber inspirasi untuk pembentukan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi pembelajaran Pendidikan Pancasila dengan memanfaatkan kearifan lokal budaya Bima dalam menanamkan nilai-nilai karakter. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan analisis konten. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa pendekatan yang mengintegrasikan pembelajaran Pancasila dengan kearifan lokal budaya Bima dapat secara efektif meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai karakter pada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran Pendidikan Pancasila dengan pendekatan kearifan lokal budaya Bima memungkinkan siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai seperti gotong royong, kejujuran, tanggung jawab, rasa menghargai, dan toleransi. Melalui kegiatan pembelajaran, pembiasaan-pembasaan dan nilai-nilai yang karakter yang terdapat pada budaya Bima, siswa dapat memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
PENERAPAN MODEL KOLABORASI SOSIAL UNTUK MEMBANGUN KARAKTER POSITIF SISWA DI SD MUHAMMADIYAH GILIPANDA KOTA BIMA Nabila, Nur; Kusumawati, Yayuk; Haris, Abdul
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v5i1.5148

Abstract

This study was motivated by the importance of positive character building in elementary school students for community development, but initial observations in grade 4 of Muhammadiyah Gilipanda Elementary School, Bima City showed that many students (8 out of 24) still showed negative characters such as lack of discipline and responsibility. This study aims to determine the effectiveness of implementing the social collaboration model in building positive character in students, as well as identifying obstacles faced by teachers. The focus of the problem is how the implementation of a social collaboration-based learning model can shape positive character and what obstacles are faced by teachers. This study used a descriptive qualitative approach for one month at Muhammadiyah Gilipanda Elementary School, with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results showed that before the implementation of the model, most students lacked a sense of responsibility. The implementation of the social collaboration model, which involves group learning, parental and community involvement, and discussion forums to train cooperation, has been proven to be used to build positive character. It was concluded that the social collaboration model is effective in improving social skills, fostering positive characters such as cooperation and respecting differences, and has the potential to improve students' academic achievement. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembentukan karakter positif pada siswa sekolah dasar untuk pembangunan masyarakat, namun observasi awal di kelas 4 SD Muhammadiyah Gilipanda Kota Bima menunjukkan banyak siswa (8 dari 24) masih menunjukkan karakter negatif seperti kurang disiplin dan tanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model kolaborasi sosial dalam membangun karakter positif siswa, serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi guru. Fokus masalahnya adalah bagaimana penerapan model pembelajaran berbasis kolaborasi sosial dapat membentuk karakter positif dan apa saja kendala yang dihadapi guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif selama satu bulan di SD Muhammadiyah Gilipanda, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum penerapan model, sebagian besar siswa kurang memiliki rasa tanggung jawab. Penerapan model kolaborasi sosial, yang melibatkan belajar kelompok, keterlibatan orang tua dan komunitas, serta forum diskusi untuk melatih kerja sama, terbukti dapat digunakan untuk membangun karakter positif. Disimpulkan bahwa model kolaborasi sosial efektif meningkatkan kemampuan sosial, menumbuhkan karakter positif seperti kerja sama dan menghargai perbedaan, serta berpotensi meningkatkan prestasi akademik siswa.
DILEMA DUALISME HUKUM KASUS MERARIQ KODEQ SUKU SASAK Kusumawati, Yayuk
SANGAJI: Jurnal Pemikiran Syariah dan Hukum Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Syariah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/sangaji.v1i1.62

Abstract

The government had set several roles to manage social-life. One of these roles is about marriage accordance to Article/ section 1 of Constitution year 1974. Refer to it, someone who wants to marry has to be maturity of soul or physical, it meant that they will get harmony life at household. However, the fact describes that the roles cannot be practiced finely and face some obstacles such as the support roles, social - condition, economic, culture and religion. The effect of these situation, there are some problem formulations; (i) how much frequency of marry earlier or merariq kodeq at Sasak community. (ii) what of the cause merariq kode is still done even though they are in modern community. Meanwhile, the research has purposes to know (iii) the effects of marry earlier or merariq kodeq at Sasak Community, (iv) what the effort of government to prevent marry earlier or merariq kodeq at Sasak Community. The style of this research is Normative – sociological which is to know the circumstances in community. The method of data collecting is observation, interview, and documentation. Meanwhile, to analyze the data, researcher use qualitative description method. The result of research show that the obstacles to use the roles cause by lack of punishment and difficult access. The performance of early marry or merariq kodeq is to be culture at Sasak Community, it cause by custom roles demand although the bill number 1 year 1974 prohibit it. So, it be great obstacle to realize the role.
REPRESENTASI REKAYASA SOSIAL SEBAGAI SARANA KEADILAN HUKUM Kusumawati, Yayuk
SANGAJI: Jurnal Pemikiran Syariah dan Hukum Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Syariah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/sangaji.v1i2.199

Abstract

In the social life, there is circulation life which change quickly and slowly, so the system of law in Indonesia should be adjusted unnamed conservative. To answer that challenge, needed the social engineering in the social life to fulfill their goals. Social engineering presented to solve problem in social life. Principle, fungtion of the low to be able to change the symbol or method in social life, it can make the habitual become strong or more loyalited and may be the other habitual which happen in social life. That condition, such as deleted the habitual which not match to social need or create new habitual which though more benefit and kindness than before. Refer to the dynamic social circulation, the changing is a necessary. In this term, fungtion of the low must be maximalized for justice and peace, it is mean to social wealth