Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pernyataan Pemindahan Hak Milik efendi, eko
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.594 KB)

Abstract

REDUKSI AMONIA PADA SISTEM RESIRKULASI DENGAN PENGUNAAN FILTER YANG BERBEDA Norjanna, Fitri; Efendi, Eko; Hasani, Qadar
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.121 KB)

Abstract

Amonia merupakan parameter kualitas air yang berperan penting pada budidaya ikan. Ikan mengeluarkan limbah dari sisa pakan dan metabolisme yang banyak mengandung amonia. Permasalahan yang biasa dihadapi adalah cepatnya akumulasi limbah dari residu pakan dan hasil metabolisme ikan. Amonia akan terakumulasi dalam sistem resirkulasi dan dapat mencapai konsentrasi yang merugikan ikan jika terlalu berlebihan. Untuk mengurangi amonia pada sistem resirkulasi dapat di lakukan dengan penambahan filter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pengurangan amonia dan menguji jenis filter yang efektif dalam penurunan amonia pada sistem resirkulasi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan (kontrol, zeolit, arang, dan pecahan karang). Penelitian dilakukan menggunakan benih lele (Clarias sp.) 4-5 cm dalam kolam terpal berukuran 1 x 1 x 2 mdengan kepadatan 200 ekor/m2. Parameter utama dalam penelitian ini adalah amonia, dengan parameter pendukung yakni suhu, pH, dan oksigen terlarut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penambahan filter berupa pecahan karang  memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan amonia pada sistem resirkulasi.
Pemindahan Hak Milik Efendi, Eko
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.409 KB)

Abstract

Pemindahan Hak Milik Efendi, Eko
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.703 KB)

Abstract

KORELASI ASIAN MONSOON, EL NINO SOUTH OSCILATION DAN INDIAN OCEAN DIPOLE TERHADAP VARIABILITAS CURAH HUJAN DI PROPINSI LAMPUNG Efendi, Eko; Purwandani, Andi
AQUASAINS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.37 KB)

Abstract

Perairan Asia Tenggara dan sekitarnya memiliki variabilitas laut-atmosfer yang besar akibat dari fluktuasi parameter oseanografi yang berasal dari perairan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia pada arah zonal dan pada arah meridional berasal dari Laut Cina Selatan, perairan utara dan selatan Jawa dan perairan barat Australia. Fenomena yang dominan mempengaruhi variabilitas laut-atmosfer di wilayah Asia Tenggara dan sekitarnya adalah Muson, Dipole Mode (DM) dan El Nino Southern Oscillation (ENSO) dengan siklus waktu dari musiman sampai antar tahunan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan lebih banyak mengkaji Muson, DM dan ENSO secara individu dari fenomenanya itu sendiri, tidak secara komprehensif mengarah kepada kemungkinan adanya interaksi satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji variabilitas lautatmosfer dan proses dinamika interaksi antara Muson, DM dan ENSO secara simultan terhadap curah hujan di Propinsi Lampung. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan metode yang dapat mendekomposisi sinyal tersebut baik pada skala ruang maupun waktu dari hasil interaksi antara Muson, DM dan ENSO. Analisis yang digunakan meliputi transformasi wavelet kontinyu dan korelasi silang transformasi wavelet. Dari analisis transformasi wavelet kontinu, koherensi maupun transformasi silang diperoleh kesimpulan bahwa pola curah hujan di wilayah lampung sangat dipengaruhi oleh pengaruh musiman atau adanya pengaruh WNPMI dibandingkan dengan pengaruh DMI dan SOI, akan tetapi arah fase yang berlawanan menunjukkan adanya pola pergantian pengaruh yang terjadi. DMI berpengaruh pada periode 6 bulanan, sedangakan SOI berpengaruh pada fase 12 bulanan
Akumulasi Logam Cu, Cd dan Pb Pada Meiofauna Intertitial Dan Epifit Di Ekosistem Lamun Monotipic (Enhalus Acoroides) Efendi, Eko
AQUASAINS Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.275 KB)

Abstract

Enhalus acoroides is water plant intertidal that might be interaction between ecosystem eachother so it have ability to adsorb heavy metal that came from sea water and sediment that can accumulated in roots, leaf and bar ponder. Variation methods used to know distribution of meiofauna as intertitial fauna or epiphytic fauna on seagrass. The concentration of heavy metal of water, sediment and meiofana will be analyzed. The purpose of this research to determined correlation between concentration in seagrass, sediment, water and organism which associated whitin. The result of this research shown that  concentration of heavy metal Cu, Cd and Pb have a significant correlation between water, sediment, part of seagrass and meiofauna. The value of R2 shown that correlation between water and sediment have bigest value, otherwise the  R2 value of heavy metal shown that Pb is the biggest than Cd and Cu. Concentration heavy metal in seagrass shown that Cu>Cd>Pb and the same condition is also due in meiofauna. Its mean that the heavy metal is bioavailble for accumulation by meiofauna. Meifauna and segrass can be a good bioindicator for environmenta change especially heavy metal.
Potensi Penggunaan Media Teknis sebagai Pengganti Media Sea Water Complete (SWC) untuk Mendukung Pertumbuhan Bakteri Bacillus sp. D2.2 Permata Sari, Kurnia Dwi; Santoso, Limin; Efendi, Eko; Harpeni, Esti
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.938 KB)

Abstract

Media merupakan substrat yang berguna untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan bakteri. Media yang selama ini digunakan untuk menumbuhkan bakteri merupakan media komersil yang penggunaannya terbatas pada skala laboratorium karena harganya yang relatif mahal. Penggunaan media teknis berupa campuran tepung ikan tepung kedelai, dan NaHCO3 dinilai mampu untuk menggantikan media analis Sea Water Complete (SWC) karena harganya yang relatif murah. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi media teknis tersebut terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus sp D2.2, kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan media SWC. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari tiga taraf untuk masing-masing faktor (33) dan tiga kali pengulangan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah tidak ada interaksi dari penggunaan media teknis terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus sp. D2.2, namun hanya faktor mandiri berupa tepung ikan dan tepung kedelai saja yang mampu menunjang pertumbuhan bakteri Bacillus sp. D2.2. Selain itu, jika dibandingkan dengan media SWC maka diketahui bahwa fase eksponensial pada media media teknis terjadi lebih cepat, yakni 18 jam sedangkan pada media SWC fase eksponensial terjadi selama 23 jam.
APPLICATION OF DEPOSITION BACK IN THE AQUAPONIC SYSTEM IN REDUCING NH3 IN CULTIVATION Tilapia (Oreochromis niloticus) Sitompul, Hotlan Albert Adventus; Efendi, Eko; Setyawan, Agus
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 26, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.26.2.131-136

Abstract

The success of a culture depends on the quantity and quality of water used in fish culture without water exchange, the concentration of aquaculture waste such as ammonia (NH3) will increase very rapidly and is toxic to the cultivated organism. One of the innovations applied in fish farming is integrating plants through an aquaponics system. This study aims to determine the effect of using a settling tub in reducing ammonia waste (NH3) and growth in tilapia aquaculture using an aquaponic tidal system. The size of the initial tilapia seeds used is 3-4 cm. There are two treatments used, without settling tub (A) and addition of settling tub (B) with three replications. However, the results showed no significant differences (P>0.05) between treatments for all parameters observed. It is necessary to carry out further research on different fish and plants to see the optimization in reducing ammonia waste (NH3).
Economic Valuation of Mangrove Ecosystem in Sari Ringgung, Pesawaran Regency, Lampung Province Efendi, Eko; Lahay, Almira Fardani; Susanti, Oktora
ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Vol 11, No 2 (2024): ECSOFiM April 2024
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ecsofim.2024.011.02.04

Abstract

Mangrove ecosystems play an important role in human life. It’s ecological role includes trapping sediment, protecting shorelines, and providing a natural habitat. The economic function of mangrove forests is for it to be a place for mangrove ecotourism, source of fisheries, source of food, and so on. This research aimed to quantify the monetary value of mangrove forests in Sari Ringgung. The method used in this study is an exploratory descriptive method that quantifies the total value of direct and indirect use of mangrove forest ecosystems.  The research results showed that the mangroves found mainly consisted of 5 types i.e. Avicennia marina, Rhizophora apculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylos, and Bruguiera cylindrica. The total economic value of mangrove forests in the Sari Ringgung area, Pesawaran Regency is IDR 109,953,256,105, which consists of the use value ofIDR 46,855,529,425 and the non-use value of IDR 888,172,548. The use value consists of a direct use value of IDR 138,060,000 and an indirect use value of 46,717,469,425, while the non-use value consists of an existence value of 874,366,548, an option value of 62,209,554,132 and a value of 13,806,000.  The total economic value of the mangrove forests was in the high-value category, although the area of mangrove forests in Sari Ringgung and Pesawaran Regency has decreased.
THE CRUSTACEAN'S EXPORT-IMPORT MAPPING OF FISH QUARANTINE AND INSPECTION AGENCY (FQIA) JAKARTA I ON 2021-2022 PERIOD Muhaemin, Moh; Yulanda, Meisi; Ruhenda, Uhen; Efendi, Eko
AQUASAINS Vol 12, No 2 (2024): March 2024
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aqs.v12i2.p1484-1498

Abstract

Indonesia's crustacean has great potential fisheries business. The depletion of fisheries natural resources needs to be solved to avoid overfishing, especially for crustaceans. The study aim was to analyze crustacean diversity and mapping its products on export and import markets, as well as to analyze the sustainability of crustacean export-import across Indonesia. The study was conducted at FQIA Jakarta I on January until February 2023. The descriptive analysis method was used. The results of the study showed that Indonesia's fisheries export were higher than import activities. On crustacean exports, the highest destination country for lobster (Panulirus sp.) is Cina, the highest destination country for crab (Portunus pelagicus) is the USA, the highest destination country for mud crab (Scylla serrata) is Cina, and the highest destination countries for mantis shrimp (Squilla mantis) are Hongkong and Cina. Meanwhile, for imported crustaceans, snow crab (Chionoecetes opilio) came from Japan, and American lobster (Homarus americanus) came from Canada and USA. The overfishing has not occurred as illustrated for fishing grounds in Indonesia. It indicated by the average of annual catch value which has not higher than MSY catch. Keywords: Crustacea, fish market, fishing ground, annual catch, sustainable.